Pagi Hari

Flashback

Pagi hari sebelum Rendra berangkat kerja.

Hari ini diawali dengan pagi yang cerah dengan matahari yang baru saja terbit sudah menyinari kamar seorang presiden direktur dari salah satu perusahaan ternama apalagi kalau bukan Perusahaan yang presdir itu bangun sendiri sebut saja perusahaan besar Adipramana grup.

Rendra bangun dari tidurnya dengan masih merasakan lelah matanya yang belum bisa diajak kerja sama untuk membuka matanya. Akhirnya, ia kembali meraih guling yang ada di sampingnya untuk di peluk dan kembali terlelap dalam tidurnya kembali.

Setelah terlelap dari tidurnya, tanpa ia sadari bahwa ada yang mengetuk pintunya.

Tok!, Tok!, Tok!

"Nak, kamu sudah siap belum?" Seseorang sedang memanggil dari depan pintu kamarnya. "Rendra, kamu sudah bangun?" panggilnya lagi.

Rendra pun yang baru saja terlelap kembali akhirnya memutuskan untuk bangun dan beranjak pergi dari tempat tidurnya untuk membuka pintu.

Kreek...!

Pintu pun dibuka oleh Rendra.

"Iya, ma. Kenapa, aku baru bangun ?"

"Lho, kok baru bangun?!" Mamanya menjawab dengan nada sedikit meninggi karena mengetahui anaknya belum siap untuk memulai hari. "Kamu gak berangkat kerja hari ini?"

"Hwaah..., memangnya sekarang jam berapa?" Menjawab sambil menutup mulutnya yang baru saja menguap dengan tangannya karena merasa masih belum puas untuk tidur.

"Sudah jam setengah tujuh, nak."

"Hah! Setengah tujuh! Kalau begitu aku mau mandi dulu nanti aku ke ruang makan." Mendengar dengan setengah panik dan kaget. Akhirnya Rendra langsung menutup pintunya dan masuk ke kamar mandi.

Di ruang makan Rendra sudah siap untuk sarapan paginya bersama papa dan juga mamanya dengan makanan yang sudah disiapkan oleh beberapa pelayan yang ada di rumahnya. Situasi saat sarapan pun tenang tidak ada gangguan sekalipun bahkan lalat yang mengganggu makanan yang sudah dihidangkan pun tidak ada.

Sebelumnya suasana sarapan tenang menjadi sedikit terisi karena mamanya memulai pembicaraan.

"Nak." Mama.

"Iya, kenapa ma?" Rendra.

"Hubungan kamu dengan Cantika bagaimana?" Mama.

Apa ya maksud mama? Gumam Rendra dalam hatinya yang tiba-tiba menanyakan perihal hubungannya dengan pacarnya yang biasanya tidak pernah menanyakan hal ini.

"Baik-Baik saja ma." Rendra.

"Lagi tidak ada masalah kan?" Mama. Menanyakan lagi dengan sedikit ragu untuk memastikan.

"Iya." Rendra.

"Kabar perusahaan bagaimana?" Papa. Yang akhirnya ikutan berbicara juga.

"Baik juga, semua lancar." Rendra.

"Kalau papa meminta kamu untuk mencari pasangan hidup untuk menemani kamu, kamu mau?" Papa. Menanyakannya dengan sedikit ragu takut membuat suasana hati anaknya menjadi sedikit terganggu.

"Maksud papa? Aku kan sudah punya Cantika. Kenapa aku harus mencari lagi." Rendra. Menjawab dengan perasaan hatinya yang mulai tidak bisa diajak kerja sama lagi. "Apa papa sama mama mau bilang kalau kalian mau menjodohkanku? Iya! "

"Begini nak,..." Mama yang baru saja ingin mencoba menjelaskan yang sebenarnya. Tapi sudah dipotong oleh Rendra yang sudah terlihat sedikit gusar dengan pertanyaan yang baru saja dilontarkan oleh papanya.

