Hari ini adalah hari sangat bersejarah bagi Sisil dan Vino. Mereka berdua akan mengikat janji suci dihadapan Tuhan dan para Saksi. Segala persiapan yang sudah diselesaikannya dalam kurun waktu satu minggu kemarin.
Sisil terlihat tampak lebih segar hari ini. Kemarin memang dia sedikit jatuh sakit akibat kelelahan. Istirahat yang cukup membuat Sisil bisa lebih bertenaga untuk hari pernikahannya. Dia bangun pagi - pagi sekali. Terlihat oleh ibunya yang masuk kedalam kamar Sisil. Sang mama menyuruh Sisil agar membersihkan terlebih dahulu badannya dan sholat subuh sebelum dia akan dirias oleh MUA.
Sisil beranjak dari ranjangnya menuju kekamar mandi. Sebenarnya tadi malam dia sama sekali tidak bisa tidur. Karena sangat gelisah dan khawatir pernikahan dengan Vino tidak berjalan dengan lancar. Masih ada titik harapan baginya untuk bisa membatalkan pernikahan ini. Dia tahu kalau sebenarnya Vino tidak akan pernah bisa mencintainya. Begitu juga sebaliknya, dia masih sangat berharap agar Dito bisa datang pada hari ini.
Selesai Sisil bersembahyang, dia membuka mukenanya. Dia juga sudah melihat kalau rumahnya sudah ramai karena dari kemarin semua saudara baik dari pihak mama atau papanya sudah berkumpul.
MUA dan asistennya masuk kedalam kamar Sisil bersiap untuk meriasnya. Dia nampak tersenyum kepada mereka. Satu jam setengah lamanya Sisil dirias. Riasan yang membuat wajahnya menjadi lebih cantik. Walau riasannya tidak terlalu mencolok, dan sangat cocok sekali dengan wajah Sisil yang terlihat imut. Sang MUA tidak henti - hentinya memuji Sisil yang sangat cantik itu.
Sisil memakai kebaya berwarna putih dengan rambut yang sedikit diikat rapi. Dia tidak mau disanggul, karena bisa membuat kepalanya menjadi pusing. Akhirnya untuk riasan rambut dibuat sangat sederhana tapi elegant. Dengan rambut yang diikat kebelakang dan diberi hiasan bunga kecil - kecil dan ditambah dengan bandana bunga dikepalanya.
Selesai dirias Sisil yang dibantu oleh sang mama turun kebawah. Mereka segera bergegas menuju tempat akad Nikah yang diadakan di hotel milik Alexa. Hotel yang sama dengan pesta pertunangan mereka kemarin.
Didalam mobil menuju perjalanan, mama Sisil melihat kepada anaknya itu. Dia sedikit bersedih, karena selama ini dia dan suaminya sangat sibuk sekali. Sampai dia tidak menyadari kalau anaknya sekarang sudah akan menikah. Dia masih merasa kalau Sisil adalah anaknya yang kecil, imut dan manja. Sang mama mengelus pipi anaknya itu dengan mata yang sedikit berkaca - kaca.
Nampak dari spion dalam suaminya melihat kearah dirinya. Dia juga sedikit merasa bersalah kepada anaknya itu. Karena telah menyia - nyiakan diwaktu kecilnya. Dengan kesibukannya mencari uang dan berbisnis yang selalu ada dipikirannya. Dia tidak menyadari kalau sebenarnya yang dibutuhkan anaknya hanyalah kasih sayang dari mereka berdua.
"Mama, kenapa nangis?" Sisil melihat sang mama mengusap air mata yang jatuh di pipi mamanya itu.
"Mama hanya tidak menyangka saja sayang, kalau kamu ternyata sudah besar." Ucap mama dengan memeluk Sisil lembut.
"Iya mama dan papa terlalu sibuk dengan bisnis masing - masing. Jadi, sampai tidak sadar kalau Sisil juga membutuhkan kalian. Bukan hanya uang yang kalian berikan." Ucap Sisil lirih. Sedikit terisak karena sudah tidak tahan untuk bisa mengungkapkan perasaannya yang selalu dia tahan.
"Maafkan mama dan papa selama ini sayang?" Ucap mama tulus dan penuh dengan penyesalan.
"Ya ma, Sisil sekarang sudah memahami keadaan kalian. Sisil hanya merasa dulu kalian seperti tidak menginginkan aku dikehidupan kalian. Padahal Sisil hanya ingin kalian bisa selalu bersama denganku." Sisil menangis didalam pelukan mamanya.
Mereka berdua menangis sambil berpelukan. Sampai tidak terasa kalau mereka sudah sampai dihotel tempat berlangsungnya acara pernikahan.
Sisil dan mamanya turun melalui pintu samping. Karena mereka langsung menuju ruang tunggu yang sudah disediakan. Sedangkan sang papa turun di lobby yang sudah disambut oleh keluarga Vino yang sudah datang lebih dulu.
Sisil tampak sangat gugup ketika menunggu diruangan itu. Ketika sedang menyalakan Tv Led. Acara akad nikah segera dimulai, tampak sahabatnya itu datang. Virgin sangat takjub melihat Sisil yang sangat cantik dengan kebaya berwarna putih itu. Dia tampak bahagia melihat sahabatnya itu, yang akan menjadi kakak iparnya.
