Dan jantung mereka berdua berdegup kencang untuk pertama kalinya, setelah 8 tahun.
Dua mata berbeda warna itu bertemu. Pandangan mereka terkunci satu sama lain.
Tersirat kerinduan yang begitu dalam dari keduanya.
Setelah cukup lama terpaku, wanita itu membuang pandangannya ke lain arah.
"Nay," lirih pria bernama Malik itu.
Wanita yang dipanggil Nay itu diam, bergeming sama sekali. Dia masih melihat ke arah lain, menghindari pandangan dari pria di hadapannya.
Ada rasa kecewa di hati pria bernama Malik itu.
Wanita yang dicarinya selama ini, berada tepat di depan matanya, tetapi lebih memilih untuk mengacuhkannya.
Wanita itu memejamkan matanya, tangannya meremas kuat dress yang sedang dikenakannya kini.
"Pergilah Tuan Malik," lirihnya.
"Aku tidak percaya ini Nay... Nayra ku mengusir ku?"
Ditatapnya wanita bernama Nayra itu dengan tatapan sendu.
"Pergilah! Ku mohon beri aku waktu," tegas Nayra.
"Nay tidakkah kau merasakan hal yang sama denganku?" tanya Malik.
Nayra semakin meremas kuat dress yang dikenakannya, menahan gejolak yang ada di dalam dirinya. Hatinya berkata dia begitu merindukan pria itu. Tapi, logikanya berkata lepaskan pria itu!
"Pergilah Tuan Malik! Aku tidak ingin bertemu siapapun!" bentak Nayra.
"Apa kamu benar-benar Nayraku? Kemana Nayraku 8 tahun yang lalu?" Malik merasa kecewa ketika Nayra membentaknya.
"Aku bukan Nayramu Tuan Malik! Jadi kumohon pergi dari sini!" Bentak Nayra lagi.
"Sungguh kamu bukan Nayra ku?" Malik tertawa hambar. "Bahkan aku masih mengenalimu setelah 8 tahun tidak berjumpa Nay?" tawa Malik seketika berubah sendu.
"8 tahun kita tidak bertemu Nay. Tidakkah kamu merindukan aku? Aku kembali untuk mu Nay. Tapi kamu menghilang entah kemana. 5 tahun Nay. 5 tahun aku mencari mu kemana-mana Nay. Apa kamu tidak merasakan hal yang aku rasakan selama ini Nay?" Malik mengatakan semua yang ingin dikatakannya.
Nayra menjatuhkan dirinya. Tubuhnya seketika terasa lemas. Sedari tadi Nayra mencoba untuk kuat, tapi sekarang dia sudah tidak dapat menahannya lagi.
Bukan dia tidak merindukan pria di hadapannya itu.
Rindu, bahkan Nayra sangat merindukan pria itu.
Seketika sekelebat ingatan di masa lalunya muncul kembali.
Nayra menangis sejadi-jadinya. Pertahanan diri yang selama ini dibuatnya seketika runtuh begitu saja.
"Pergilah Zein. Beri aku waktu," lirihnya.
Nayra berusaha menahan dirinya sendiri. Dia tidak ingin hilang kendali atas dirinya sendiri di depan Malik.
Ada sedikit rasa bahagia di hati Malik, ketika Nayra memanggilnya Zein. Dia rindu dengan panggilan itu.
Tapi tidak dipungkiri dia merasa bersedih melihat Nayra menangis seperti itu.
Wajah Nayra seketika berubah pucat pasi, keringat mengalir deras di wajahnya. Kenangan buruk 5 tahun lalu, kembali hadir dalam memori ingatannya.
Malik yang menyadari wajah pucat Nayra, langsung duduk mensejajarkan dirinya dengan Nayra.
Tangannya hendak menggapai tubuh Nayra.
"Tidak jangan menyentuhku!" teriak Nayra ketika melihat tangan Malik akan menyentuh tubuhnya.
"Nay kamu kenapa?" tanya Malik dengan wajah panik.
"Tidak ku mohon lepaskan aku." Nayra tampak sangat ketakutan.
"Nay ini aku... aku Zein mu." Malik merasa khawatir melihat kondisi Nayra yang tiba-tiba seperti itu.
Nayra bangun kemudian berjalan terhuyung-huyung menghindari Malik.
Melihat hal itu, sontak Malik langsung mencekal tangan Nayra.
"Lepaskan aku. Aku mohon," ucap Nayra dengan menangis ketakutan.
"Nay kamu kenapa?" Malik merasa ada yang tidak beres dengan Nayra.
"Lepaskan aku!" teriak Nayra yang melihat Malik masih menyentuh tangannya.
Nayra terduduk dia memegang erat kepalanya, menutup kedua telinganya, berusaha menghilangkan ingatan-ingatan yang ada di benaknya.
