Episode 5 – Keluarga (Pohon) Cemara

Fyuh, untung saja pekerjaan di rumah Tuan Ganendra tidak terlalu banyak hari ini. Setelah selesai mencuci piring dan menyetrika, mereka hanya mengelap jendela dan menyapu rumah (lebih tepatnya memvakum, sih). Mereka jadi bisa pulang lebih cepat.

Untuk sejenak, Rania harus melupakan masalahnya. Ia harus menemukan bukti-bukti yang lebih lengkap, agar bisa mengaku sebagai anak Pengusaha Geffie Austeen dan model terkenal Chloe Eilaria Austeen.

Bus kota di sore hari ternyata jauh lebih padat dari pada siang tadi. Seluruh penumpang berdesak-desakan. Berbagai macam bau yang bercampur dengan asap rokok dan kendaraan, membuat perut Rania kembali bergejolak. Belum lagi para penumpang berdiri, yang mengangkat ketiak tinggi-tinggi untuk berpegangan. Uh….

Ah, ibu dan Livy pasti sudah terbiasa dengan keadaan ini. Mereka terlihat santai dan tidak terganggu sama sekali. Rania kagum sekaligus iba melihatnya. Haruskah mereka merasakan seperti ini setiap hari?

“Kita turun di simpang saja, ya. Singgah di gerobak jualan ayah dulu. Nanti berjalan kaki saja kita pulang ke rumah,” ajak ibu. Livy dan Rania hanya mengangguk.

“Syukurlah. Sepertinya lebih baik berjalan kaki dari pada tetap berada si bus neraka ini,” batin Rania.

Tak berapa lama kemudian, mereka pun turun tepat di deretan para pedagang makanan. Di balik sebuah gerobak berwarna hijau dan cukup sepi, Rania melihat sosok yang dipanggilnya ayah sejak tadi pagi.

Rupanya ayah menjajakan penganan khas Maluku, kampung halamannya. Di gerobaknya yang tidak terlalu besar, terdapat sanole, roti kering kenari dan pisang asar. Semuanya menggoda indra penciuman Rania.

Meski ia belum pernah mencicipi satu pun dari jajanan itu, tapi instingnya mengatakan bahwa semuanya enak.

“Rania mau?” tanya ayah. Ia perhatikan Rania menatap dagangannya dengan mata berbinar-berbinar.

“Boleh?” tanya Rania.

“Tentu saja. Apa sih yang tidak untuk anak Ayah,” jawabnya. Lelaki setengah baya itu kemudian membungkus beberapa kue dagangannya untuk di bawa pulang.

“Ini bekal makan malam untuk ayah.” Ibu memberikan sebuah kotak bekal lengkap dengan botol air minum.

“Ah, rupanya nasi dan lauk yang dibawa dari rumah Tuan Ganendra tadi untuk ayah,” pikir Rania.

Selain gaji, Tuan ganendra mengizinkan mereka memasak untuk makan siang dengan bahan yang tersedia. Lauknya pun tidak dibeda-bedakan. Hanya saja, ibu terkadang segan, dan hanya masak seadanya dari sisa bahan yang ada.

Pukul lima teng, mereka sampai di rumah. Ternyata mereka tidak langsung istrirahat seperti perkiraan Rania. Livy merendam cucian, sementara ibu bersih-bersih rumah.

“Adakah yang bisa kubantu, Bu?” tanya Rania. Ia tidak enak hanya duduk manis, sementara yang lain tetap bekerja.

“Kalau kamu masak makan malam bagaimana?” usul ibu.

Memasak? Meski ia suka berada di dapur, tetapi ia tak cukup pede melakukannya. Rania teringat, ia mengubah dapur seperti wilayah bekas perang beberapa waktu lalu, padahal ia hanya ingin coba membuat nasi goreng.  Akan tetapi pada akhirnya, ia memutuskan untuk mencoba untuk memasak makan malam.

Rania membuka kulkas kecil di sudut dapur. Sepertinya kulkas itu sudah sangat tua. Beberapa bagian kulit pintunya tampak mengelupas dan sedikit berkarat. Ukurannya pun sangat kecil dibandingkan kulkas di rumahnya.

Tidak banyak isi di dalam kulkas. Hanya ada seikat jagung muda, seikat bayam, dua potong dada ayam, lima buah telur dan beragam bumbu.

