#Istriku_Kumel
#Bab_4
#Rate_17+
Karna rasa penasaran, aku berniat mengintip ke dalam kamar mandi itu,
untung saja pintu tidak tertutup rapat ada yang bisa ku intip dari sana walau sedikit.
Benar-benar di buat penasaran, apa benar yang ku tonton ini. Membuat mataku melebar, sungguh menjijikan sekali. Mereka.
Luky dan Sinta, mereka ... Sungguh kaget, aku di buatnya, dengan kelakuan mereka, Luky sahabat yang aku kenal dan selalu setia terhadap istri kini terlihat sekali, kelakuan bejadnya, dengan menggauli Sinta teman se kantornya.
Bagitu menikmati sekali dosa yang mereka lakukan tanpa memikirkan, keluarga mereka.
Segera ku akhiri tontonan yang tak pantas aku lihat saat ini, kebetulan di kantor ini hanya sebagian orang yang lembur dalam bekerja.
Dengan sigap membuat kopi untuk diri sendiri, dan meninggalkan dapur dengan terburu-buru.
Terlihat sekali, Luky yang baru saja ke luar dari kamar mandi bergegas mengerjakan pekerjaanya dengan rambut yang berantakan, dan kancing baju yang belum terpasang sepenuhnya.
Dia melirik ke arah wajahku sedikit, dan melambai tangan. Aku menatapnya dengan wajah yang datar seakan tak suka dengan tingkah temanku satu ini.
Jam sudah mununjukan pukul 10:00 malam, pekerjaanku sudah selesai waktunya pulang.
Aku tak sabar sekali ingin menemui istriku, entahlah hasrat ini datang tiba-tiba rasa lelah berganti menjadi rasa ingin bercumbu dengan sang istri.
Apa karna aku melihat adegan tak senono di kantor tadi, hingga terasa menjalar di tubuhku rasa ingin merasakannya.
Angin malam begitu menusuk pada tubuhku, saat jendela mobil sedikit ku buka. Hasrat ini sungguh tak bisa ku pendam, sampai aku terburu-buru mengendarai mobil.
Mudah-mudahan istriku mengairahkan malam ini, karna kebetulan kemarin membelikan Ligerie berwarna merah untuknya agar segera ia pakai.
Oh pikiranku sudah tak karuan.
Tak terasa akhirnya sudah sampai di rumah saja.
Saat hendak, mengetuk pintu, ternyata pintu rumah tidak dikunci oleh istriku.
Ceroboh sekali dia, gimana kalau ada maling. Segera ku bersihkan tubuh ini dengan mandi malam agar tidak tercium bau keringat, Saat itu juga ku hampiri sang istri tercinta.
Ah, saat ku hampiri dia sedang tertidur pulas, tidak lupa dengan rambut yang berantakan dan posisi tidur yang tidak menentu.
Muka yang begitu hitam tidak terawat, kumel, dekil. Kenapa dia tidak memakai baju yang sengaja aku belikan.
Bukanya dia sudah berjanji ingin memakai Ligerie yang aku belikan. Tapi nyatanya dia masih memakai daster kumuh.
"Pah, udah pulang?" Tanya istriku ketika ku hampiri dia di kasur. Dia mengucek-ngucek matanya, hingga terlihat mutiara berjatuhan dari matanya.
"Mah, cuci muka sana biar segar." godaku agar istriku terlihat bersih ketika ku jamahi. Aku tak sabar sudah lama aku tak bercumbu mesra bersama dia.
Akhirnya istriku menuruti perkataanku, walaupun ia terlihat dekil jujur saja hati ini begitu sayang sekali kepada dia, entahlah seakan aku tak mau berpaling darinya.
"Sudah, papah mau apa?" Tanya istriku dengan lugu, Ia menghampiri tubuhku. Ini yang aku nantikan dari tadi.
Aku merespon sentuhanya.
Saat tengah mencium Ami, ada bau yang menjalar ke hidung, bau pesing Dodi. Ya tuhan apa lagi ini istriku, apa harus ku suruh dia mandi lagi, Ahhh, percuma sekarang hasratku sudah di rendung kekecewaan.
"Ko bau mah?" Aku mengendus-ngendus daster yang sudah lusuh, dan kurang menarik bagiku, entahlah. Tapi bagi istriku seperti nyaman-nyaman saja.
"Yah tadi Dodi tidur, pipis, mamah lupa bersihin, karna cape yah udah pipisnya jadi ketiduran sama mamah." ucap istriku. Sedikit memoyongkan bibir atas bawahnya, imut sekali ketika dia seperti itu.
