Bianca samapai ke rumah Veronica. rumah sederhana dan terlihat rapi. Veronica nanpak sudah berdiri didepan pintu menunggu kedatangan Bianca.
"Hai vero".
"Selamat datang dokter". Bianca memeluk Veronica yang tampak tegang. setiap pemeriksaan kehamilan ia selalu tegang. takut terjadi sesuatu dengan bayainya atau dirinya.
Bianca memeluknya dan menenangkan.
"Apa kau makan sehat?".
"Tentu dokter, aku dan Bastian menuruti nasehat mu". Bastian adalah suami Veronica.
"Bagus Vero, mari kita periksa dulu".
sesuai dugaan tensi Veronica tinggi. ini bisa berbahaya bagi janinnya.
"Vero apa kau memperiksakan rutin kandungan mu?".
"Iya dokter, katanya bayiku aman, hanya saja tekanan darah ku tinggi".
"Benar kau harus berhati hati dengan itu".
"apa kau akan memberi ku obat?".
"Tidak Vero kau sedang hamil, mengkonsumsi obat akan berbahaya. apa dokter kandungan memberimu vitamin?".
"Benar dokter aku dapat beberapa vitamin",
"Kalau begitu minum lah rutin dan jangan banyak pikiran".
Esok Bianca akan berdiskusi dengan temannya yang seorang dokter kandungan tentang kesehatan Veronica.
"Vero aku pamit dulu, sampaikan salam ku pada Bastian". Bianca memeluk Veronica sedikit menenangkan Vero.
***
Bianca baru saja dapat kabar dari pusat kalau ia akan punya rekan dokter spesialis yang akan membantunya bertugas. dan dia seorang lelaki.
yang lebih buruk lagi dokter lelaki itu juga akan tinggal satu rumah dengannya selama pengabdian. besok bahkan ia harus menjemput lelaki itu di perbatasan.
Bianca menuju dapur, badannya terasa lelah. setelah mandi air hangat ia merasa lapar. Bianca mengambil dua bungkus mie dan dua butir telur, sekaleng korned dan sosis.
ia memasak mie dengan sosis, lalu mengaduk telur dengan korned dan menggorengnya. ia menaburkan garam ke atas telur. setelah matang ia menyajikan di piring dan siap menyantapnya. ia cukup lega dengan kondisi pasiennya harini. untuk Veronica ia memang butuh di pantau. Bianca selesai dengan makannanya, ia bergegas membersihkan diri menganti pakaian dan beristirahat. rambut ikalnya di biarkan tergerai bebas. ia mengambil sebuah novel di laci. menyelesaikan beberapa halaman dan tidur. ia mengistirahatkan tubuhnya untuk esok hari yang penuh kegiatan.
***
Pagi sekali Bianca sudah siap dengan mobilnya. ia akan berangkat ke perbatasan menjemput rekan barunya. sesampainya di perbatasan ada dua orang lelaki memandangnya lalu melambaikan tangan padanya. yang satu berperawakan sedikit kurus dan yang satu lagi....Bianca tau jelas dia rekan barunya.
"Hai dokter senang bertemu dengan mu". Sapa lelaki itu ramah.
Bianca mengangguk dan mempersilahkan lelaki itu menuju mobilnya. lelaki itu tampak ramah,cerdas dan tampan sekali. bukan Bianca tak menyadari ketampanan lelaki itu. hanya saja ia menjaga diri. ia tak mau terlalu dekat dengan rekannya itu nanti. sebatas rekan kerja saja.
***
dr. Gavin Hendrawan ia memperkenalkan dirinya pada gadis di depannya yang sedari datang sama sekali tak tersenyum padanya. gadis itu sangat angkuh dan tak bersahabat. Gavin merasa penasaran. di mobil ia memandang gadis itu. wajah halusnya disapu makeup tipis terlihat cantik dan elegan. rambut ikalnya sengaja ia ikat rapi. di mobil Gavin yang banyak bicara sedang gadis itu lebih banyak mendengar. sesekali ia tersenyum kecil tapi lebih banyak menampakan wajahnya yang jutek. Gavin semakin penasaran. ia menebak bagaimana gadis itu bisa terdampar di tempat ini. dan Gavin sepertinya mulai tertarik dengan gadis itu dr. Bianca Melisa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments