Bunga

Setelah beli bunga dan cukup banyak bunga yang dibelinya. Beruntung saja Rendra malam ini karena masih ada toko bunga yang buka sampai malam hari seperti ini.

Di mobil Rendra hanya berdiam sendiri saja karena hari yang sudah dilewati hari ini rasanya sangat berbeda karena banyak pekerjaan yang menumpuk dan juga bertambah.

Rendra yang merasa lelah ingin menenangkan pikirannya namun asistennya membuat dirinya menjadi sangat kacau karena tidak bisa berhenti mengajaknya berbicara.

"Tuan." Sambil memandang kaca tengah atas mobil yang ada di depan untuk melihat wajah Rendra yang terlihat sedikit pucat.

"Kenapa panggil gue kaya gitu. Kaya ada maunya!" Jawab Rendra dengan nada meninggi sambil menyandarkan badannya ke kursi mobil dan tetap melihat ke arah jendela tanpa menoleh.

"Iya memang."

"Apa!"

"Sekarangkan masih jam sembilan malam. Lo mau ketemuan sama Cantika dulu tidak?" Rio yang ingin memastikan kalau Rendra ingin bertemu dengan pacarnya atau tidak. Karena disaat mereka sedang berbincang panjang lebar dengan klien di cafe tadi. Cantika menelepon Rendra tetapi tidak diangkat jadi dia menelepon Rio untuk menanyakan keberadaan Rendra.

"Ya, ke Apartemennya sekarang." Menjawab Singkat dan jelas dengan merubah posisi duduk menyandarkan kepalanya sambil memejamkan mata dan memijat keningnya pelan dengan tangannya.

“Kenapa tidak dari tadi bilangnya?” Tanya Rio kesal karena arah yang dilalui berbeda dengan arah ke apartemen pacar dari atasannya itu sekaligus sahabatnya.

“Lo tidak tanya tadi.” Ucapnya santai.

"Terserah, lo sakit ya?" bertanya dengan nada sedikit khawatir.

"Tidak."

"Lo manusia normal kan? Dari tadi lo pegang kepala lo terus dan lo formal banget jadi orang."

"Berisik!" Menjawab dengan nada kesal dan juga malas menanggapi Rio yang semakin membuatnya jengkel dengannya.

"Iya, Tuan Gaje"

"Apa itu?"

"Haha... Gaje. Ga to the Je to the las. Gak jelas." menjawab dengan tertawa dan sedikit memberi nada di setiap katanya.

"Gue pastikan besok lo gak ada di bumi ini lagi kalau masih berisik."

"Wah! Jangan dong gue masih punya bapak and ibu yang harus gue buat bahagia." sambil sedikit pura-pura meringis kesedihan.

"Dasar bocah drama."

"Ren."

"Berisik."

"Gue serius tanya. Lo gapapa kan?"

"Iya. Nyetir saja sudah cepat!"

Dasar Bocah! Rendra

“Eh, tapi gue mau tau bunga yang lo beli kayaknya banyak banget.” Rio yang kembali mengingat belanjaan bunga Rendra.

“Gue beli dua bunga buat Cantika. Sisanya bunga buat ke pemakaman besok.” Ucapnya sambil tersenyum samar.

“Bunga makam buat siapa?” Tanya Rio heran.

“Buat yang lagi tanya.” Jawab Rendra tersenyum jahil.

“Eh, siapa? Gue?! Kurang ajar lo.” Kesal Rio.

“Makanya jangan kurang ajar sama atasan apalagi sahabat lo ini ngerangkap jadi presiden direktur di tempat lo bekerja juga. Dan satu lagi lo juga asisten pribadi gue juga. Jadi jaga sikap.” Peringatan Rendra yang membuat Rio tampak berpikir sejenak.

“Hemm…, kalau besok gue beneran sudah tidak ada di bumi lagi gimana?” Rio yang mulai takut.

“Berdoa saja.” Jawab Rendra dengan mudahnya.