"Sudahlah pa, ma. Aku harus berangkat kerja sekarang. Aku pergi dulu." Rendra pergi dengan rasa sedikit kesal. Sambil mengambil jasnya yang ia gantung di kursi meja makannya tadi.

"Tunggu, kamu tidak mau menyelesaikan sarapanmu dulu?" Mama

"Aku sudah kenyang." Rendra.

“Tunggu Ren, asal kamu tahu perasaan orang tua untuk anak-anaknya tidak pernah salah. Orang tua kamu seperti ini juga untuk kebaikan kamu. Papa harap kamu bisa mengambil keputusan yang benar untuk hidup kamu.” Jelas Papanya yang membuat Rendra terdiam untuk mendengarkan sebentar.

Tentunya aku juga sudah kenyang dengan perkataan kalian yang hanya memikirkan pasangan hidup saja dan tidak bisa mendukung keputusan anak sendiri. Rendra membatin.

"Pak Leh, berangkat sekarang." bicara kepada sopir yang sudah menunggunya di depan rumahnya tepatnya di halaman parkiran.

"Siap, Siap! Tuan." Pak Leh yang sedang mengelap mobil kaget dengan Rendra yang tiba-tiba datang.

Rendra berangkat dengan rasa kesalnya kepada kedua orang tuanya namun ia juga tidak mau membawa masalah ini ke kantor karena akan membuat ketidaknyamanan nantinya.

Jika saja ia tidak bisa menahan kekesalannya di kantor ia juga pasti akan melampiaskan kekesalannya kepada asistennya.

Pa, ma. Aku pasti akan mendapatkan pasangan hidup dan aku sudah memilikinya. Kenapa kalian tidak menerima itu? Perasaan sedih sekaligus kesal dalam hatinya yang masih terasa olehnya.

Flashback Off

“Ren, lo kenapa? Kayaknya hari ini lo banyak melamun.” Ucap Rio yang menyadari keadaan sahabatnya itu yang merupakan seorang presdir sekaligus atasan di tempatnya bekerja.

“Tidak ada apa-apa, hanya saja orang tua gue kurang suka sama Cantika.” Ucap Rendra.

“Mungkin lo kurang meyakinkan kedua orang tua lo.” Rio yang memberikan saran.

“Tapi, karena orang tua yang berpikir seperti itu membuat gue jadi bimbang sebagai anak.” Ungkap Rendra jujur apa yang dirasa dalam hatinya sekarang.

“Menurut gue mungkin lo bisa pertimbangkan lagi hubungan lo dengan Cantika sebelum semakin jauh.” Saran Rio lagi yang sekarang sedang berperan sebagai sahabat.

“Iya gue akan pikirkan itu nanti.” Ucap Rendra memijat dahinya yang terasa pusing.

“Oh iya, gue cuma kasih tahu aja. Saat kedua orang tua lo masih lengkap dan masih bersatu cobalah sebagai anaknya bisa mendengarkan dan menjalankan setiap nasehatnya yang diberikan. Karena, saat orang tua kita sudah tidak ada lagi, ya kita tidak akan bisa mendapatkan nasehat baru lagi dari orang tua dan hanya bisa mengingatnya yang telah lalu saja.” Rio yang tanpa sadar seperti menceramahi sahabatnya itu.

“Oh,  jadi lo lagi menjadi orang yang sudah selalu benar sekarang?” Rendra yang sebenarnya setuju dengan apa yang Rio ucapkan hanya saja tidak ingin mengungkapkannya.

“Iya, gue kan anak kesayangan sekaligus anak terbaik bapak dan ibu gue.” Ungkapnya jujur sambil mengedipkan satu matanya ke arah Rendra.

“Kenapa kalau anak kesayangan dan terbaik masih jomblo sampai sekarang?” Ucap Rendra yang mengejek Rio.

“Bukan begitu hanya belum menemukan yang tepat.” Jawabnya jelas.