“Duh, masak apa, ya?” Rania bingung. “Kita masak apa malam ini, Bu?” tanya Rania pada ibu.

“Terserah kamu saja,” sahut ibu.

Jika di rumahnya, ia tak akan pusing mau memasak apa. Semuanya lengkap. Ia tinggal mencari resep masakan yang di gugel. Dan yang terpenting, bukan dia sih yang memasak. Keluarga mereka memiliki koki pribadi, Andra, untuk menyiapkan menu makan setiap hari.

“Sebaiknya malam ini masak ayam saja. Telur untuk sarapan besok pagi,” pikirnya.

Ia pun menyiapkan bahan-bahan untuk membuat ayam lada hitam dengan jagung muda. Mudah-mudahan ia masih ingat cara yang diajarkan koki Andra padanya.

“Ah, bagaimana ini?” keluh Rania.

Ia baru menyadari bahwa mereka menggunakan kompor tungku kayu. Dan sudah bisa ditebak, Rania tidak pandai menggunakannya. Tapi mengapa ada tabung gas di sudut ruangan?

“Bu, bagaimana menggunakan kompornya?” tanya Rania kemudian.

“Hmm?” ibu mengerutkan keningnya. Meski merasa aneh, ia tetap mengajarkan Rania menggunakan tungku kayu. "Padahal ia sudah sering menggunakannya," gumam ibu.

“Besok jika ibu sudah gajian, kita isi ulang gas untuk memasak,” kata ibu kemudian.

“Uwah…!” Rania menjerit ketika api tiba-tiba membesar. Bawang bombai yang sudah di tumisnya menjadi gosong.

“Aduh… gawat,” gumamnya. Ia mengipas-ngpas api tungku, namun bertambah besar.

“Ah,” tiba-tiba Rania terpikir sebuah ide. Ia mengurangi jumlah kayu untuk mengecilkan api, seperti pada api unggun kegiatan camping pramuka.

“Berhasil,” gumam Rania senang.

Ia mengiris bawang bombai yanng tersisa, dan memulai masaknya dari awal.

“Hmm… Aroma apa ini? Wangi sekali?” tanya Livy.

“Kakak coba memasak ayam lada hitam, nih,” ujar Rania. Namun ia tak begitu yakin bagaimana rasanya.

“Wah, menu restoran. Aku sudah lama sekali ingin mencicipinya,” saut Livy dengan mata berbinar-binar.

“Benarkah?” gumam Rania.

“Setiap ibu memasak ini di rumah Tuan Ganendra, aku ingin sekali mencobanya. Ternyata bisa ya di masak dengan bahan-bahan sederhana ini,” kata Livy lugu.

Deg! Untuk kesekian kalinya hati Rania teriris melihat keluarga ini.

“Nah, cobalah,” kata Rania. “Semoga saja masakanku tidak menghancurkan ekspektasinya,” do’a Rania dalam hati.

“Wah, enak sekali. Bu, cobalah masakan kakak,” kata Livy riang.

“Ah, syukurlah.”

Sudut mata Rania basah melihat remaja itu melonjak riang hanya karena hal yang sangat sederhana. Ah, Rania jadi teringat pada ayah yang harus berdagang dan tidak ikut makan malam bersama mereka.

“Ayah pasti suka juga,” ucap Rania.

Entah mengapa ia mulai menyayangi keluarga barunya ini. Meski mereka memilki banyak kekurangan, tetapi kasih sayang mereka melimpah ruah untuk anak-anaknya.

“Hei Livy, bagaimana kalau kita antarkan juga untuk ayah,” ajak Rania.

“Ide bagus. Ayah pasti suka. Kasihan kalau hanya makan sambal telur siang tadi,” jawab Livy.

“Pergilah, tapi segera pulang sebelum magrib,” kata ibu.

“Siap, Bu.” Dua gadis itu lalu bersiap mengantar lauk untuk sang ayah.

...🌺🌺🌺🌺🌺...

“Hei, mau ke mana kalian?” tanya Arka ketika berpapasan di pintu. Ia baru saja pulang kuliah.

“Mau mengantar lauk spesial untuk ayah,” jawab Livy.

