"Hei everybody!" Teriak Erika saat memasuki ruang kelas nya yang berisik tersebut.
"Lo gak apa-apa?" Tanya Ayu kepada Erika.
"Gak masalah,jangan khawatir" Erika melambaikan tangannya kepada Ayu sambil menatap Resya.
"Hei cewek manja,Lo kan yang laporin gue?" Tanya Erika kepada Resya sambil menepuk bahu nya seperti sedang membersihkan sesuatu.
"Ahahahaa....Kurang kerjaan sekali gue" Resya berbicara dengan nada meledek.
"Ahahahha...Lo kan emang gak punya kerjaan" Erika membalas dengan nada meledek juga.
"Kenapa sih Lo jadi orang tengil banget!" Resya berteriak sambil menarik kerah baju Erika sangat kencang.
Uuuuuu....wah,wah,wah... Kata teman teman sekelasnya.
"Uuuuu....cewek manja ini udah dewasa" Erika tersenyum meledek sambil menepuk nepuk bahu Resya lagi.
"Sya,lepasin.Jangan cari mati Lo" Bisik Zahra.
"Lo pikir gue takut sama Lo?" Kata Resya menantang.
"Dimohon perhatian..nya..anak..anak" Bu tesa tiba tiba masuk ke kelas dengan nada yang menurun saat melihat perilaku Erika dan Resya seperti sedang memulai pertengkaran.
Semua siswa duduk di kursi nya masing masing.Sementara Erika dan Resya menoleh ke arah Bu Tesa dengan wajah terkejut.
"Apa yang sedang kalian lakukan.Resya lepaskan tangan kamu!" Teriak Bu Tesa kepada Resya yang masih memegang kerah baju seragam Erika.
Erika langsung menoleh ke arah Resya sambil tersenyum di tambah dengan tatapan licik nya.
"Ini sama sekali bukan seperti yang ibu lihat" Kata Resya merengek.
"Eishh..." Erika merasa jijik dengan perkataan Resya.
"Erika, Samuel,Gibran.Maju ke depan" Kata Bu Tesa.
"Saya?" Gibran menunjuk dirinya sendiri.
"Cepat maju!" Teriak Bu Tesa.
"Tadi nya saya kemari hanya ingin memanggil mereka bertiga karena terlibat kasus mengotori tembok sekolah" Kata Bu Tesa kepada semua siswa.
Resya tersenyum menang karena Erika pasti akan di hukum oleh para guru.Tetapi senyum kemenangan nya terhenti saat Bu Tesa memanggil namanya juga untuk maju ke depan bersama mereka bertiga.
"Tapi saat saya melihat kejadian yang baru saja terjadi,saya akan memanggil satu orang lagi dalam kasus perkelahian.Resya maju" Wajah Bu Tesa datar.
"Kok saya Bu,saya kan gak salah" Tesa mengelak.
"Maju!" Teriak Bu Tesa.
"Kalau papi saya tau hal ini..." Resya tidak melanjutkan pembicaraan nya karena terpotong oleh Bu Tesa.
"Ahhh saya tidak takut papi mu itu,maju cepat!" Teriak nya lagi.
"Maju lah,Lo kan bukan pengecut" Kata Erika menggoda.
"Diam" Bu Tesa menunjuk Erika.
"Kalian bertiga" Bu tesa menunjuk Erika,Gibran,dan Samuel. "Pelaku yang mencoret dinding sekolah?" Lanjut nya.
"Saya hanya memberi arahan Bu" Kata Erika.
"Sama saja!" Teriak nya. "Saya mohon tutup mulut kamuu...jangan berbicara lagi oke" Bu Tesa memohon karena ia sudah sangat merasa jengkel kepada Erika.
"Yaaa" Erika menggoda.
"Dan kamu" Bu Tesa menunjuk Resya. "akan terlibat perkelahian" Lanjutnya.