Ketika acara akad dimulai, Sisil melihat Vino dengan berdebar dilayar Tv Led itu. Calon suaminya itu memakai jas dengan warna senada dengan kebaya yang dipakainya. Dia sangat begitu tampan. Bahkan bisa dibilang lebih tampan dari biasa yang dia lihat.
Vino memegang tangan papanya. Dia bersiap untuk mengucapkan ijab kabul. Ada perasaan tidak karuan didalam dada Sisil. Dia takut kalau Vino sampai salah dalam melafaskan namanya. Dia berdoa didalam hatinya, agar bisa diberikan kelancaran untuknya dan juga Vino hari ini.
Penghulu sudah bersiap, Vino menjabat tangan papa Sisil dan mulai mengucapkan ijabnya. Sebelumnya dia menutup matanya terlebih dahulu berdoa dalam hatinya. Agar bisa lancar mengucapkannya.
"Saudara Vino, saya Nikahkan anda dengan putri saya Sisilia Eka Dwiyatno binti Dwiyatno dengan mas kawin 70gram emas putih dan seperangakat alat sholat dibayar Tunai." Tangan dihentakkan oleh pak Dwiyatno dan melihat Vino yang sedikit gugup itu.
"Saya terima nikahnya dan kawinnya, Sisilia Eka Dwiyatno binti Dwiyatno dengan mas kawin tersebut dibayar Tunai." Vino mengucapkan dengan sekali nafas.
"Bagaimana saksi?"
"Sahhhh....."
"Barakallahu laka wa baraaka alaika wa jamaa bainakumaa fii khoir." Penghulu mendoakan mereka setelah ijab kabul selesai.
Setelah itu barulah WO memberitahukan kepada Sisil yang sedang menunggu diruangan itu untuk masuk kedalam ruangan acara.
Sisil yang diapit oleh sang mama dan sahabatnya itu. Tampak berjalan perlahan untuk memasuki ballroom tempat acara akad tadi. Terlihat Vino sedang menandatangani surat dan dokumen buku nikah mereka.
Vino yang melihat kearah Sisil terlihat tersenyum senang. Dia tampak takjub melihat istrinya yang sangat cantik itu. Vino meraih tangan Sisil dan mempersilahkan Sisil untuk menandatangani semua dokumen nikahnya.
Setelah itu mereka berdua saling memasangkan cincin pernikahan. Vino yang tersenyum dan mencium kening Sisil setelah dia memasangkan cincin dijari manis istrinya itu.
Mereka bersua foto untuk memamerkan buku nikah juga cincin pernikahan mereka kepada para tamu yang hadir dan pihak photograper dari WO.
Vino masih menahan pinggang Sisil. Ketika dirinya sedikit bergeser dari tubuh suaminya itu. Dia menoleh kearah Vino dan melihatnya dengan sedikit kesal. Bukannya takut, Vino malah semakin mendekat dan berbisik ditelinganya.
"Kamu cantik sekali sih sayang? aku jadi tidak sabar untuk memakanmu nanti malam!" Sisil terkejut dan melotot kepadanya. Vino tertawa melihat Sisil yang sangat menggemaskan itu. Vino jadi ingin selalu menggoda istri kecilnya itu.
"Kenapa? kamu tidak berpikir kalau aku tidak akan meminta Hakku sebagai suamimu kan? kalau kamu berpikir seperti itu, kamu salah sayang." Ucap Vino dengan genitnya. Membuat Sisil mencubit pinggang dengan gemas.
Bagaimana tidak, masih banyak tamu tapi Vino dengan lancarnya berbicara seperti itu.
"Jangan lupa bang! mengenai perjanjian kita! kamu janji akan memberutahukannya kepadaku malam ini." Ucap Sisil tegas.
"Tenang saja, aku sudah mempersiapkan semuanya. Tapi....sesudah kita melewati malam pertama..." Ucap Vino dengan memegang pipi Sisil dengan lembut. Membuat dirinya itu menjadi sangat malu dan sedikit memerah wajahnya.
Sisil masih sangat malu. Akan tetapi, Vino tidak henti - hentinya untuk menggodanya saat ini. Dia juga merasa kesal karena Vino menjadi sangat genit dan mesum kepadanya.
Mereka masih terus menemui para tamu undangan yang terus berdatangan dan memberikan mereka Selamat.
Setelah selesai akad, langsung diteruskan untuk acara Resepsi. Vino dan Sisil sengaja untuk menyelesaikannya hari ini juga. Agar mereka bisa melanjutkan untuk bulan madu esok harinya. Perjalanan bulan madu yang diberikan oleh kedua orang tua Sisil.
Tadinya Sisil menolaknya. Tapi, sifat papanya yang tidak bisa dibantah itu membuat Sisil hanya pasrah saja.
Alexa juga memberikan kado kamar pengantin yang dibuat khusus untuk malam pertama mereka. Vino juga sangat berterimakasih kepada calon adik iparnya itu. Selain kamar, Alexa juga memberikan pinjam pesawat jet pribadinya untuk perjalanan bulan madu mereka. Jadi, esok setelah Check in mereka akan langsung pergi untuk berbulan madu.
*Happy Reading*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
.....
vmbvdfmvmvmnvqbvnbdns
2021-05-30
1
Radin Zakiyah Musbich
hadir kembali 💫💫💫
jgn lupa mampir juga di novelku dg judul "My Annoying wife" 💫💫💫
kisah cewe bar bar yang jatuh cinta sama cowo polos 💫💫💫
tinggalkan like and comment ya 🙏🌞🌞🌞
2021-03-08
1