#5

Dia adalah Khoirul Azam, bergabung dalam agen yang sangat rahasia dan paling berbahaya namun sangat bersih.G02RM Bertaut pada kedaulatan NKRI yang selalu mengedepankan kesejahteraan rakyat membuat komplotan ini rela merasakan remuk tulang dan bercucuran darah.

Menjadi badan intelejen,detektif atau mata - mata bukan hanya dituntut memiliki stamina yang kuat namun ia harus memiliki kemampuan otak yang mumpuni. Misalkan IQ juga harus lebih cepat menganalisa rasio logika untuk menyeimbangka kecerdasan otak mereka.Dan Azam menerima anugerah itu dengan tangan terbuka.

Namun sialnya...pengintaian yang ia lakukan kali ini berakhir sia - sia.Asha sudah membuang waktu Azham selama 2 jam lebih ditempat yang benar - benar sangat asing baginya dengan percuma. Azam seperti orang kesasar di tempat itu karena banyak muda - mudi di sana saling berpasangan dan mengobrol santai sambil menikmati hidangan yang mereka pesan.Kadang juga terlihat mereka saling bercengkrama dengan mesra karena mungkin mereka adalah sepasang kekasih,dan Azam muak dengan pemandangan itu semua karena cinta bukanlah dunianya.

Azam mulai mengerang frustasi, diraihnya iPad yang sedari tadi berada dalam tas punggungnya dan mulai mencari GPS. Berkutat dengan aplikasi itu selama kurang lebih 3 menit akhirnya Azam semakin frustasi karena alat itu menunjukkan bahwa intaiannya sudah berada pada zona amannya.

Shiiittt....

...****************...

Kejadian tadi siang membuat mood Asha benar - benar tersungkur.Gadis itu tak henti - hentinya meratapi kekecauan yang dirasakan dalam hatinya mengenai satu - satunya laki - laki yang sudah berani membentaknya dengan kasar di depan umum. Sesekali air matanya masih lancar menetes dari sudut matanya.

Apakah Alloh sudah mengambil segala simpati dari hati manusia sebagai balasan atas kekufuran yang mereka tebarkan di dunia ini...

Namun Asha cepat menyadari dan segera memohon ampun pada sang Khaliq atas perasangka buruknya.

Ampuni aku atas segala prasangka burukku terhadap - Mu dan izinkan aku untuk tetap membenci salah satu makhlukmu ciptaanMU ya rabb...

Selimut yang menutupi wajahnya menjadi sedikit basah akibat derasnya air matanya.Tak selera sedikit pun untuk bergabung dalam meja makan untuk menyantap hidangan makan malamnya.

Ingatannya mengenai perdebatannya dengan Azam terus menari - nari dalam benaknya, hingga ia melupakan aset paling berharga dalam perjalanan karir pedidikannya. Asha melupakan iPad yang menyimpan segala file perkuliahannya pada tragedi kantin tadi. entah hilang atau hanya tertinggal Asha sama sekali belum menyadarinya.

Hingga suara bariton dari mamanya mengingatkannya bahwa benda yang paling ia andalkan itu kini tak lagi bersamanya.

"Sayang...ie teh putri dari tadi telphon kamu terus tapi katanya handphon kamu gak aktif...kumaha atuh???"

Hanifa mencoba mengalihkan kegalauan putri semata wayangnya itu dengan mengelus lembut rambut panjang Asha.

Seketika itu Asha mensejajarkann posisi duduknya hingga ia bisa memandang wajah teduh sang mama.

"Iya nanti Asha telphon maa..."

"Dan juga ini sudah waktunya waktu makan malam nak...jangan menunda rezki yang sudah Alloh berikan pada kita..."

"Asha belum lapar maa...mama makan dulu saja ya...?"

"Hmmm....hati diciptakan bukan untuk berfikir,tapi gunakan dengan akal sehat..."

"Tapi maa...aku benar - benar benci sama laki -laki itu..."

"Sayang... jangan terlalu larut dalam kesedihanmu. Bukankah Alloh memang menciptakan watak dan karakter masing - masing? Lalu apa yang membuatmu kufur Baby...?"

Hanifa melontarkan kalimat terakhir dengan mencubit hidung mungil Asha. Sedang gadis manis itu langsung membersihkan sisa linangan air mata sembali memeluk sang mama.

"Astagfirulloh....ampuni dosa - dosa hambaMu ini ya Alloh...!"

