Meminta Restu

Sisil berjalan mengikuti Vino yang menggandeng tangannya. Mereka berencana untuk pergi kerumah Sisil dan menemui kedua orang tuanya.

Didalam mobil Sisil menanyakan kembali kepada Vino 'Apakah dia yakin dengan rencana yang dibuat itu akan berhasil?' Vino tidak menjawabnya. Akan tetapi, dia hanya tersenyum saja. Didalam hatinya dia yakin tentang rencana yang sudah dibuatnya itu.

Di perjalanan menuju rumah Sisil, dia hanya berdiam diri saja. Larut dengan pikirannya sendiri. Dia masih agak ragu kalau rencana Vino ini akan berhasil. Karena Sisil tahu bagaimana karakter dari papanya itu. Papanya sangat keras kepala dan tidak suka dibantah. Jadi, dia masih tidak yakin akan berhasil.

Sesampai nya dirumah, Vino langsung mengklakson mobilnya. Keluarlah satpam yang ada dirumah Sisil. Lalu, membukakan pintu rumahnya itu. Vino menurunkan kaca mobilnya itu. Dia lalu menyapa satpam tersebut. Sisil sedikit terkejut ketika satpam itu mengetahui siapa yang ada dimobil itu dan menyapanya balik.

Sisil memandang Vino dengan heran. Padahal dia baru pertama kali membawa Vino kemari. Tetapi, Vino terlihat seperti sudah sangat akrab dengan satpam dirumahnya itu.

Vino memarkirkan mobilnya, dan mematikan mesin mobilnya itu sebelum dia keluar. Dia masih melihat Sisil yang menatapnya selidik. Vino melepas kacamata hitamnya itu lalu mendekati wajah Sisil. Sedikit berbisik ditelinganya itu " kalau kamu tidak mau turun, nanti aku akan menciummu." Sisil yang mendengar itu langsung bergidik dan mendorong tubuh Vino menjauh dari dirinya. Lalu dia dengan cepat keluar dari mobil laki - laki itu.

Vino hanya tertawa melihat tingkah laku Sisil yang dengan cepat menjauh darinya dan pergi masuk kedalam rumahnya itu.

Vino turun dari mobil dan bersiap untuk masuk kedalam rumah itu. Dia sedikit berdehem untuk menghilangkan gugup yang ada didalam dirinya. Ketika Vino menggoda Sisil tadi dia memang tidak terlihat gugup dan santai. Akan tetapi, setelah kepergiannya dia kembali menjadi gugup. Itulah alasan dia tadi menggoda Sisil. Bukan karena dia orang yang jahil tapi, untuk menghilangkan rasa gugup yang dia sembunyikan dari wanita itu.

Vino masuk kedalam rumah Sisil. Dia melihat sudah ada papa, mama dan Sisil yang berada didekat mereka. Papa dan mama Sisil menyambut Vino dengan ramah. Apalagi papanya Sisil dia sudah sangat senang sekali ketika melihat siapa yang datang kerumahnya itu. Sisil menjadi melongo dibuatnya. Dia tidak percaya sekali kalau papanya itu sudah sangat terlihat akrab dengan Vino.

"Vino...apa kabar nak?" Papa Sisil memeluk Vino dengan senang.

"Alhamdulillah baik Om." Jawab Vino yang sudah melepaskan pelukan dari papanya Sisil.

"Kalau tahu kamu yang akan kesini, om akan menyiapkan catur terlebih dahulu." Ucapnya dengan menepuk bahu Vino itu.

"Siap om, tapi tujuan saya kemari bukan itu." Saya kemari ada keperluan dengan om dan tante." Ucapnya dengan tersenyum kepada mamanya Sisil.

"Ma..buatkan minum untuk nak Vino." Perintah papanya Sisil kepada istrinya itu. Mama dan Sisil pergi menuju dapur untuk membuat minum dan membawa sedikit cemilan.

