Episode 3 – Data dan Fakta

“Kenapa kamu diam begitu? Baru ingat posisi kamu di mana? Tuh lihat bed nama kamu di seragam tertulis apa,” sindir Qiandra.

“Rania Putri?” Rania baru sadar kalau nama yang tertulis di seragamnya adalah Rania Putri.

“Huh, lihat saja nanti. Kalau aku sudah menemukan akar masalah keanehan ini, ku balas kamu. Keluarga Austeen itu tidak ada yang sombong,” gumam Rania dalam hati.

“Udah. Gak usah pikirkan nenek sihir itu. Yuk, makan aja selagi masih istirahat. Aku bawa ayam tandoori dan roti cane, nih,” ajak Anjani.

Dari semua kejadian aneh sejak pagi, hanya makanan yang dibawa Anjani lah yang tidak berubah. Masih tetap memanjakan lidah seperti biasanya. Keluarga Anjani yang merupakan campuran India dan Melayu memang memiliki usaha restoran India yang terkenal di kota ini.

“Aku juga bawa bekal, nih.” Rania membuka kotak bekalnya. Ternyata isinya nasi putih, yang ditata rapi dengan dadar telur, kerupuk dan sayur kangkung.

Ketika menikmati bekal mereka, Rania teringat sesuatu. “Hei, jam istirahat kedua nanti, temani aku menemui wakil kepala sekolah, yuk,” ujar Rania.

...🌺🌺🌺🌺🌺...

“Plasmid yang telah mengandung potongan DNA yang diinginkan dapat disisipkan ke dalam sel bakteri atau sel hewan. Penyisipan DNA ke dalam sel bakteri disebut transformasi, dan dapat dilakukan dengan berbagai metode, seperti elektroporasi, mikroinjeksi, dan secara kimia. Penyisipan DNA ke dalam sel eukaryote…”

Bola mata Rania bolak balik menatap jam dinding yang terletak di depan kelas sejak tadi. Pelajaran Biologi yang merupakan favoritnya, kali ini terasa sangat membosankan. Ia tak sabar menunggu jam istirahat.

“Baiklah, karena waktu telah habis, kita lanjutkan minggu depan. Jangan lupa buat ringkasan dari materi hari ini,” ujar Bu Elya. Guru biologi sekaligus wali kelas mereka.

“Yes, akhirnya,” gumam Rania. “Guys…”

“Iya… iya… ke ruangan wakil kepala sekolah, kan?” kata Alvi sambil menyimpan bukunya.

“Kenapa kamu tiba-tiba mau bertemu wakil kepala sekolah?” tanya Anjani ketika mereka berjalan di koridor sekolah. Ruang guru cukup jauh dari kelas mereka.

“Ada sesuatu yang harus aku pastikan,” jawab Rania.

“Beasiswa? Beasiswa kamu gak mungkin langsung dicopot, hanya karena terlambat satu kali,” kata Anjani.

“Ada apa, Rania? Tumben kamu menemui saya,” tanya Bu Rosilah, wakil kepala sekolah yang ramah dan lemah lembut.

“Hmm… begini, Bu. Bolehkah saya melihat data siswa?” ucap Rania lirih. Kedua temannya menunggu di luar.

“Data siswa? Kamu mau melihat data siswa siapa? Itu rahasia sekolah,” ucap Bu Rosilah.

“Data saya sendiri, Bu,” jawab Rania lagi.

“Oh! Ada apa? Apa ada masalah?” kata Bu Rosilah terkejut.

“Hmm…” Rania memutar otaknya untuk mencari alasan yang tepat. “HP saya lagi rusak, Bu. Dan saya perlu menelepon orang tua saya,” kata Rania kemudian.

“Oh, begitu. Kamu tidak hapal nomor orang tua kamu, ya? Sebenarnya nomor telepon para wali murid kan dipegang oleh wali kelas masing-masing. Tetapi karena kamu sudah sampai di sini, ya sudah,” ujar Bu Rosilah dengan ramah. Ia mengeluarkan sebuah dokumen tebal dari dalam lemari dan menyerahkannya pada Rania.

“Hanya data kamu saja yang boleh dibuka, ya,” ujar Bu Rosilah tegas.

Kenapa malah memberikan dokumen, jika lebih cepat menggunakan laptop? Ah, tentu saja Bu Rosilah ingin berhati-hati dan menjaga data lainnya.

