Setelah kepergian Delia dan Remon, Erlyen pun melihat Albert membawa berbagai minuman ke ruang tamu itu.
"Pak Albert, ayo kita pulang ini sudah larut malam Pak" ucap Erlyen sambil menepuk pundak Boss nya itu sambil berusaha membangunkan Albert.
"Pak ayolah saya bisa mengemudikan mobil Bapak," ucap Erlyen lagi.
Ketika hendak berdiri tiba tiba tangannya digenggam oleh Albert.
"Jangan tinggalkan aku Dek, aku hanya ingin istirahat sebentar disini," ucap Albert menarik tangan Erlyen sehingga Erlyen pun jatuh terduduk tepat di atas dadanya Sang Presdir.
"Tapi Pak ini gak sopan, ayo kita pulang!" Ajak Erlyen lagi sambil mencoba melepaskan diri dari pelukan Albert.
"Panas sekali rasanya, apa AC di ruangan ini tidak berfungsi Dek?" tanya Albert terbata bata.
"Nggak Pak ini sudah sangat dingin Pak," ucap Erlyen dengan polosnya.
Tanpa pikir panjang Albert langsung menghujani bibir Erlyen dengan penuh gairah, Albert ******* bibir itu dengan lembutnya dan tak memberi kesempatan pada Erlyen untuk melepaskan pagutannya.
"Lepaskan aku Pak Albert, jangan berbuat hal yang tak senonoh seperti ini Pak kita bukan suami istri Pak sadar Pak!" Ucap Erlyen berusaha melepaskan diri dari pelukan Albert tetapi perjuangannya sia sia karena Albert sangat kuat sehingga Erlyen pun pasrah pada keadaannya.
Dan tanpa Erlyen sadari Albert dan Mabuk Delia sudah menyimpan Kamera cctv dua di kamar dan di ruang tamu.
Dengan sekuat tenaga Erlyen melepaskan ciuman Albert,dan berhasil terlepas dari pautan pria tampan yang tampak lagi terangsang akibat obat yang dicampur Mbak Delia dalam minuman itu.
"Dek peluk aku Dek, jujur aku sangat menyayangi kamu saat pertama kali bertemu dan aku sudah jatuh cinta padamu saat itu juga hingga kini tetapi waktunya belum pas untuk melamar kamu Dek," ucap Albert dengan tetap pada posisi nya diatas tubuh Erlyen.
"Please sadar Pak Albert kamu mabuk tolong lepaskan aku Pak!!" ucap Erlyen berulang ulang dan berusaha melepaskan diri dari pelukan Albert tetapi semuanya sia sia.
Karena kehabisan tenaga akhirnya Erlyen pun pasrah sambil terus mencari cara untuk melepaskan diri dari jeratan setan yang melanda Boss nya itu.
Akhirnya bobol sudah pertahanan Erlyen, pertahanan yang selama ini ia jaga.
Beberapa menit kemudian, Albert sadar dengan apa yang telah dilakukannya pada Erlyen ia pun memukul dirinya seolah olah ia tak tega melakukan hal itu dengan terpaksa.
Erlyen duduk di pojok kursi sofa yang masih dihiasi noda merah akibat perbuatan Albert.
Ketika sadar sepenuhnya, Albert memeluk erat Erlyen sambil berkata " Maafkan aku, karena aku dibawah pengaruh obat perangsang yang dibuat oleh Mbak Delia untukmu, saat itu aku melihat Mbak Delia memasukkan sesuatu ke dalam gelas kamu, aku takut kamu kenapa kenapa tanpa pikir panjang langsung aku menenggaknya sampai ludes," ungkap Albert pada Erlyen dan masih tetap memeluk erat tubuh gadis yang sudah ternoda oleh perbuatannya itu.
"Maafkan aku, aku akan menikahi kamu secepatnya," ucap Albert sambil membelai rambut panjang Erlyen.
Dengan berat hati Erlyen pun terdiam tanpa kata, dalam hatinya berkecamuk.
"Apa kata orang tuaku nanti tatkala mereka mengetahui aku seperti ini, aku sudah tidak suci lagi," ucap Erlyen dan tangisnya pecah lagi membuat bingung Albert.