"Mari nak Vino, kita berbicara diruang tamu saja!" Papanya Sisil yang sudah merangkul bahu Vino dan mengajaknya menuju ruang tamu.

Sesampainya diruang tamu, Vino yang duduk didepan papa Sisil itu mulai membuka pembicaraan.

"Begini om, sebenarnya saya kemari ingin meminta izin kepada om untuk menikahi Sisil?"Ucap Vino dengan gugup dan tangannya memegang dengkulnya. Papanya Sisil sangat terkejut mendengarnya. Dia juga senang karena akhirnya dia mendapatkan calon menantu yang selama ini dia idamkan.

"Om terserah Sisil saja. Yang jelas kalau kamu serius dengan Sisil om akan menyetujuinya." Ucap papa Sisil dengan bahagia.

"Terimakasih om. Tentu saja saya sangat serius dengan Sisil. Saya sangat menyukainya om." Ucap Vino dengan tersenyum tulus.

Dia sedikit malu kepada papanya Sisil karena sudah jujur mengungkapkan perasaannya itu.

Dari dapur Sisil dan mamanya datang berjalan menuju ruang tamu. Suaminya yang melihat istrinya itu mendekat langsung melambaikan tangannya untuk segera bergabung dengan mereka.

Sisil tampak sangat bingung dengan papanya itu. Melihat wajahnya yang sangat berseri - seri dan senang itu. Seperti habis menang tender milyaran rupiah.

Setelah menyuguhkan minuman kepada Vino. Sisil ikut bergabung duduk disamping Vino itu. Lalu papanya menanyakan kepada Sisil mengenai niat Vino yang ingin menikahinya.

Sisil terdiam sesaat. Lalu dia melihat kearah Vino dan laki - laki tersenyum dengan senang dan penuh kemenangan. Sisil yang sudah menduga ini akan terjadi hanya bisa mendesah pelan.

"Bagaiamana Sisil? mengenai lamarannya nak Vino?" tanya papanya kepada Sisil yang tertunduk itu. Sisil lalu mengangkat wajahnya dan tersenyum. Dia hanya menganggukkan kepalanya saja. Dia juga bertanya kepada papanya itu. Mengenai rencana perjodohannya yang sudah disusun oleh papanya.

"Tapi, bagaimana dengan rencana papa yang akan menjodohkan Sisil dengan anak rekan papa itu?" tanya Sisil ragu.

"Papa sudah membatalkannya. Ternyata Ardi itu anak yang tidak baik. Papa sudah mengetahui ada maksud terselubung yang sudah dia rencanakan untuk menjatuhkan papa." Jawab dengan sedikit kesal ketika mengingatnya kembali.

"Jadi, perjodohan aku dibatalkan pa?" tanya Sisil antusias. Matanya sedikit terbuka lebar karena senang.

"Ya! papa sudah batalkan Perjodohan kamu. Dan papa menerima lamaran nak Vino tadi untukmu." Jawab papanya tak kalah senang.

"Tapi pa, aku kan masih kuliah. Kalau perjodohan ini dibatalkan otomatis aku juga tidak usah menikah dengan bang Vino." Sisil yang keceplosan langsung menutup mulutnya dengan cepat.

"Maksud kamu apa Sil?" tanya papa selidik. Sisil yang sudah ingin menjawab lagi. Ditahan oleh Vino biar dia saja yang akan jelaskan dengan mata yang melihatnya.

"Tidak ada maksud apa - apa om. Mungkin maksudnya Sisil dia hanya memikirkan kuliahnya saja." Vino berbicara dengan dibuat tenang untuk menutupi kegugupannya itu.

"Oh.. seperti itu, tapi om maunya Sisil dan Vino menikah dalam waktu dekat ini."Vino tersenyum mendengarnya. Tapi, Sisil yang terkejut itu berusaha untuk memprotesnya. Akan tetapi, usahanya sepertinya akan sia - sia saja. Karena sudah pasti papanya itu akan menolak.