“Baik, Bu. Terima kasih.” Rania segera membuka dokumen itu dan mencari Namanya di daftar isi.

Hatinya berdegup kencang. Tubuhnya gemetar. Ia tidak menyangka apa yang dibacanya saat ini. Ia adalah putri kandung dari Gelfara Abarua dan Jennia Putri. Tidak hanya itu, ia juga memiliki dua saudara kandung, Arka Giovanni Putra dan Livy Talisa Putri.  Siapa mereka? Rania benar-benar tidak mengenalnya. Tidak ada lagi nama Austeen di dalam datanya.

“Su-sudah, Bu. Terima kasih.” Rania menyerahkan dokumen itu kembali. Sebenarnya ia sangat penasaran ingin melihat data Qiandra juga. Tetapi tak bisa karena selalu diawasi oleh Bu Rosilah.

“Bagaimana Rania? Beasiswamu aman, kan?” tanya Alvi dan Anjani ketika Rania keluar dari ruang kepala sekolah.

Rania tidak menjawab. Tubuhnya terguncang dan air matanya meleleh tanpa izin. Ia benar-benar shock saat mengetahui semuanya. Apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa hidupnya berubah hanya dalam semalam? Siapa yang telah memanipulasi semua ini?

“Rania? Kamu tidak apa-apa? Beasiswamu benar-benar dicabut?” tanya Alvi dan Anjani cemas.

Rania menggeleng. Jemarinya yang lentik menghapus air matanya. Ia tak ingin membuat kedua sahabatnya turut bersedih.

“Tidak apa-apa. Aku hanya bersyukur, mereka masih membiayai sekolahku,” ucap Rania.

Sebelum menutup datanya tadi, ia sempat melihat status beasiswanya. Ia adalah penerima beasiswa siswa berprestasi di sekolah ini. Dengan kondisi keluarganya yang sekarang, rasanya tidak mungkin ia bersekolah di tempat elit begini.

“Syukurlah…” ucap kedua temannya.

Rania hanya tersenyum pahit. Ia tidak mungkin menceritakan keadaan yang sebenarnya pada Alvi dan Anjani. Mereka semua tak merasakan semua keanehan yang dialami Rania.

“Ehm, jangan berkumpul di depan pintu, menghalangi orang yang akan lewat,” tegur seorang siswa. Ia membawa setumpuk kertas di kedua tangannya.

“Iya, iya. Dingin banget sih, kayak es batu,” kata Alvi.

Rania terus memandangi siswa itu sampai ia masuk ke ruangan wakil kepala sekolah. Meski sudah ratusan kali memandangnya, ia tidak pernah bosan.

Siswa bernama Mikko Arthur Walandou itu selalu membuat dadanya berdebar ketika mereka bertatapan. Tetapi seperti kata Alvi, sosok tampan itu selalu bersikap cuek dan dingin kepada wanita. Ia hanya ramah kepada guru perempuan, tetapi tidak dengan semua teman-teman perempuannya.

“Ehem! Tadi aja nangis, giliran gebetannya lewat langsung cerah lagi wajahnya,” gurau Alvi.

“Eh, bukan begitu. Bukankan ia tadi sedikit tersenyum pada kita?” kata Rania.

“Hah, masa, sih? Hati-hati, lho. Katanya kalau melihat senyumannya Mikko, itu tandanya akan ketiban sial,” celetuk Anjani.

“Hahaha… Mitos dari mana itu?” tawa Rania. “Eh, tetapi kenapa kalian mau berteman dengan orang biasa seperti aku?” Rania menguji kedua temannya. Apakah ia akan mengatakan siapa Rania sebenarnya?

“Kenapa memangnya? Karena kamu bukan konglomerat? Kami kan tidak pernah pilih-pilih teman, asalkan ia ramah dan baik hati,” jawab Alvi tegas.

Alvi adalah anak dari William Brown, sutradara terkenal di negeri itu yang terkenal dengan sifatnya yang rendah hati. Kabarnya ia sering mengunjungi panti sosial di setiap ulang tahunnya.

“Aku juga. Aku tak masalah berteman dengan siapa pun, yang penting dia gak judes kaya Qiandra dan komplotannya,” jawab Anjani. Meski keluarganya belum bisa disebut sebagai konglomerat, tetapi finansial keluarganya cukup stabil.

