#3

JAKARTA 2020

Gadis manis dan cantik itu berjalan tergesah menuju kelas yang sedang ia tuju.Bibirnya terus berkomat - kamit melafalkan beberapa kalimat thoyyibah berharap agar mendapat sedikit mukjizat dan pertolongan atas keterlambatannya.Kerudung pasminah maroon yang menutup kepalanya dengan sederhana itu terus berayun - ayun seirama dengan langkahnya yang cepat.Sedikit keringat yang mulai bercucuran di dahi Asha.Nafasnya masih tersengal saat langkah kakinya sudah berada tepat di depan pintu ruangan.Ia mulai mengatur nafas dan mulai menekan knop pada pintu dihadapannya.

Asha menghela nafas dengan lega,mantra yang sedari td ia baca membawakan hasil.Kelasnya kosong,dosen pembimbing tak nampak disana hanya beberapa mahasiswa yang masih betah sambil mengobrol dengan teman masing - masing.

Seketika matanya mengedarkan pandangan dan benar saja yang dicari ada diujung ruangan.Putri teman karibnya duduk sendiri di kursinya dan tampak seperti memeriksa berkas - berkas yang ada dihadapannya.

Tak menunggu lama Asha langsung berjalan menuju tempat dimana temannya masih asik dengan tugasnya tanpa menyadari kedatangam Asha.

"Assalamualaikum cinta..."

"Waalaikum salam..."

"Huh...capeknya...!"

Keluh Asha yang sudah duduk disamping sahabatnya itu.

"Kamu tumben terlambat Sha...?bangun kesiangan ya...?"

"Aku teh mana ada kesiangan Put...bahkan aku sudah bangun saat orang - orang masih sibuk merangkai mimpi dalam tidur mereka..."

"Iya deh percaya yang rajin menunaikan ibadah Tahjjud..."

Putri sedikit memanyunkan bibirnya hanya ingin menggoda temannya sebelum ia melanjutkan pertanyaannya.

"Lantas kenapa terlambat Sya...?"

"Tadi diantar sama Aa Arkha pakai mobil,tentu saja di jam seperti ini sangat tidak efisien menghindari macet.Jadinya kita terjebak..."

"Beruntunglah sahabatku sayang,Karena pak Aziz hari ini tidak hadir.Entah ada kepentingan mendadak katanya...!"

"Lalu apa yang sedang kamu kerjakan atuh Put..?"

"Pak Aziz memang tidak hadir,tapi tau sendiri kan beliau tidak akan pernah memberi kelonggaran pada mahasiswa.Tugas "Penanganan pasien serangan jantung" sudah menunggu kita.Jam 12 nanti harus sudah selesai dan segera dikirim melalui E-mail nya..."

"Astagfirulloh...kamu gak bercanda kan...?"

Asha sedikit membulatkan matanya karena terkejut.

Tak tanggung - tanggung,dosen yang terkenal dengan kedisiplinannya itu memberikan tugas yang membuat mahasiswanya mendadak mendapat serangan jantung.Tak terkecuali Asha,semalam dia sudah mati - matian mengerjakan tugas dari bu Ayu mengenai "Pecahnya pembulu darah" hingga larut malam.Dan pagi ini ia sudah mendapat tugas lagi dari Prof.Aziz yang tak kalah banyaknya.

Yah itulah resiko bagi mahasiswa kejuruan kedokteran yang diambil Asha.Tidak ada hari tanpa tugas - tugas dari dosennya.Terlebih Asha termasuk mahasiswa unggul dari yang lainnya maka melewati hari tanpa tugas - tugas bukanlah pedomannya.

"Ah..jangan ngajak berdebat Sha...otakku sudah sangat minim untuk mengerjakan,jangan ditambah dengan perdebatan lagi ya..."

Putri memasang wajah putus asa dengan apa yang dialaminya.

Asha terkekeh mendengar kepasrahan sahabatnya itu.Dengan sedikit menggoda ia mulai mengalungkan tangan kirinya pada pundak Putri dan mulai memeluk dengan lembut.

"Jangan cemberut atuh neng...nanti cantiknya luntur..."

"Apaan sih Sha..."

"Coba tunjukan materinya...kita kerjakan bersama.."

"Hehehe...ide bagus.Baiknya kamu yang kerjakan aku yang akan traktir makan siang kamu..."

Putri menampilkan wajah lugunya mulai merayu Asha.