Tidak berhenti sampai di situ, Nayra juga menarik rambutnya dengan sangat kuat.
Malik merasa sangat khawatir melihat kondisi Nayra yang terlihat berantakan seperti itu. Tidak pernah sekalipun dia melihat Nayra seperti ini dalam hidupnya. Bahkan dulu di saat dia pergi, Nayra tidak seperti ini.
...***...
Alira mendengar keributan yang terjadi di dalam ruangan atasannya itu.
Kemudian dia segera berlari masuk kedalam ruangan itu.
Wajah Alira berubah seketika melihat Nayra sedang terduduk dengan kondisi memprihatinkan.
"Mbak Nayra kenapa?" Alira berjalan mendekati Nayra.
"Aku benci. Aku benci diriku!!" teriak Nayra dengan tangan yang masih menarik rambutnya.
"Hentikan Nay, kamu menyakiti dirimu!!" bentak Malik.
Dia ingin menyentuh Nayra. Tapi mengingat hal yang baru terjadi. Membuat Malik mengurungkan niatnya itu.
Melihat hal itu, Alira langsung memeluk Nayra. Dia merasa sangat khawatir melihat Nayra yang terlihat berantakan.
"Aku takut. Aku takut," lirih Nayra dalam pelukan Alira.
"Mbak tenang, di sini ada aku Mbak." Alira berusaha menenangkan Nayra.
Apa yang terjadi pada mu Nay?
Kenapa kamu seperti ini. Batin Malik sendu.
Pria itu merasa ada hal yang tidak diketahuinya dari kepergian Nayra.
Alira masih memperhatikan Malik dengan penuh tanda tanya di kepalanya.
...***...
Ruangan itu hening terasa seketika. Hanya terdengar suara tangisan Nayra.
Alira masih berusaha menenangkan wanita yang terkenal dingin itu. Dia tidak menyangka sosok Nayra yang dikaguminya menyimpan hal seperti ini.
Sedangkan Malik, pria itu masih berdiri tegap di tempatnya.
Dia bergeming sama sekali dari tempatnya. Pikirannya terus melayang, memikirkan apa yang sebenarnya terjadi dengan Nayra.
Mendengar suara tangis Nayra yang sudah tidak ada lagi, napasnya juga terdengar sudah teratur.
"Apa dia tertidur?" tanya Malik ketika mendapat tatapan dari Alira.
"Seperti nya begitu Tuan," jawab Alira.
Malik langsung mengambil Nayra dari pelukan Alira. Kemudian pria itu langsung menggendong tubuh Nayra ala bridal style.
Alira hanya diam ketika Malik mengambil alih tubuh Nayra. Dia ingin membantah, tapi dia merasa sangat takut.
"Ayo ikut aku!" titah Malik.
Alira langsung berjalan mengikuti Malik yang sedang menggendong Nayra.
Kamu tampak kurus Nay, tubuh mu sangat ringan.
Kemana Nayra ku yang chubby dulu.
Malik menatap sendu wanita yang ada dalam gendongan nya itu. Malik membawa Nayra keluar galeri, kemudian membawanya masuk ke dalam mobil.
Alira terpaku di depan pintu galeri, melihat Malik yang membawa masuk Nayra ke dalam mobil.
"Apa kau hanya akan diam saja di situ?" Malik bertanya tanpa menoleh ke arah Alira.
"Ma-maksud Tuan?" Alira tidak mengerti dengan ucapan Malik.
"Tutup galeri itu! Kemudian antar aku ke rumah Nayra." Tegas Malik.
"Ba-baik Tuan." Alira bergegas menutup galeri itu kemudian ikut masuk kedalam mobil Malik.
...***...
"Apa dia pernah seperti ini sebelumnya?" tanya Malik di dalam mobil.
"Tidak pernah Tuan, ini pertama kali nya saya melihat Mbak Nayra seperti ini." Alira berbicara hal yang dia ketahui.
"Berapa lama kau bekerja di galeri itu?" tanya Malik lagi.
"3 tahun Tuan. Dari pertama galeri itu dibuka." Alira merasa sesak napas berada di dalam mobil yang sama dengan Malik. Sebab sikap dingin yang ditunjukkan pria itu.
Aku akan mencari tahu apa yang terjadi dengan mu Nay. Batin Malik.
Malik mengambil ponselnya kemudian menghubungi seseorang.
"Cari tau apa yang terjadi dengan Nayra 5 tahun lalu. Sekarang aku ingin hasil yang memuaskan!" tegas Malik
...*****...
Jangan lupa tinggalkan jejak berupa like dan komentar nya ya.
Biar semangat Up nya.
Terima kasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Indah Alifah
gercep babang malik
2023-07-23
1
Sry Rahayu
pasti ada kejadian buruk menimpa nya
2022-08-28
0
Norsanti Santi
cerita x ok sh
2022-06-21
0