“Kenapa sih kamu tiba-tiba bertanya seperti itu?” tanya Alvi.

“Nggak apa-apa. Aku sayang kalian,” ucap Rania.

“Ululu… kami juga sayang padamu,” kata Alvi dan Anjani.

...🌺🌺🌺🌺🌺...

Bel pulang akhirnya berbunyi. Rania yang bertahan dengan segala anomali sejak pagi, tadi sudah tidak sabar untuk pulang. Ia harus mengembalikan semuanya ke keadaan semula. Ia juga harus mendapatkan smartphonenya kembali

“Aku harus pulang ke mana? Ke rumah orang tuaku atau tempat aku terbangun tadi pagi?” pikir Rania bingung. Ia tak ingin kembali diamankan polisi dan petugas keamanan karena mengaku sebagai anak dari Chloe Eilaria Austeen.

“Eh, tetapi bagaimana pula caranya aku kembali ke tempat tadi pagi? Aku saja tidak tahu alamatnya di mana?” keluh Rania.

Ia lalu meminjam ponsel Alvi untuk menelepon Chloe, mamanya. Tetapi selalu dihubungkan dengan kotak suara. Tak kehabisan akal, ia menelepon hampir semua asistennya yang ia hapal nomornya, tetapi jawaban mereka sama. Nona muda mereka bukan Rania, melainkan Qiandra Austeen.

“Kak. Kak Rania,” panggil seseorang berseragam SMP.

“Hai, Li-. Duh, siapa ya tadi namanya?” ucap Rania. “Ngapain kamu di sini? Bukannya sekolah kamu jauh?” tanyanya.

“Kita kan harus ke rumah Om Ganendra untuk membantu ibu bekerja. Kakak pasti tadi pagi lupa bawa baju ganti, kan? Nih, sudah aku bawakan,” ucap Livy.

“Kerja? Oh, iya kakak lupa. Heheheh,” ucap Rania pura-pura. Ia harus bersikap senormal mungkin hingga misteri ini terungkap.

Dua puluh menit kemudian, mereka pun sampai di tempat yang dimaksud.

“Ini kan?” jerit Rania dalam hati. Mereka kerja apa di sini?

(Bersambung)

Bonus Biodata Tokoh

Terima kasih sudah mampir. Sampai jumpa lagi.