“Tapi, kalau kita ke Apartemennya dia. Dia ada di Apartemennya gak?” Tanya Rendra lagi yang mulai ragu.

“Pasti ada, tidak mungkin juga dia mau nunggu lama-lama di restoran itu sendirian.” Sahut Rio.

“Hemm…, ya sudah.” Jawabnya menyetujui ucapan Rio.

Rio yang masih mencoba membuat suasana menjadi mencair malah membuat Rendra semakin kesal dengan sikapnya. Karena Rendra sedang merasa lelah dan ingin segera beristirahat.

Flashback

Cantika menelepon Rio

Rio yang sedang duduk di kursi berada di meja lain dan sedikit berjarak dengan meja yang digunakan Rendra untuk melakukan pertemuan.

Dzzrt..., Dzzrt...

Di beberapa menit selang pertemuan dimulai ia mendapat panggilan telepon dari Cantika.

Karena Rio tau kalau Rendra sedang tidak bisa diganggu jadi Rio menerima panggilan tersebut tanpa memberi tahu Rendra terlebih dahulu.

Rio pun menggeser layarnya dan mendekatkan hpnya ke telinga. Terdengarlah suara Cantika yang terdengar sedang kesal.

"Halo Rio." Cantika yang sedang duduk di meja dan kursi yang diperuntukkan untuk 2 orang saja di sebuah Restaurant mewah dengan raut wajah yang sudah terlihat kesal dan kecewa karena menunggu pacarnya yang tidak kunjung datang tanpa memberi kabar.

"Halo, kenapa Can?"

"Rendra dimana ? Kenapa dia belum datang juga. Lo gimana si jadi asistennya tidak pernah benar kalau bekerja." Perkataan Cantika dengan sedikit kesal dan juga protes dengan Rio selaku asistennya Rendra.

"Wah! Rendra saja jarang komentar tentang kinerja gue. Kenapa lo berani kasih komentar buat gue?" Dengan kagetnya mendengar perkataan cantika ia pun menjawab dengan sedikit rasa marah.

"Terserah gue lah! Lo juga cuma asisten. Sekarang gue tanya Rendra dimana?"

"Dimana saja ada." menjawab sambil membuat lawakan yang tidak lucu.

"Serius jawab! Kenapa dia tidak kesini? Gue sudah nunggu satu jam lebih dia belum datang juga."

"Ya dimana lagi kalau bukan di tempat yang sama dengan gue."

"Kenapa sama Lo? Dimana dia sekarang?"

“Di restoran X lagi ada pertemuan sama orang. Kenapa lo tanya Rendra? Bukankah lo cuma peduli sama uangnya saja bukan orangnya?” Ucap Rio yang dapat membuat Cantika tambah kesal hanya dalam seketika.

“Haha…, demi untuk mendapatkan uangnya berarti harus peduli sama orangnya juga kan.” Ungkap Cantika tanpa malunya.

“Wah, wanita macam apa lo ini. Gue berdoa semoga lo cepat sadar dan Rendra juga minta putus sama lo, Amin.” Rio yang berdoa seperti itu langsung membuat Cantika tambah berkobar lagi.

“Terserah apa kata lo saja. Gue perintahkan lo untuk diam jangan sampai Rendra tahu soal ini.” Perintah Cantika kepada Rio.

“Siapa lo? Atasan gue itu pacar lo bukan lo Cantika. Memangnya yang kasih gaji tiap bulannya lo. Lo sendiri saja juga dapet bulanan dari dia kan. Haha…, dalam waktu dekat juga Rendra akan sadar sendiri dengan sikap lo ini. Karena, kedua orang tuanya juga tidak merestui hubungan kalian berdua kan.”

“Diam lo. Asal lo tahu saja dalam waktu dekat gue juga akan menikah dengan atasan lo yang bodoh itu.” Ucap Cantika yang kesal dalam telepon.

“Oh, begitu ya. Buktikan saja.” Ucap Rio menantang.