"Dan sekarang kamu harus segera makan dan belajarlah dari segala yang sudah Alloh tetapkan. Maka tak ada yang lebih indah selain bersyukur...."

Sedikit senyuman mulai mengurai pada bibir manis Asha hingga membuatnya teringat akan sesuatu.

"Alloh...apa mama lihat iPad ku..."

Asha terperanjat mengingat hal paling penting yang saat ini ia cari.

Hanifa menautkan kedua alisnya. Keningnya berkerut tanda ia tak memahami sedikitpun keberadaan benda pipih itu.

"Memangnya terakhir kamu taruh dimana...?"

"Itulah masalahnya maaa, aku bener - bener lupa. Seingatku iPad ku terjatuh saat tragedi di kantin tadi..."

"Terus...?"

Hanifa dibuat buat cemas dengan kenyataan yang baru saja ia dengar.

"Entahlah maa...Wallohu'alam...kayaknya aku harus segera mengerjakan tugas yang merepotkan itu sebelum hukuman itu akan jatuh padaku...."

Asha buru - buru turun dari tempat tidurnya lalu berjalan menuju meja belajar,menghidupakan Labtop segera ia mengecek tugas - tugasnya.

"Sepertinya malam iki aku tidur malam lagi maa...ya Alloh...!!!"

Hanifa menggelengkan kepalanya setelah mengetahui prolem yang dialami putrinya.Sedangkan Asha mulai tak kuasa lagi untuk menahan air matanya yang sedikit meluncur menyesali segala musibah yang ia hadapi.

...****************...

Azam berjalan sedikit gontai sebab tragedi tadi siang saat memasuki ruangan yang pintunya berlapiskan baja. Pintu secara otomatis terbuka saat ia menampilkan wajah dan menekan tombol ID nya. Seketika aroma hutan pinus menyeruak dari dalam ruangan itu. Azam segera memasuki dan ia sempat terkejut dengan keberadaan Simanjuntak sang pemimpin yang sedang duduk bersandar pada sofa yang berhadapan langsung dengan kursi kebesaran Azam.

Laki - laki yang akrab di panggil Sam itu tak biasanya memasuki ruangan Azam tanpa izin dari sang empuhnya walaupun pada kenyataannya bangunan megah beserta aset - asetnya adalah milik Sam.Tapi Sam tak suka berbuat semena - mena pada anak buahnya.

"Ku dengar pengintaian terakhirmu gagal..."

Sam melontarkan pertanyan yang sedikit menohok dengan cerutunya yang setia dalam apitan bibirnya.

"Aku sudah mengintai 2 jam lebih, namun cecurut itu lepas tanpa sepengetahuanku..."

Azam menjawab pertanyaan dari atasannya itu sambil berjalan menuju kursi kebesaranya.

"Kamu masih mempunyai waktu Azam...namun waktu itu tak banyak..."

Azam menarik nafas dalam dan menyandarkan punggungnya.

"Aku sudah menemukan wanita sundel simpanan dari bajingan itu. Malam ini aku pastikan akan tereksekusi..."

"Bagus...kamu memang bisa di andalakan..."

Sam meletakkan cerutunya pada asbak dihadapannya sebelum ia melanjutkan ucapannya.

"Dan segera persiapka dirimu, minggu depan kamu dan dan 4 anak buahmu siap berangkat Ke Kalimantan..."

"Kamu tak usah khawatir...ini tugasku. Kamu hanya perlu mendengarkan kabar baik dariku..."

"Aku suka bekerjasama dengan mu Khoirul Azam...kamu tak pernah membuatku kecewa...ini misi besar, kegagalanmu akan mengorbankan banyak hal dan aku berharap itu tak akan terjadi..."

Sam mulai beranjak dari tempat duduknya. Intinya, Sam menaruh harapan besar pada Azam untuk misinya kali ini.

Kalimantan disinyalir menjadi pusat gudang produksi senjata api ilegal itu. Tempat paling indah yang di anugrahkan oleh tuhan pada kota Bontang. Dengan luas wilayah hanya 406,70 KM2 justru membuat para penjahat seperti Prof. Aziz menjadi kufur akan nikmat yang sudah tuhan Anugrahkan. Kekuasaan dan keserakahan jelas selalu menjadi motifasi utama mereka.

Terpopuler

Comments

Astri

Astri

sprtinya ceritanya menarikk

2022-02-08

0

what ever

what ever

suara bariton dr mama?????

2021-12-18

0

Darsih suranto

Darsih suranto

apa jgn2 iPad'y kebawa Azam y Thor

2021-12-15

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!