Pertemuan Malam Ini

Suasana di kantor pusat Adipramana Grup bukanlah lagi sebuah ketenangan dan juga kenyamanan bagi seorang presdir yang sedang dihadapkan dengan halnya pasangan. Karena ia sebenarnya sudah memiliki pasangan namun kedua orangtua mereka menentang hubungan mereka walaupun dengan cara yang baik-baik.

Rendra merasa tidak bisa menjadi seorang anak yang baik kalau ia belum bisa membanggakan kedua orangtuanya. Lain halnya dengan sebuah pencapaian yang sudah ia raih selama ini untuk menjadi seorang laki-laki yang sukses dan dibanggakan semua orang dan kaum wanita juga terutama.

Setelah berdebat dengan Rio atau asisten pribadinya itu ia hanya duduk di kursi yang membuat ia teringat posisinya sekarang sebagai seorang presdir sebuah perusahaan besar apalagi ia juga mengetahui sekaligus merasakan setiap proses yang dialami perusahaan tersebut.

Tentu saja kalau memang ada yang lebih penting untuk hidupnya kedepan atau untuk keluarga dan juga kebahagiaan kedua orangtuanya. Rendra pasti akan memilih hal yang paling penting dibanding melakukan hal yang belum tentu ada kepastian untuk kedepannya.

Jadi ia lebih memilih untuk menghadiri pertemuan dengan kliennya dibanding kencan bersama pacarnya di restoran mewah.

Saat ini Rendra masih terduduk diam sambil menyelesaikan berkas yang memang harus diselesaikan hari ini dan juga menyiapkan beberapa berkas yang harus dibawa saat pertemuannya nanti.

"Ren." Rio sedang duduk di kursi depan meja presdir sambil memegang beberapa berkas yang sudah siap untuk dibawa sambil melihat Rendra yang masih disibukkan dengan Laptopnya.

"Iya." Yang menjawab ala kadarnya karena merasa tidak ingin diganggu dan menjawab tanpa menoleh ke arah Rio yang sedang bicara kepadanya.

"Nanti malam lo yakin ?"

"Apa?"

"Itu, hemm..."

"Cantika?"

"I, iya lo yakin tidak jadi kencan sama dia, kalau dia ngambek gimana? Kan lo tau sifatnya dia gimana?"

"Urusan gue itu." Rendra yang tidak mau membuat setiap persoalan menjadi tambah rumit dengan hanya menjalankan dan melakukan yang terbaik untuk menghasilkan yang terbaik itu sudah menjadi prioritasnya.

"Kalau begitu, kita mau berangkat sekarang?" Rio yang sudah berdiri dari kursinya merasa masih ragu untuk berangkat.

"Iya, tolong bawa ini." sambil menunjukkan beberapa berkas dan laptopnya yang harus dibawa. Ia pun berdiri dan merapikan dirinya sebentar setelah itu ia keluar ruangannya dengan disapa oleh beberapa karyawannya yang ada di dekat ruang presdir.

Rendra dikenal ramah dengan orang lain hanya saja bukan tipe orang yang suka bergaul dengan orang banyak dan ia hanya menyukai untuk memiliki koneksi yang bisa memberinya suatu pelajaran ataupun penambahan ilmu tentang hal yang sedang digarap nya jadi untuk bergaul bersama teman-teman dan lainnya bukan suatu kebiasaan untuk Rendra. Ia juga jarang berjalan-jalan keluar selain memang ada hal penting yang harus dilakukan. Disaat ia sedang merasa stress akan pekerjaannya juga ia hanya duduk di kursi taman belakang rumahnya untuk mengosongkan pikirannya.

Di mobil Rendra sudah duduk di kursi belakang sambil menatap jendela sebelah kirinya yang memperlihatkan jalanan yang begitu ramai dan padatnya di perjalanan ibu kota menuju cafe yang sudah diberitahukan oleh sekretarisnya tadi siang.

