Part-5 Juni 2015?

Zemira tak lagi chattingan dengan Faisal, bahkan ketika Faisal mengirimnya pesan. Zemira menjawabnya dengan singkat dan sangat cuek. Sebisa mungkin Zemira menghindar dari Faisal setelah tahu akan keberanaran laki-laki itu.

Kecewa itu menjadi alasan Zemira untuk menghindar sejauh-jaunya dengan Faisal, jujur saja awalnya Zemira memang sempat berharap pada Faisal karena dia memang anak yang baik. Justru harapan itu memberikan pahit yang amat getir, tak sanggup lagi rasanya Zemira untuk membuka hatinya kembali.

Dan padaa saat Tuhan memberikan obatnya kembali, saat setelah beberapa hari menghilang dari kabar Faisal. Tuhan mengirimkan sesorang yang sosoknya tak bisa dialihkan oleh pandangan matanya, matanya menangkap sosok itu secara tidak sengaja.

Tepat didepan tempat kerjanya berhadapan dengan salah satu rumah sakit, dan tepat sekali didepannya ada IGD. Berawal kisahnya dari depan IGD rumah sakit, saat itu entah mengapa IGD adalah tontonan yang sering kali dipandang oleh semua karyawan yang satu kerjaan dengan Zemira.

Entah mengapa pandangannya menangkap sosok laki-laki yang berada didepan IGD, karena sosoknya yang berbeda. Laki-laki itu memakai sarung ala-ala batik gitu dan baju kokoh, awalnya sih Zemira liatnya biasa aja dikira Zemira dia adalah salah satu orang yang berkunjung menjenguk pasien gitu, namun bukan hanya hari itu saja dia melihatnya.

Beberapa hari kemudian matanya terus menangkap sosok laki-laki itu, entah itu siapa dan mengapa dengan Zemira.

"Siapa sih dia ko sering banget dateng ke IGD bolak-balik gitu, kurang kerjaan kayanya deh" ucap Zemira lirih saat itu, tidak terdengar oleh siapapun.

Namun pendapatnya berubah saat Zemira menangkap kembali sosok laki-laki itu yang tengah membantu salah satu satpam rumah sakit yang membopong pasien masuk IGD dalam keadan darurat.

"Dia baik banget sih ampe ikut bopong gitu" ucap Zemira lirih kembali.

"Astagfiruallah maafin Zemira ya Allah" ucap spontan Zemira menyadari bahwa dia sedang berzina mata kepada seseorang yang bukan mahromnya.

"Kenapa Zee?" tanya salah satu patnernya.

"Engga papa ka" jawab Zemira langsung mengalihkan pandangannya dari sosok itu.

Keesokan harinya entah kenapa Zemira mulai memikirkan kembali sosok laki-laki itu dalam ingatannya, dan dia menjadi obat penyembuh kecewanya pada Faisal.

Meskipun Zemira berfikir mungkinkah itu hanya pelampiasan kekecewannya pada Faisal ataukah memang benar dirinya ingin mengenal sosok itu, entahlah Zemira sendiri tidak memiliki jawabannya.

Dan saat itu kebetulan Zemira shift pagi, dia mulai merapihkan dagangan untuk mulai berjualan. Tidak sengaja tepat didepannya deretan satpam berkerumun mungkin ingin apel dan memulai kerjanya, Zemira menangkap kembali sosok yang ia kagumi itu berada disalah satu barisan satpam tersebut.

"Loh itu kan dia, ternyata dia satpam? pantesan aja dia sering bolak-balik kesitu" ucap Zemira lirih segera bergegas mengalihkan pandangannya dan sedikit menunduk malu.

Perasaannya dimulai dari situ, semenjak saat itu Zemira selalu menangkap keberadaan laki-laki itu yang bahkan namanya saja dia tidak tahu.

"Senyumanmu bagaikan candu, meski ku lihat tanpa kau tahu. Memandangmu dari jauh, keindahan Tuhan yang tercipta. Akankah ku jatuh cinta padanya, haruskah ku cari tahu akan sosoknya yang lebih terang dari yang lain? sampai membuat mata seolah hanya dia didunia ini" Zemira menciptakan kalimat indah untuknya.

Kebanyakan jatuh cinta membuat orang menjadi puitis tentu, Zemira tengah dimabuk cinta yang entah tujuannya benar atau salah. Namun sering sekali dirinya bertengkar dengan hatinya mengatakan kalau apa yang dia lakukan adalah salah, memandang laki-laki yang belum halal untuk dia pandang.

