Apartemen

Mobil warna hitam Rendra yang menunjukkan kemewahan dan elegannya sudah sampai di parkiran Apartemen Cantika atau pacarnya yang sudah menjalin kasih lebih dari dua tahun lamanya. Selama ini mereka berdua menjalin hubungan sangat biasa saja tidak ada yang spesial bagi mereka. Karena, Rendra fokus bekerja dan Cantika tanpa diketahui apa kesibukannya.

Walaupun Rendra sibuk bekerja ia selalu memanjakan pacarnya itu dengan membelikan suatu barang mewah. Karena, yang ia pikir wanita akan luluh hatinya jika dibelikan barang mewah. Namun, saat ini karena waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. Ia hanya sempat membeli bunga saja dan itu juga beruntung karena toko bunganya masih buka.

Rio membukakan pintu untuk Rendra dan Rendra pun keluar dengan membawa dua bunga yang dipegangnya di kedua tangannya itu. Ia berjalan dengan Rio yang selalu mengikuti di belakangnya. Ia berjalan menuju lobby untuk naik lift.

Saat sudah sampai di lantai Apartemen dimana Cantika tinggal ia langsung membuka pintu unit apartemen Cantika tanpa mengetuk karena ia yang membelikan apartemen tersebut untuknya. Jadi, tidak ada salahnya jika ia juga tahu passwordnya.

Kreek!

Pintu pun terbuka.

Rendra seketika langsung mematung terdiam di tempat. Rio yang berada di belakang Rendra bingung kenapa Rendra terdiam di tempat tidak masuk kedalam.

“Lo kenapa diam? Masuk saja sudah sana.” Ucap Rio yang greget dengan sahabatnya itu saat akan menemui pacarnya yang berada di dalam.

Rendra tidak menjawab pertanyaan Rio dengan ucapan melainkan ia memiringkan badannya yang menghalangi  jalan sekaligus penglihatan Rio yang ada di depan Rendra sekarang ini agar Rio bisa melihatnya sendiri.

Rio pun sekarang melihat kedepan. Tidak ada yang aneh dipikirnya.

“Ada apa? Lo kenapa diam?” Rio yang bertanya.

Karena ia tidak kaget seperti Rendra yang raut wajahnya sudah sangat merah padam seperti menahan marah. Namun, Rendra hanya diam saja untuk menahan amarah karena ia tahu ini adalah Apartemen orang dan tidak etis jika harus berantem di tempat orang.

Rendra pun memegang kepala Rio dengan kedua tangannya dan mengarahkan kepala sahabatnya itu untuk melihat ke bawah. Rio pun tanpa disadari mulutnya langsung menganga lebar dan menutupi mulutnya tidak menyangka.

“Baju?” Ucap Rio tidak menyangka setelah melihat beberapa potongan baju yang berserakan. Rendra hanya mengangguk sebagai jawaban.

“Berarti dia lagi…” Rio tidak melanjutkannya lagi karena ia tahu pasti sahabatnya itu lagi menahan amarah dan sakit hati yang mendalam.

“Buang.” Satu kata yang diucapkan Rendra setelah memberikan kedua bunga itu kepada Rio. Rio menerimanya dan membuangnya di tempat sampah yang ada di apartemen Cantika.

Tanpa banyak bicara Rendra berjalan keluar dari unit apartemennya Cantika dan kembali menuju lift untuk pulang ke rumahnya. Rio yang sudah melihat Rendra tidak ada di dekat pintu pun segera menutup pintu itu perlahan dan segera menyusul Rendra yang sedang berjalan ke arah lift.

Mereka berdua kembali menaiki mobil yang mereka bawa tadi untuk langsung melesat ke kediaman Rendra. Selama perjalanan di dalam mobil suasananya tampak hening karena Rendra masih mengingat apa yang dilihatnya tadi.

“Ren.” Panggil Rio yang merasa kasihan kepada sahabatnya itu.