"Gak perlu merayu...aku tau yang ada dikepalamu sekarang.Kamu teh mau kabur dari tugas - tugas itu kan...ngaku saja...!"

"Teh Asha yang geulis...bantu aku ya...?"

Putri memohon pada Asha dengan menyatukan kedua tangannya.

"Dihh...putri...!Kali ini aku gak mau mengerjakan sendiri.Kita kerjakan bersama - sama...Aku teh gak mau kamu jadi tergantung sama aku..."

Asha memberikan pengertian pada sahabatnya yang selama ini memang selalu mengandalkan kecerdasan Asha.

Asha sendiri yang mempunyai karaktet lemah lembut selalu tidak tega kalau sahabatnya itu sudah mulai merengek meminta bantuannya.

"Huhh...iya deh.Tapi kita ke kantin saja ya karena mungkin kalau mengerjakan di kantin otakku akan mudah bekerja..."

"Hmmzzz...dasar...Ayo...!"

Putri tau kebiasaan dari temannya itu,makan adalah hobinya.Setiap ada kesempatan tak pernah terlewatkan dari ritual makan.Pantas saja putri memiliki badan yang sedikit berisi cenderung subur.

Tapi masalah hati jangan ditanya lagi.Selama ia kuliah dan sudah memasuki semester 6 ini,Putri lah yang dengan setia menemani hari - harinya.Bahkan banyak yang mengira bahwa mereka sebenarnya adalah saudara dilihat dari kedekatan mereka.

Segala keburukan Putri,Asha sudah mengetahuinya.Begitu pun sebaliknya.Mereka hampir tak pernah bertengkar,mengingat hubungan mereka semakin hari semakin erat.

...****************...

"Sudah atuh Put...itu makanan kamu sudah habis loh...!"

"Sedikit lagi neng...mubazdir tau..."

"Mubazdir apanya...?itu teh sudah habis put,tinggal mangkuknya...!

"Masih ada kuahnya Sha...sayang kan...?"

Melihat kebiasaan sahabatnya itu membuat Asha hanya bisa mengelengkan kepalanya.

Soal tugas - tugas tadi jangan ditanya lagi,sudah pasti hanya Asha yang mengerjakan.Tinggal mengirimnya saja namun sayang I-pad Asha kehabisan daya hingga ia harus segera mengisi batrainya didalam kelas.

"Ya sudah...kamu lanjutin saja...aku mau kembali ke kelas dulu.Aku saja yang bayar..."

"Makasih neng geulis...."

Asha berdiri dari tempatnya.Sebelum ia memasukkan I-pad beserta perlengkapannya kedalam tas tiba - tiba dari arah belakang seseorang menabrak tubuhnya.Sontak beberapa barang bawaanya jatuh berserakan di lantai.

"Brruggggh..."

Asha terpental,tubuhnya tak terluka hanya saja seluruh barang yang di bawah jatuh berserakan.

"Alloh...."

Masih dengan keterkejutannya Asha mencoba menunduk dan membereskan segala keperluannya yang berjatuhan.Tak ada keluhan baginya,hanya saja ia merasa janggal karena sosok laki - laki yang baru saja menabraknya itu tak ikut serta membantunya dalam membereskan barang - barangnya padahal sudah jelas insiden itu bukan hanya kecerobohan Asha akan tetapi laki - laki itu juga punya andil.

"Cckk..dasar ceroboh....!"

Gumam laki - laki itu pelan.Dan itu berhasil membuat Asha terkejut bukan kepalang.

Ia ingin segera menatap laki - laki itu untuk melemparkan protesnya atas apa yang ia keluarkan dari mulutnya tadi.

"Heiiii....."

Sialnya suara Asha tercekat seperti tersangkut dalam tenggorokannya.Dan tak mampu mengeluarkan barang satu kata pun.

Sedang laki - laki dihadapannya berdiri dengan angkuh yang hanya menatap Asha dari balik kaca mata hitamnya dan seolah tak ada niat membantu Asha sedikitpun.

Terpopuler

Comments

Nadia Alisya Azzahra

Nadia Alisya Azzahra

kayaknya ketemu calon suami kecilnya nih

2021-12-16

1

Aryani Dinda

Aryani Dinda

maaf Thor nggak ada manusia yang diberi mukjizat. karena mukjizat diperuntukkan bagi para nabi dan Rasul pilihan

2021-08-30

7

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!