"Maafkan aku sayang tapi aku akan tanggung jawab, mulai sekarang kamulah satu satunya dalam hatiku dan aku berjanji akan selalu setia menemanimu dan selalu menjagamu hingga akhir waktu," ucap Albert sembari mengecup kening Erlyen.
Akhirnya Albert pun memeluk Erlyen erat sekali, bahkan ia tak mau melepaskan pelukannya.
**
Keesokan harinya Erlyen bersama Albert menuju ke rumah orang tua Erlyen untuk meminta restu agar mereka secepatnya menikah.
Betapa kagetnya kedua orang tua Erlyen mereka benar benar kecewa dengan perbuatan kedua makhluk hidup itu sampai sampai Papanya Erlyen menampar Erlyen sampai Albert memeluk erat Erlyen.
"Pak pukul saja aku karena semua ini salahku pukul saja aku Pak," ucap Albert pada Papanya Erlyen.
"Tidak saya tidak akan memukul anak orang lain, saya hanya akan memukul anak saya," ucap Pak Suherman sedih dan terduduk lemas di lantai sambil menangis.
Mama Alexa pun demikian, mereka akhirnya menangis bersama sama.
"Nak, tolong jaga putriku sebaik mungkin karena kamu telah merusak masa depannya, tolong sayangilah dia dan jangan pernah kamu berniat menyakitinya."ucap Mama Alexa pada Albert.
Setelah Masalah di rumah Erlyen kelar, mereka berdua pun pergi ke rumah Mama dan papanya Albert.
Disana Erlyen diperlakukan seperti pembantu, tetapi Erlyen tetap sabar karena Albert selalu membantunya.
"Kamu harus kuat sayang, aku tahu ini pukulan terberat dalam hidup kamu tetapi kamu harus tegas, tegar dalam menjalani kehidupan ini," ucap Albert sambil mengelus rambut panjang Erlyen.
"Aku akan menikahi dirimu walaupun tanpa restu kedua orang tuaku," ucap Albert lagi.
"Tapi....!!" ucapan Erlyen belum selesai Albert sudah membungkam mulutnya dengan lumayan hangat dari bibirnya itu.
"Please sayang biar mereka tak setujui hubungan kita, aku akan tetap menikahi kamu dan aku yakin suatu saat nanti mereka akan menyayangimu," ucap Albert percaya diri karena telah meyakinkan gadis didepannya itu dengan rasa penyesalan dan akhirnya ia pun menerima tawaran Albert.
Dengan secuil keberanian Erlyen pun memeluk erat Albert, saat itu yang dirasakannya dadanya bergemuruh akibat dari detak jantungnya yang tak beraturan dan ia pun merasakan detak jantung yang tak beraturan dari Albert.
"Ya Tuhan apakah ini caramu mempersatukan kami?Aku ikhlas menerima semua yang telah Kau berikan," Erlyen berdoa dalam hatinya.
Ia tak menyangka hidupnya akan seperti ini, tapi ia memilih untuk pasrah dan meminta pada Albert agar tetap memperbolehkan dia bekerja karena dengan bekerja ia bisa melupakan pahitnya perjalanan hidup ini.
"Pak Albert apa aku boleh mengatakan sesuatu?" tanya Erlyen masih dengan sesenggukan dalam pelukan Albert.
"Apapun yang kamu katakan sayang, pasti akan kudengar tapi satu hal yang harus kamu ketahui tolong jangan panggil aku dengan sebutan Pak, atau Bapak karena sekarang aku adalah bagian dari hidup kamu aku adalah suami kamu paham?" ucap Albert sambil mengelus rambut panjang Erlyen lagi.
"Terus aku harus panggil dengan sebutan apa?" tanya Erlyen dengan polosnya.
"Panggil apa aja boleh namaku juga boleh tapi jangan pakai Pak atau Bapak atau Boss atau Tuan nanti kamu kena denda loh dek?" ucap Albert sambil tersenyum nakal.
Tiba tiba dari pintu belakang datanglah sosok ibunya Albert sambil berdiri melipat kedua tangannya di dada dan berkata.
"Sudah mendapat masalah masih mesra mesra ya?" ucap Ibunya Albert sambil tersenyum sinis.
"Mam, please jangan sakiti Erlyen Mam, dia adalah pilihan Albert tolong Mama berikan restu pada kami agar hari ini juga kami menghadap Pastor untuk segera menikah Mam, please ini permintaan Albert🙏" ucap Albert sambil memohon belas kasihan pada ibunya.