Bahkan sering sesekali Zemira beristigfar untuk membuyarkan padangannya yang terus melihat kearah sosok laki-laki itu, entah jatuh cinta karena apa akan sosok itu.

"Kenapa mataku sering sekali tahu akan keberadaannya? bahkan aku menyukainya tanpa alasan namun belum jatuh cinta karen belum mengenalnya" tanya Zemira pada pantulan cermin yang saat ini ada didepannya.

Saat itulah hari demi hari Zemira begitu bahagia walaupun hanya sekedar memandangnya dari jauh bahkan walaupun hanya sekedar sekilas. Namun dia sadar, dirinya siapa. Karena terlihat laki-laki itu yang begitu perfect, Zemira membuka buku yang biasa ia tulis lalu menuliskan sesuatu didalamnya dengan penuh khidmat dan sekaligus tanda tanya.

...Jakarta, 21 Juni 2015...

Yaa Allah..

Tujukin ke aku! kalau memang benar abang satpam itu sudah punya pacar bahkan sudah menikah, aku akan berhenti. Melihatnya dari jauh, tersenyum padanya sendirian, memperhatikannya dari jauh, menikmati senyuman manisnya, dan menjadikanya isi dari do'aku. Aku akan berhenti.

Aku tidak tahu pasti tentang apa yang aku rasakan, apa yang membuatku boleh menyukainya, mungkin belum bisa dikatakan mencintainya karena aku sendiri pun tidak bisa menjelaskannya.

Yang aku lihat darinya, entah apa? aku sendiri merasa bingung, namun mata selalu menemukan cela memandang kamu berada, seolah takdir mengizinkan mataku melihat dengan perasaan senang.

Entah mengapa ada sesuatu hal yang berbeda, gayamu yang sok keren, sikapmu yang terlihat angkuh, namun sekalinya kamu tersenyum meleburkan semua penilaianku terhadapmu.

Aku ingin menikmati senyumanmu untuk diriku sendiri, tapi aku sadar bahwa cinta tidak harus memiliki, bahwa mencintai tidak harus terbalas. Dia berhak bahagia dengan pilihannya.

Yang bisa dilakukan saat ini mendo'akannya, jika dimasa ini aku tidak ada didalam hidupnya, semoga dimasa mendatang aku boleh ada didalam kehidupannya. Kalau pun dia tidak bahagia denganku, cukup aku melihatnya bahagia dengan wanita yang dia cintai.

Aku perlu mengenalmu dulu!!!!

Diary pertama yang Zemira tuliskan tetang cinta yang sebelumnya tidak pernah sama sekali.