“Hemm.” Jawab singkat Rendra.

“Sabar ya.” Ucapnya yang berusaha membuat sahabatnya tenang.

“Hemm.” Jawabnya lagi.

Kalau gue kasih tahu lo maksud Cantika mau pacaran sama lo selama ini, apa lo akan marah dan bisa menerimanya dengan sabar? Batin Rio yang tidak tega dengan kondisi sahabatnya sekarang ini. Walaupun mereka sering berdebar panjang lebar.

“Ren, mau jalan-jalan sebentar dulu buat meringankan beban pikiran?” Tanya Rio memberikan saran.

“Gue mau langsung pulang.” Jawabnya yang sudah benar-benar tidak bisa diganggu gugat lagi.

“Oke, kita pulang.” Sahut Rio pasrah.

Rendra menyandarkan kepalanya lagi di kursi mobil dan memejamkan matanya berusaha untuk tenang dan melupakan apa yang baru saja terus melayang di pikirannya.

“Rio.” Panggil Rendra lirih.

“Apa?” Jawab Rio santai.

“Apa yang harus gue lakuin sekarang ?” Tanya Rendra serius dengan mata yang terpejam.

“Mengambil keputusan yang terbaik untuk sekarang dan juga kedepannya.” Jawab Rio.

“Apa gue terlalu bodoh selama ini sampai tidak tahu sikap dia yang sebenarnya?” Tanya Rendra yang masih tidak menyangka mendapat balasan seperti ini.

“Setiap orang pasti akan merasakan penyesalan di akhir Ren. Kita hanya bisa memilih mau seperti apa cara kita menyikapinya.” Ucap Rio yang tiba-tiba lagi menjadi orang yang selalu benar.

“Lo jadi orang yang selalu benar lagi sekarang, hah? Mau kasih tahu gue apa lagi?” Tanya Rendra kesal.

“Asal lo tahu, gue sendiri juga tidak tahu ada bagian ini dari kepribadian gue. Mungkin itu yang membuat gue terlihat dewasa.”  Ucapnya membanggakan diri sendiri.

“Terserah.” Jawabnya malas.

“Ren, gue harap lo bisa memikirkan lagi ucapan orang tua lo. Terutama ayah lo kan yang paling peduli sama lo. Bersyukurlah sekarang masih ada mereka. Kalau seandainya mereka sudah tidak ada. Siapa lagi yang bisa membuat lo membuka mata lo sendiri.” Ucapnya lagi tanpa dia sadari yang sudah menasehati Rendra.

“Terima kasih nasehatnya Jom.” Sahutnya malas tapi ia memikirkan apa yang diucapkan oleh Rio tadi.

“Jom?” Rio bingung.

“Hemm. Jomblo.” Ucapnya singkat.

“Wah, kurang ajar. Padahal gue lagi kasihan sama lo. Memang presdir tidak punya hati.” Ucap Rio yang tanpa diketahuinya Rendra tersenyum sama karena setiap ucapan sahabatnya itu.

“Hemm. Tidak punya hati tapi punya uang.” Jawabnya.

“Haha…” Tawa mereka berdua yang membuat satu mobil penuh dengan suara tawa mereka berdua karena sahutan Rendra yang menyadari dirinya sendiri kalau tidak punya hati.

“Begitu dong Ren, ketawa. Gue baru kali ini lihat lo ketawa lagi setelah lo sibuk setiap harinya.” Ungkap Rio yang menyadari sedikit perubahan dalam Rendra.

“Ya, gue kan kerja untuk orang yang ada di sekitar gue. Keluarga gue, terutama orang tua. Para karyawan yang sudah menjadi bagian dari hidup gue. Seandainya mereka tidak ada untuk membantu gue sekarang mungkin sekarang gue belum sampai di titik ini.” Ucapnya jujur.