Dengan berat hati ibu dan ayahnya pun merestui mereka dan meminta agar mereka tinggal saja di rumah orang tuanya Albert sampai mereka punya rumah sendiri.
**
Akhirnya mereka pun menemui Seorang Pastor meminta solusi bagaimana baiknya karena mereka telah melakukan hal yang terlarang yang seharusnya dilakukan saat telah sah menjadi suami istri.
Mereka pun mengajukan permohonan perkawinan dan mengikuti kursus perkawinan dan seterusnya hingga mereka sah menjadi suami istri.
**
Setelah selesai menikah, Albert dan Erlyen pun kembali bekerja karena mereka telah berencana untuk berbulan madu Minggu depan ke Eropa.
Para staf kantor tidak tahu apa yang telah terjadi sehingga mereka bersikap biasa saja seperti sebelumnya.
"Selamat pagi!"Sapa para karyawan yang Albert temui di lobi maupun di dalam kantor.
"Pagi!!" ucap Albert tanpa menghiraukan para karyawati yang kebelet kawin saat melihat pria tampan lewat.
Dari arah belakang muncul Erlyen dengan stelan rok panjang sampai lutut dan kemeja blaster yang sangat cocok dengan postur tubuhnya itu.
Dengan sedikit berlari Erlyen mengejar Albert karena langkah Albert sangat panjang sehingga ia pun berusaha untuk mengejarnya.
"Sesampainya di lift ternyata Albert sudah masuk dalam lift dan ia pun menunggu gadisnya yang masih berlari mengikutinya dari arah belakang."
"Cepat sayang," ucap Albert sambil menarik tangan Erlyen memasuki Lift.
Erlyen berkeringat karena harus berlari mengejar langkah si Boss.
"Atur nafas kamu dulu santai dan rileks dek!" ucap Albert sambil menghapus keringat yang membasahi kening Erlyen.
"Maaf Pak!" ucap Erlyen tak melanjutkan lagi ucapannya.
"Kok Pak lagi?"Tanya Albert sambil menatap wajah cantik gadis yang telah menjadi isterinya itu.
"Ini kan di kantor Mas!" ucap Erlyen tiba tiba dengan sebutan yang tak biasa.
"Maaf aku harus belajar memanggilmu dengan sebutan sebutan lain," ucap Erlyen polos.
"Iya gak apa apa panggil aja menurut kamu baik!"Ucap Albert sambil tersenyum dan mengecup kening gadis itu hingga pintu lift terbuka.
Mereka berdua pun langsung melangkah masuk ke dalam ruangan Erlyen dan Albert pun langsung mengecup bibir Erlyen seketika sambil membisikkan sesuatu di telinga Erlyen.
"Sayang kamu lupa morning kiss tadi pagi!" ucap Albert membuat mata Erlyen terbelalak.
"Aku ke ruangan dulu ya jangan lupa bawakan aku dokumen enam dan 8," ucap Albert sambil tersenyum dan mengecup lembut kening Erlyen.
Merasa diperlakukan manja oleh Albert Erlyen pun tersenyum dalam hati, ia merasa kalau Albert benar benar sayang padanya sehingga ia berjanji pada dirinya sendiri untuk menyayangi Albert seperti layaknya seorang istri pada suaminya.
Erlyen berjalan menuju ke pantry dan membuatkan segelas kopi less sugar pada Albert.
Ia tak tahu harus membuat kopi atau teh, akhirnya pilihannya jatuh pada Kopi less sugar yang dibelinya beberapa waktu lalu.
"Permisi!" ucap Erlyen sambil mengetuk pintu ruangan Albert.
"Iya masuk saja pintu gak dikunci sayang," ucap Albert yang mengetahui kedatangan Sang Istri dari cctv yang ia pasang di laptop dan ponselnya itu.
Erlyen pun meletakkan segelas kopi less sugar di atas tatakan yang berada di atas meja Albert.
"Maaf aku gak tau harus buat minuman apa, ini aku buatkan kopi aja semoga Mas suka ya?" ucap Erlyen mempersilahkan Albert meminum kopi buatannya itu.