"Tapi saya cuma tarik kerah baju nya aja Bu" Kata Resya.
"Kamu menarik nya secara lembut atau paksa?" Tanya Bu Tesa.
"Paksa Bu,dia tarik baju saya sampai leher saya kerasa sakit banget nih bu.Aduh aduh" Erika berakting di depan Bu Tesa agar Resya ikut di hukum juga.
"Itu namanya kekerasan" Kata Bu Tesa.
"Betul Bu,memang harus di hukum" Kata Erika semangat.
"Tunggu sebentar Bu" Samuel tiba tiba berbicara.
"Kenapa?Mau mengelak kamu?" Tanya Bu Tesa.
"Bukan.Kalau untuk masalah coret coret dinding sekolah,kenapa cuma kita bertiga yang di hukum?" Tanya Samuel kebingungan.
"Terus kamu mau menyalahkan siapa lagi?Erika hanya memberi tahu nama kalian saja" Kata Bu Tesa.
"Ohh..Saya lupa Bu.Ada dua orang lagi yang terlibat" Erika tersenyum menatap Ayu dan Novia.
Sementara Ayu dan Novia menatap balik Erika dengan wajah cemas sambil menggelengkan kepalanya tanda bahwa Erika tidak boleh memberitahu Bu Tesa.
"Siapa?" Tanya Bu Tesa.
Gibran,Samuel dan Erika langsung menunjuk Ayu dan Novia dengan wajah licik sambil tersenyum.
"Benar kalian?" Tanya Bu Tesa kepada mereka berdua.
"Hah ngga Bu mereka bohong" Kata Ayu.
"Iya bu,bohong" Timpal Novia.
"Eitss.Mana boleh begitu" Erika tersenyum menggoda.
"Ibu lupa ya,hari itu kan kita berlima di kejar para guru bersamaan.Ibu lupa?" Tanya Gibran tersenyum.
"Ahh..Betul.Hei maju" Bu Tesa memanggil Novia dan ayu dengan wajah liciknya.
"Sementara mereka akan menjalani hukuman,kalian tetap belajar dan diam di kelas.Jangan membuat ulah.Paham?" Kata bu Tesa kepada siswa lainnya.
"Paham Bu" Jawab mereka.
"Ayo kelapangan" Ajak nya.
Di lapangan sudah ada Pak Bobi dan pak Feri yang sedang berdiri menunggu untuk menghukum mereka semua.
"Berbaris berbaris!" Teriak Bu Tesa kepada mereka berenam.
"Bapak ada di sini?Kenapa?Mau ikut berjemur juga?" Tanya Erika kepada kepala sekolah dan wakilnya.
"Diam kamu!" Teriak pak Bobi.
"Baiklah" Erika tersenyum.
"Resya,kenapa anak ini ada disini?" Tanya Pak Bobi kepada Bu Tesa.
"Ia hampir melakukan penyerangan kepada Erika di kelas" Kata Bu Tesa.
"Hahaha..Hahahah..Anak baik ini akan menyerang perempuan berandal itu?Tidak terbalik?" Tanya Pak Bobi.
"Perempuan berandal juga bisa di serang kapan pun pak" Erika cemberut.
"Dia pasti tidak bersalah.Suruh dia kembali ke kelas nya" Kata pak Bobi menunjuk Resya.
"Iya kan pak,saya gak mungkin bersalah" Kata Resya pura pura sedih.
"Kamu silahkan kembali ke kelas" Kata pak Feri.
"Berarti bapak juga harus di hukum" Teriak Erika.
"Kenapa? Kenapa saya harus dihukum?" Pak Bobi bertolak pinggang sambil berjalan mendekat ke arah Erika dengan wajah menantang.
"Bapak masih tanya kenapa?" Erika berjalan mendekati pak Bobi sambil menggulung kedua lengan seragam nya dengan wajah menantang balik.
"K-kenapa?" Pak Bobi berjalan mundur lagi.
