Bab 2: Kehilangan part2

David hanya terdiam. Dia tidak berani memberitahukan apa yang terjadi kepada sang adik. Dia hanya bisa memalingkan wajahnya, menghindari tatapan mata sendu adik kesayangannya itu.

Kara pun tak putus asa. Dia menggoyang-goyangkan tubuh pria yang berdiri dihadapannya. Dan sontak saja sipemilik tubuh terkejut dari isakan tangisnya.

"Kak, apa yang terjadi? Kakak kenapa sih?" Tanyanya lagi tak sabaran.

"Dek, ki...kita harus.. harus tabah ya! ucapnya terbata-bata.

"Maksud kakak?" Ia bertanya karna tidak mengerti dengan perkataan kakaknya barusan.

David pun langsung berhambur memeluk sang adik karena tidak kuasa lagi menahan tangisnya.

"Sayang, mama sama papa... ucapannya terhenti. David kembali terisak.

Sontak Kara melepaskan pelukannya, kala mendengar mama dan papanya disebut oleh kakak kesayangannya.

"Mama sama papa.. kenapa kak? Apa yang terjadi? Mereka baik-baik aja kan kak? Kenapa kakak menangis?" tanyanya tanpa henti.

"Ma.. mama, saaa.. sama, sama papa.. ke, kecelakaan, sayang" Ucapnya terbata-bata.

"Aaapaaaa?" Kara berteriak begitu histeris.

"Ta tapi, me.. mereka ba.. baik-baik aja kan kak?" Sambungnya lagi merasa khawatir.

David hanya menggeleng.

Kara menggeleng-gelengkan kepalanya yang menandakan bahwa dia tidak mempercayainya.

Kara sangat shock. Kakinya tidak dapat berdiri tegap lagi, berasa jantungnya berhenti berdetak. Air matanya mengalir dengan derasnya.

Sakit, shock, rapuh.. ya tentu saja. Setiap orang juga pasti merasakan hal demikian kala mendengar berita yang begitu menyakitkan.

Dia tidak dapat berkata-kata lagi. Dia terduduk di lantai dengan tatapan kosongnya dengan deraian air mata yang tiada hentinya. Baru saja dia dan sang kakak memberangkatkan orang tua tercintanya, dia harus mendengar berita yang memilukan.

David pun memapah adiknya untuk duduk di sofa. Para pelayan yang mendengar ucapannya sontak kaget dan langsung menangis sembari berpelukan satu sama lain. Karna menurut mereka, keluarga Sebastian adalah keluarga yang sangat baik dan ramah, selalu memperlakukan mereka dengan sangat baik walaupun hanya pelayan sekalipun.

"Sayang, kita harus kuat, ya!" *U*cap David berusaha menguatkan adiknya.

Kara hanya terdiam. Tetapi David bisa mengerti perasaan adiknya yang berkecamuk. Karna Kara memang selalu dimanja oleh orang tua mereka dan juga dirinya. Tak bisa dibayangkan apa yang akan terjadi selanjutnya tanpa kehadiran orang tuanya lagi disisinya.

David melambaikan tangannya yang menandakan bahwa dia memanggil seorang pelayan.

"Bi.. tolong bawa Kara kekamarnya. Dan jangan meninggalkannya seorang diri.

Saya mau kerumah sakit dulu" Ucapnya lirih.

"Iya Tuan" Sahut pelayan tersebut yang masih terisak.

Ketika pelayan itu memapah Kara yang akan membawanya ke kamar, tiba-tiba Kara pingsan.

Pelayan pun kaget. David yang melihatnya pun langsung membopong tubuh adiknya kekamar.

"Segera panggil dokter Rian" Ucapnya sedikit berteriak.

Dokter Rian adalah dokter kepercayaan keluarga Sebastian, yang merupakan sahabat baik Tuan Rayn. Dia sudah bekerja disana sejak Tuan Rayn dan Nyonya Sophia menikah.

Tak heran jika mereka terlihat sangat akrab.

Dikamar Kara

Sebelumnya dokter Rian telah tiba beberapa menit yang lalu. Dan segera memeriksa keadaan gadis yang sudah dianggapnya sebagai putrinya itu.

"Paman, gimana keadaan Kara?" Sahut David dengan tatapan sendunya. Ia mengelus-elus rambut indah milik adik kesayangannya itu.

"Dia baik-baik saja. Hanya shock dan membuatnya pingsan" Sahut dokter Rian.

"Kamu yang sabar ya nak. Aku sudah mendengarnya dari pelayan tadi. Sejujurnya paman juga merasa kehilangan" Ucapnya pelan. Tanpa disadari air matanya juga telah menetes.

"Yaudah paman pulang dulu ya nanti paman akan kembali lagi" ucapnya lagi.

Dan hanya dibalas anggukan oleh David.