“Lo berani kurang ajar ya sekarang. Lo ingat kalau cuma asistennya. Memangnya lo anggap diri lo ini siapa dia si selama ini?” Tanya Cantika kesal.

"Seperti yang sudah anda katakan tuan putri. Saya asisten dari Tuan Rendra."

"Apaan sih lo!"

"Sudah ya gue sibuk. Bye." Rio pun mematikan teleponnya tanpa mendengar perkataan Cantika lagi. Karena akan membuatnya semakin kesal dan juga sudah malas menjawabnya jadi ia menyudahi panggilannya.

Ada ya cewek begini. Ribetnya minta ampun deh. Rio.

Flashback Off

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Liesdiana Malindu

Liesdiana Malindu

kok ada ya asisten yg kaya Rio ini,,yg membiarkan saja bosx di peralat wanita. biasanya asisten itu mati2an melindungi bosx dari wanita seperti ini. terus ini wanitanya kok terang2an gitu Bilang hanx membutuhkan uang. 🤔🙄🙄

2022-12-09

1

sandi

sandi

wah baru2 ud ad aj cwe kampret nya!!!

2021-07-13

1

Mommy Agam

Mommy Agam

wah Gaje ntuh cewek..

2021-05-08

3

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Pagi Hari
3 Pertemuan Malam Ini
4 Bunga
5 Apartemen
6 Tingkah Kiran
7 Drama Kiran
8 Ketua Kelas
9 Papa dan Rendra
10 Bawa Pacar
11 Ketahuan
12 Renungan
13 Gara-Gara Baking Powder
14 Batal Pergi
15 Tidak Sengaja Bertemu
16 Bertemu Dengan Pemilik HP
17 Rendra dan Rio
18 Pengenalan Amelia di Perusahaan Ayah
19 Kakak Dan Adik
20 Bertemu Dia
21 Hari Kelulusan
22 Satu Bulan
23 Daftar Universitas
24 Kekasih Baru
25 Usaha Cantika
26 Usaha Cantika (2)
27 Kabar Buruk
28 Terungkap Semua
29 Akhirnya Datang
30 Meminta Bertanggungjawab
31 Melepaskan
32 Sudah Sadar
33 Menghembuskan Nafas Terakhirnya
34 Selamat Tinggal
35 Menuruti Keinginannya
36 Menuruti Keinginannya (2)
37 Hari Pertama Kerja
38 Hari Pertama Kerja (2)
39 Sadar dan Bangkit
40 Menyelesaikan Semuanya
41 Menyelesaikan Semuanya (2)
42 Menemukanmu
43 Menemukanmu (2)
44 Makan Malam Berdua
45 Makan Malam Berdua (2)
46 7 Hari Menaklukan Hati
47 7 Hari Menaklukan Hati (2)
48 7 Hari Menaklukan Hati (3)
49 7 Hari Menaklukan Hati (4)
50 Tidak Cemburu
51 Mengenang Masa Kecil
52 Berakhir Sebelum 7 Hari
53 Mempersiapkan Diri
54 Kotak Warna Coklat