Rio yang merasa rendra sedang merasa khawatir akan perjalanan karena mereka terjebak dalam kemacetan ibu kota akhirnya mencoba mencairkan suasana.

"Ren."

"Iya." Rendra yang menoleh melihat kaca tengah yang ada di atas dalam mobilnya untuk melihat wajah Rio.

"Tahu tidak kalau... " Sebelum menyelesaikan kalimat sudah dipotong oleh Rendra.

"Sudah nyetir saja yang bener. Lo mau kita telat ?" Jawab Rendra dengan ketus karena ia merasa khawatir bisa datang dengan tepat waktu dalam situasi seperti ini.

"Iya, iya." Rio yang pasrah menghadapi Rendra.

Rio merupakan sahabat lama Rendra sejak mereka sedang mengenyam pendidikan di sekolah menengah atas sampai sekarang mereka masih bersama. Jadi Rio sangat paham akan sifat dari sahabatnya itu.

Untung saja gue sabar jadi tidak emosi karena sikap lo Ren. Gumam Rio dalam hatinya.

Mereka akhirnya sampai dan waktu sudah menunjukkan pukul enam lewat empat puluh lima menit yang berarti 15 menit lagi mereka akan telat jika belum sampai disaat itu juga. Rendra langsung masuk dengan diikuti pengikutnya siapa lagi kalau bukan Rio.

Masuk ke dalam cafe tersebut dan ia menaiki tangga untuk berada di lantai 2 cafe itu dan sudah terlihat beberapa orang yang memakai jas warna navy dengan rapi untuk pertemuan kali ini.

Pertemuan dengan perusahaan Liow juga menjadi yang pertama kalinya untuk Perusahaan Adipramana Grup untuk melakukan sebuah kolaborasi suatu proyek.

Rendra duduk di salah satu kursi yang berdekatan dengan beberapa orang penting dari perusahaan Liow yang hadir dalam pertemuan ini. Mereka semua berbicara banyak tentang hal yang akan dibahas dan yang akan dilakukan selanjutnya.

Sampai akhirnya mereka semua selesai tepat di jam sembilan malam.

"Terima kasih untuk Pak Rendra atas kesempatannya kali ini kita bisa bertemu dengan tujuan melakukan kolaborasi untuk proyek besar kita." Ucapan hangat dari direktur perusahaan Liow yang sudah berdiri sambil berjabat tangan dengan Rendra.

"Sama-sama pak, saya juga merasa sangat terhormat bisa melakukan kolaborasi untuk proyek ini. Kalau begitu saya undur diri, Terima kasih." Rendra pun membalas jabatan tangan dari sang direktur dari perusahaan itu dan langsung berjalan meninggalkan tempat itu terlebih dahulu diikuti Rio yang setia menemani.

Kenapa hari ini rasanya sangat lelah ya. Rendra.

Mereka berdua kembali menuruni tangga cafe itu untuk turun dan kembali menaiki mobilnya yang terparkir sejak mereka datang di parkiran cafe tersebut.

“Rio.” Panggil Rendra saat mobil mereka sudah melesat pergi dari tempat mereka melakukan pertemuan tadi.

“Kenapa ?” Jawab Rio.

“Mampir ke toko bunga sebentar.” Perintah Rendra.

“Buat apa?” Tanya Rio heran.

“Beli ban mobil kan bocor sebelah.” Jawab Rendra asal karena kesal dan dengan penekanan.

“Beli ban mobil kenapa di toko bunga, presdir bodoh sekaligus kampret! Kalau ban mobil mending ke tempat servis mobil atau ke tukang ban.” Jawab Rio dengan lantangnya.

“Wah, apa lo bilang?! Gue bodoh? Kampret?” Tanyanya kesal ditambah suara yang meninggi.

“Iya, gimana si. Kalau ke toko bunga mending beli bunga.” Ucap Rio.

“Gue mau ke toko bunga memang karena ingin beli bunga, Rio! Gue lagi capek banget hari ini Rio! Ya tuhan! Haha…” Rendra yang membentak sekaligus teriak dan tertawa di akhir.