“Iya, gue kagum sama lo. Lo bukan orang yang berpikir hanya untuk diri sendiri tapi buat orang lain juga.” Ucap Rio sejujur-jujurnya.

“Haha…, tadi lo bilang gue tidak punya hati.” Sahut Rendra.

“Oh iya, yaudah gue tarik lagi. Lo punya hati sekarang.” Jawab Rio.

“Haha…, terima kasih.” Ucapnya tersenyum.

Di rumah Rendra langsung membuka pintu mobil yang ada di sebelahnya olehnya sendiri dan langsung memasuki rumahnya disambut beberapa pelayan namun ia tidak mengindahkan sambutan tersebut dan langsung masuk ke dalam kamarnya karena sudah banyak hal yang dialaminya hari ini.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Sis Fauzi

Sis Fauzi

Jumat pagi hadir Thor ❤️

2021-04-16

2

ARSY ALFAZZA

ARSY ALFAZZA

tanda jejak 👍🏻

2021-04-13

3

leyka

leyka

🥰❤️

2021-04-07

2

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Pagi Hari
3 Pertemuan Malam Ini
4 Bunga
5 Apartemen
6 Tingkah Kiran
7 Drama Kiran
8 Ketua Kelas
9 Papa dan Rendra
10 Bawa Pacar
11 Ketahuan
12 Renungan
13 Gara-Gara Baking Powder
14 Batal Pergi
15 Tidak Sengaja Bertemu
16 Bertemu Dengan Pemilik HP
17 Rendra dan Rio
18 Pengenalan Amelia di Perusahaan Ayah
19 Kakak Dan Adik
20 Bertemu Dia
21 Hari Kelulusan
22 Satu Bulan
23 Daftar Universitas
24 Kekasih Baru
25 Usaha Cantika
26 Usaha Cantika (2)
27 Kabar Buruk
28 Terungkap Semua
29 Akhirnya Datang
30 Meminta Bertanggungjawab
31 Melepaskan
32 Sudah Sadar
33 Menghembuskan Nafas Terakhirnya
34 Selamat Tinggal
35 Menuruti Keinginannya
36 Menuruti Keinginannya (2)
37 Hari Pertama Kerja
38 Hari Pertama Kerja (2)
39 Sadar dan Bangkit
40 Menyelesaikan Semuanya
41 Menyelesaikan Semuanya (2)
42 Menemukanmu
43 Menemukanmu (2)
44 Makan Malam Berdua
45 Makan Malam Berdua (2)
46 7 Hari Menaklukan Hati
47 7 Hari Menaklukan Hati (2)
48 7 Hari Menaklukan Hati (3)
49 7 Hari Menaklukan Hati (4)
50 Tidak Cemburu
51 Mengenang Masa Kecil
52 Berakhir Sebelum 7 Hari
53 Mempersiapkan Diri
54 Kotak Warna Coklat
55 Bertemu Dengan Seseorang Dari Masa Kecil
56 Ayo, Er Kita Balapan!
57 Aku Pergi