“Bilang saja tidak laku.” Ucap Rendra yang merasa geli sendiri dengan sikap sahabatnya.

“Haha…, maksud lo gue barang?!” Tanya Rio yang sedikit kesal dengan perkataan Rendra.

“Lo berani bentak atasan lo sekarang?” Rendra mengingatkan Rio dengan jabatannya.

“Hehe…, tidak hanya bercanda saja.” Rio yang tersenyum terpaksa.

Rendra dan Rio yang sudah bersahabat dari sejak mereka kuliah selalu bisa membuat orang-orang selalu menggelengkan kepalanya saat berada di dekat mereka berdua. Mereka juga memang sering disebut sebagai adik dan kakak yang sangat serasi sama kedua orang tua mereka. Karena, mereka yang selalu mendukung dan membantu sama lain membuat mereka sukses sekarang.

Siapa yang kira persahabatan mereka akan terjalin sebaik dan semulus ini hingga bertahun-tahun lamanya.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Ar🧸

Ar🧸

masih nyimak nihh

2021-06-11

1

Liefvia

Liefvia

q hadirr thorr 😅

2021-05-26

1

Asha aa

Asha aa

lanjut

2021-05-20

3

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Pagi Hari
3 Pertemuan Malam Ini
4 Bunga
5 Apartemen
6 Tingkah Kiran
7 Drama Kiran
8 Ketua Kelas
9 Papa dan Rendra
10 Bawa Pacar
11 Ketahuan
12 Renungan
13 Gara-Gara Baking Powder
14 Batal Pergi
15 Tidak Sengaja Bertemu
16 Bertemu Dengan Pemilik HP
17 Rendra dan Rio
18 Pengenalan Amelia di Perusahaan Ayah
19 Kakak Dan Adik
20 Bertemu Dia
21 Hari Kelulusan
22 Satu Bulan
23 Daftar Universitas
24 Kekasih Baru
25 Usaha Cantika
26 Usaha Cantika (2)
27 Kabar Buruk
28 Terungkap Semua
29 Akhirnya Datang
30 Meminta Bertanggungjawab
31 Melepaskan
32 Sudah Sadar
33 Menghembuskan Nafas Terakhirnya
34 Selamat Tinggal
35 Menuruti Keinginannya
36 Menuruti Keinginannya (2)
37 Hari Pertama Kerja
38 Hari Pertama Kerja (2)
39 Sadar dan Bangkit
40 Menyelesaikan Semuanya
41 Menyelesaikan Semuanya (2)
42 Menemukanmu
43 Menemukanmu (2)
44 Makan Malam Berdua
45 Makan Malam Berdua (2)
46 7 Hari Menaklukan Hati
47 7 Hari Menaklukan Hati (2)
48 7 Hari Menaklukan Hati (3)
49 7 Hari Menaklukan Hati (4)
50 Tidak Cemburu
51 Mengenang Masa Kecil
52 Berakhir Sebelum 7 Hari
53 Mempersiapkan Diri