55 Bertemu Dengan Seseorang Dari Masa Kecil
56 Ayo, Er Kita Balapan!
57 Aku Pergi
58 Kalung Persahabatan
59 Aku Menerima Kamu
60 Karena Kamu, Aku Ingat
61 Melamar
62 Bertemu Dengan Caroline
63 Bertemu Dengan Caroline (2)
64 Pertemuan Kedua Keluarga
65 Pendekatan Kembali Kedua keluarga
66 Persiapan Pernikahan
67 Hari Pernikahan Rendra & Amelia
68 Pengumuman
69 Info Penting
70 Mulai Season 2
71 S2 - Prolog
72 S2 - Malam Pertama
73 S2 - Makan Pagi
74 S2 - Rumah Masa Depan
75 S2 - Produksi
76 S2 - Berkeliling Lagi
77 S2 - Tiga Ruangan Di Balik Pintu
78 S2 - Chef Eri
79 S2 - Saling Memberi Hadiah
80 S2 - Selamat Ulang Tahun
81 S2 - Siapa Dia
82 S2 - Zion
83 S2 - Rencana
84 S2 - Penjelasan Dari Si Pendengar
85 S2 - Di Rumah Ayah
86 S2 - Penyebabnya
87 S2 - Menjadi Teman Baik
88 S2 - Zioline Group
89 S2 - Menjaga Tuan Muda
90 S2 - Cemas
91 S2 - Sheilla Pergi
92 S2 - Belum Pulang
93 S2 - Sesuatu Yang Aneh
94 S2 - Masalah Perusahaan
95 S2 - Memperlihatkan Diri
96 S2 - Cerita Sebenarnya
97 S2 - Menemuinya
98 S2 - Bulan Madu
99 S2 - Aku Mau Ketoprak
100 S2 - Ketoprak Buatan Suami
101 S2 - Mengandung Anakku
102 S2 - Cek Kandungan
103 S2 - Bawa Aku Ke Dapur
104 S2 - Rindu Adik Tercinta
105 S2 - Berdebat
106 S2 - Jahil
107 S2 - Pertanyaan Mematikan
108 S2 - K6
109 S2 - Menggoda
110 S2 - Malam Terakhir Bulan Madu
111 S2 - Kembali Ke Rumah Utama
112 S2 - Adik Ipar
113 S2 - Pengganggu
114 S2 - Rendra dan Kiran
115 S2 - Kertas Tanpa Nama Pengirim
116 S2 - Foto
117 S2 - Drama Nonton
118 S2 - Sifat Keibuan
119 S2 - Kotak Paket
120 S2 - Menjodohkan Kiran
121 S2 - Mama
122 S2 - Meremehkan
123 S2 - Menguras Uang
124 S2 - Rindu Kamu
125 S2 - Menemaninya Bekerja
126 S2 - Pernikahan Zion dan Sheilla
127 S2 - Bioskop
128 S2 - Pemeriksaan Terakhir
129 S2 - Sudah Saatnya
130 S2 - Calon Penerus Telah Lahir
131 Bonus Episode 1 - Kehidupan Baru Keluarga Adipramana
132 Bonus Episode 2 - Tuan Muda Kecil Hilang
133 Bonus Episode 3 - Dia Kembali
134 Bonus Episode 4 - Penjelasan Dia
135 Bonus Episode 5 - Menjalankan Misi
136 Bonus Episode 6 - Hidup Bahagia
137 Thanks, Novel Baru Dari Sang Penerus
Episodes

