Maxwell sudah sampai di kampus. Begitu ia turun dari mobil, Rika, pacarnya datang menghampiri.
"Max! " Teriak Rika memanggilnya. Gadis itu mempercepat langkahnya ke arah Maxwell. Dilihat dari segi manapun, sangat jelas kalau gadis ini sedang marah bahkan sangat marah.
"Hei Rika," sahut Maxwell dengan malas.
"Apa ini?" Sambil menunjukkan layar ponselnya.
"Foto," jawab Maxwell singkat.
"Semua orang juga tahu kalau ini foto." Rika berteriak di depan wajah Maxwell. Guratan di wajahnya terlihat jelas, menandakan ia sangat emosi. "Kenapa foto kamu bisa di instagram Keyra?"
"Kenapa bertanya padaku? Tanyakan saja langsung pada Keyra."
"Dia bilang kalian berpacaran. Apa itu benar Max?" dengan suara bergetar dan sekarang Rika terlihat menahan air matanya.
"Iya, itu benar." Maxwell menjawab tanpa basa basi.
"Kau memang berengsek Maxwell!" maki Rika dengan spontan. "Kita baru pacaran satu bulan, dan sekarang kau malah pacaran sama cewek lain. Dan kenapa harus Keyra? Kamu tahu kan kalau Keyra itu sahabat ku." Rika berteriak dengan histeris. Air matanya yang semula ia tahan pun kini jatuh membasahi wajahnya yang dipolesi dengan makeup.
"Hei Rika! berhenti meneriaki ku." Maxwell membalas dengan nada tinggi juga. "Kenapa kau harus marah-marah seperti ini? Dari awal kau juga tahu kan, pacar ku bukan kau saja. Dan asal kau tahu, Keyra sendiri yang meminta untuk jadi pacar ku, sama seperti yang kau lakukan dulu."
Ya, itu memang fakta. Semua gadis yang ia pacari, satu pun diantaranya tidak ada yang ia dekati terlebih dulu. Sebaliknya, gadis-gadis itulah yang selalu mendekatinya dan meminta untuk dijadikan pacar. Sama halnya dengan Rika dulu, saat itu Maxwell juga punya pacar, namun Rika mengaku tidak peduli dan tetap ingin menjadi pacar Maxwell.
"Tapi kau bisa saja menolaknya Max. Keyra itu sahabat aku."
"Sahabat mu kan? Bukan sahabat ku."
"Dasar berengsek!" Rika menampar wajah Maxwell dengan telapak tangannya. "Kau akan mendapat karma Max." Umpatnya lalu bergegas meninggalkan Maxwell dengan air mata yang berlinang.
"Karma? Hmm... bisa saja ini juga karma untukmu." Maxwell meraba pipinya yang memerah akibat tamparan Rika. "Sial, sakit sekali. Kau juga akan dapat karma karena sudah menamparku." Ucapnya dengan geram sambil memandangi punggung Rika yang semakin menjauh.
"Wah wah... pagi-pagi sudah dapat hadiah aja," ledek Irfan sambil bertepuk tangan. Pria itu tiba-tiba muncul dan berdiri di samping Maxwell, ia melingkarkan salah satu tangannya di bahu Maxwell. Keduanya adalah sahabat sejak SMP dulu.
"Semua cewek memang seperti itu. Di awal ngomongnya terima semua kekurangan ku. Giliran aku punya pacar baru, malah marah-marah." Jawab Maxwell sambil terus memegangi pipinya.
Irfan langsung tertawa mendengar ucapan Maxwell.
"Kau yang benar saja Max. Mana ada cewek yang mau pasangannya punya pacar lagi. Dan sekarang, kau malah pacaran sama sahabatnya Rika, kau memang tidak waras." Irfan dibuat geleng kepala dengan sikap sahabatnya ini.
"Kalau begitu jangan pacaran dengan ku. Sudah tahu aku punya pacar yang banyak, tapi mereka masih saja ingin menjadi pacarku."