58 Kalung Persahabatan
59 Aku Menerima Kamu
60 Karena Kamu, Aku Ingat
61 Melamar
62 Bertemu Dengan Caroline
63 Bertemu Dengan Caroline (2)
64 Pertemuan Kedua Keluarga
65 Pendekatan Kembali Kedua keluarga
66 Persiapan Pernikahan
67 Hari Pernikahan Rendra & Amelia
68 Pengumuman
69 Info Penting
70 Mulai Season 2
71 S2 - Prolog
72 S2 - Malam Pertama
73 S2 - Makan Pagi
74 S2 - Rumah Masa Depan
75 S2 - Produksi
76 S2 - Berkeliling Lagi
77 S2 - Tiga Ruangan Di Balik Pintu
78 S2 - Chef Eri
79 S2 - Saling Memberi Hadiah
80 S2 - Selamat Ulang Tahun
81 S2 - Siapa Dia
82 S2 - Zion
83 S2 - Rencana
84 S2 - Penjelasan Dari Si Pendengar
85 S2 - Di Rumah Ayah
86 S2 - Penyebabnya
87 S2 - Menjadi Teman Baik
88 S2 - Zioline Group
89 S2 - Menjaga Tuan Muda
90 S2 - Cemas
91 S2 - Sheilla Pergi
92 S2 - Belum Pulang
93 S2 - Sesuatu Yang Aneh
94 S2 - Masalah Perusahaan
95 S2 - Memperlihatkan Diri
96 S2 - Cerita Sebenarnya
97 S2 - Menemuinya
98 S2 - Bulan Madu
99 S2 - Aku Mau Ketoprak
100 S2 - Ketoprak Buatan Suami
101 S2 - Mengandung Anakku
102 S2 - Cek Kandungan
103 S2 - Bawa Aku Ke Dapur
104 S2 - Rindu Adik Tercinta
105 S2 - Berdebat
106 S2 - Jahil
107 S2 - Pertanyaan Mematikan
108 S2 - K6
109 S2 - Menggoda
110 S2 - Malam Terakhir Bulan Madu
111 S2 - Kembali Ke Rumah Utama
112 S2 - Adik Ipar
113 S2 - Pengganggu
114 S2 - Rendra dan Kiran
115 S2 - Kertas Tanpa Nama Pengirim
116 S2 - Foto
117 S2 - Drama Nonton
118 S2 - Sifat Keibuan
119 S2 - Kotak Paket
120 S2 - Menjodohkan Kiran
121 S2 - Mama
122 S2 - Meremehkan
123 S2 - Menguras Uang
124 S2 - Rindu Kamu
125 S2 - Menemaninya Bekerja
126 S2 - Pernikahan Zion dan Sheilla
127 S2 - Bioskop
128 S2 - Pemeriksaan Terakhir
129 S2 - Sudah Saatnya
130 S2 - Calon Penerus Telah Lahir
131 Bonus Episode 1 - Kehidupan Baru Keluarga Adipramana
132 Bonus Episode 2 - Tuan Muda Kecil Hilang
133 Bonus Episode 3 - Dia Kembali
134 Bonus Episode 4 - Penjelasan Dia
135 Bonus Episode 5 - Menjalankan Misi
136 Bonus Episode 6 - Hidup Bahagia
137 Thanks, Novel Baru Dari Sang Penerus
Episodes