“Nih, HPmu sudah Abang ambil dari counter. Jangan di cemplungin ke air lagi, ya. Biaya perbaikannya menghabiskan uang jajan kakak selama sebulan,” kata Arka pada Rania.

“Aaaawww… terima kasih…”

Rania menerima handphone android dari tangan Arka. Meski tidak secanggih smartphone miliknya dahulu, tetapi ia senang sekali. Semoga dari ponsel itu ia bisa menggali informasi.

“Memang semahal itu biaya perbaikannya?” tanya ibu khawatir.

“Tenang, Bu. Aku bisa menutupinya. Nanti aku tinggal kerja sambilan seperti biasanya untuk mengganti uang jajanku. Kemarin aku dengar, Pak Surya memerlukan tenaga tambahan di toko berasnya,” sahut Arka.

Rania yang mendengar semuanya jadi merasa bersalah, “Hei, memangnya berapa uang jajan Ar, maksudku Bang Arka sebulan?” bisik Rania pada Livy.

“Wah, kakak pura-pura nggak tahu atau memang lupa? Uang jajan Bang Arka kan hanya dua ratus ribu sebulan, ia sengaja mengalah agar kita bisa memiliki uang lebih untuk ongkos dan makan di sekolah,” jelas Livy.

“Apa? Dua ratus ribu? Sedangkan aku saja yang masih kelas dua SMA, uang jajanku seminggu bisa lebih dari lima ratus ribu,” pekik Rania dalam hati.

“Hei, kalian mau berdiri di sana sampai kapan? Nggak jadi mengantar lauk untuk ayah?” tegur ibu.

Kedua gadis remaja itu lalu berhamburan keluar rumah.

(Bersambung)

Terima kasih sudah membaca. Sampai jumpa lagi...

Bonus Biodata Tokoh

Terpopuler

Comments

Yessi Kenzie

Yessi Kenzie

Padahal bagus lho ceritanya & tulisannya juga rapi.. Tapi sayang yg baca dikit.. Tetap semangat ya thor..