"Baik om, saya juga maunya seperti itu. Pernikahan dilaksanakan setelah satu minggu dari proses lamaran. Bagaimana om?" Tanya Vino dengan senyum arti kepada papa Sisil dan juga Sisil sendiri.

"Baik om setuju!" Ucapnya singkat.

Sisil hanya bisa pasrah menerima keadaan. Bahwa dia akan segera menjadi istri dari seorang Vino Syahputra Pratama. Laki - laki yang dulunya menyenangkan tapi menjadi menyebalkan saat ini.

Setelah berbincang seperti itu. Papanya Sisil mempersilahkan Vino untuk minum dan memakan cemilannya. Sebelum dia menyesap minumannya. Dia sedikit melihat kearah Sisil. Vino berusaha menyimpan senyuman penuh kemenangan ini. Sisil menatap Vino dengan malas.

Tidak lama mereka asyik berbincang. Vino pamit untuk pulang kerumah. Dia juga ingin membicarakan masalah pernikahan ini dengan kedua orangtuanya. Terutama dengan ayahnya itu.

***

Dirumah Vino sudah bersama dengan ayahnya duduk berdua. Lalu Vino mulai berbicara kepada ayahnya itu. Dia memberitahukan kepadanya mengenai rencana pernikahannya dengan Sisil.

Awalnya ayahnya terkejut mendengar apa yang diucapkan oleh Vino. Mengenai rencana pernikahannya itu. Akan tetapi, ayahnya memahaminnya dan menyetujuinya. Dia juga memberitahukan Vino untuk membawa Sisil kerumah dan berbicara dengan yang lainya. Terutama sang ibu. Dia tidak ingin kalau ibunya itu akan terkejut mendengarnya.

***

Esok harinya pada saat makan malam Vino mengajak Sisil kerumahnya. Sekalian untuk memberitahukan kepada keluarganya mengenai rencana pernikahannya itu. Sisil tampak tertunduk ketika semua anggota keluarga lengkap. Mereka telah menyelesaikan makan malamnya. Sekarang sedang berkumpul diruang keluarga. Untuk mendengarkan Vino yang akan memberitahukan sesuatu kepada mereka.

"Sebenarnya Vino ingin memberitahukan kepada kalian semua. Tadi Vino sudah kerumah Sisil dan berniat untuk melamarnya?" ucap Vino dengan tersenyum dan memegang tangan Sisil yang sedang menunduk.

"Kenapa mendadak seperti ini Vino?" tanya ibu.

"Apa kalian sudah?" ucap ayah menggantung.

"Tidak ayah!" elak Vino cepat.

"Terus kenapa?" tanya ayah kembali.

Vino yang mendengar pertanyaan dari ayahnya itu, akhirnya menceritakan semuanya. Dari awal sampai akhirnya dia memutuskan untuk melamar sahabat adiknya itu. Dia menjelaskan semua kepada keluarganya itu. Membuat semua yang ada diruang tamu itu terkejut.

Ayah Vino yang sudah tahu dari awal hanya berpura - pura saja agar yang lainya tidak curiga. Tak terkecuali Virgin sahabatnya Sisil adik dari Vino. Dia nampak sangat mencurigai sahabat dan abangnya itu.