"Emang kau mau yang bagaimana lagi sih? Rika itu sudah yang paling cantik di kampus ini. Apa lagi yang kau cari?"
"Entahlah, bagiku mereka semua sama saja." Ia pun melangkah melanjutkan niatnya yang akan memasuki gedung kampusnya. Sementara Irfan masih menertawakannya dibelakang.
****
Siang itu, Maxwell duduk di salah satu cafe yang ada di kampusnya itu. Ia duduk bersama Keyra, pacar terbarunya yang merupakan sahabat Rika. Mereka duduk sambil menikmati makanan yang sudah mereka pesan sedari tadi.
Keduanya baru resmi berpacaran kemarin, dan ini adalah pertama kalinya mereka duduk berdua sebagai pasangan. Keyra dengan bangga memamerkan kebersamaannya dengan Maxwell.
Menjadi pacar Maxwell adalah suatu keberuntungan bagi sebagian besar gadis di kampus itu. Dan mereka yang berstatus sebagai pacar Maxwell akan mendadak terkenal dan menjadi sorotan, baik dikalangan hawa maupun kaum adam.
"Maxwell punya pacar baru lagi?" Bisik seseorang yang juga berada di cafe itu. Keyra yang mendengar hanya tersenyum sinis.
"Beruntung sekali gadis itu. "
"Eh, itu kan Keyra sahabatnya Rika. Gila ya, kok dia tega sih merebut pacar sahabatnya sendiri."
"Pria seperti Maxwell emang patut diperebutkan."
Mereka membicarakan Maxwell dan Rika sambil berbisik dan sesekali melirik ke arah keduanya.
Maxwell yang sudah biasa jadi bahan gosip sama sekali tidak menghiraukannya. Ia sama sekali tidak mempermasalahkan apapun yang orang katakan tentang dirinya.
"Baby lihat deh, itu Rara sama Kiky mau ngeprank lagi." Keyra menunjuk dua orang temannya yang baru memasuki cafe.
"Ngeprank? Apa itu? " Kening Maxwell berkerut, kata prank itu terdengar asing di telinganya.
"Mengerjai orang loh Baby, berbuat jail pada seseorang orang lalu direkam dan nanti dimasukin ke Youtube."
"Oo... " Maxwell menjawab sambil mengangguk. "Mereka mau ngeprank siapa?" Sambil ikut memandangi Rara dan Kiky.
"Niken, si gadis aneh di kelas kami."
Dari tempat mereka duduk, mereka melihat Rara dan Kiky yang kini berjalan mendekati gadis yang bernama Niken tersebut. Gadis itu duduk sendiri dan terlihat sedang menikmati makanannya.
"Dasar cewek tidak tahu diri!" Tiba-tiba Rara membanting meja Niken. Sementara Kiky merekam aksinya secara diam-diam dari belakang. Diberbagai tempat mereka juga sudah memasangi kamera tersembunyi. Niken terlihat terkejut, ia mengangkat wajahnya sekilas namun kembali menikmati makanannya.
Rara meraih mangkuk makanan Niken, ia menjauhkan benda itu dari pemiliknya. Ia sengaja melakukannya supaya Niken marah. Rekaman video ini akan diberi judul Marahnya Orang Pendiam. Mereka akan berusaha memancing amarah Niken yang terkenal paling pendiam ini.
Niken yang tidak suka berurusan dengan orang lain berusaha sabar dan menahan emosinya. Ia meraih kembali mangkok makanannya dan kembali menyantapnya.
"Dasar cewek murahan, kau kan yang menggoda pacar ku!" Bentak Rara. Semua mata kini mengarah pada mereka.
"Ra, udah ya aku tidak mau ribut. Aku juga tidak mengerti apa yang kau bicarakan." Niken masih belum terprovokasi. Ia berusaha untuk tetap tenang.
Merasa usahanya gagal. Rara kembali menarik mangkok makanan Niken, dan dengan teganya menumpahkan makanan itu ke tubuh Niken.