2021-11-27

6

syafridawati

syafridawati

aku mampir dengan like dan fav semangat saling dukung ya makasih

2021-08-04

7

RN

RN

lima like hadir favorit feedback totok pembangkit saling dukung kk

2021-07-14

3

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 – Mimpi Buruk yang Nyata
2 Episode 2 – Roda yang Berputar
3 Episode 3 – Data dan Fakta
4 Episode 4 – Aku Punya Majikan?
5 Episode 5 – Keluarga (Pohon) Cemara
6 Episode 6 – Foto Editan
7 Episode 7 – Kancil yang Salah Masuk Kebun
8 Episode 8 – Dunia dalam Cermin
9 Episode 9 – Cerita Tuan Muda dan Sang Asisten
10 Episode 10 – Ekstrakulikuler
11 Episode 11 – Pedagang Cantik yang Licik
12 Episode 12 - Dua Ekor Kucing Cantik
13 Episode 13 - Teori Anomali
14 Episode 14 – Kejadian Malam Itu
15 Episode 15 – Hanya Dua Belas Langkah
16 Episode 16 - Surat Penggemar
17 Episode 17 - Stalker
18 Episode 18 - Sepenggal Kisah Masa Lalu
19 Episode 19 - Cerita Sang Hujan
20 Episode 20 – Misteri di Tempat Kejadian Perkara (TKP)
21 Episode 21 - Sama Tapi Berbeda
22 Episode 22 – Perdebatan Sengit
23 Episode 23 - Mengurai Teka-teki
24 Episode 24 - Kutukan Masa Lalu
25 Episode 25 - Kepingan Puzzle yang Hilang
26 Episode 26 - Waktu yang Tidak Selaras
27 Episode 27 – Sang Penyihir
28 Episode 28 – Kasih Ibu
29 Episode 29 – Putri Salju Rasa Penyihir
30 Episode 30 – Persaingan
31 Episode 31 - Retak
32 Episode 32 - Surat yang Tidak Berbalas
33 Episode 33 - Putri Tunggal Austeen
34 Episode 34 - Super Blue Blood Moon
35 Episode 35 - Misteri Ruang Rahasia
36 Episode 36 - Kejadian Semalam
37 Episode 37 - Nona Muda yang Aneh
38 Episode 38 - Penyelidikan
39 Episode 39 - Terkunci Bersama
40 Episode 40 - Hayo! Di grebek, kan?
41 Episode 41 - Interogasi
42 Episode 42 – Dua Rania
43 Episode 43 - Pajak Sihir
44 Episode 44 - Oh, jadi begitu...
45 Episode 45 - Kamu kenapa?
46 Episode 46 - Pria Tua dan Muda
47 Episode 47 - Cucu
48 Episode 48 - Kenangan tentang Ibu
49 Episode 49 - Membuka Kedok
50 Episode 50 - Ayo, jawab dong...
51 Episode 51 - Lho, Anjani juga tahu?
52 Episode 52 - Ringga dan Zehra
53 Episode 53 - De javu?
54 Episode 54 - Teman Lama
55 Episode 55 - Cerita dari Teman
56 Episode 56 - Mengungkap Rahasia
57 Episode 57 - Saksi Mata
58 Episode 58 - Misi Baru
59 Episode 59 - Analisa Liar
60 Episode 60 - Hubungan Mereka Dulu
61 Episode 61 - Anak yang Ditukar
62 Episode 62 - Sosoknya yang Tak Terlihat
63 Episode 63 - Dia datang!
64 Episode 64 - Jennia Putri
65 Episode 65 - Gelang dan Teman Ibu
66 Episode 66 - Pertemuan
67 Episode 67 - Mikko dan ...?
68 Episode 68 - Tikungan Tajam Gadis Pirang
69 Episode 69 - Analis Gila
70 Episode 70 - Overthinking
71 Episode 71 - Purnama Kedua