David pun bergegas menuju ke rumah sakit untuk menjemput mayat orangtuanya.

Flashback off

Didalam mobil

"Pa.. Nanti setelah kita pulang, kita liburannya ke Jepang aja ya? Sekalian menjenguk bibiku yang tinggal disana!" Ucap mama Sophia membuktikan percakapan.

"Iya sayang. Terserah kamu aja!" Balas suaminya lembut sembari mengecup kening sang istri tercinta.

Tiba-tiba..

"Ckiiitt..! Suara mobil yang mereka tumpangi terdengar begitu berisik.

"Pak.. mobilnya kenapa pak?" Tanya Tuan Rayn khawatir.

"Remnya blong Tuan!" Sahut sang supir. Wajahnya pucat dan tubuhnya gemetar karna merasa takut.

"Pa... mama takut! Apa yang harus kita lakukan? Gimana dengan anak-anak jika kita pergi?" Sahut mama Sophia khawatir.

"Mama tenang dulu, ya? Kita pasti baik-baik aja kok. Jangan berpikiran yang aneh-aneh. Ada papa disini." Ucap Tuan Rayn sembari memeluk sang istri.

"Ya Tuhan.. apa yang sebenarnya terjadi?

Kenapa tiba-tiba remnya blong? Biasanya pak Risky selalu memeriksa mobil terlebih dahulu sebelum berangkat kemanapun." Gumam Tuan Rayn dalam hati, dan semakin mempererat pelukannya.

"Braaaakk... Ckitt.. Brakkk!"

"Hati-hati pak! Akhhhh..."

"Braaakkkk.... Brakk!"

"Tidakkkkkk!" Teriak mereka bersamaan.

Mobilnya terlempar ke pinggiran jalan. Ya, kecelakaan yang mengenaskan baru saja terjadi. Hingga menyebabkan kehilangan nyawa. Tak seorangpun yang selamat dari marabahaya tersebut.

Orang yang disekitar pun terkejut dan merasa kasihan. Ada yang menangis histeris melihat kejadian tersebut.

"Ya Tuhan.. Malang sekali nasib mereka" Teriak seorang wanita tua dan sudah menitikkan air matanya.

"Hiks.. hiks semoga keluarga yang ditinggalkan tabah ya" ucap wanita satunya lagi.

Blaaa... blaaa... blaaa ... Dan masih banyak lagi lantunan ucapan lain dari sekitar.

Hingga polisi pun tiba ditempat. Karna seseorang telah menghubunginya tadi. Dan polisi tersebut mengambil ponsel milik mama Sophia yang kebetulan terhempas kejalan raya.

"Dan.... Apa ini keluarga dari keluarga ibu Sophia?" Sahut seorang petugas.

Setelah melihat kartu identitas korban, polisi langsung menghubungi nomor yang terakhir kali dihubungi oleh mama Sophia.

Flashback on

Pemakaman telah usai. Banyak tamu yang telah berlalu pulang kerumahnya masing-masing.

Tetapi deraian air mata Kara masih belum berhenti.

"MAMAA..... PAPAA.....!" Teriaknya.

KENAPA MAMA SAMA PAPA NINGGALIN KARA?? APA KALIAN GAK SAYANG LAGI SAMA KARA?" Lanjutnya lagi dengan suara seraknya, karna sudah lelah menangis sejak tadi.

"Kara harus gimana sekarang? Siapa yang bakalan meluk kara setiap hari, siapa yang bakalan nemenin Kara setiap saat?" Ia terus berteriak dan tak berhenti menangis. Hal itu membuat sang kakak merasa iba dan menitikkan air mata lagi.

"Aku harus kuat. Ya aku harus kuat. Gak boleh menangis. Demi Kara adikku, tersayang." Gumamnya pelan berusaha menguatkan dirinya sendiri.

David langsung menghampiri adiknya dan memeluknya erat sembari menepuk-nepuk dan mengelus rambut adik kesayangannya itu.

"Kamu jangan nangis terus ya, sayang? Masih ada kakak disini. Kita bakalan hadapin ini semua bersama. Kakak bakalan selalu menjaga dan melindungi kamu adikku.

Kita harus kuat ya..." ucapnya sembari menguatkan hati adiknya.

Selepas itu ia memapah adiknya untuk segera berdiri dari tanah untuk pulang kerumah mereka.

"Sayang.. kita pulang dulu ya. Besok kita kesini lagi jenguk mama papa. Nanti kamu bisa sakit.. kalo kamu sakit yang jagain kakak siapa?" Lanjutnya lagi sembari berusaha tersenyum.

"Ta.. tapi... "Sahut Kara. Namun ucapannya langsung dipotong oleh kakaknya.

"Sssttttt... ucap David yang langsung menutup bibir adiknya dengan jari telunjuknya agar adiknya tak beralasan lagi.