54 Kotak Warna Coklat
55 Bertemu Dengan Seseorang Dari Masa Kecil
56 Ayo, Er Kita Balapan!
57 Aku Pergi
58 Kalung Persahabatan
59 Aku Menerima Kamu
60 Karena Kamu, Aku Ingat
61 Melamar
62 Bertemu Dengan Caroline
63 Bertemu Dengan Caroline (2)
64 Pertemuan Kedua Keluarga
65 Pendekatan Kembali Kedua keluarga
66 Persiapan Pernikahan
67 Hari Pernikahan Rendra & Amelia
68 Pengumuman
69 Info Penting
70 Mulai Season 2
71 S2 - Prolog
72 S2 - Malam Pertama
73 S2 - Makan Pagi
74 S2 - Rumah Masa Depan
75 S2 - Produksi
76 S2 - Berkeliling Lagi
77 S2 - Tiga Ruangan Di Balik Pintu
78 S2 - Chef Eri
79 S2 - Saling Memberi Hadiah
80 S2 - Selamat Ulang Tahun
81 S2 - Siapa Dia
82 S2 - Zion
83 S2 - Rencana
84 S2 - Penjelasan Dari Si Pendengar
85 S2 - Di Rumah Ayah
86 S2 - Penyebabnya
87 S2 - Menjadi Teman Baik
88 S2 - Zioline Group
89 S2 - Menjaga Tuan Muda
90 S2 - Cemas
91 S2 - Sheilla Pergi
92 S2 - Belum Pulang
93 S2 - Sesuatu Yang Aneh
94 S2 - Masalah Perusahaan
95 S2 - Memperlihatkan Diri
96 S2 - Cerita Sebenarnya
97 S2 - Menemuinya
98 S2 - Bulan Madu
99 S2 - Aku Mau Ketoprak
100 S2 - Ketoprak Buatan Suami
101 S2 - Mengandung Anakku
102 S2 - Cek Kandungan
103 S2 - Bawa Aku Ke Dapur
104 S2 - Rindu Adik Tercinta
105 S2 - Berdebat
106 S2 - Jahil
107 S2 - Pertanyaan Mematikan
108 S2 - K6
109 S2 - Menggoda
110 S2 - Malam Terakhir Bulan Madu
111 S2 - Kembali Ke Rumah Utama
112 S2 - Adik Ipar
113 S2 - Pengganggu
114 S2 - Rendra dan Kiran
115 S2 - Kertas Tanpa Nama Pengirim
116 S2 - Foto
117 S2 - Drama Nonton
118 S2 - Sifat Keibuan
119 S2 - Kotak Paket
120 S2 - Menjodohkan Kiran
121 S2 - Mama
122 S2 - Meremehkan
123 S2 - Menguras Uang
124 S2 - Rindu Kamu
125 S2 - Menemaninya Bekerja
126 S2 - Pernikahan Zion dan Sheilla
127 S2 - Bioskop
128 S2 - Pemeriksaan Terakhir
129 S2 - Sudah Saatnya
130 S2 - Calon Penerus Telah Lahir
131 Bonus Episode 1 - Kehidupan Baru Keluarga Adipramana
132 Bonus Episode 2 - Tuan Muda Kecil Hilang
133 Bonus Episode 3 - Dia Kembali
134 Bonus Episode 4 - Penjelasan Dia
135 Bonus Episode 5 - Menjalankan Misi
136 Bonus Episode 6 - Hidup Bahagia
137 Thanks, Novel Baru Dari Sang Penerus
Episodes

