Rencana Alika

Alika merebahkan tubuhnya di ranjang yang berkapasitas satu orang itu. Tidak ada ranjang berukuran Queen size seperti dalam cerita yang selalu ia baca di novel. Hatinya semakin memanas ketika teringat kembali tentang Arash. Ia mengacak-acak rambut panjangnya itu hingga kuncirannya berantakan.

Otaknya terus berputar keras memikirkan apa yang harus ia lakukan agar rasa sakit dihatinya segera berhenti.

Alika menatap ponselnya lekat-lekat, wajah Arash masih terpampang jelas di wallpaper itu. Tanpa mengurangi rasa sakit hatinya, Alika segera menghubungi Kenan untuk menjalankan rencana yang sudah ia pikirkan.

" Halo, Nan. Jemput aku yah, kita ke tempat yang tadi. Aku punya rencana "

" Rencana apa ? "

" Pokonya kita mau grebek Arash sama cewek yang tadi. Jemput aku yah "

" Iya iya, tapi aku masih ngucek baju dulu "

" Iya, jangan lama-lama aku tunggu "

Alika segera mematikan sambungan teleponnya dengan Kenan dan bergegas menuju kamar mandi. Usai mandi, Alika sedikit berdandan agar wajahnya yang biasa-biasa saja itu terlihat lumayan cantik di mata Arash. Yah, meskipun selama mereka pacaran, tidak pernah sekalipun Arash memujinya dengan sebutan cantik. Alika sadar akan hal itu, namun tetap saja rasa cintanya pada Arash adalah prioritasnya. Bucin, itulah yang menggambarkan sikap Alika pada pria itu.

Setelah lama menunggu sampai uring-uringan, akhirnya Kenan tiba di depan rumahnya.

" Ayo jalan " Titah Alika saat sudah berada di atas motor Kenan.

Namun, Kenan tidak segera menghidupkan motornya dan malah berbalik menatap datar ke arah Alika.

" Tunggu apa lagi, ayo " Ucap Alika seraya memasang senyum hambarnya.

" Nih, buku PR aku " Kenan menyodorkan lima buku yang sudah dimasukkan ke dalam kantong plastik putih berlogo Al fa mart.

" Ih Kenan, jalan dulu ayo. Masalah PR belakangan " Tukas Alika dengan kesalnya.

Kenan segera menghidupkan kembali motornya dan langsung melaju meninggalkan depan rumah Alika.

" Alika, aku mau tanya sesuatu sama kamu " Ucap Kenan tiba-tiba.

" Tanya apa ? " Balas Alika yang memajukan wajahnya ke samping helm yang dikenakan Kenan.

" Kamu putus sama Arash gara-gara apa ? " Tanya Kenan to the point terhadap apa yang ada di pikirannya.

" Gara-gara itu, nanti deh ceritanya. Aku malu " Jawab Alika.

" Ngapain malu ? Karna kamu bau ketek yah ? " Ledek Kenan seraya tertawa terbahak-bahak.

" Ih bukan, masalah kehormatan sebagai perempuan ini mah " Alika menoyor kepala Kenan karena kesal.

Kenan tertawa lepas sembari terus fokus ke jalanan yang mereka lewati. Setelah beberapa menit, mereka kembali memasuki gang itu. Mobil Arash masih terparkir di tempat yang sama seperti tadi siang. Dengan mengendap-endap, Alika dan Kenan sampai di pintu belakang kos-kosan yang Arash masuki tadi.

" Kenan, kamu dorong pintunya, kalau gak dikunci kita masuk " Pinta Alika dengan suara berbisik.

Kenan pun mengikuti perintah Alika dan mendorong pintu belakang yang ternyata benar tidak di kunci. Dengan pelan-pelan, mereka memasuki kos-kosan itu dan mulai mengintip sana sini. Namun, tidak ada Arash ataupun wanita yang tadi siang mereka lihat.

" Kok gak ada sih, mobilnya ada orangnya gak ada " Ujar Kenan.

Alika hanya mengangkat bahunya, tidak tahu kemana perginya kedua orang itu.

" Ayo kita room tour guys " Ucap Alika seraya memeragakan gaya youtuber yang sering ia lihat.

Alika dan Kenan menuju ruang kamar yang ada di kos itu. Sprey yang acak-acakan, bantal-bantal yang berserakan dimana-mana, dan parahnya ada alat kontra sepsi yang habis pakai.

" Ih Kenan apaan ini ? Balon-balon ? " Alika mengangkat benda tipis dan lengket itu.

" Buang Alika, itu bekasnya Arash sama cewek yang tadi pasti "

Alika tidak langsung membuang benda itu dan masih mengamati dengan seksama.

" Ngapain kalian disini ? " Suara bas itu mengagetkan Alika dan Kenan secara bersamaan.

