"Siapkan barang nya malam ini juga,besok barang itu akan di ambil oleh pengedar" Kata Mr.Derrick kepada anak buah nya.
"Baik bos" Pierre menundukkan kepalanya dan bergegas pergi untuk menyiapkan berbagai jenis narkoba yang sudah ia dan anak buah nya siapkan untuk di berikan kepada para pengedar yang berada di selat Malaka.
Mr.Derrick Reynart adalah bos Mafia asli Indonesia yang tinggal di Belgia.Sepuluh tahun yang lalu ia menjadi kaki tangan atau orang kepercayaan bos mafia di Belgia.
Tiga tahun yang lalu bos nya meninggal karena terbunuh oleh musuh saat terjadi konflik berdarah.Saat itu juga ia mulai merintis usaha nya sendiri,ia pergi ke selat Malaka bersama anak buah nya di Belgia dan memulai organisasi mafia dari nol.
Ia bersama orang kepercayaan nya yaitu Pierre,mencari orang orang di Asia yang tidak mempunyai keluarga dan juga pekerjaan.Ia mengajak orang tersebut untuk bergabung dengan organisasi nya dan berjanji akan menjamin kehidupan nya.
Organisasi tersebut sudah berjalan selama tiga tahun di bawah pimpinannya.Ia merintis usaha nya dalam bidang perdagangan manusia dan pasar gelap serta melakukan penyelundupan sekaligus menjadi bandar Narkoba di selat Malaka.
Selat Malaka menjadi tempat pilihan nya untuk menetap dan menjalankan bisnisnya karena selat Malaka merupakan jalur utama perdagangan internasional yang memudahkan ia untuk mengirim barang haram tersebut ke luar negeri.
Di sekolah.
"Hari ini kita akan membersihkan lingkungan sekolah.Beberapa siswa tolong bantu para guru untuk membersihkan halaman dibelakang sekolah" Kata kepala sekolah.
"Baik pak" Jawab seluruh siswa.
"Yaa,silahkan mulai" Kepala sekolah mengayunkan tangan nya tanda mengusir agar segera membersihkan lingkungan sekolah.
"Kalian bereskan semua meja dan kursi yang tidak terpakai itu" Kepala sekolah menunjuk meja dan kursi yang tidak terpakai.
"Hei,hei.Itu sapu halaman nya sampai bersih jangan meninggalkan sampah sedikitpun" Lanjutnya sambil menunjuk siswa yang sedang menyapu halaman.
"Hei,preman.Kenapa diam saja,ayo cabut semua rumput nya" Ucap nya lagi kepada Erika.
"Aishh....Saya tadi udah semangat buat bersihin semuanya.Tapi karena saya dengar bapak ngoceh terus dari tadi,saya jadi malas cabut rumputnya.Bapak aja yang cabut sendiri" Erika memberikan serokan tanah dan juga gunting rumput kepada pak Bobi,kepala sekolah dan berjala pergi meninggalkan mereka.
"Hei!wah...sebenarnya dia takut sama apa sih?" Teriak Pak Bobi.
"Semangat pak!" Teriak Pak Rama tiba tiba.
"Aish kaget saya" Pak Bobi terkejut.
"Apa ini?" Tanya salah satu siswa sambil memegang kain yang menggantung di dinding.
Semua siswa dan para guru langsung menoleh ke arah siswa tersebut.Sementara Erika langsung menghentikan langkahnya dan ke empat teman nya sedikit terkejut.
"Itu hanya kain menggantung,lepas saja" Kata pak Rama.
"Susah pak" Siswa itu kesulitan menarik kain nya.
Erika langsung berbalik badan dan tidak sabar melihat ekspresi kepala sekolah ketika melihat gambar dirinya yang lebih keren dari pada aslinya itu.
"Masa sih?Mari bapak bantu" Kata pak Rama.
Semua siswa dan para guru terutama kepala sekolah sangat terkejut ketika melihat gambar yang terpampang di dinding tersebut.Sebagian siswa dan guru tertawa karena gambar nya yang lucu,terutama pak Rama yang tertawa paling kencang.
Erika hanya menyeringai kan bibir dan menahan tawanya juga.Ia langsung memperlihatkan ibu jari tanda kerja bagus kepada teman nya yang sudah berhasil menyelesaikan gambar tersebut.
"Ulah Lo kan?" Tanya Bintang yang tiba-tiba muncul di samping Erika.
"Astaga kaget gue" Erika terkejut.
"Waah...Gue lebih senang kalo kepala sekolah kita kaya yang ada di gambar" Bintang menunjuk gambar tersebut.
"Siapa yang sudah menggambar wajah bodoh ini!!!!" Teriak Pak Bobi.
Semua orang tertawa karena perkataan kepala sekolah yang mengatai wajah dirinya sendiri bodoh.
"Siapa yang suruh kalian tertawa!" Teriak nya menghentikan tawa semua orang.
"Aishh...Tangkap anak sialan itu sekarang jua!" Ia langsung pergi berjalan menuju ruangan nya sambil melemparkan serokan tanah dan gunting rumputnya.
Erika dan Bintang saling bertukar canda satu sama lain sambil berjalan menyusuri lorong sekolah menuju kelas nya.Saat berada di depan ruang kesehatan,mereka berpapasan dengan Bu Tesa dan Pak Rama.
Erika bisa melihat sorot mata Bu Tesa yang tajam seperti sedang mencurigai dirinya.Sementara Erika membalas tatapan Bu Tesa dengan cara mengedipkan sebelah matanya sambil tersenyum menggoda.
