"Ax, jadikan dia istrimu!"
Ucapan Jordan sukses membuat Axel mengeryit heran, jika keduanya tidak sedang dalam satu ruangan dengan jajaran pemegang jabatan dan staff lainnya sudah pasti Axel akan membalas ucapan sang Papa dengan sebuah penolakan bernada tinggi.
"Kita bahas nanti," ucap Axel.
Jordan terlihat serius menatap putranya yang sedang berbicara. Namun, bukannya mengikuti rapat dengan serius, Jordan malah mengenang masa lalu Axel. Tiga tahun yang lalu Jordan pernah menjodohkan anaknya itu dengan putri seorang Gubernur yang sekarang juga tengah mencalonkan diri kembali melawan Fahrizal, tapi malangnya gadis bernama Selena itu malah kabur tepat di hari pernikahan karena ternyata tidak mencintai putranya.
Terpuruk? sepertinya tidak, Axel seoalah bersyukur calon istrinya kabur karena dia sebenarnya juga tidak mencintai Selena. Namun, sayangnya orang lain yang tidak tahu dengan apa yang sebenarnya terjadi terlanjur menaruh rasa iba ke dirinya.
Beberapa bulan kemudian Axel harus kembali merasakan sakit hati, ia dibuat merana karena gadis yang dicintainya ternyata sudah memiliki tunangan dan hampir menikah, parahnya Rea—nama gadis itu menjadi adik tirinya karena Jordan menikah dengan Lidia, ibunda Rea.
Awalnya Jordan pikir cinta Axel ke Rea akan hilang seiring dengan berjalannya waktu, tapi kenyataannya anak kesayangannya itu malah berbuat hal tak terpuji dengan memperkosa sang adik yang saat itu sudah menikah.
Setelah peristiwa itu, Jordan berpikir sang anak akan memperbaiki diri, tapi Axel malah menjadi orang ketiga di saat Rea dan suaminya mengalami keretakan dalam rumah tangga. Ya, Axel pernah menjadi Pebinor—perebut bini orang.
Kala itu Jordan tidak banyak melibatkan diri karena menganggap Axel sudah dewasa. Namun, sekarang sepertinya dia harus bertindak, umur anaknya itu sudah kepala tiga, Jordan merasa waktunya Axel untuk serius mencari pendamping hidup, setidaknya dengan begitu Axel juga bisa merawat anak kandungnya yang bernama Embun. Meskipun berkata rela melepaskan Embun, Jordan tahu Axel sebenarnya memendam rasa ingin memiliki buah hatinya itu.
***
Axel membawa mobilnya pulang ke rumah papanya karena apartemen hanyalah seperti tempat persinggahan baginya, ia bisa saja menjual tempat itu, tapi ada beberapa kenangan bersama Rea di sana yang masih belum bisa ia lupakan.
Axel melepas Rea kembali ke sang suami karena adik tirinya itu masih sangat mencintai suaminya. Bahkan, ia juga melepas sang putri agar bisa hidup bahagia bersama mamanya, meski tak bisa dipungkiri Axel sangat merindukan putri kecilnya yang sekarang berumur satu setengah tahun. Laki-laki itu memilih untuk menyerahkan putrinya ke Arkan—suami Rea, pria baik yang pernah ia sakiti hatinya.
Menatap jalanan yang terang dengan kerlap kerlip lampu, Axel membelokkan stir kemudinya menuju sebuah klub malam.
Menenggak beberapa gelas minuman memabukkan, Axel ingat bahwa Rea pernah melarangnya minum demi kesehatan, dan untuk beberapa bulan ia benar-benar menurutinya. Baginya nama Andrea Bumi Pradipta akan selalu terukir di hati. Ikhlas mungkin memang bisa diucapkan secara gampang di lisan, tapi sulit direalisasikan.
"Ax!"
Hari sudah hampir berganti, tapi sepertinya Jordan masih terjaga, tidak mungkin papanya itu menunggu hanya untuk membahas perihal permintaan konyol di ruang rapat siang tadi begitu pikir Axel.
"Aku mau tidur Pa." Terlihat begitu lelah dan tak bersemangat, Axel langsung melangkahkan kaki menuju kamarnya.
"Papa mengirimkan nomor gadis bernama Aubrey itu ke nomor 'mu, seperti dia masih jomlo. Umurnya dua puluh empat tahun, jika kamu tertarik Papa akan berbicara ke kakaknya langsung," ucap Jordan.
"Menjadi besan Gubernur tidak akan membuat urusan bisnis J Corp semakin lancar Pa," sindir Axel sambil berlalu.
***
"Kamu sudah memakai berapa puluh juta?" tanya Kirana ke Jojo. Jelas yang dimaksud gadis itu adalah kartu kredit miliknya.
"Belum, aku sibuk ikut kampanye bang Ical. Aku bahkan tidak sempat mengerjakan skrip-shit 'ku."
Kirana tertawa, ia tahu Jojo gadis pintar hanya saja suka bersikap seenaknya sendiri. Ia tipikal orang yang tidak ingin banyak diatur. Jika saja Jojo tidak sangat menyayangi kakaknya sudah tentu ia tidak akan mau ikut di setiap kegiatan Fahrizal.
"An, kamu tahu ga? berbatasan dengan lahan kebun teh milik keluarga 'ku ada sebuah villa dan kamu tahu sepertinya pemilik dan penjaganya lupa mengunci pintu, kemarin aku bisa masuk ke dalamnya."
"Lalu?" Entah kenapa Kirana tiba-tiba tertarik dengan informasi yang diberikan jojo.
"Aku membuka salah satu jendela kamar di sana, bukankah itu akan menjadi tempat yang aman bagimu untuk bersembunyi saat kabur nanti?"
"JOJO!" Kirana melonjak dari kursinya, Ia langsung menghambur memeluk erat sahabatnya. "Terima kasih, kamu benar-benar titisan Albert Einstein, meskipun semua orang awalnya menganggap tidak berguna tapi sebenarnya kamu seorang yang brilliant."
Menepuk pundak sahabatnya, Jojo memasang mimik sombong. "Aku hanya tidak ingin kamu terjebak pernikahan yang salah, sebagai teman aku tidak ingin melihat kamu menderita," ucap Jojo dengan gaya slengekannya.
_
_
_
_
_
_
_
_
_
Note: buat kleyan yang pernah baca Menikahi Bumi yang Dicintai Langit, aku pakai END VER pertama, Rea balik sama Arkan, tapi kalau bisa ga usah disangkutin sama MBYDL. Ini cerita udah beda, begitu Yes sayang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 181 Episodes
Comments
dewi
ok kaaaaak...
2022-05-23
1
eMakPetiR
Beres pakEkooo #eh Naaa maksudnya
2022-04-07
0
Rasenniyya Mom
Makin penasaran sama ini kisah krn ini awal kisah Be My Bu kan ya? Ada Rain putranya Bianca Skala juga di sana.
2022-02-26
0