3 jam sebelumnya....
"Waah,Gibran jago gambar ternyata" Novia takjub melihat wajah kepala sekolah yang di gambar dengan sempurna oleh Gibran.
"Ini sih coret coret doang.Gue juga bisa" Samuel sinis.
"Baiklah baiklah" Ayu berusaha melerai sebelum pertengkaran di mulai.
"Tebelin bagian rokok nya lagi tuh,biar kelihatan lebih keren" Erika menunjuk gambar di dinding sambil tertawa.
"Ah iya betul" Samuel menyemprotkan Pilok nya lagi.
"Bulan depan kita akan mulai proses pembangunan ruang kelas di lahan kosong ini" Kata Pak Feri.
Wakil kepala sekolah dan para guru sedang memeriksa lahan kosong yang akan di bangun ruang kelas.Mereka tidak melihat para siswa tersebut sedang beraksi mencoret coret dinding sekolah.
"Gawat gawat,cepat beresin semuanya" Kata ayu yang tiba-tiba panik karena melihat para guru sedang berjalan ke arah mereka.
"Kenapa?" Tanya Novia.
"Itu..ituu" Ayu menunjuk ke arah guru.
Samuel dan Gibran langsung menutup dinding tersebut dan menyembunyikan semua peralatan nya.
"Hei!Sedang apa kalian!" Teriak salah satu satpam menunjuk ke arah mereka.
"Lari!Lari sekencang kencangnya.Jangan sampai tertangkap!" Kata Gibran.
"Hei!Jangan lari!" Teriak Bu Tesa.
"Kejar mereka!" Teriak pak Feri penuh semangat.
Terjadilah aksi kejar-kejaran antara kelima siswa dan para guru tersebut.Sampai akhirnya mereka berpencar dan tertangkap.
Erika dan teman teman nya menggambar wajah kepala sekolah yang sedang menghisap rokoknya dengan hiasan tato di wajah.Tentu mereka sangat merasa terhibur dengan gambar lelucon tersebut.
Karena dinding belakang sekolah itu tertutup oleh beberapa meja dan kursi yang tidak terpakai serta kain yang menutupinya,maka para guru tidak akan mengetahui hal itu.
Sepulang sekolah.
"Ahahahahah.....Gue pengen lihat gimana ekspresi kepala sekolah kalau liat secara langsung ada gambar muka nya yang keren itu di dinding" Novia Tertawa sangat puas.
"eish..jangan kenceng kenceng.Nanti ada guru yang denger,abis kita" Bisik Ayu.
"Apalagi yang harus kita lakuin biar si kudanil itu tambah kesal nanti" Erika memikirkan apa yang harus ia lakukan lagi.
"Hei,hei,hei.Lo emang gak kenal takut" Kata Ayu sambil menunjuk Erika yang berjalan mundur di hadapannya.
"Jalan yang bener,Pantesan Lo selalu ada di jalan yang salah.Cara jalan Lo aja salah" Novia memasang wajah kesal.
"Eishh" Erika membalikkan badannya dan berjalan normal.
"Heii!!" Erika terkejut karena saat membalikkan badannya tiba tiba ada siswa laki laki di hadapan nya,Bintang.
"Bintang,kemana Lo tadi?kok seharian gue gak liat Lo di kelas?" Tanya Erika.
"Gue juga gak liat" Sambung Ayu.
"Gue juga" Sambung Novia.
"Menurut lo?" Bintang tersenyum dan mendekatkan wajahnya ke arah Erika.
"Hei..." Erika memalingkan wajah Bintang perlahan dengan tangannya. "Lu bolos lagi?" Tanya Erika sinis.
"Suuuttss" Bintang menyentuhnya bibir Erika.
Erika langsung menangkis tangan Bintang dan berjalan melewatinya.
"Hei,Erika!Tunggu gue" Teriak Ayu.
"Gue duluan ya,udah di jemput" Kata Novia.
"Iya gue juga mau pulang" Jawab Ayu.
"Lo mau pulang?" Tanya Bintang kepada Erika.
"Iya,gak ada yang harus gue lakuin juga di luar" Erika tetap menatap ke depan.
"Lo tadi bolos.Pergi kemana emang nya?" Tanya Ayu.
"Ke tempat yang menyenangkan" Bintang mengacak-acak rambut Ayu.
"Aishh" Ayu merapikan rambut nya lagi.
"Yaudah,gue duluan" Bintang berjalan meninggalkan Erika dan Ayu.
"Mau kemana Lo?" Tanya Erika.
"Ke tempat yang menyenangkan lagi" Bintang mengedipkan sebelah matanya dan pergi berjalan lagi.
"Pemikiran dia emang gak bisa di tebak.Ayo pulang" Kata ayu.