"Kakak janji kita bakalan sering-sering kesini" bujuknya.

Kara pun mengangguk, menuruti kemauan kakaknya. Mereka kembali kerumah, kesedihan masih menyelimuti seisi rumah. Suasana rumah yang biasanya hangat dan ramai... tiba-tiba sepi tanpa kehadiran orang tuanya.

TBC

Terpopuler

Comments

Mella Soplantila Tentua Mella

Mella Soplantila Tentua Mella

kasian sekali baru saja berpsmitan...blm beberapa jam aja uda dpt kbr duka dari ortu mereka yg mengalami kecelakaan dan meninggal 😭😭😭😭😭

2022-09-27

0

Novi Zahra

Novi Zahra

mampir kak

2022-06-14

0

clararine

clararine

😭😭😭😭😭😭 sabar ya ara

2021-10-17

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Kehilangan part1
2 Bab 2: Kehilangan part2
3 Bab 3: Aku harus kuat
4 Bab 4: Kakak ku yang terbaik
5 Bab 5: Kembali ke sekolah
6 Bab 6: Sahabat terbaik ku
7 Bab 7: Berharap
8 Bab 8: Panti Asuhan
9 Bab 9: Acara Kelulusan
10 Bab 10: Pertunangan yang gagal part 1
11 Bab 11: Pertunangan yang gagal part 2
12 Bab 12: Pertemuan Pertama
13 Bab 13: Terimakasih Tuan!
14 Bab 14: Aku merindukanmu ibu!
15 Bab 15: Memulai kehidupan baru
16 Bab 16: Bekerjasama
17 Bab 17: Acara penyambutan 1
18 Bab 18: Acara penyambutan 2
19 Bab 19: Mulai hidup mandiri
20 Bab 20: Mendapatkan pekerjaan
21 Bab 21: Hari yang sial
22 Bab 22: Berganti profesi
23 Bab 23: Menandatangani kontrak 1
24 Bab 24: Menandatangani kontrak 2
25 Bab 25: Warna-warni kehidupan
26 Bab 26: Pertemuan kedua
27 Bab 27: Pelukan hangat
28 Bab 28: Aku ingin selalu menatapmu!
29 Bab 29: Apakah aku menyukainya?
30 Bab 30: First Kissing!
31 Bab 31: Deungmyeong Beach
32 Bab 32: Terimakasih Kelinci Kecil
33 Bab 33: Orang spesial di hatiku!
34 Bab 34: Jadilah kekasih ku!
35 Bab 35: Tunggulah Aku!
36 Bab 36: Semoga Kita Segera Bertemu Kembali!
37 Bab 37: Aku akan membuat mu hancur!
38 Bab 38: Visual
39 Bab 39: Demi ibu!
40 Bab 40: Lelaki masa depan?
41 Bab 41: Aku sangat mencintaimu, Tuan Jojo!
42 Bab 42: Ingin melenyapkan kekasihku?
43 Bab 43: Aku tidak akan meninggalkan mu!
44 Bab 44: Dua wanita kacau!
45 Episode 45: Kehidupan masa lalu Jojo
46 Bab 46: Kedatangan sahabat Kara
47 Bab 47: Kumohon, Jangan Menangis!
48 Bab 48: Permasalahan yang begitu rumit!
49 Bab 49: Aku berjanji!
50 Bab 50: Siasat buruk!
51 Bab 51: Aku bukanlah milikmu!
52 Bab 52: Kebenaran tentang penyakit Jojo
53 Bab 53: Aku baik-baik saja
54 Bab 54: Terlalu banyak rahasia!
55 Bab 55: Ibuku adalah Magdalena!
56 Bab 56: Akulah ayahmu!
57 Bab 57: Penerus Geng Mafia
58 Bab 58: Penyemangat!
59 Bab 59: Aku akan kembali!
60 Bab 60: Gelisah
61 Bab 61: Khawatir!
62 Bab 62: Terimakasih Tuhan
63 Bab 63: Sikap manja Jojo
64 Bab 64: Surprise part1
65 Bab 65: Surprise part2
66 Bab 66: Kembali ke Korea
67 Bab 67: Lelaki pengganggu
68 Episode 68: Saudara
69 Bab 69: Kebenaran terungkap!
70 Bab 70: Sakit
71 Bab 71: Kembali berpisah
72 Bab 72: Aku kembali
73 Bab 73: Restu dan Tangis
74 Bab 74: Planning
75 Bab 75: Aku masih menyukaimu!
76 Bab 76: Berani mengusikku?
77 Bab 77: Binatang buas
78 Bab 78: Iri hati!
79 Bab 79: Cara halus yang menyakitkan!
80 Bab 80: Iba membawa malapetaka
81 Bab 81: KARMA
82 Bab 82: Balas dendam
