*
*
Delima terus merintih kesakitan di bawah pria itu, semakin lama sang pria semakin brutal sampai akhirnya Delima pingsan dan di iringi keluarnya darah dari inti Delima.
Sang pria segera memakai pakaiannya kembali, dia keluar kamar Delima untuk menemui Reno sang mucikari. "Ren, itu anak buah lo pingsan di kamar."
Reno membelalakkan matanya. "Siapa? Delima?"
Sang pria hanya mengedikkan bahu. "Gue mau ganti wanita sekarang juga, gue belum puas tapi dia keburu pingsan."
Reno segera beranjak dari tempat duduknya. "Kamar nomor 73 cuma itu yang sedang kosong saat ini."
Sang pria langsung menuju kamar tersebut, sedangkan Reno segera ke kamar Delima.
"Delima!!!!" teriak Reno saat melihat banyak darah di ranjang Delima.
Reno segera membungkus tubuh Delima dengan selimut dan membopongnya keluar dari gedung itu menuju rumah sakit terdekat.
Itu pertama kalinya Delima keluar dari gedung sialan itu setelah bertahun-tahun.
Jangankan keluar untuk menikmati pundi-pundi rupiah, menerima rupiahnya pun tidak pernah, semua penghasilan masuk ke kantong ayah tirinya, itu sebabnya Delima selalu meminta uang tambahan pada pelanggan untuk di simpan secara pribadi, padahal Delima sendiri belum tau akan menggunakan uang itu kapan.
Setelah sampai di rumah sakit Delima segera mendapat pertolongan.
"Dok, tolong teman saya." ucap Reno pada Dokter yang menangani Delima.
"Silahkan anda menunggu di luar." jawab Dokter tersebut.
Reno keluar ruangan dan Dokter segera masuk. "Sus tolong pakaikan pakaian pada pasien terlebih dahulu." titah Dokter pada perawat yang mendampinginya.
"Baik Dok." jawab suster.
Dokter membalikkan badan dan suster memakaikan seragam pasien pada Delima.
"Sudah selesai Dok." ucap suster setelah selesai memakaikan seragam pasien di tubuh Delima.
Dokter segera memeriksa Delima dan memberi pertolongan pada Delima. Suster memasang jarum infus di tangan Delima. Butuh waktu agak lama sampai Dokter selesai.
"Sudah sus, ayo kita keluar biarkan pasien beristirahat." titah Dokter dan angguki oleh suster.
"Bagaimana kondisi temen saya Dok?" tanya Reno saat Dokter sudah membuka pintu ruang rawat Delima.
Dokter menghembuskan nafasnya berat. "Bisa kita bicara di ruangan saya?"
Reno mengangguk dan mengekori Dokter sampai di ruangannya.
"Silahkan duduk." titah Dokter pada Reno.
"Baik Dok." Reno menarik kursi dan duduk berhadapan dengan Dokter.
"Begini, kandungan teman anda sangat lemah jadi tidak boleh terlalu capek dan tidak boleh berhubungan bad---"
"--tunggu Dok" potong Reno cepat. "Maksud anda teman saya hamil?"
"Betul." jawab Dokter.
"Saya permisi Dok." pamit Reno pada Dokter, padahal dia belum selesai dengan penjelasannya.
Reno masuk ke ruang rawat Delima dia duduk di kursi yang tersedia di samping Delima, fikirannya melayang kemana-mana karena dia bisa saja kehilangan aset berharganya, Delima adalah sumber penghasilan terbesar bagi Reno, Delima adalah primadona bagi para pelanggannya.
Cukup lama Reno diam membisu di samping Delima hingga Delima sadarkan diri.
Delima menoleh lemah ke arah Reno. "Aku dimana?"
Reno memberi tatapan tajam untuk Delima. "Bangun juga lo. Anak siapa yang lo kandung itu?"
Delima masih bingung dengan pertanyaan Reno karena Delima sendiri juga belum tau. "Maksud kamu apa?"
"Lo hamil. Masih belum jelas ucapan gue?"
Delima meraba perut datarnya dan air matanya mengalir dari sudut matanya. "Siapa ayah dari anak yang ku kandung?" lirihnya. Bahkan Delima sendiri tidak tau jawabannya.
Haiii.... semua yang udah mampir jangan lupa tinggalkan jejak kalian.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
aniez bisha
u nanya?
u bertanya..... tanya???
ya mana ku tempe pisangnya rame2
2023-02-05
0
Fazri Al Malik Ramadhan
terus gw harus tanya siapa dong?🤔
2022-07-23
0
cloe
udah tau dipake banyak penjahat kelamin, koq ya gak kb
2021-12-07
0