Dua bodyguard itu berlari terengah-engah sambil jalannya tertatih, nafasnya naik turun seperti orang kehabisan oksigen. Ya mereka berlari-lari hampir satu jam mencari Allura namun nihil mereka tidak bisa menemukannya.
"Tuan Alex, nona muda kabur," ucap salah satu bodyguard Alex dengan mengusap tetesan peluh yang membasahi sekitar dahi dan pelipisnya.
"Apa?! Kenapa menjaga satu wanita saja kalian tidak becut, bodoh kalian," umpat serapah keluar dari mulut Alex. "Cari dia sampai dapat! Jika kalian tidak bisa menemukan Allura jangan harap kembali ke hadapanku!" hardik Alex.
Alex menggebrak meja di depannya hingga hidangan di depannya goyang beruntung tidak ada yang tumpah atau pecah. Rara yang terkejut ia hanya bisa mengusap dadanya.
"Gimana ini Tuan Alex? Kenapa kau tidak terus terang saja pada kami jika putrimu menolak perjodohan ini," tegas Andi berdiri menatap benci pada Alex.
"Maafkan kami Tuan Andi, putriku adalah gadis penurut kami tidak menyangka jika dia berbuat nekat seperti ini. Tunggulah dia beberapa hari lagi, kami pastikan rencana pernikahan bisnis ini tidak akan gagal," bujuk Alex.
"Sudah, aku tidak ada waktu untuk bermain-main dengan hal yang tidak pasti. Kita batalkan saja perjodohan ini," ucap Andi dengan menarik putranya meninggalkan ruang vip itu.
Di dalam mobil Sammy mengaktifkan ponselnya melihat banyak notifikasi masuk dari sang kekasih. Yang memintanya untuk menampungnya, dan masih banyak lagi chat tapi untuk chat ke lima puluh menyatakan dia ingin putus.
"Shit, apa Allura sebenarnya putrinya Tuan Alex," lirih Sammy.
Andi yang mendengar lamat-lamat ucapan putranya menoleh ke sumber suara.
"Kamu kenal dengan putri Tuan Alex, kalau ngak salah namanya juga Allura. Dia bilang juga kuliah di kampus sama seperti kamu," sahut Andi.
Kenapa selama ini aku ngak mengetahui jika Allura putri dari keluarga Atmaja. Allura juga kenapa pakai acara kabur segala. Apa dia melakukan ini karena tidak ingin menikah dengan orang tidak ia kenal lalu ingin bersamaku pikir Sammy.
Allura dan Sammy adalah sepasang kekasih, usia pacaran mereka masih bisa dibilang seumur jagung karena mereka masih tiga bulan bersama.
"Sam, apa kamu kenal Allura?!" Andi bertanya penuh selidik.
Sammy segera memperlihatkan wajah kekasihnya pada sang papa dari foto ponselnya.
"Apa Allura, anak tuan Alex gadis ini? Dia juga satu kampus dengan Sammy. Dia juga kekasihku, jika benar kalian tidak perlu lagi cemas kami adalah sepasang kekasih," jelas Sammy.
"Apa? Kenapa kamu tidak pernah bercerita jika sudah memiliki pacar? Jika itu benar kamu harus segera dapatkan dia. Gadis itu akan membawa keberuntungan bagi kita, dengan begitu kita bisa mendapatkan investasi besar-besar dari keluarga Atmaja. Setelah kamu menikah ambil alih semua perusahaan Atmaja atas nama kamu setelah itu kita jadi kaya raya sejati. Kamu juga bisa memilih seribu wanita dalam hidupmu," senyum licik di kedua sudut bibir Andi.
Pah, kapan kamu berubah? Kamu sudah di gilakan harta, kamu rela meninggalkan mama demi menikahi janda kaya. Sekarang kamu memanfaatkan aku demi kesenangan dan tujuanmu.
"Aku sekarang tidak tahu dimana dia? Aku hubungi nomernya sudah tidak aktif, ya beberapa jam lalu ia memintaku untuk menjemputnya untuk kabur tapi setelah puluhan chat tidak aku balas dia mengajak aku putus," jelas Sammy.
"Bodoh! Jangan mau kamu putus dengannya! Segera cari dia, jelaskan pada kekasihmu pasti dia akan menerima kamu."
Sammy memcoba mengirim pesan pada Allura berharap pesannya akan terbalaskan tapi itu hanya akan buang-buang tenaga saja. Allura telah meninggalkan ponselnya di dalam mobil orangtuanya karena baginya membawa ponsel akan memudahkan orangtuanya menemukan dirinya.