Terpopuler

Comments

Maria Ulfa

Maria Ulfa

masih banyak teka tekinya

2022-08-30

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 – Mimpi Buruk yang Nyata
2 Episode 2 – Roda yang Berputar
3 Episode 3 – Data dan Fakta
4 Episode 4 – Aku Punya Majikan?
5 Episode 5 – Keluarga (Pohon) Cemara
6 Episode 6 – Foto Editan
7 Episode 7 – Kancil yang Salah Masuk Kebun
8 Episode 8 – Dunia dalam Cermin
9 Episode 9 – Cerita Tuan Muda dan Sang Asisten
10 Episode 10 – Ekstrakulikuler
11 Episode 11 – Pedagang Cantik yang Licik
12 Episode 12 - Dua Ekor Kucing Cantik
13 Episode 13 - Teori Anomali
14 Episode 14 – Kejadian Malam Itu
15 Episode 15 – Hanya Dua Belas Langkah
16 Episode 16 - Surat Penggemar
17 Episode 17 - Stalker
18 Episode 18 - Sepenggal Kisah Masa Lalu
19 Episode 19 - Cerita Sang Hujan
20 Episode 20 – Misteri di Tempat Kejadian Perkara (TKP)
21 Episode 21 - Sama Tapi Berbeda
22 Episode 22 – Perdebatan Sengit
23 Episode 23 - Mengurai Teka-teki
24 Episode 24 - Kutukan Masa Lalu
25 Episode 25 - Kepingan Puzzle yang Hilang
26 Episode 26 - Waktu yang Tidak Selaras
27 Episode 27 – Sang Penyihir
28 Episode 28 – Kasih Ibu
29 Episode 29 – Putri Salju Rasa Penyihir
30 Episode 30 – Persaingan
31 Episode 31 - Retak
32 Episode 32 - Surat yang Tidak Berbalas
33 Episode 33 - Putri Tunggal Austeen
34 Episode 34 - Super Blue Blood Moon
35 Episode 35 - Misteri Ruang Rahasia
36 Episode 36 - Kejadian Semalam
37 Episode 37 - Nona Muda yang Aneh
38 Episode 38 - Penyelidikan
39 Episode 39 - Terkunci Bersama
40 Episode 40 - Hayo! Di grebek, kan?
41 Episode 41 - Interogasi
42 Episode 42 – Dua Rania
43 Episode 43 - Pajak Sihir
44 Episode 44 - Oh, jadi begitu...
45 Episode 45 - Kamu kenapa?
46 Episode 46 - Pria Tua dan Muda
47 Episode 47 - Cucu
48 Episode 48 - Kenangan tentang Ibu
49 Episode 49 - Membuka Kedok
50 Episode 50 - Ayo, jawab dong...
51 Episode 51 - Lho, Anjani juga tahu?
52 Episode 52 - Ringga dan Zehra
53 Episode 53 - De javu?
54 Episode 54 - Teman Lama
55 Episode 55 - Cerita dari Teman
56 Episode 56 - Mengungkap Rahasia
57 Episode 57 - Saksi Mata
58 Episode 58 - Misi Baru
59 Episode 59 - Analisa Liar
60 Episode 60 - Hubungan Mereka Dulu
61 Episode 61 - Anak yang Ditukar
62 Episode 62 - Sosoknya yang Tak Terlihat
63 Episode 63 - Dia datang!
64 Episode 64 - Jennia Putri
65 Episode 65 - Gelang dan Teman Ibu
66 Episode 66 - Pertemuan
67 Episode 67 - Mikko dan ...?
68 Episode 68 - Tikungan Tajam Gadis Pirang
69 Episode 69 - Analis Gila
70 Episode 70 - Overthinking
71 Episode 71 - Purnama Kedua
72 Episode 72 - Audrey dan Jalan Berliku
73 Episode 73 - Rahasia