Tapi sayang.
Nafsu yang tadinya sudah menjalar ke ubun-ubun, karna bau badan dari istriku.
Rasanya tak berselera.
Langkah kaki ku menjadi tak bersemangat, seluruh otot dengkul ku melemas.
"Gak mah, yah sudah tidur lagi ajah." ucapku meninggalkan Ami yang seakan bertingkah polos. Seperti anak kecil saja.
Aku hanya menghelap nafas, menahan segala gejolak di dada.
Sabar ... Sabar ... Gumamku dalam hati.
Ku rebahkan tubuh ini di atas sopa ruang tengah, sesekali ku lirik Hp yang tergeletak tak jauh dariku.
Mungkin ada yang bisa menenangkan hasratku, saat ini.
Tring ... Tring ...
Suara Hp berbunyi, segera ku lihat isi pesan itu.
[Pak, sudah tidurkah.]
Emh, ternyata Sisi wanita ondel-ondel itu mengirim pesan tengah malam seperti ini. Ada apa dia mengirim pesan kepadaku.
Segera ku balas, dengan sedikit nada kesal.
[Sudah, karna kamu ngirim pesan, tidur ku jadi terganggu]
[Alah, bapak, ketus sekali sih]
Aku tak lagi membalas isi pesan dari wanita kecentilan itu. Biarkan saja, tau sendiri dia itu ganjen.
Sudah kesal sama Ami, sekarang kesal sama wanita bernama Sisi itu.
Tanganku mengelus kasar raut wajahku.
Kenapa? Dia terus saja menggangu ku, padahal dia sudah bersuami.
Biarlah, diemin saja, bodo amet, biar dia cape sendiri.
Kedua tanganku mengepal seakan ingin meninju sesuatu. Yang bisa meredakan emosi di jiwa saat ini.
Ku atur nafas sebisa mungkin agar tidak selalu di rendungi emosi, bisa-bisa aku gila malam ini.
Dengan sedikit tenang ku baringkan tubuhku, agar segera terlelap tidur dan bermimpi indah.
Saat mata mulai terlelap, suara Hp berbunyi lagi.
Ahhh, Mataku yang mulai terpejam terbuka lagi, Sebenarnya siapa sih. Ganggu saja.
Lagi-lagi Sisi mengirim vidio lewat WathsAap, saat ku buka, mulut ini menggangah begitu terhentak kaget. Sisi apa dia sudah tidak waras apa bagaimana yah. Gila ini cewek.
Vidio ....
"Pah," terlihat sosok wanita berambut panjang menghampiriku. Dengan berjalan pelan-pelan.
"Eh mamah," ucapku kaget, aku kira kuntilanak. Dia datang tiba-tiba.
"Ko tidur di sopa." tanya Ami, menghampiriku. menampakan seyuman manisnya yang jarang sekali aku lihat, akhir-akhir ini.
"Emh, papah, kasian sama mamah takut ganggu soalnya mamah tidurnya lelap banget." ucapku sedikit gugup. Sembari menutup layar depan hp.
"Loh, itu vidio apa?" tanya Ami melirik pada Hp yang tengah aku tutupi dengan tangan.
Aku lupa mematikan layar Hp-ku, kalau saja Ami tau vidio yang dikirim Sisi, Bisa gawat.
" Sini liat mamah?"
Istriku langsung mengambil Hp di tanganku.
"Gak usah mah, gak penting!" jawabku sembari menyingkirkan tangan Ami pelan.
"Sini mamah liat." Sial aku kalah dengan tangan Ami yang langsung merebut Hp-ku.
Ya Tuhan bisa mati aku kalau istriku tau.
Dan saat membuka vidio itu ... Ami malah memoyongkan kedua bibirnya.
Keringat dinginku mulai berjatuhan, antara takut dan membuat hati istriku terluka.
Sial, Sisi kenapa dia mengirim vidio itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 351 Episodes
Comments
kalea rizuky
lagian jd istri bodoh Q aja ngurus 2 anak kembar sendiri msih bs ngurus diri tuh jangan alasan anak aq jg punya anak kembar lagi aktif aktifnya tp ttep jaga penampilan
2024-10-31
0
Kusmiati
lanjut.pelakot datang,amel semagat
2022-03-09
0
Nurjanah Tamim
bagus kak cerita nya..
jdi kita istri tau gmn mau nya suami...
2021-08-11
0