Seorang bapak-bapak berbaju batik dan dua orang lagi berseragam Pamong Praja telah berada di ambang pintu kamar itu.

" Room tour pak, sumpah demi alek gak ngapa-ngapain kita. Iya kan Nan ? " Celetuk Alika yang dibuat takut oleh kedatangan orang-orang itu.

" I-iya pak. Ini bukan kos-kosan kita kok " Timpal Kenan yang juga sama takutnya dengan Alika.

" Cepat geledah kamar ini, dan ambil kon dom itu sebagai barang bukti " Titah si bapak berbaju batik.

" Pak, ini punya Arash. Saya masih per jaka pak, sumpah " Ucap Kenan membela dirinya.

Tiba-tiba kedua orang berseragam tadi telah membawa kardus kecil berwarna merah dan bungkusan hitam kecil berbentuk persegi untuk diperlihatkan pada bapak berbaju batik itu. Kenan menepuk dahinya tidak percaya atas apa yang ia lihat. Ia telah membayangkan apa yang akan terjadi setelah ini.

" Semua bukti sudah jelas, ayo kami antar kalian ke orang tua kalian " Si bapak berbaju batik mengucap dengan lantangnya.

" Pak, saya sama dia gak seperti yang bapak-bapak pikirkan. Saya masih segelan pak " Bantah Alika ketika dua orang berseragam tadi telah menggiring ia dan Kenan keluar.

" Alika ini gara-gara rencana kamu, malah kita yang kena grebek " Tukas Kenan yang merasa tak terima.

...***...

Suasana rumah Kenan menjadi hening dan menegangkan, semua masih diam dan menunggu kedatangan pihak keluarga Alika. Air mata perlahan terjun dari pelupuk mata Alika, ia bahkan tidak tau lagi bagaimana caranya agar dia bisa terbebas dari masalah ini. Tak berselang lama, kedua orang tuanya datang dengan tergopoh-gopoh memasuki rumah itu.

" Kamu apain anak saya ? " Tanya Pak Wibowo yang langsung menatap tegas ke arah Kenan yang masih diam tanpa suara.

" Tenang pak, mari kita bicarakan ini baik-baik dan secara kekeluargaan " Ucap si bapak berbaju batik yang berusaha menenangkan suasana.

" Kamu buat papa malu Kenan " Ucap Pak Nugrah dengan emosi yang masih mampu ia tahan.

Setelah berbincang secara kekeluargaan, akhirnya keputusan final dari kedua belah pihak keluarga telah di ambil. Dimana Alika dan Kenan harus segera menikah secara diam-diam agar Kenan tetap bisa melanjutkan sekolahnya, dan juga untuk mempermudah Kenan mencari pekerjaan.

Tangis Alika pecah seketika, ia tidak menyangka rencananya yang ia susun tadi malah membawanya ke situasi seperti ini. Ia kembali teringat bagaimana dengan sekolahnya. Apa yang harus ia katakan pada gurunya dan teman-temannya nanti.

" Pak Wibowo, maafkan kesalahan anak saya. Saya pastikan Kenan akan bertanggung jawab sebagai seorang laki-laki terhadap anak bapak " Ucap Pak Nugrah dengan tegas dan terlihat berwibawa.

" Baik, kita atur bagaimana baiknya saja " Balas Pak Wibowo.

Kenan hanya diam tak bergeming, ia terus membayangkan bagaimana jadinya ia dan Alika dengan pernikahan yang sangat mereka tidak inginkan ini. Menghidupi anak orang juga bukan hanya sekedar memberi makan, namun juga harus butuh kematangan pikiran.

Apakah uang hasil main gamenya cukup untuk menafkahi Alika ? Begitu pertanyaan yang tiba-tiba timbul di benak Kenan. Pupus sudah keinginan Kenan membeli PS 5 dari uang tabungannya.

" Ini gara-gara rencana kamu " Ujar Kenan dengan nada kesalnya.

" Ya, maaf. Tapi siapa juga yang mau nikah sama kamu. Kamu bukan tipe aku. Cowok tipe aku itu yang CEO muda di perusahaan, tinggi, putih, ganteng, sultan, rumah gede. Pokonya sesuai yang di novel-novel lah " Balas Alika sembari membayangkan tipe cowok idamannya itu.

" Alika ini situasi genting, gak usah kebanyakan halu dulu " Tandas Kenan yang sudah sangat kesal dengan wanita di sampingnya itu.

Terpopuler

Comments

Yuuusei

Yuuusei

aku merasa dia sengaja

2021-04-30

1

sengkuni

sengkuni

sepertinya menarik..

2021-04-20

1

Hanna Devi

Hanna Devi

jejak lagi KK 😄💪💪

2021-03-29

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!