Bab ini masih Pov Malik ya readers sayang
...Happy Reading...
Tidak terasa waktu berlalu begitu cepat, kini aku sedang melaksanakan ujian kenaikan kelas.
Aku senang karena bisa mendapat teman-teman yang baik, seperti Gery dan Double D' di sini. Ah tidak, mereka bukan hanya sekedar teman tapi sahabat bagiku.
Belum ada kemajuan antara aku dan Nayra. Aku masih sama seperti 1 tahun lalu. Mengagumi Nayra dalam diam.
Sekarang aku tau kenapa Nayra menjadi primadona di sekolah ini. Bukan hanya karena wajahnya yang cantik, tapi juga karena kecerdasaan nya yang di atas rata-rata.
Sifat nya yang santun, baik, ramah dan ceria menambah nilai plus dalam dirinya. Bagiku Nayra adalah mahkluk sempurna.
...***...
Ujian kenaikan kelas telah selesai. Jika di sekolah sekolah lamaku, aku selalu berada di posisi pertama, itu tidak terjadi kali ini.
Kali ini aku berada di posisi kedua, kalian bisa tebak bukan siapa yang berada di posisi pertama.
Ya Nayra. Dia masih sama seperti tahun tahun sebelumnya, duduk di posisi pertama di kelas dan di sekolah ini.
Aku tidak merasa iri, justru aku merasa sangat kagum kepadanya.
...***...
Aku ingin mendekat ke arahnya, menyapa dan juga memberi selamat sama seperti yang lain.
Tapi entah kenapa aku selalu merasa ragu.
"Malik ayo!" Gery menarik tangan ku tiba-tiba, berjalan menuju tempat Nayra berada.
"Lepas ah Ger. Kau membuatku malu," ucapku ketus.
"Kau itu gentle tidak sih? Kalau suka dekati dong!" Ucapan Gery seolah menghantam kuat diriku.
"Kau juga suka bukan padanya?" Aku merasa gugup.
"Aku beda dengan dirimu. Ayo cepat kalau tidak kau akan terlambat." Gery masih berusaha menarik tanganku dengan kuat.
Hingga tanpa sadar kini aku sedang berdiri tepat di depannya. Dia tersenyum ramah kepadaku.
"Wah selamat ya Nay. Kamu memang hebat," puji Gery
"Terima kasih Ger. Oh iya di mana double D' ?" Kepala Nayra celingukan ke sana-kemari.
Mendengar hal itu, aku segera mendekat padanya dan mengulurkan tanganku. Entah kenapa aku merasa ingin marah, ketika mendengar Nayra menanyakan keberadaan Double D'.
"Selamat Nay." Aku mengulurkan tanganku kepadanya.
"Terima kasih. Selamat untukmu juga Malik," balasnya tak lupa dengan senyum yang selalu ada di bibirnya.
"Wah Malik kamu hebat lho," ucap Mella tiba tiba.
Iya Mella adalah sahabat Nayra. Aku tahu bahwa Mella menyukai ku, bukan hanya dari cerita siswa siswi di sekolah. Tapi anak itu sudah pernah menyatakan nya langsung padaku. Hanya Nayra yang tidak tahu mengenai hal itu.
"Eh Mel ikut aku yuk! Bantuin cari Double D'!" Gery tiba tiba menarik lengan Mella menjauh dariku dan Nayra.
"Apaan sih Ger. Kamu kan bisa cari sendiri, lagipula mereka itu temanmu bukan temanku," ketus Mella.
Gery tidak menanggapi perkataan Mella, anak itu semakin menarik Mella dan membawanya keluar gedung sekolah.
Kini tinggal aku berdua dengan Nayra saja di sana.
Aku merasa canggung harus berbicara apa dengan nya.
"Nay pulang bareng yuk! Kayanya yang lain udah pada pulang." Aku melihat gedung sekolah sudah sepi.
"Aku dijemput ayah, mungkin sebentar lagi sampai," jawab Nayra.
"Iya sudah. Ayo kita ke gerbang bersama."
Nayra menganggukkan kepalanya.
Kemudian kami berdua berjalan beriringan sembari bercerita.
Satu hal lagi yang aku tau bahwa Nayra itu sangat cerewet.
Wajahnya juga tampak sangat menggemaskan ketika berbicara terus-menerus.
Aku sampai di area parkir kemudian mengambil sepeda motorku, sedangkan Nayra berjalan keluar gerbang. Walau anak orang kaya tapi aku lebih suka dan nyaman menaiki sepeda motor, daripada harus diantar jemput dengan supir.
"Aku temenin kamu nunggu ya?" Aku menghentikan motorku tepat di samping Nayra.