Albert pun meraih gelas berisi kopi itu dan meminumnya dengan hati hati karena masih panas.
Di seruputnya Kopi itu sedikit demi sedikit dan ia pun meletakkan kembali kopi itu pada tatakan di atas meja kerjanya.
"Kopinya sangat nikmat! ini pertama kalinya aku minum kopi Dek? Dan orang pertama yang membuatnya adalah kamu istriku tercinta," ucap Albert sambil berdiri dari tempat duduknya dan berjalan menuju ke arah dimana Erlyen berdiri.
"Mana dokumen yang aku minta tadi sayang?" tanya Albert yang selalu mengedepankan pekerjaan.
"Ini sayang!" ucap Erlyen secara tiba tiba.
Membuat Albert tersenyum manis dan langsung memeluk erat tubuh ramping milik istrinya itu.
"Sayang aku suka kalau kamu memanggilku dengan sebutan sayang." ucap Albert sambil memeluk erat Erlyen hingga pintu diketuk oleh seseorang.
"Masuk!" ucap Albert pada orang yang mengetuk yang tak lain adalah asisten pribadinya Albert.
"Pak maaf mengganggu, ini dokumen yang Bapak minta dua hari yang lalu dan ini laporan hasil penjualan dari perusahaan anak cabang kita di kota S,"ucap Sang Asisten sambil memberikan beberapa dokumen yang diminta oleh Albert beberapa hari yang lalu.
"Baiklah sekarang kamu boleh pergi dan jangan lupa persiapkan dokumen nomor satu untuk kita pakai nanti siang saat meeting di room hotel Bintang lima depan perusahaan kita,"ucap Albert lagi.
"Kamu boleh keluar!" ucap Albert mempersilahkan Stephen untuk keluar dari ruangannya.
"Sayang aku juga keluar ya mau aku kerjakan laporan yang belum selesai!" ucap Erlyen hendak melangkah tetapi langkahnya terhenti karena langsung di peluk oleh Albert.
"Kamu disini aja sayang, aku masih membutuhkan kamu di ruangan ini sebagai penyemangat kerjaku dek?" ucap Albert sambil mengelus pipi mulus Erlyen.
"Kamu pakai bedak apa ini wangi sekali," ucap Albert sambil menciumi pipi Erlyen lagi sambil sesekali membisikkan kata kata cinta di telinga Erlyen.
"Geli sayang, kita harus kerja katanya siang ada meeting aku harus persiapkan apa yang harus kita bawa biar gak kelabakan saat mau berangkat nanti," ucap Erlyen berusaha menjauhkan tubuhnya dari pelukan hangat suaminya itu.
"Sayang, aku mencintaimu!" ucap Albert sambil meminta ciuman dari Erlyen dengan menyodorkan pipinya lebih dekat pada Erlyen sambil menutup matanya.
Dengan sedikit keberanian Erlyen pun mengecup pipi Albert dan dilanjutkan dengan mengecup bibir Albert membuat Albert kaget dan langsung membuka matanya.
Dengan secepat kilat Erlyen langsung berlari ke arah pintu dan keluar menuju ruangannya kemudian ia pun mengirim pesan singkat pada suaminya itu.
"Jangan mesum di kantor sayang, apa kata karyawan karyawati yang melihat kelakuan kita nanti disangka aku yang merayu kamu Mas!"
Erlyen pun mengirim pesan itu kepada suaminya itu.
Albert pun membaca pesan itu sambil tersenyum bahagia.
"Baru kali ini aku bertemu dengan gadis yang membuat hatiku nyaman, selama ini banyak wanita mendekati aku hanya karena hartaku dan juga ketampanan aku tapi mereka tak melayani aku dengan tulus hati beda dengan istriku dia begitu sangat tau apa yang aku mau ini yang membuat aku akan terus bertahan dan mencintainya dan menyayanginya seumur hidupku."
** Next **
Tolong di like, komentar dan vote ya biar author makin semangat untuk update.
Thanks for you readers Miss You 🙏🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
.
erlyen genit ya
2023-01-15
1
Ita Widya ᵇᵃˢᵉ
semangat erlyen..
2022-02-14
0
pͮiᷠpᷨit✰͜͡v᭄🦁⃟☣️ΜC⃝🦇🎀☀
oh albert kuh😎😎
2022-01-27
2