****
Allura terbangun tepat setelah mobil berhenti di sebuah rumah mewah. Ya, seperti rumah mewah milik orangtuanya namun ini dengan sedikit campuran kuno dengan moderen. Dengan tekat yang kuat tanpa ragu lagi Allura menampakan dirinya dari persembunyian, menoleh ke arah kanan kiri mengarahkan pandangan matanya melihat sekitarnya berharap ia tahu dimana dirinya saat ini namun ia merasa asing.
Saat itu Arthur William Leonardo mematikan mesin mobilnya, saat hendak ingin turun, tak sengaja ia menoleh kebelakang melihat wanita menyembulkan wajahnya secara tiba-tiba membuatnya seketika ia terkejut.
"Dimana aku ini, om?" Allura bertanya dengan menyembulkan kepalanya secara tiba-tiba dari kursi penumpang bagian belakang.
"Siapa kamu?" tanya William terkejut saat melihat sosok wanita di dalam mobilnya karena ia merasa tidak memesan atau ingin melakukan one night stand.
Apa dia tadi bilang aku om, kurang ajar emang wajahmu sudah setua itu umpat William di dalam hatinya.
Allura menundukkan wajahnya merasa takut dengan tatapan laki-laki yang tak ia kenal itu. Ia takut jika dirinya saat ini bertemu dengan laki-laki hidung belang yang akan menerkamnya begitu saja tanpa memberi ampun.
"Hai, aku bertanya padamu! Kenapa kau bisa di dalam mobilku?!" hardik William sedikit berteriak.
Ini orang bicara seperti tarzan, aku ini ngak tuli kali. Tapi jujur dia sangat tampan sekali. Ah, rasanya hatiku meleleh melihat dia. Aku juga mau jadi simpanannya racau Allura menatap William tanpa berkedip.
"Hallo, kamu pencuri ya. Aku laporkan kamu ke kantor polisi," ucap William merogoh ponselnya dari saku celana jens yang ia kenakan.
Allura segera merebut ponsel William.
"Jangan om, aku bukan pencuri. Mana ada pencuri secantik aku," puji Allura pada dirinya sendiri. "Aku tadi terpaksa masuk ke dalam om, karena aku di kejar-kejar penjahat yang mau berbuat jahat terhadapku," jelas Allura.
William menatap tajam menyipitkan matanya ke arah Allura penuh selidik antara percaya dan tidak.
"Om, izinkan aku menginap disini ya," ucap melas Allura menatap William.
William turun dari mobilnya karena ia sudah sangat lelah melakukan perjalanan jauh pulang pergi untuk menjalankan bisnisnya.
"Om gimana? Bolehkan?" rajuk Allura.
Ia masih memiliki hati nurani tidak mungkin membiarkan wanita pergi di pertengahan malam di kota metropolitan yang rawan akan pelecehan terhadap kaum hawa.
"Om-om, emang gue om elo apa?" ketus William.
"Gue kan ngak tahu nama elo, mau panggil sayang rasanya gimana gitu kita kan baru kenal," ketus Allura dengan nada bercanda. "Tuan izinkan aku ya tinggal disini," rengek Allura tanpa ia sadari telah memegangi lengan William.
"Boleh juga karena pembantuku lagi pulang kampung jadi kamu gantikan dia menjalankan tugasnya."
Seketika senyum diwajahnya pudar menghilang, kini wajahnya berubah masam. Di hempaskan tangan kekar itu dengan kasar.
"Kenapa?! Tidak mau? Ngak suka? Ya sudah kalau ngak suka kamu bisa pergi," usir William.
William meninggalkan Allura melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah dengan memasukkan tangannya ke salah satu saku celana jensnya.
Allura masih diam mematung di tempatnya sambil menatap punggung William yang telah sampai di ambang pintu. Ia segera berlari terbirit-birit mengejar sang pemilik rumah untuk mengekori masuk ke dalam.
"Ngeselin banget, kalau bukan gue butuh tempat untuk menampungku gue ogah jadi pembantu. Di rumah aja banyak pembantu, mama selalu melarang aku mengerjakan pekerjaan rumah tangan," batin Allura.
Allura yang berjalan sambil mulutnya berkomat-kamit seperti membaca matra itu tidak mengarahkan pandangan matanya kedepan hingga keningnya membentur badan kekar milik William.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 218 Episodes
Comments
Lija Palang
minta visual athur n allura
2021-12-02
0
Heny Ekawati
alex kok bodoh ya klu yg mau di jodohin keanakx orang licik dan tamak
2021-09-06
1
Beci Luna
lanjut
2021-06-16
0