“Lo selesai marah langsung ketawa, lo sudah gila ya? Ketawanya seram lagi kaya malaikat pencabut nyawa sudah selesai cabut jantung orang.” Jawab Rio bergidik ngeri dengan tingkah aneh sahabatnya itu.

“Haha…, sudah tidak usah banyak bicara. Sepuluh menit lagi belum sampai gue siapin tanah buat lo besok.” Ucapnya.

“Wah, serius lo mau kasih gue tanah? Terima kasih ya, lumayan buat bikin rumah.” Sahut Rio dengan senangnya.

“Bukan untuk itu, tapi untuk lo beristirahat.” Ungkap Rendra santai sambil menyenderkan kepalanya di kursi mobil.

“Terserahlah.” Rio yang pasrah dengan sikap sahabatnya sendiri.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Ar🧸

Ar🧸

cewenya ke gep g thor lg selingkuh gitu 😅

2021-06-11

2

Phoenix

Phoenix

sejauh ini ceritanya bagus thor

2021-05-23

2

Mommy Agam

Mommy Agam

keren thor.

2021-05-08

2

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Pagi Hari
3 Pertemuan Malam Ini
4 Bunga
5 Apartemen
6 Tingkah Kiran
7 Drama Kiran
8 Ketua Kelas
9 Papa dan Rendra
10 Bawa Pacar
11 Ketahuan
12 Renungan
13 Gara-Gara Baking Powder
14 Batal Pergi
15 Tidak Sengaja Bertemu
16 Bertemu Dengan Pemilik HP
17 Rendra dan Rio
18 Pengenalan Amelia di Perusahaan Ayah
19 Kakak Dan Adik
20 Bertemu Dia
21 Hari Kelulusan
22 Satu Bulan
23 Daftar Universitas
24 Kekasih Baru
25 Usaha Cantika
26 Usaha Cantika (2)
27 Kabar Buruk
28 Terungkap Semua
29 Akhirnya Datang
30 Meminta Bertanggungjawab
31 Melepaskan
32 Sudah Sadar
33 Menghembuskan Nafas Terakhirnya
34 Selamat Tinggal
35 Menuruti Keinginannya
36 Menuruti Keinginannya (2)
37 Hari Pertama Kerja
38 Hari Pertama Kerja (2)
39 Sadar dan Bangkit
40 Menyelesaikan Semuanya
41 Menyelesaikan Semuanya (2)
42 Menemukanmu
43 Menemukanmu (2)
44 Makan Malam Berdua
45 Makan Malam Berdua (2)
46 7 Hari Menaklukan Hati
47 7 Hari Menaklukan Hati (2)
48 7 Hari Menaklukan Hati (3)
49 7 Hari Menaklukan Hati (4)
50 Tidak Cemburu
51 Mengenang Masa Kecil
52 Berakhir Sebelum 7 Hari
53 Mempersiapkan Diri
54 Kotak Warna Coklat
55 Bertemu Dengan Seseorang Dari Masa Kecil