74 Episode 74 - Temani Aku
75 Episode 75 - Menyusuri Terowongan
76 Episode 76 - Labirin Raksasa
77 Episode 77 - Pengakuan
78 Episode 78 - Mencari Jalan
79 Episode 79 - Misteri Kelahirannya
80 Episode 80 - Kutukan Warisan
81 Episode 81- Berita Besar
82 Episode 82 - Pembelaan
83 Episode 83 - Lumpuh
84 Episode 84 - Tumbal
85 Episode 85 - Jeritan Tengah Malam
86 Episode 86 - Manusia atau Bukan?
87 Episode 87 - Membuka Sebuah Kunci
88 Episode 88 - Temukan Satunya Lagi
89 Episode 89 - Orang Tua Kandungnya...
90 Episode 90 - Surat yang Tertinggal
91 Episode 91 - Fania Ansley
92 Episode 92 - Kakek dan Para Saudara
93 Episode 93 - Bau Mayat
94 Episode 94 - Jangan Sampai Bertemu Dia
95 Episode 95 - Lalu Aku Anak Siapa?
96 Episode 96 - Jadian, yuk!
97 Episode 97 - Kemunculan Edlyn Rania Austeen
98 Episode 98 - Meninggal Dunia
99 Episode 99 - Tertangkap!
100 Episode 100 - Makam dalam Rumah
101 Episode 101 - Terpuruk
102 Episode 102 - Kamu akan Bebas!
103 Episode 103 - Kita kan Teman...
104 Episode 104 - Rencana Selanjutnya
105 Episode 105 - Semakin Mirip
106 Episode 106 - Pertemuan Dengannya
107 Episode 107 - Kuberi Satu Petunjuk
108 Episode 108 - Ditembak
109 Episode 109 - Dongeng Sang Kakek
110 Episode 110 - Rania dan Rumania
111 Episode 111 - Jebakan
112 Episode 112 - Mencari Jalan Keluar
113 Episode 113 - Rencana Qiandra
114 Episode 114 - Cerita dari Lukisan
115 Episode 115 - Ketidakjujuran
116 Episode 116 - Pengakuan di Persidangan
117 Episode 117 - Membuka Kasus Lama
118 Episode 118 - Kembalinya Ingatan Malfoy
119 Episode 119 - Mencari Anak yang Hilang
120 Episode 120 - Jejak Lainnya
121 Episode 121 - Anak dari Panti Asuhan
122 Episode 122 - Kawan dan Lawan
123 Episode 123 - Hacker
124 Episode 124 - Qiandra Ansley
125 Episode 125 - Kasus yang Ditutupi
126 Episode 126 - Kedatangan Sang Penyihir
127 Episode 127 - Tak Pernah Menyukaiku
128 Episode 128 - Peri Hutan
129 Episode 129 - Kasus Mikko
130 Episode 130 - Tidur Selamanya
131 Episode 131 - Ada Bersamamu
132 Episode 132 - Hasil Tes DNA
133 Episode 133 - Pembalasan Qiandra
134 Episode 134 - Ingatan Pahit yang Kembali
135 Episode 135 - Pencipta Segel Sihir
136 Episode 136 - Membongkar Kasus Tabrak Lari
137 Episode 137 - Keberadaan Rania Putri
138 Episode 138 - Bukti yang Melekat Erat
139 Episode 139 - Fakta dari Satu Tahun Lalu
140 Episode140 - Terima Kasih
141 Episode 141 - Saling Menjauh
142 Episode 142 - Teka-Teki yang belum Terpecahkan
143 Episode 143 - Wanita Penjaga Hutan
144 Episode 144 - Rania dan Mikko
145 Episode 145 - Musim Semi
146 Pengumuman Novel Baru
147 Pengumuman Novel Baru
Episodes