"Aku pulang" Kata Erika Setelah sampai di rumah nya.
"Kamu baru pulang?" Tanya mamah Erika yang baru datang juga.
"Mamah gak ada di rumah ternyata,dari mana?" Tanya Erika sambil melepas sepatu nya.
"Menurut kamu dari mana?" Mama Erika berjalan masuk ke dalam rumah.
Erika berfikir sebentar dan langsung menghampiri mama nya. "Mamah kerja?" Tanya Erika dengan sopan.
Mamah nya hanya menganggukkan kepala sambil mengedipkan sebelah matanya.
"Seharusnya aku berhenti sekolah terus cari kerja" Kata Erika tiba tiba.
"Siapa yang izinin kamu buat berhenti sekolah?" Tanya mamah Erika sinis.
"Lagi pula seperti yang mamah tau,di sekolah kerjaan aku cuma bikin masalah" Erika menundukkan kepalanya.
"Setidaknya kamu bakal kangenin hal itu kalau kamu berhenti sekolah" Mamah Erika menatap anak tunggal nya itu.
"Nih makan" Mamah Erika mengeluarkan makanan dari tas yang ia bawa.
"Apa itu?" Tanya Erika.
"Makanan lah.Maaf mamah gak masak,jadi mama beli deh" Kata Bu Tia,mamah Erika.
"Lakuin apa yang mamah mau,lagi pula itu kan uang mamah" Erika memakan makanannya.
Malam Harinya.
"ssssttt.....apa gue cari kerja aja ya?" Tanya Erika kepada dirinya sendiri sambil merebahkan tubuhnya dan menatap langit-langit kamar nya.
"Tapi kerja apa?Gue kan belum lulus SMA.Apa ada bisnis yang mau terima gue?" Lanjutnya. "Ah terserah,yang penting gue harus berusaha buat cari dulu.Siapa tau emang ada yang butuh tenaga gue" Lanjut nya lagi mengambil handuk bersiap untuk mandi.
"Mau kemana kamu?" Tanya Mama nya.
"Keluar cari angin"
"Udah malem,besok aja" Lanjut mama nya lagi sambil melipat pakaian.
"Udah,gak apa-apa kok.Gak ada yang berani buat sentuh aku" Erika berlagak seperti preman.
"Aishh..yaudah sana"
"Gue harus cari kerja kemana?Ini kan udah malem" Kata Erika kepada dirinya sendiri.
Erika melihat beberapa lembar kertas yang menempel di dinding bangunan di pinggir jalan.Ia penasaran dan langsung berjalan mendekati kertas yang menempel tersebut.
"Lowongan kerja?waahh luar biasa.Lo tau kalau gue lagi kesusahan" Erika langsung mengambil kertas tersebut dan berjalan memasuki gedung.
"Tunggu tunggu" Erika menghentikan langkahnya saat membaca tulisan yang ada di dekat pintu masuk.
Wealthy bar?..hah?bar? Gumam nya.
"Yakali gue kerja di bar" Erika meremas kertas itu dan hendak membuangnya ke tempat sampah.
"Tunggu" Ia tidak jadi membuang kertas itu dan kembali membacanya.
"Bar bukan tempat yang buruk,lebih baik bar dari pada diskotik" Erika sangat fokus membaca kertas tersebut.
"Lagi pula disini gue cuma layanin pesanan pelanggan,udah deh beres.Gue gak salah kalau gak minum alkohol nya" Lanjut nya dengan berfikir keras.
"Jangan buang buang waktu" Erika langsung masuk kedalam bar untuk bertemu dengan pemilik bar tersebut.
"Umur berapa?" Tanya pemilik bar.
"18 tahun" Erika tersenyum.
"Hei!Sekolah dulu yang benar,baru kamu boleh datang ke sini" Pemilik bar tersebut menggebrak meja kesal.
"Pak saya mohon,terima saya kerja di sini.Lagi pula bar bukan tempat yang buruk juga buat saya,tugas saya kan cuma layani pesanan pelanggan.Bukan minum alkohol nya" Erika memohon.
"Saya butuh uang pak buat bertahan hidup" Erika melebihkan bicara nya.
"Baiklah baiklah" Kata Pemilik bar pasrah.
"Serius pak?Wahh makasih pak" Erika tersenyum senang.
"Tapi kamu kerja bagian malam,siang nya kamu tetap sekolah" Kata pemilik bar.
"Ia pak.Makasih" Erika terus tersenyum.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
EL CASANDRA
wow pemilik bar nya untung orang baik2
2021-06-10
0
Hamba Allah
mampir Thor atas nama cinta
2021-06-08
0
Ummu Sakha Khalifatul Ulum
Next
2021-04-29
0