56 Ayo, Er Kita Balapan!
57 Aku Pergi
58 Kalung Persahabatan
59 Aku Menerima Kamu
60 Karena Kamu, Aku Ingat
61 Melamar
62 Bertemu Dengan Caroline
63 Bertemu Dengan Caroline (2)
64 Pertemuan Kedua Keluarga
65 Pendekatan Kembali Kedua keluarga
66 Persiapan Pernikahan
67 Hari Pernikahan Rendra & Amelia
68 Pengumuman
69 Info Penting
70 Mulai Season 2
71 S2 - Prolog
72 S2 - Malam Pertama
73 S2 - Makan Pagi
74 S2 - Rumah Masa Depan
75 S2 - Produksi
76 S2 - Berkeliling Lagi
77 S2 - Tiga Ruangan Di Balik Pintu
78 S2 - Chef Eri
79 S2 - Saling Memberi Hadiah
80 S2 - Selamat Ulang Tahun
81 S2 - Siapa Dia
82 S2 - Zion
83 S2 - Rencana
84 S2 - Penjelasan Dari Si Pendengar
85 S2 - Di Rumah Ayah
86 S2 - Penyebabnya
87 S2 - Menjadi Teman Baik
88 S2 - Zioline Group
89 S2 - Menjaga Tuan Muda
90 S2 - Cemas
91 S2 - Sheilla Pergi
92 S2 - Belum Pulang
93 S2 - Sesuatu Yang Aneh
94 S2 - Masalah Perusahaan
95 S2 - Memperlihatkan Diri
96 S2 - Cerita Sebenarnya
97 S2 - Menemuinya
98 S2 - Bulan Madu
99 S2 - Aku Mau Ketoprak
100 S2 - Ketoprak Buatan Suami
101 S2 - Mengandung Anakku
102 S2 - Cek Kandungan
103 S2 - Bawa Aku Ke Dapur
104 S2 - Rindu Adik Tercinta
105 S2 - Berdebat
106 S2 - Jahil
107 S2 - Pertanyaan Mematikan
108 S2 - K6
109 S2 - Menggoda
110 S2 - Malam Terakhir Bulan Madu
111 S2 - Kembali Ke Rumah Utama
112 S2 - Adik Ipar
113 S2 - Pengganggu
114 S2 - Rendra dan Kiran
115 S2 - Kertas Tanpa Nama Pengirim
116 S2 - Foto
117 S2 - Drama Nonton
118 S2 - Sifat Keibuan
119 S2 - Kotak Paket
120 S2 - Menjodohkan Kiran
121 S2 - Mama
122 S2 - Meremehkan
123 S2 - Menguras Uang
124 S2 - Rindu Kamu
125 S2 - Menemaninya Bekerja
126 S2 - Pernikahan Zion dan Sheilla
127 S2 - Bioskop
128 S2 - Pemeriksaan Terakhir
129 S2 - Sudah Saatnya
130 S2 - Calon Penerus Telah Lahir
131 Bonus Episode 1 - Kehidupan Baru Keluarga Adipramana
132 Bonus Episode 2 - Tuan Muda Kecil Hilang
133 Bonus Episode 3 - Dia Kembali
134 Bonus Episode 4 - Penjelasan Dia
135 Bonus Episode 5 - Menjalankan Misi
136 Bonus Episode 6 - Hidup Bahagia
137 Thanks, Novel Baru Dari Sang Penerus
Episodes