83 Bab 83: Putri kecilmu!
84 Bab 84: Jebakan
85 Bab 85: Lelaki Kuat
86 Bab 86: Kedatangan Zeremy dan Leona
87 Bab 87: Ketulusan Kara
88 Bab 88: Kara dan Leona
89 Bab 89: Fitting Baju
90 Bab 90: Pertemuan yang menyakitkan
91 Bab 91: Pembenci
92 Bab 92: Fakta
93 Bab 93: Menikah
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Bab 1: Kehilangan part1
2
Bab 2: Kehilangan part2
3
Bab 3: Aku harus kuat
4
Bab 4: Kakak ku yang terbaik
5
Bab 5: Kembali ke sekolah
6
Bab 6: Sahabat terbaik ku
7
Bab 7: Berharap
8
Bab 8: Panti Asuhan
9
Bab 9: Acara Kelulusan
10
Bab 10: Pertunangan yang gagal part 1
11
Bab 11: Pertunangan yang gagal part 2
12
Bab 12: Pertemuan Pertama
13
Bab 13: Terimakasih Tuan!
14
Bab 14: Aku merindukanmu ibu!
15
Bab 15: Memulai kehidupan baru
16
Bab 16: Bekerjasama
17
Bab 17: Acara penyambutan 1
18
Bab 18: Acara penyambutan 2
19
Bab 19: Mulai hidup mandiri
20
Bab 20: Mendapatkan pekerjaan
21
Bab 21: Hari yang sial
22
Bab 22: Berganti profesi
23
Bab 23: Menandatangani kontrak 1
24
Bab 24: Menandatangani kontrak 2
25
Bab 25: Warna-warni kehidupan
26
Bab 26: Pertemuan kedua
27
Bab 27: Pelukan hangat
28
Bab 28: Aku ingin selalu menatapmu!
29
Bab 29: Apakah aku menyukainya?
30
Bab 30: First Kissing!
31
Bab 31: Deungmyeong Beach
32
Bab 32: Terimakasih Kelinci Kecil
33
Bab 33: Orang spesial di hatiku!
34
Bab 34: Jadilah kekasih ku!
35
Bab 35: Tunggulah Aku!
36
Bab 36: Semoga Kita Segera Bertemu Kembali!
37
Bab 37: Aku akan membuat mu hancur!
38
Bab 38: Visual
39
Bab 39: Demi ibu!
40
Bab 40: Lelaki masa depan?
41
Bab 41: Aku sangat mencintaimu, Tuan Jojo!
42
Bab 42: Ingin melenyapkan kekasihku?
43
Bab 43: Aku tidak akan meninggalkan mu!
44
Bab 44: Dua wanita kacau!
45
Episode 45: Kehidupan masa lalu Jojo
46
Bab 46: Kedatangan sahabat Kara
47
Bab 47: Kumohon, Jangan Menangis!
48
Bab 48: Permasalahan yang begitu rumit!
49
Bab 49: Aku berjanji!
50
Bab 50: Siasat buruk!
51
Bab 51: Aku bukanlah milikmu!
52
Bab 52: Kebenaran tentang penyakit Jojo
53
Bab 53: Aku baik-baik saja
54
Bab 54: Terlalu banyak rahasia!
55
Bab 55: Ibuku adalah Magdalena!
56
Bab 56: Akulah ayahmu!
57
Bab 57: Penerus Geng Mafia
58
Bab 58: Penyemangat!
59
Bab 59: Aku akan kembali!
60
Bab 60: Gelisah
61
Bab 61: Khawatir!
62
Bab 62: Terimakasih Tuhan
63
Bab 63: Sikap manja Jojo
64
Bab 64: Surprise part1
65
Bab 65: Surprise part2
66
Bab 66: Kembali ke Korea
67
Bab 67: Lelaki pengganggu
68
Episode 68: Saudara
69
Bab 69: Kebenaran terungkap!
70
Bab 70: Sakit
71
Bab 71: Kembali berpisah
72
Bab 72: Aku kembali
73
Bab 73: Restu dan Tangis
74
Bab 74: Planning
75
Bab 75: Aku masih menyukaimu!
76
Bab 76: Berani mengusikku?
77
Bab 77: Binatang buas
78
Bab 78: Iri hati!
79
Bab 79: Cara halus yang menyakitkan!
80
Bab 80: Iba membawa malapetaka
81
Bab 81: KARMA
82
Bab 82: Balas dendam
83
Bab 83: Putri kecilmu!
84
Bab 84: Jebakan
85
Bab 85: Lelaki Kuat
86
Bab 86: Kedatangan Zeremy dan Leona
87
Bab 87: Ketulusan Kara
88
Bab 88: Kara dan Leona
89
Bab 89: Fitting Baju
90
Bab 90: Pertemuan yang menyakitkan
91
Bab 91: Pembenci
92
Bab 92: Fakta
93
Bab 93: Menikah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!