"Kau memang cewek penggoda, kau pantas mendapatkan ini." Bentaknya sambil menyiramkan seluruh isi yang ada di mangkok itu ke kepala Niken.
Sontak hal itu membuat semua yang ada di sana terkejut. Begitu juga dengan Maxwell, ia ikut terkejut dengan aksi Rara. Sementara Keyra malah tertawa dengan bahagianya. Ini seolah pertunjukan hiburan baginya.
"Maksud kamu apa menyiram ku seperti ini?" Niken beranjak dari duduknya. Ia menatap Rara dengan wajah yang kini dipenuhi makanan. "Kau mau cari gara-gara?" Bentak Niken dengan suara yang meninggi.
"Hahahahah.....ini prankk! " Ucap Rara dengan girang. Ia tertawa karena merasa berhasil membuat Niken marah.
Semua yang ada di cafe itu pun ikut tertawa. Mereka menertawakan Niken, bahkan ada yang bertepuk tangan. Ini pertama kalinya mereka melihat Niken marah.
"Ini prank Niken, prank! " Ucap Rara sambil menahan tawanya. "Lihat, kami merekamnya dan sengaja membuat kau marah." Lanjutnya sambil menunjuk beberapa kamera yang merekam sedari tadi.
Ingin rasanya Niken memaki gadis yang ada dihadapannya saat ini. Namun melihat semua orang yang ikut menertawakannya ia pun mengurungkan niat itu.
Niken meninggalkan tempat itu dan melangkah menuju toilet untuk membersihkan tubuhnya. Sementara Rara dan Kiky terlihat sangat bahagia. Rencana yang mereka susun dari beberapa hari yang lalu akhirnya berhasil.
Mereka berdua berlari menghampiri Keyra dan Maxwell.
"Kau lihat Key, dia marah, hahahaah aku berhasil membuatnya marah." Rara sangat puas dengan hasil usahanya. Ia yakin, dari video ini, ia akan mendapatkan view yang banyak.
"Hebat, tos dulu dong," sahut Keyra. Keduanya kembali tertawa dengan penuh kemenangan.
"Kita harus segera upload videonya," ucap Kiky dengan tak kalah senangnya.
"Sepulang dari sini, kita langsung edit ya, selesai itu kita upload." Ketiga gadis itu kembali tertawa. Disisi lain, Maxwell diam tidak memberi komentar apapun. Ia tidak menyukai hal ini, namun ia juga tidak berniat untuk melarang atau mencegah ketiganya. Bukan urusan ku, batin Maxwell.
Tidak lama kemudian, Niken terlihat kembali ke mejanya. Ia kembali untuk mengambil ponselnya yang tertinggal di sana.
"Eh, Niken balik lagi tuh," tunjuk Keyra.
Dengan semangat, Rara dan Kiky kembali menghampiri Niken. Gadis itu terlihat sangat berantakan. Rambut dan pakaiannya terlihat basah. Mungkin ia membersihkan tubuhnya dengan air.
"Niken, Niken, tunggu!" Teriak Rara. Ia berlari dan menahan tangan Niken yang sudah ingin meninggalkan tempat itu.
"Sorry ya Ken, kami tidak maksud berbuat kasar, ini untuk lucu-lucuan aja kok, iya kan Ky." Ucap Rara tanpa merasa berdosa sedikit pun.
Niken tidak menanggapinya. Ia melepaskan tangannya dari Rara, namun seperti harimau yang tidak mau melepaskan mangsanya, Rara dengan cepat kembali meraih tangan Niken dan menahannya.
"Bagaimana kalau sekarang kita buat video tentang perasaan kamu sewaktu disiram tadi."
Niken melototi Rara dengan tajam. Ia tidak mengerti dengan jalan pikiran gadis ini. Bukannya minta maaf, sekarang malah memintanya untuk buat video gila seperti itu. Niken memaki dalam hati.
"Aku bayar deh," sambung Rara. "Kalau gak
percaya, ini aku kasih uangnya sekarang." Rara merogoh tasnya dan mengeluarkan sebuah amplop yang berisi uang dari dalam sana. Ia menyerahkan uang tersebut ke tangan Niken.