72 Episode 72 - Audrey dan Jalan Berliku
73 Episode 73 - Rahasia
74 Episode 74 - Temani Aku
75 Episode 75 - Menyusuri Terowongan
76 Episode 76 - Labirin Raksasa
77 Episode 77 - Pengakuan
78 Episode 78 - Mencari Jalan
79 Episode 79 - Misteri Kelahirannya
80 Episode 80 - Kutukan Warisan
81 Episode 81- Berita Besar
82 Episode 82 - Pembelaan
83 Episode 83 - Lumpuh
84 Episode 84 - Tumbal
85 Episode 85 - Jeritan Tengah Malam
86 Episode 86 - Manusia atau Bukan?
87 Episode 87 - Membuka Sebuah Kunci
88 Episode 88 - Temukan Satunya Lagi
89 Episode 89 - Orang Tua Kandungnya...
90 Episode 90 - Surat yang Tertinggal
91 Episode 91 - Fania Ansley
92 Episode 92 - Kakek dan Para Saudara
93 Episode 93 - Bau Mayat
94 Episode 94 - Jangan Sampai Bertemu Dia
95 Episode 95 - Lalu Aku Anak Siapa?
96 Episode 96 - Jadian, yuk!
97 Episode 97 - Kemunculan Edlyn Rania Austeen
98 Episode 98 - Meninggal Dunia
99 Episode 99 - Tertangkap!
100 Episode 100 - Makam dalam Rumah
101 Episode 101 - Terpuruk
102 Episode 102 - Kamu akan Bebas!
103 Episode 103 - Kita kan Teman...
104 Episode 104 - Rencana Selanjutnya
105 Episode 105 - Semakin Mirip
106 Episode 106 - Pertemuan Dengannya
107 Episode 107 - Kuberi Satu Petunjuk
108 Episode 108 - Ditembak
109 Episode 109 - Dongeng Sang Kakek
110 Episode 110 - Rania dan Rumania
111 Episode 111 - Jebakan
112 Episode 112 - Mencari Jalan Keluar
113 Episode 113 - Rencana Qiandra
114 Episode 114 - Cerita dari Lukisan
115 Episode 115 - Ketidakjujuran
116 Episode 116 - Pengakuan di Persidangan
117 Episode 117 - Membuka Kasus Lama
118 Episode 118 - Kembalinya Ingatan Malfoy
119 Episode 119 - Mencari Anak yang Hilang
120 Episode 120 - Jejak Lainnya
121 Episode 121 - Anak dari Panti Asuhan
122 Episode 122 - Kawan dan Lawan
123 Episode 123 - Hacker
124 Episode 124 - Qiandra Ansley
125 Episode 125 - Kasus yang Ditutupi
126 Episode 126 - Kedatangan Sang Penyihir
127 Episode 127 - Tak Pernah Menyukaiku
128 Episode 128 - Peri Hutan
129 Episode 129 - Kasus Mikko
130 Episode 130 - Tidur Selamanya
131 Episode 131 - Ada Bersamamu
132 Episode 132 - Hasil Tes DNA
133 Episode 133 - Pembalasan Qiandra
134 Episode 134 - Ingatan Pahit yang Kembali
135 Episode 135 - Pencipta Segel Sihir
136 Episode 136 - Membongkar Kasus Tabrak Lari
137 Episode 137 - Keberadaan Rania Putri
138 Episode 138 - Bukti yang Melekat Erat
139 Episode 139 - Fakta dari Satu Tahun Lalu
140 Episode140 - Terima Kasih
141 Episode 141 - Saling Menjauh
142 Episode 142 - Teka-Teki yang belum Terpecahkan
143 Episode 143 - Wanita Penjaga Hutan
144 Episode 144 - Rania dan Mikko
145 Episode 145 - Musim Semi
146 Pengumuman Novel Baru
147 Pengumuman Novel Baru
Episodes