Updated 137 Episodes

1
Prolog
2
Pagi Hari
3
Pertemuan Malam Ini
4
Bunga
5
Apartemen
6
Tingkah Kiran
7
Drama Kiran
8
Ketua Kelas
9
Papa dan Rendra
10
Bawa Pacar
11
Ketahuan
12
Renungan
13
Gara-Gara Baking Powder
14
Batal Pergi
15
Tidak Sengaja Bertemu
16
Bertemu Dengan Pemilik HP
17
Rendra dan Rio
18
Pengenalan Amelia di Perusahaan Ayah
19
Kakak Dan Adik
20
Bertemu Dia
21
Hari Kelulusan
22
Satu Bulan
23
Daftar Universitas
24
Kekasih Baru
25
Usaha Cantika
26
Usaha Cantika (2)
27
Kabar Buruk
28
Terungkap Semua
29
Akhirnya Datang
30
Meminta Bertanggungjawab
31
Melepaskan
32
Sudah Sadar
33
Menghembuskan Nafas Terakhirnya
34
Selamat Tinggal
35
Menuruti Keinginannya
36
Menuruti Keinginannya (2)
37
Hari Pertama Kerja
38
Hari Pertama Kerja (2)
39
Sadar dan Bangkit
40
Menyelesaikan Semuanya
41
Menyelesaikan Semuanya (2)
42
Menemukanmu
43
Menemukanmu (2)
44
Makan Malam Berdua
45
Makan Malam Berdua (2)
46
7 Hari Menaklukan Hati
47
7 Hari Menaklukan Hati (2)
48
7 Hari Menaklukan Hati (3)
49
7 Hari Menaklukan Hati (4)
50
Tidak Cemburu
51
Mengenang Masa Kecil
52
Berakhir Sebelum 7 Hari
53
Mempersiapkan Diri
54
Kotak Warna Coklat
55
Bertemu Dengan Seseorang Dari Masa Kecil
56
Ayo, Er Kita Balapan!
57
Aku Pergi
58
Kalung Persahabatan
59
Aku Menerima Kamu
60
Karena Kamu, Aku Ingat
61
Melamar
62
Bertemu Dengan Caroline
63
Bertemu Dengan Caroline (2)
64
Pertemuan Kedua Keluarga
65
Pendekatan Kembali Kedua keluarga
66
Persiapan Pernikahan
67
Hari Pernikahan Rendra & Amelia
68
Pengumuman
69
Info Penting
70
Mulai Season 2
71
S2 - Prolog
72
S2 - Malam Pertama
73
S2 - Makan Pagi
74
S2 - Rumah Masa Depan
75
S2 - Produksi
76
S2 - Berkeliling Lagi
77
S2 - Tiga Ruangan Di Balik Pintu
78
S2 - Chef Eri
79
S2 - Saling Memberi Hadiah
80
S2 - Selamat Ulang Tahun
81
S2 - Siapa Dia
82
S2 - Zion
83
S2 - Rencana
84
S2 - Penjelasan Dari Si Pendengar
85
S2 - Di Rumah Ayah
86
S2 - Penyebabnya
87
S2 - Menjadi Teman Baik
88
S2 - Zioline Group
89
S2 - Menjaga Tuan Muda
90
S2 - Cemas
91
S2 - Sheilla Pergi
92
S2 - Belum Pulang
93
S2 - Sesuatu Yang Aneh
94
S2 - Masalah Perusahaan
95
S2 - Memperlihatkan Diri
96
S2 - Cerita Sebenarnya
97
S2 - Menemuinya
98
S2 - Bulan Madu
99
S2 - Aku Mau Ketoprak
100
S2 - Ketoprak Buatan Suami
101
S2 - Mengandung Anakku
102
S2 - Cek Kandungan
103
S2 - Bawa Aku Ke Dapur
104
S2 - Rindu Adik Tercinta
105
S2 - Berdebat
106
S2 - Jahil
107
S2 - Pertanyaan Mematikan
108
S2 - K6
109
S2 - Menggoda
110
S2 - Malam Terakhir Bulan Madu
111
S2 - Kembali Ke Rumah Utama
112
S2 - Adik Ipar
113
S2 - Pengganggu
114
S2 - Rendra dan Kiran
115
S2 - Kertas Tanpa Nama Pengirim
116
S2 - Foto
117
S2 - Drama Nonton
118
S2 - Sifat Keibuan
119
S2 - Kotak Paket
120
S2 - Menjodohkan Kiran
121
S2 - Mama
122
S2 - Meremehkan
123
S2 - Menguras Uang
124
S2 - Rindu Kamu
125
S2 - Menemaninya Bekerja
126
S2 - Pernikahan Zion dan Sheilla
127
S2 - Bioskop
128
S2 - Pemeriksaan Terakhir
129
S2 - Sudah Saatnya
130
S2 - Calon Penerus Telah Lahir
131
Bonus Episode 1 - Kehidupan Baru Keluarga Adipramana
132
Bonus Episode 2 - Tuan Muda Kecil Hilang
133
Bonus Episode 3 - Dia Kembali
134
Bonus Episode 4 - Penjelasan Dia
135
Bonus Episode 5 - Menjalankan Misi
136
Bonus Episode 6 - Hidup Bahagia
137
Thanks, Novel Baru Dari Sang Penerus

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!