Setelah melihat perilaku Erika,Bu Tesa langsung menghentikan langkahnya dan berbalik badan menghampiri Erika dan Bintang.
"Hei preman!" Teriak Bu Tesa.
"Kenapa?" Tanya Erika.
"Apa kalian tahu siapa siswa yang menggambar wajah kepala sekolah?" Tanya Bu Tesa curiga.
"Tau" Erika santai.
"Siapa?" Tanya Bu Tesa lagi.
"Sayangnya saya gak mau kasih tau,permisi pak Bu" Erika dan Bintang pergi meninggalkan pak Rama dan Bu Tesa.
"hah?Lihat kelakuan anak didikmu" Kata Bu Tesa kepada pak Rama.
"Mereka keren sama seperti saya" Pak Rama meninggalkan Bu Tesa yang masih berdiri menatap Erika dan Bintang.
Di kelas.
"Jangan jangan Lo ya orang nya?" Tanya Resya sinis.
"Orang nya yang mana?" Tanya balik Erika dengan santai karena sedang menghadapi anak manja.
"Yang gambar wajah kepala sekolah kan?" Tanya Resya lagi.
"Kenapa?Muka Lo mau gue gambar juga?" Erika mendekatkan wajah nya ke arah wajah Resya dan mencubit pipinya.
"Jadi bener Lo orangnya?" Tanya Zahra,teman Resya.
"Hah,kenapa?" Tanya Erika.
"Wahh...Luar biasa! Kepala sekolah kelihatan lebih baik di gambar dari pada kenyataannya" kata salah satu siswa laki laki.
"Kalau mereka tau gue pelakunya, berarti yang laporin gue siswa kelas ini.Hajar aja dia" Kata Erika kepada teman teman sekelasnya.
"Lo mau kemana?" Tanya Rani.
"Udah jam pulang" Erika menunjukkan jam tangan nya kepada Rani dan langsung bergegas pulang ke rumah karena ia harus bekerja malam ini.
"Lo mau langsung pulang?" Tanya Ayu.
"iyalah" Jawab Erika.
"Kita mampir dulu gimana?" Tanya Novia.
"Aduh maaf banget gue gak bisa,kalian berdua aja ya" Erika berusaha mencari alasan.
"Kenapa?" Tanya Ayu.
"Gue lagi pengen di rumah temenin nyokap gue Udah ya daahh" Erika langsung berlari meninggalkan mereka berdua.
Di bar.
"Saya tidak terlambat kan pak?" Tanya Erika kepada pemilik bar.
"Tidak,ganti pakaian terlebih dahulu" Ucap nya.
"Permisi tuan, pesanannya sudah datang" Kata Erika ramah kepada pelanggan nya.
"Tunggu" Kata pelanggan itu sambil menggenggam tangan Erika.
"Ya,ada yang bisa saya bantu?" Tanya Erika dengan ramah lagi.
"Mari bergabung" Ajak nya.
"Maaf?" Tanya Erika bingung.
"Duduk disini,minum bareng kita" Lelaki itu tersenyum.
"Maaf saya tidak minum alkohol,selamat menikmati" Erika berusaha menghindari mereka.
"Mustahil pelayan bar tapi gak minum alkohol" Langkah Erika terhenti.
"Permisi" Erika berusaha menghindar lagi.
"Hei!!!" Teriak lelaki tersebut sambil hendak melempar botol minuman keras tersebut ke wajah Erika.
Tetapi tidak berhasil,Botol tersebut jatuh ke lantai karena seseorang berhasil menendang nya.
"Pergi!" Bisik Bintang kepada lelaki itu sambil menarik kerah baju nya.
"Kenapa gue harus pergi,gue pelanggan disini" Lelaki itu berbicara dengan nada suara yang berat karena sudah teler meminum terlalu banyak alkohol.
"Hei,bawa temen Lo pergi sana.Gue gak mau bikin wajah mulus nya jadi acak acakan" kata bintang kepada teman lelaki tersebut.
"Maafkan teman saya mba,mas" Temannya meminta maaf sambil membawa lelaki itu pergi keluar bar.
Erika hanya berdiri mematung sambil menggenggam erat nampan yang ia pegang.Ia terus menatap ke arah lelaki itu pergi.Bisa saja Erika menghajarnya,tetapi ia tidak mau sampai di pecat oleh atasannya hanya karena menggangu kenyamanan dan ketenangan pelanggan lain.
"Lo gak apa-apa?Lo lagi ngapain disini?" Tanya Bintang sambil memperhatikan pakaian Erika dari atas hingga bawah.
" Lo kerja di sini?" Tanya Bintang.
Erika hanya menganggukkan kepalanya.
"Udah berapa lama?" Tanya Bintang.
"Baru hari ini" Singkat Erika.
"Kenapa Lo kerja disini?bukannya Lo harus sekolah?" Tanya Bintang lagi.
"Seperti yang Lo tau,gue gak bisa terus-terusan membebani nyokap gue" Kata Erika.
"Lo sendiri ngapain kesini?" Tanya Erika curiga.
Bintang hanya tersenyum seperti orang yang tidak merasa berdosa.
"Jangan bilang Lo mau minum?" Tanya Erika lagi.
"Gue udah sering minum,semenjak dua tahun yang lalu" Bintang terus terang.
"Hah?!!" Erika terkejut.
"Gue tau Lo pinter jaga rahasia.Gue mau pesan nih" Lanjut Bintang.
"Aishh" Erika memberikan buku menu pilihan nya kepada Bintang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Capricorn girl💫
seruu thor
2021-05-11
1
Rafiah Taufik
asli bkin ngakak🤣🤣
2021-05-03
3