*Happy Reading*

Terpopuler

Comments

Asti Asyifa

Asti Asyifa

lanjut

2021-09-09

1

Emma The@

Emma The@

like lagi kak

2021-05-26

1

lihat semua
Episodes
1 Penawaran
2 Meminta Restu
3 Lamaran
4 SAHH
5 Perjanjian
6 AMANAT PAPA
7 HONEYMOON
8 Pagi Manis Dikota Paris
9 Ketulusan
10 Menukar Dengan Vitamin
11 Tidur Dikamar Istri
12 Proyek Baru
13 Konsultasi
14 Kejujuran Sisil
15 Membatalkan Kesepakatan
16 Dito Comeback!
17 Bertemu Denganmu...
18 Garis Dua...
19 Memenuhi Semua Permintaan
20 Memberi Kepercayaan
21 Mencari Tahu...
22 Kehilangan Jejak
23 Rencana Vino
24 Menemukan Petunjuk
25 Mengumpulkan Bukti
26 Gagal Total...
27 Khawatir...
28 Ketakutan Vino...
29 Hadiah Kecil...?
30 Berita Mengejutkan...
31 Tamu Tidak Diundang
32 Menyelesaikan Masalah...
33 Kenangan Pahit
34 Bertemu Pieter Xander...
35 Bertemu Danu
36 Kabar Menyesakkan...
37 Kehilangan...
38 Klinik...
39 Visual
40 Peristirahatan Terakhir...
41 Ikhlas...
42 Rindu Tertahan...
43 Bersandiwara...
44 Memberikan Keterangan...
45 Mengecoh Lawan...
46 Dibuntuti Seseorang...?
47 Mendapatkan Bukti...
48 Kemarahan Ardi...
49 Rencana Terakhir Part 1...
50 Rencana Terakhir Part 2...
51 Rencana Terakhir Part 3...
52 Menemukanmu...
53 Vino Terluka...
54 Kerinduan...
55 About Ardi...
56 PENGUMUMAN
57 Meminta Maaf...
58 Hukuman Setimpal
59 BabyMoon
60 Virza dan Tita
61 Kencan Singkat Virza & Tita
62 Melihat Baby...
63 Nama Untuk Si Kembar
64 KONTRAKSI
65 OPERASI
66 Baby Twins
67 Kejutan Untuk Baby Twins
68 Berbagi Waktu
69 Berpuasa Tiga Bulan
70 Nasihat Mama
71 Permintaan Sisil
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Penawaran
2
Meminta Restu
3
Lamaran
4
SAHH
5
Perjanjian
6
AMANAT PAPA
7
HONEYMOON
8
Pagi Manis Dikota Paris
9
Ketulusan
10
Menukar Dengan Vitamin
11
Tidur Dikamar Istri
12
Proyek Baru
13
Konsultasi
14
Kejujuran Sisil
15
Membatalkan Kesepakatan
16
Dito Comeback!
17
Bertemu Denganmu...
18
Garis Dua...
19
Memenuhi Semua Permintaan
20
Memberi Kepercayaan
21
Mencari Tahu...
22
Kehilangan Jejak
23
Rencana Vino
24
Menemukan Petunjuk
25
Mengumpulkan Bukti
26
Gagal Total...
27
Khawatir...
28
Ketakutan Vino...
29
Hadiah Kecil...?
30
Berita Mengejutkan...
31
Tamu Tidak Diundang
32
Menyelesaikan Masalah...
33
Kenangan Pahit
34
Bertemu Pieter Xander...
35
Bertemu Danu
36
Kabar Menyesakkan...
37
Kehilangan...
38
Klinik...
39
Visual
40
Peristirahatan Terakhir...
41
Ikhlas...
42
Rindu Tertahan...
43
Bersandiwara...
44
Memberikan Keterangan...
45
Mengecoh Lawan...
46
Dibuntuti Seseorang...?
47
Mendapatkan Bukti...
48
Kemarahan Ardi...
49
Rencana Terakhir Part 1...
50
Rencana Terakhir Part 2...
51
Rencana Terakhir Part 3...
52
Menemukanmu...
53
Vino Terluka...
54
Kerinduan...
55
About Ardi...
56
PENGUMUMAN
57
Meminta Maaf...
58
Hukuman Setimpal
59
BabyMoon
60
Virza dan Tita
61
Kencan Singkat Virza & Tita
62
Melihat Baby...
63
Nama Untuk Si Kembar
64
KONTRAKSI
65
OPERASI
66
Baby Twins
67
Kejutan Untuk Baby Twins
68
Berbagi Waktu
69
Berpuasa Tiga Bulan
70
Nasihat Mama
71
Permintaan Sisil

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!