Updated 137 Episodes

1
Prolog
2
Pagi Hari
3
Pertemuan Malam Ini
4
Bunga
5
Apartemen
6
Tingkah Kiran
7
Drama Kiran
8
Ketua Kelas
9
Papa dan Rendra
10
Bawa Pacar
11
Ketahuan
12
Renungan
13
Gara-Gara Baking Powder
14
Batal Pergi
15
Tidak Sengaja Bertemu
16
Bertemu Dengan Pemilik HP
17
Rendra dan Rio
18
Pengenalan Amelia di Perusahaan Ayah
19
Kakak Dan Adik
20
Bertemu Dia
21
Hari Kelulusan
22
Satu Bulan
23
Daftar Universitas
24
Kekasih Baru
25
Usaha Cantika
26
Usaha Cantika (2)
27
Kabar Buruk
28
Terungkap Semua
29
Akhirnya Datang
30
Meminta Bertanggungjawab
31
Melepaskan
32
Sudah Sadar
33
Menghembuskan Nafas Terakhirnya
34
Selamat Tinggal
35
Menuruti Keinginannya
36
Menuruti Keinginannya (2)
37
Hari Pertama Kerja
38
Hari Pertama Kerja (2)
39
Sadar dan Bangkit
40
Menyelesaikan Semuanya
41
Menyelesaikan Semuanya (2)
42
Menemukanmu
43
Menemukanmu (2)
44
Makan Malam Berdua
45
Makan Malam Berdua (2)
46
7 Hari Menaklukan Hati
47
7 Hari Menaklukan Hati (2)
48
7 Hari Menaklukan Hati (3)
49
7 Hari Menaklukan Hati (4)
50
Tidak Cemburu
51
Mengenang Masa Kecil
52
Berakhir Sebelum 7 Hari
53
Mempersiapkan Diri
54
Kotak Warna Coklat
55
Bertemu Dengan Seseorang Dari Masa Kecil
56
Ayo, Er Kita Balapan!
57
Aku Pergi
58
Kalung Persahabatan
59
Aku Menerima Kamu
60
Karena Kamu, Aku Ingat
61
Melamar
62
Bertemu Dengan Caroline
63
Bertemu Dengan Caroline (2)
64
Pertemuan Kedua Keluarga
65
Pendekatan Kembali Kedua keluarga
66
Persiapan Pernikahan
67
Hari Pernikahan Rendra & Amelia
68
Pengumuman
69
Info Penting
70
Mulai Season 2
71
S2 - Prolog
72
S2 - Malam Pertama
73
S2 - Makan Pagi
74
S2 - Rumah Masa Depan
75
S2 - Produksi
76
S2 - Berkeliling Lagi
77
S2 - Tiga Ruangan Di Balik Pintu
78
S2 - Chef Eri
79
S2 - Saling Memberi Hadiah
80
S2 - Selamat Ulang Tahun
81
S2 - Siapa Dia
82
S2 - Zion
83
S2 - Rencana
84
S2 - Penjelasan Dari Si Pendengar
85
S2 - Di Rumah Ayah
86
S2 - Penyebabnya
87
S2 - Menjadi Teman Baik
88
S2 - Zioline Group
89
S2 - Menjaga Tuan Muda
90
S2 - Cemas
91
S2 - Sheilla Pergi
92
S2 - Belum Pulang
93
S2 - Sesuatu Yang Aneh
94
S2 - Masalah Perusahaan
95
S2 - Memperlihatkan Diri
96
S2 - Cerita Sebenarnya
97
S2 - Menemuinya
98
S2 - Bulan Madu
99
S2 - Aku Mau Ketoprak
100
S2 - Ketoprak Buatan Suami
101
S2 - Mengandung Anakku
102
S2 - Cek Kandungan
103
S2 - Bawa Aku Ke Dapur
104
S2 - Rindu Adik Tercinta
105
S2 - Berdebat
106
S2 - Jahil
107
S2 - Pertanyaan Mematikan
108
S2 - K6
109
S2 - Menggoda
110
S2 - Malam Terakhir Bulan Madu
111
S2 - Kembali Ke Rumah Utama
112
S2 - Adik Ipar
113
S2 - Pengganggu
114
S2 - Rendra dan Kiran
115
S2 - Kertas Tanpa Nama Pengirim
116
S2 - Foto
117
S2 - Drama Nonton
118
S2 - Sifat Keibuan
119
S2 - Kotak Paket
120
S2 - Menjodohkan Kiran
121
S2 - Mama
122
S2 - Meremehkan
123
S2 - Menguras Uang
124
S2 - Rindu Kamu
125
S2 - Menemaninya Bekerja
126
S2 - Pernikahan Zion dan Sheilla
127
S2 - Bioskop
128
S2 - Pemeriksaan Terakhir
129
S2 - Sudah Saatnya
130
S2 - Calon Penerus Telah Lahir
131
Bonus Episode 1 - Kehidupan Baru Keluarga Adipramana
132
Bonus Episode 2 - Tuan Muda Kecil Hilang
133
Bonus Episode 3 - Dia Kembali
134
Bonus Episode 4 - Penjelasan Dia
135
Bonus Episode 5 - Menjalankan Misi
136
Bonus Episode 6 - Hidup Bahagia
137
Thanks, Novel Baru Dari Sang Penerus

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!