Updated 137 Episodes

1
Prolog
2
Pagi Hari
3
Pertemuan Malam Ini
4
Bunga
5
Apartemen
6
Tingkah Kiran
7
Drama Kiran
8
Ketua Kelas
9
Papa dan Rendra
10
Bawa Pacar
11
Ketahuan
12
Renungan
13
Gara-Gara Baking Powder
14
Batal Pergi
15
Tidak Sengaja Bertemu
16
Bertemu Dengan Pemilik HP
17
Rendra dan Rio
18
Pengenalan Amelia di Perusahaan Ayah
19
Kakak Dan Adik
20
Bertemu Dia
21
Hari Kelulusan
22
Satu Bulan
23
Daftar Universitas
24
Kekasih Baru
25
Usaha Cantika
26
Usaha Cantika (2)
27
Kabar Buruk
28
Terungkap Semua
29
Akhirnya Datang
30
Meminta Bertanggungjawab
31
Melepaskan
32
Sudah Sadar
33
Menghembuskan Nafas Terakhirnya
34
Selamat Tinggal
35
Menuruti Keinginannya
36
Menuruti Keinginannya (2)
37
Hari Pertama Kerja
38
Hari Pertama Kerja (2)
39
Sadar dan Bangkit
40
Menyelesaikan Semuanya
41
Menyelesaikan Semuanya (2)
42
Menemukanmu
43
Menemukanmu (2)
44
Makan Malam Berdua
45
Makan Malam Berdua (2)
46
7 Hari Menaklukan Hati
47
7 Hari Menaklukan Hati (2)
48
7 Hari Menaklukan Hati (3)
49
7 Hari Menaklukan Hati (4)
50
Tidak Cemburu
51
Mengenang Masa Kecil
52
Berakhir Sebelum 7 Hari
53
Mempersiapkan Diri
54
Kotak Warna Coklat
55
Bertemu Dengan Seseorang Dari Masa Kecil
56
Ayo, Er Kita Balapan!
57
Aku Pergi
58
Kalung Persahabatan
59
Aku Menerima Kamu
60
Karena Kamu, Aku Ingat
61
Melamar
62
Bertemu Dengan Caroline
63
Bertemu Dengan Caroline (2)
64
Pertemuan Kedua Keluarga
65
Pendekatan Kembali Kedua keluarga
66
Persiapan Pernikahan
67
Hari Pernikahan Rendra & Amelia
68
Pengumuman
69
Info Penting
70
Mulai Season 2
71
S2 - Prolog
72
S2 - Malam Pertama
73
S2 - Makan Pagi
74
S2 - Rumah Masa Depan
75
S2 - Produksi
76
S2 - Berkeliling Lagi
77
S2 - Tiga Ruangan Di Balik Pintu
78
S2 - Chef Eri
79
S2 - Saling Memberi Hadiah
80
S2 - Selamat Ulang Tahun
81
S2 - Siapa Dia
82
S2 - Zion
83
S2 - Rencana
84
S2 - Penjelasan Dari Si Pendengar
85
S2 - Di Rumah Ayah
86
S2 - Penyebabnya
87
S2 - Menjadi Teman Baik
88
S2 - Zioline Group
89
S2 - Menjaga Tuan Muda
90
S2 - Cemas
91
S2 - Sheilla Pergi
92
S2 - Belum Pulang
93
S2 - Sesuatu Yang Aneh
94
S2 - Masalah Perusahaan
95
S2 - Memperlihatkan Diri
96
S2 - Cerita Sebenarnya
97
S2 - Menemuinya
98
S2 - Bulan Madu
99
S2 - Aku Mau Ketoprak
100
S2 - Ketoprak Buatan Suami
101
S2 - Mengandung Anakku
102
S2 - Cek Kandungan
103
S2 - Bawa Aku Ke Dapur
104
S2 - Rindu Adik Tercinta
105
S2 - Berdebat
106
S2 - Jahil
107
S2 - Pertanyaan Mematikan
108
S2 - K6
109
S2 - Menggoda
110
S2 - Malam Terakhir Bulan Madu
111
S2 - Kembali Ke Rumah Utama
112
S2 - Adik Ipar
113
S2 - Pengganggu
114
S2 - Rendra dan Kiran
115
S2 - Kertas Tanpa Nama Pengirim
116
S2 - Foto
117
S2 - Drama Nonton
118
S2 - Sifat Keibuan
119
S2 - Kotak Paket
120
S2 - Menjodohkan Kiran
121
S2 - Mama
122
S2 - Meremehkan
123
S2 - Menguras Uang
124
S2 - Rindu Kamu
125
S2 - Menemaninya Bekerja
126
S2 - Pernikahan Zion dan Sheilla
127
S2 - Bioskop
128
S2 - Pemeriksaan Terakhir
129
S2 - Sudah Saatnya
130
S2 - Calon Penerus Telah Lahir
131
Bonus Episode 1 - Kehidupan Baru Keluarga Adipramana
132
Bonus Episode 2 - Tuan Muda Kecil Hilang
133
Bonus Episode 3 - Dia Kembali
134
Bonus Episode 4 - Penjelasan Dia
135
Bonus Episode 5 - Menjalankan Misi
136
Bonus Episode 6 - Hidup Bahagia
137
Thanks, Novel Baru Dari Sang Penerus

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!