Updated 137 Episodes

1
Prolog
2
Pagi Hari
3
Pertemuan Malam Ini
4
Bunga
5
Apartemen
6
Tingkah Kiran
7
Drama Kiran
8
Ketua Kelas
9
Papa dan Rendra
10
Bawa Pacar
11
Ketahuan
12
Renungan
13
Gara-Gara Baking Powder
14
Batal Pergi
15
Tidak Sengaja Bertemu
16
Bertemu Dengan Pemilik HP
17
Rendra dan Rio
18
Pengenalan Amelia di Perusahaan Ayah
19
Kakak Dan Adik
20
Bertemu Dia
21
Hari Kelulusan
22
Satu Bulan
23
Daftar Universitas
24
Kekasih Baru
25
Usaha Cantika
26
Usaha Cantika (2)
27
Kabar Buruk
28
Terungkap Semua
29
Akhirnya Datang
30
Meminta Bertanggungjawab
31
Melepaskan
32
Sudah Sadar
33
Menghembuskan Nafas Terakhirnya
34
Selamat Tinggal
35
Menuruti Keinginannya
36
Menuruti Keinginannya (2)
37
Hari Pertama Kerja
38
Hari Pertama Kerja (2)
39
Sadar dan Bangkit
40
Menyelesaikan Semuanya
41
Menyelesaikan Semuanya (2)
42
Menemukanmu
43
Menemukanmu (2)
44
Makan Malam Berdua
45
Makan Malam Berdua (2)
46
7 Hari Menaklukan Hati
47
7 Hari Menaklukan Hati (2)
48
7 Hari Menaklukan Hati (3)
49
7 Hari Menaklukan Hati (4)
50
Tidak Cemburu
51
Mengenang Masa Kecil
52
Berakhir Sebelum 7 Hari
53
Mempersiapkan Diri
54
Kotak Warna Coklat
55
Bertemu Dengan Seseorang Dari Masa Kecil
56
Ayo, Er Kita Balapan!
57
Aku Pergi
58
Kalung Persahabatan
59
Aku Menerima Kamu
60
Karena Kamu, Aku Ingat
61
Melamar
62
Bertemu Dengan Caroline
63
Bertemu Dengan Caroline (2)
64
Pertemuan Kedua Keluarga
65
Pendekatan Kembali Kedua keluarga
66
Persiapan Pernikahan
67
Hari Pernikahan Rendra & Amelia
68
Pengumuman
69
Info Penting
70
Mulai Season 2
71
S2 - Prolog
72
S2 - Malam Pertama
73
S2 - Makan Pagi
74
S2 - Rumah Masa Depan
75
S2 - Produksi
76
S2 - Berkeliling Lagi
77
S2 - Tiga Ruangan Di Balik Pintu
78
S2 - Chef Eri
79
S2 - Saling Memberi Hadiah
80
S2 - Selamat Ulang Tahun
81
S2 - Siapa Dia
82
S2 - Zion
83
S2 - Rencana
84
S2 - Penjelasan Dari Si Pendengar
85
S2 - Di Rumah Ayah
86
S2 - Penyebabnya
87
S2 - Menjadi Teman Baik
88
S2 - Zioline Group
89
S2 - Menjaga Tuan Muda
90
S2 - Cemas
91
S2 - Sheilla Pergi
92
S2 - Belum Pulang
93
S2 - Sesuatu Yang Aneh
94
S2 - Masalah Perusahaan
95
S2 - Memperlihatkan Diri
96
S2 - Cerita Sebenarnya
97
S2 - Menemuinya
98
S2 - Bulan Madu
99
S2 - Aku Mau Ketoprak
100
S2 - Ketoprak Buatan Suami
101
S2 - Mengandung Anakku
102
S2 - Cek Kandungan
103
S2 - Bawa Aku Ke Dapur
104
S2 - Rindu Adik Tercinta
105
S2 - Berdebat
106
S2 - Jahil
107
S2 - Pertanyaan Mematikan
108
S2 - K6
109
S2 - Menggoda
110
S2 - Malam Terakhir Bulan Madu
111
S2 - Kembali Ke Rumah Utama
112
S2 - Adik Ipar
113
S2 - Pengganggu
114
S2 - Rendra dan Kiran
115
S2 - Kertas Tanpa Nama Pengirim
116
S2 - Foto
117
S2 - Drama Nonton
118
S2 - Sifat Keibuan
119
S2 - Kotak Paket
120
S2 - Menjodohkan Kiran
121
S2 - Mama
122
S2 - Meremehkan
123
S2 - Menguras Uang
124
S2 - Rindu Kamu
125
S2 - Menemaninya Bekerja
126
S2 - Pernikahan Zion dan Sheilla
127
S2 - Bioskop
128
S2 - Pemeriksaan Terakhir
129
S2 - Sudah Saatnya
130
S2 - Calon Penerus Telah Lahir
131
Bonus Episode 1 - Kehidupan Baru Keluarga Adipramana
132
Bonus Episode 2 - Tuan Muda Kecil Hilang
133
Bonus Episode 3 - Dia Kembali
134
Bonus Episode 4 - Penjelasan Dia
135
Bonus Episode 5 - Menjalankan Misi
136
Bonus Episode 6 - Hidup Bahagia
137
Thanks, Novel Baru Dari Sang Penerus

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!