"Bapak harus di hukum atas perilaku ketidak adilan bapak terhadap siswa di sekolah ini" Erika bertolak pinggang mengikuti pak Bobi.
"M-maksud ka-kamu?" Pak Bobi terus memundurkan langkahnya karena Erika semakin mendekati dirinya.
"Bapak masih tanya maksud saya apa?" Erika berbicara dengan wajah berandal nya.
"Apa?apa?" Pak Bobi bertanya dengan wajah gugup.
"Hei kamu sudah keterlaluan!" Teriak pak Feri.
"Hei,Bapak wakil kepala sekolah.Anda diam" Erika menunjuk pak Feri yang langsung terdiam.
"Bapak hanya menghukum para siswa nakal dan miskin yang bermasalah.Tetapi bapak tidak menghukum siswa kaya yang membuat masalah juga" Erika masih bertolak pinggang dengan wajah berandal nya.
"Apa karena dia anak pemilik sekolah ini?Makanya bapak tidak berani menghukum nya?" Tanya Erika.
"Kalau bapak tidak menghukum dia,berarti saya yang harus menghukum bapak" Erika benar benar terlihat seperti berandal yang tak kenal takut.Tetapi sebenarnya ia hanya menggoda kepala sekolah saja agar ia menghukum Resya juga.
"Ahahahha...Kamu mau menghukum saya.Bagaimana bisa?" Tanya kepala sekolah yang melangkah maju mendekati Erika lagi.Sementara Erika melangkah mundur karena posisi nya terlalu dekat dengan Pak Bobi.
"Kenapa tidak?" Erika melangkah maju menantang sementara pak Bobi melangkah mundur lagi.
"Bapak cuma sendiri,Tapi saya bisa bersatu dengan semua siswa di sekolah ini.Bahkan saya bisa meminta bantuan dengan siswa dari sekolah lain untuk meneror bapak setiap saat sampai bapak merasa lebih gila dari pada saat ini" Wajah Erika menantang, sementara Pak Bobi langsung menciut karena ancaman Erika.
"Apa bapak mau membantu?" Tanya Erika kepada Pak Feri.
"Tidak,saya di pihak kamu" Pak Feri berpindah tempat dan berdiri di belakang Erika
Sementara keempat temannya dan Bu Tesa hanya menahan tawa karena melihat tingkah Erika dan juga ekspresi wajah kepala sekolah yang kebingungan.
"Aishh.baiklah Baiklah,Bu Tesa hukum dia.Hukum saja,apapun saya tidak perduli" Kepala sekolah langsung berjalan meninggalkan Mereka semua dengan wajah yang gelagapan.
Erika menatap wajah Resya sambil menyeringai kan bibirnya dengan senang hati.
"Baiklah tetap berdiri disini sampai jam pulang sekolah" Kata Bu Tesa.
"Hah pulang sekolah?" Tanya Resya berteriak.
"Aishh kaget gue" Kata Ayu sambil menutup telinga nya.
"Suutss,Selamat menikmati panas nya matahari" Bu Tesa menyentuh bibirnya dengan jari telunjuk nya dan langsung berjalan bersama Pak Feri meninggalkan mereka berenam.
"Lo liat kan,harta dan jabatan gak selama nya bisa bantu lo buat keluar dari suatu permasalahan" Erika tersenyum menang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
☠T⃟c⃟a⃟h⃟ C⃟l⃟a⃟n⃟d⃟a⃟'a⃟n⃟☠
sangaaarr.. salut gw love you Erika😘😘😘
2021-07-19
0
Maria Mahdalena Manalu
tapi kalok kepala sklhnya masih jomblo tidak masalah sih tentunya masih muda seger haha
2021-05-16
0
Bilqis Ilmi Aghnia
keren bat kamu erika sampai2 kpl sekolahx gk punya nyali wkwkwk🤣🤣😭
2021-05-05
0