Updated 147 Episodes

1
Episode 1 – Mimpi Buruk yang Nyata
2
Episode 2 – Roda yang Berputar
3
Episode 3 – Data dan Fakta
4
Episode 4 – Aku Punya Majikan?
5
Episode 5 – Keluarga (Pohon) Cemara
6
Episode 6 – Foto Editan
7
Episode 7 – Kancil yang Salah Masuk Kebun
8
Episode 8 – Dunia dalam Cermin
9
Episode 9 – Cerita Tuan Muda dan Sang Asisten
10
Episode 10 – Ekstrakulikuler
11
Episode 11 – Pedagang Cantik yang Licik
12
Episode 12 - Dua Ekor Kucing Cantik
13
Episode 13 - Teori Anomali
14
Episode 14 – Kejadian Malam Itu
15
Episode 15 – Hanya Dua Belas Langkah
16
Episode 16 - Surat Penggemar
17
Episode 17 - Stalker
18
Episode 18 - Sepenggal Kisah Masa Lalu
19
Episode 19 - Cerita Sang Hujan
20
Episode 20 – Misteri di Tempat Kejadian Perkara (TKP)
21
Episode 21 - Sama Tapi Berbeda
22
Episode 22 – Perdebatan Sengit
23
Episode 23 - Mengurai Teka-teki
24
Episode 24 - Kutukan Masa Lalu
25
Episode 25 - Kepingan Puzzle yang Hilang
26
Episode 26 - Waktu yang Tidak Selaras
27
Episode 27 – Sang Penyihir
28
Episode 28 – Kasih Ibu
29
Episode 29 – Putri Salju Rasa Penyihir
30
Episode 30 – Persaingan
31
Episode 31 - Retak
32
Episode 32 - Surat yang Tidak Berbalas
33
Episode 33 - Putri Tunggal Austeen
34
Episode 34 - Super Blue Blood Moon
35
Episode 35 - Misteri Ruang Rahasia
36
Episode 36 - Kejadian Semalam
37
Episode 37 - Nona Muda yang Aneh
38
Episode 38 - Penyelidikan
39
Episode 39 - Terkunci Bersama
40
Episode 40 - Hayo! Di grebek, kan?
41
Episode 41 - Interogasi
42
Episode 42 – Dua Rania
43
Episode 43 - Pajak Sihir
44
Episode 44 - Oh, jadi begitu...
45
Episode 45 - Kamu kenapa?
46
Episode 46 - Pria Tua dan Muda
47
Episode 47 - Cucu
48
Episode 48 - Kenangan tentang Ibu
49
Episode 49 - Membuka Kedok
50
Episode 50 - Ayo, jawab dong...
51
Episode 51 - Lho, Anjani juga tahu?
52
Episode 52 - Ringga dan Zehra
53
Episode 53 - De javu?
54
Episode 54 - Teman Lama
55
Episode 55 - Cerita dari Teman
56
Episode 56 - Mengungkap Rahasia
57
Episode 57 - Saksi Mata
58
Episode 58 - Misi Baru
59
Episode 59 - Analisa Liar
60
Episode 60 - Hubungan Mereka Dulu
61
Episode 61 - Anak yang Ditukar
62
Episode 62 - Sosoknya yang Tak Terlihat
63
Episode 63 - Dia datang!
64
Episode 64 - Jennia Putri
65
Episode 65 - Gelang dan Teman Ibu
66
Episode 66 - Pertemuan
67
Episode 67 - Mikko dan ...?
68
Episode 68 - Tikungan Tajam Gadis Pirang
69
Episode 69 - Analis Gila
70
Episode 70 - Overthinking
71
Episode 71 - Purnama Kedua
72
Episode 72 - Audrey dan Jalan Berliku
73
Episode 73 - Rahasia
74
Episode 74 - Temani Aku
75
Episode 75 - Menyusuri Terowongan
76
Episode 76 - Labirin Raksasa
77
Episode 77 - Pengakuan
78
Episode 78 - Mencari Jalan
79
Episode 79 - Misteri Kelahirannya
80
Episode 80 - Kutukan Warisan
81
Episode 81- Berita Besar
82
Episode 82 - Pembelaan
83
Episode 83 - Lumpuh
84
Episode 84 - Tumbal
85
Episode 85 - Jeritan Tengah Malam
86
Episode 86 - Manusia atau Bukan?
87
Episode 87 - Membuka Sebuah Kunci
88
Episode 88 - Temukan Satunya Lagi
89
Episode 89 - Orang Tua Kandungnya...
90
Episode 90 - Surat yang Tertinggal
91
Episode 91 - Fania Ansley
92
Episode 92 - Kakek dan Para Saudara
93
Episode 93 - Bau Mayat
94
Episode 94 - Jangan Sampai Bertemu Dia
95
Episode 95 - Lalu Aku Anak Siapa?
96
Episode 96 - Jadian, yuk!
97
Episode 97 - Kemunculan Edlyn Rania Austeen
98
Episode 98 - Meninggal Dunia
99
Episode 99 - Tertangkap!
100
Episode 100 - Makam dalam Rumah
101
Episode 101 - Terpuruk
102
Episode 102 - Kamu akan Bebas!
103
Episode 103 - Kita kan Teman...
104
Episode 104 - Rencana Selanjutnya
105
Episode 105 - Semakin Mirip
106
Episode 106 - Pertemuan Dengannya
107
Episode 107 - Kuberi Satu Petunjuk
108
Episode 108 - Ditembak
109
Episode 109 - Dongeng Sang Kakek
110
Episode 110 - Rania dan Rumania
111
Episode 111 - Jebakan
112
Episode 112 - Mencari Jalan Keluar
113
Episode 113 - Rencana Qiandra
114
Episode 114 - Cerita dari Lukisan
115
Episode 115 - Ketidakjujuran
116
Episode 116 - Pengakuan di Persidangan
117
Episode 117 - Membuka Kasus Lama
118
Episode 118 - Kembalinya Ingatan Malfoy
119
Episode 119 - Mencari Anak yang Hilang
120
Episode 120 - Jejak Lainnya
121
Episode 121 - Anak dari Panti Asuhan
122
Episode 122 - Kawan dan Lawan
123
Episode 123 - Hacker
124
Episode 124 - Qiandra Ansley
125
Episode 125 - Kasus yang Ditutupi
126
Episode 126 - Kedatangan Sang Penyihir
127
Episode 127 - Tak Pernah Menyukaiku
128
Episode 128 - Peri Hutan
129
Episode 129 - Kasus Mikko
130
Episode 130 - Tidur Selamanya
131
Episode 131 - Ada Bersamamu
132
Episode 132 - Hasil Tes DNA
133
Episode 133 - Pembalasan Qiandra
134
Episode 134 - Ingatan Pahit yang Kembali
135
Episode 135 - Pencipta Segel Sihir
136
Episode 136 - Membongkar Kasus Tabrak Lari
137
Episode 137 - Keberadaan Rania Putri
138
Episode 138 - Bukti yang Melekat Erat
139
Episode 139 - Fakta dari Satu Tahun Lalu
140
Episode140 - Terima Kasih
141
Episode 141 - Saling Menjauh
142
Episode 142 - Teka-Teki yang belum Terpecahkan
143
Episode 143 - Wanita Penjaga Hutan
144
Episode 144 - Rania dan Mikko
145
Episode 145 - Musim Semi
146
Pengumuman Novel Baru
147
Pengumuman Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!