"Isinya sepuluh juta, kan lumayan tuh, bisa buat bayar uang kuliah mu," sambung Kiky.
Niken semakin muak dengan sikap kedua gadis ini. Ia menatap keduanya dengan tajam sambil meremas kuat amplop yang berisi uang tersebut.
"Kita buat videonya sekarang." Kiky menyalakan kamera dan bersiap merekam.
"Ayo dong Niken, kasih tahu kita perasaan kamu pas disiram tadi?" Rara sangat bersemangat. Keyra dan Maxwell juga masih menonton dari tempatnya. Bahkan Keyra terlihat sangat antusias.
Mereka sudah sangat kelewatan. Berbuat seenaknya tanpa memikirkan perasaan gadis ini.
Niken sudah muak dengan kedua gadis ini. Bukan hari ini saja, tapi setiap hari gadis - gadis ini memang selalu menyebalkan baginya. Niken membuang napasnya dengan kasar, lalu perlahan berjalan ke meja yang di sebelahnya.
Ia meraih mangkok makanan mahasiswi yang di sana. Kebetulan makanan itu baru saja datang dan masih panas. Lalu tanpa bicara sapatah katapun, Niken langsung menyiram Rara dengan makanan tersebut. Menuangkan semua isi makanan itu ke atas kepala Rara persis seperti yang gadis itu lakukan padanya.
Semua tercengang melihatnya. Mereka tidak menyangka kalau Niken berani melakukan seperti itu.
"Kau mau tahu kan rasanya bagaimana? Sekarang tanyakan pada dirimu sendiri." Niken mengembalikan mangkok yang sudah kosong itu ke tempatnya semula.
"Aaaa... panas, kurang ajar, dasar cewek tidak tahu diri!" Rara meneriaki sambil membersihkan tubuhnya. "Harusnya kau bersyukur dapat uang itu, sudah miskin masih saja belagu!" Maki Rara.
"Ini, aku kembalikan uangnya." Niken meletakkan amplop tersebut ke tangan Rara. "Aku juga tidak butuh uang haram mu. Uang korupsi ayah mu kan?" Cibir Niken. Setelah itu Niken bergegas meninggalkan tempat itu.
Orangtua Rara adalah seorang pejabat negara yang sudah beberapa kali tersandung kasus korupsi. Sudah bukan rahasia lagi kalau sebagian kekayaan yang mereka miliki berasal dari hasil korupsi. Namun sampai saat ini, pihak berwajib belum juga menemukan bukti yang kuat untuk menahannya.
"Dasar cewek berengsek, sialan, aaa Niken! " Rara berteriak histeris memaki Niken.
Sementara itu, Maxwell terlihat menyunggingkan senyum di bibirnya.
"Wow.... menakjubkan." Ia kagum dengan keberanian Niken. Maxwell menatap Niken yang melangkah semakin menjauh. Lain halnya dengan Keyra, gadis itu berlari menghampiri Rara. Ia berusaha menenangkan Rara yang terus berteriak histeris.
.
.
.
.
Halo semuanya 🤗🤗🤗
Sekedar info aja, ini adalah novel kedua ku, dan merupakan season 2 dari novel ku yang sebelumnya. Saran aku, untuk lebih memahami isi cerita, lebih baik baca yang season 1 dulu ya karena namanya season 2 sedikit banyaknya pasti akan berhubungan dengan yang sebelumnya. Judulnya Reuni Cinta Carmila. Bagi yang mau aja ya, kalau gak mau juga gpp 😆😆😆.
Jangan lupa like dan comentnya ya
Terimakasih😄😄😄😄
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
jaran goyang
mᥲm⍴ᥙs... ⍴ᥲs ᑲg𝗍s ᥙ𝗍k ᥴᥕᥱk s⍴r𝗍 𝗍ᥙ
2024-10-14
0
Ardyansah Kommonity
up yg bnyak dong
2021-03-09
1