Updated 147 Episodes

1
Episode 1 – Mimpi Buruk yang Nyata
2
Episode 2 – Roda yang Berputar
3
Episode 3 – Data dan Fakta
4
Episode 4 – Aku Punya Majikan?
5
Episode 5 – Keluarga (Pohon) Cemara
6
Episode 6 – Foto Editan
7
Episode 7 – Kancil yang Salah Masuk Kebun
8
Episode 8 – Dunia dalam Cermin
9
Episode 9 – Cerita Tuan Muda dan Sang Asisten
10
Episode 10 – Ekstrakulikuler
11
Episode 11 – Pedagang Cantik yang Licik
12
Episode 12 - Dua Ekor Kucing Cantik
13
Episode 13 - Teori Anomali
14
Episode 14 – Kejadian Malam Itu
15
Episode 15 – Hanya Dua Belas Langkah
16
Episode 16 - Surat Penggemar
17
Episode 17 - Stalker
18
Episode 18 - Sepenggal Kisah Masa Lalu
19
Episode 19 - Cerita Sang Hujan
20
Episode 20 – Misteri di Tempat Kejadian Perkara (TKP)
21
Episode 21 - Sama Tapi Berbeda
22
Episode 22 – Perdebatan Sengit
23
Episode 23 - Mengurai Teka-teki
24
Episode 24 - Kutukan Masa Lalu
25
Episode 25 - Kepingan Puzzle yang Hilang
26
Episode 26 - Waktu yang Tidak Selaras
27
Episode 27 – Sang Penyihir
28
Episode 28 – Kasih Ibu
29
Episode 29 – Putri Salju Rasa Penyihir
30
Episode 30 – Persaingan
31
Episode 31 - Retak
32
Episode 32 - Surat yang Tidak Berbalas
33
Episode 33 - Putri Tunggal Austeen
34
Episode 34 - Super Blue Blood Moon
35
Episode 35 - Misteri Ruang Rahasia
36
Episode 36 - Kejadian Semalam
37
Episode 37 - Nona Muda yang Aneh
38
Episode 38 - Penyelidikan
39
Episode 39 - Terkunci Bersama
40
Episode 40 - Hayo! Di grebek, kan?
41
Episode 41 - Interogasi
42
Episode 42 – Dua Rania
43
Episode 43 - Pajak Sihir
44
Episode 44 - Oh, jadi begitu...
45
Episode 45 - Kamu kenapa?
46
Episode 46 - Pria Tua dan Muda
47
Episode 47 - Cucu
48
Episode 48 - Kenangan tentang Ibu
49
Episode 49 - Membuka Kedok
50
Episode 50 - Ayo, jawab dong...
51
Episode 51 - Lho, Anjani juga tahu?
52
Episode 52 - Ringga dan Zehra
53
Episode 53 - De javu?
54
Episode 54 - Teman Lama
55
Episode 55 - Cerita dari Teman
56
Episode 56 - Mengungkap Rahasia
57
Episode 57 - Saksi Mata
58
Episode 58 - Misi Baru
59
Episode 59 - Analisa Liar
60
Episode 60 - Hubungan Mereka Dulu
61
Episode 61 - Anak yang Ditukar
62
Episode 62 - Sosoknya yang Tak Terlihat
63
Episode 63 - Dia datang!
64
Episode 64 - Jennia Putri
65
Episode 65 - Gelang dan Teman Ibu
66
Episode 66 - Pertemuan
67
Episode 67 - Mikko dan ...?
68
Episode 68 - Tikungan Tajam Gadis Pirang
69
Episode 69 - Analis Gila
70
Episode 70 - Overthinking
71
Episode 71 - Purnama Kedua
72
Episode 72 - Audrey dan Jalan Berliku
73
Episode 73 - Rahasia
74
Episode 74 - Temani Aku
75
Episode 75 - Menyusuri Terowongan
76
Episode 76 - Labirin Raksasa
77
Episode 77 - Pengakuan
78
Episode 78 - Mencari Jalan
79
Episode 79 - Misteri Kelahirannya
80
Episode 80 - Kutukan Warisan
81
Episode 81- Berita Besar
82
Episode 82 - Pembelaan
83
Episode 83 - Lumpuh
84
Episode 84 - Tumbal
85
Episode 85 - Jeritan Tengah Malam
86
Episode 86 - Manusia atau Bukan?
87
Episode 87 - Membuka Sebuah Kunci
88
Episode 88 - Temukan Satunya Lagi
89
Episode 89 - Orang Tua Kandungnya...
90
Episode 90 - Surat yang Tertinggal
91
Episode 91 - Fania Ansley
92
Episode 92 - Kakek dan Para Saudara
93
Episode 93 - Bau Mayat
94
Episode 94 - Jangan Sampai Bertemu Dia
95
Episode 95 - Lalu Aku Anak Siapa?
96
Episode 96 - Jadian, yuk!
97
Episode 97 - Kemunculan Edlyn Rania Austeen
98
Episode 98 - Meninggal Dunia
99
Episode 99 - Tertangkap!
100
Episode 100 - Makam dalam Rumah
101
Episode 101 - Terpuruk
102
Episode 102 - Kamu akan Bebas!
103
Episode 103 - Kita kan Teman...
104
Episode 104 - Rencana Selanjutnya
105
Episode 105 - Semakin Mirip
106
Episode 106 - Pertemuan Dengannya
107
Episode 107 - Kuberi Satu Petunjuk
108
Episode 108 - Ditembak
109
Episode 109 - Dongeng Sang Kakek
110
Episode 110 - Rania dan Rumania
111
Episode 111 - Jebakan
112
Episode 112 - Mencari Jalan Keluar
113
Episode 113 - Rencana Qiandra
114
Episode 114 - Cerita dari Lukisan
115
Episode 115 - Ketidakjujuran
116
Episode 116 - Pengakuan di Persidangan
117
Episode 117 - Membuka Kasus Lama
118
Episode 118 - Kembalinya Ingatan Malfoy
119
Episode 119 - Mencari Anak yang Hilang
120
Episode 120 - Jejak Lainnya
121
Episode 121 - Anak dari Panti Asuhan
122
Episode 122 - Kawan dan Lawan
123
Episode 123 - Hacker
124
Episode 124 - Qiandra Ansley
125
Episode 125 - Kasus yang Ditutupi
126
Episode 126 - Kedatangan Sang Penyihir
127
Episode 127 - Tak Pernah Menyukaiku
128
Episode 128 - Peri Hutan
129
Episode 129 - Kasus Mikko
130
Episode 130 - Tidur Selamanya
131
Episode 131 - Ada Bersamamu
132
Episode 132 - Hasil Tes DNA
133
Episode 133 - Pembalasan Qiandra
134
Episode 134 - Ingatan Pahit yang Kembali
135
Episode 135 - Pencipta Segel Sihir
136
Episode 136 - Membongkar Kasus Tabrak Lari
137
Episode 137 - Keberadaan Rania Putri
138
Episode 138 - Bukti yang Melekat Erat
139
Episode 139 - Fakta dari Satu Tahun Lalu
140
Episode140 - Terima Kasih
141
Episode 141 - Saling Menjauh
142
Episode 142 - Teka-Teki yang belum Terpecahkan
143
Episode 143 - Wanita Penjaga Hutan
144
Episode 144 - Rania dan Mikko
145
Episode 145 - Musim Semi
146
Pengumuman Novel Baru
147
Pengumuman Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!