"Kamu pulang aja, bentar lagi juga ayahku sampai," ucapnya lembut.
"Gak apa-apa. Aku temenin kamu aja di sini."
Nayra pun hanya mengangguk mendengar perkataanku.
Sudah hampir 15 menit kami menunggu, tapi Ayah Nayra belum juga menampakkan dirinya.
"Aku antar pulang aja yuk! Mungkin ayah kamu masih sibuk." Aku merasa kasihan melihatnya berdiri sedari tadi.
"Nanti aku ngerepotin kamu loh?" Nayra masih melihat ke sana kemari.
"Udah ayo! Di sini sudah tidak ada orang lagi." Aku melihat kondisi sekolah sudah sepi karena seluruh siswa nya sudah pulang.
Nayra kemudian naik ke atas motorku, mengikuti keinginanku.
Aku merasa sangat bahagia karena bisa mengantar Nayra pulang. Aku harus berterima kasih kepada Gery, karena anak itu sekarang aku sudah berani untuk mendekati Nayra.
...***...
Setelah mengikuti petunjuk Nayra aku sampai di rumah minimalis milik Nayra.
"Terima kasih Zein," ucap Nayra.
"Zein?" Aku bingung ketika Nayra bisa memanggilku dengan panggilan Zein.
"Iya bukankah namamu itu Zein Malik Abraham? Aku lebih suka memanggilmu Zein," sahutnya lagi dengan tersenyum lebar kepadaku.
"Kalau kamu suka seperti itu, tidak masalah bagiku."
"Nay kamu sudah pulang?" Tiba tiba muncul wanita seusia mamaku. Dan aku yakin kalau wanita itu adalah ibunya Nayra.
"Iya Bu." Nayra menghampiri ibunya, kemudian mencium punggung tangan wanita itu.
"Siapa Nay?" tanya ibu Nayra sambil menatap ke arahku.
"Teman sekelas Nay Bu. Nama nya Malik." Nayra memperkenalkan diriku.
Aku tersenyum sembari mengangguk ke arah ibu Nayra, ketika wanita itu memandangku dengan ramah.
"Nay, kalau begitu aku pulang dulu ya." Aku segera menghampiri ibu Nayra dan mencium tangannya.
"Saya permisi dulu Bu," ucapku pada ibu Nayra.
"Tidak mampir dulu. Ayo Nay ajak teman kamu masuk dulu," ucap ibu Nayra dengan ramah.
"Ayo Zein masuk dulu!" ajak Nayra.
"Ah tidak usah Bu. Ini sudah sore saya takut terlambat sampai di rumah." Aku berkata seramah mungkin.
"Iya sudah kalau begitu Ibu masuk dulu Nay. Terima kasih nak Malik sudah mau mengantar Nayra pulang. " Ibu Nayra kemudian pergi meninggalkan aku dan Nayra berdua.
"Aku pulang dulu ya Nay." Aku segera bergegas mendekati motorku.
"Hati hati di jalan Zein. Dan terima kasih." Nayra tersenyum lembut kepadaku.
...***...
Tidak terasa liburan selama dua minggu ini telah berlalu.
Selama dua minggu juga aku tidak melihat wajah Nayra.
Hari ini aku merasa senang, karena sudah kembali ke sekolah. Aku bisa melihat lagi wajah Nayra yang selama dua minggu ini aku rindukan.
"Nay bagaimana kabarmu?" tanyaku ketika aku melihat Nayra di dalam kelas.
"Aku baik, bagaimana dengan kabarmu sendiri?" tanya Nayra dengan senyum manisnya.
"Ah aku baik. Apa kamu sedang melukis Nay?" Aku melihat buku gambar di atas meja Nayra.
"Seperti yang kamu lihat Zein." Aku melihat wajah Nayra tiba-tiba berubah sendu.
"Kamu ikut bersama ku ya nanti sepulang sekolah?"
"Kemana?" tanya Nayra lagi.
"Rahasia, nanti aku akan ku beri tahu."
Aku berencana untuk membawa Nayra ketempat yang akan membuat nya senang.
Semoga saja kamu akan senang Nay.
Akan ku pastikan senyum Nayra ku tidak akan pernah hilang.
Aku janji itu Nay.
...*****...
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya..
Terima kasih yang sudah mau mampir ☺️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Seirioss
malik si pengagum rahasia🤭
2021-07-04
1
Mars Infinity
Pantes aku cari2 Zain Malik di one derection kgk ade, ternyata di sini toooh😂😂😂😂😂
2021-07-04
1
Mely Sianturi
untung namanya si Mella, gak kebayang kalau meli Thor🤣🤣🤣
2021-05-28
1