Episodes
1 Part-1 Pertemuan Cinta
2 Part-2 Perkenalan Cinta
3 Part-3 Kedatangan Faisal
4 Part-4 Milla & Anne
5 Part-5 Juni 2015?
6 Part-6 Pilihan
7 Part-7 Fadil
8 Part-8 Ungkapan ataukah Pernyataan
9 Part-9 Pergi
10 Part-10 Entahlah
11 Part-11 Cinta Monyet
12 Part-12 Makan Malam
13 Part-13 Keseriuan Kholid
14 Part-14 Pejuang Izin
15 Part-15 Caffe & Restoran
16 Part-16 Bertemu Fadil
17 Part-17 Faisal & Kholid
18 Part-18 Paman Ahmed
19 Part-19 Kuliah
20 Part-20 Meminta Izin
21 Part-21 Lamaran Kholid
22 Part-22 Selin
23 Part-23 Memaksa Terluka
24 Part-24 Rumah Fadil
25 Part-25 Kotak Bekal
26 Part-26 Perdebatan
27 Part-27 Malam Yang Tak Usai
28 Part-28 Makan Siang
29 Part-29 Ponakan Paman Ahmed
30 Part-30 Aku membencimu, Fadil
31 Part-31 Dr.Adiyaksa Nizam Ishara
32 Part-32 Ada apa?
33 Part-33 Luka
34 Part-34 Keributan
35 Part-35 Rumah Obatnya
36 Part-36 Teman
37 Part-37 Restu Ibu Fadil
38 Part-38 Menikah Dengan Saya?
39 Part-39 Tentang Hari Ini
40 Part-40 Daffa
41 Part-41 Menerima Lamaran
42 Part-42 Ijab dan Qobul
43 Part-43 Malam Yang Panjang
44 Part-44 Fadil Tak Terlupakan
45 Part-45 Cinta Fadil
46 Part-46 Kesalah Fahaman
47 Part-47 Nabila?
48 Part-48 Nizam Kembali
49 Part-49 Joging Pagi
50 Part-50 Nabila Hamil
51 Part-51 Tanpa Dia
52 Part-52 Berselisih Temu
53 Part-53 Jatuh Cinta
54 Part-54 Cemburu
55 Part-56 Mama Hana & Oma
56 Part-55 Kedatangan Oma
57 Part-56 Restu Oma
58 Part-57 Pergi Ataukah Pulang?
59 Part-58 Malam Pertama Gagal
60 Part-59 Tamparan Abi
61 Part-60 Pesan Dari Zemira
62 Part-61 Malam Penuh Bintang
63 Part-62 Pernikahan Fadil
64 Part-63 Pulang bersama
65 Part-64 Tidur Bersama
66 Part-65 Kembali Ke Rumah
67 Part-66 Pelukan Nizam
68 Part-67 Kesalah Fahaman
69 Part-68 Maafkan
70 Part-69 Kholid
71 Part-70 Pelukkan Khalid
72 Part-71 Resepsi Pernikahan
73 Part-72 Sepenuhnya Istri
74 Part-73 Keluarga Adiyaksa Nizam Ishara
75 Part-74 Kandungan Nabila
76 Part-75 Penolakan Zahwa
77 Part-76 Pulang dan Kembali
78 Part-77 Zahwa & Kevin
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Part-1 Pertemuan Cinta
2
Part-2 Perkenalan Cinta
3
Part-3 Kedatangan Faisal
4
Part-4 Milla & Anne
5
Part-5 Juni 2015?
6
Part-6 Pilihan
7
Part-7 Fadil
8
Part-8 Ungkapan ataukah Pernyataan
9
Part-9 Pergi
10
Part-10 Entahlah
11
Part-11 Cinta Monyet
12
Part-12 Makan Malam
13
Part-13 Keseriuan Kholid
14
Part-14 Pejuang Izin
15
Part-15 Caffe & Restoran
16
Part-16 Bertemu Fadil
17
Part-17 Faisal & Kholid
18
Part-18 Paman Ahmed
19
Part-19 Kuliah
20
Part-20 Meminta Izin
21
Part-21 Lamaran Kholid
22
Part-22 Selin
23
Part-23 Memaksa Terluka
24
Part-24 Rumah Fadil
25
Part-25 Kotak Bekal
26
Part-26 Perdebatan
27
Part-27 Malam Yang Tak Usai
28
Part-28 Makan Siang
29
Part-29 Ponakan Paman Ahmed
30
Part-30 Aku membencimu, Fadil
31
Part-31 Dr.Adiyaksa Nizam Ishara
32
Part-32 Ada apa?
33
Part-33 Luka
34
Part-34 Keributan
35
Part-35 Rumah Obatnya
36
Part-36 Teman
37
Part-37 Restu Ibu Fadil
38
Part-38 Menikah Dengan Saya?
39
Part-39 Tentang Hari Ini
40
Part-40 Daffa
41
Part-41 Menerima Lamaran
42
Part-42 Ijab dan Qobul
43
Part-43 Malam Yang Panjang
44
Part-44 Fadil Tak Terlupakan
45
Part-45 Cinta Fadil
46
Part-46 Kesalah Fahaman
47
Part-47 Nabila?
48
Part-48 Nizam Kembali
49
Part-49 Joging Pagi
50
Part-50 Nabila Hamil
51
Part-51 Tanpa Dia
52
Part-52 Berselisih Temu
53
Part-53 Jatuh Cinta
54
Part-54 Cemburu
55
Part-56 Mama Hana & Oma
56
Part-55 Kedatangan Oma
57
Part-56 Restu Oma
58
Part-57 Pergi Ataukah Pulang?
59
Part-58 Malam Pertama Gagal
60
Part-59 Tamparan Abi
61
Part-60 Pesan Dari Zemira
62
Part-61 Malam Penuh Bintang
63
Part-62 Pernikahan Fadil
64
Part-63 Pulang bersama
65
Part-64 Tidur Bersama
66
Part-65 Kembali Ke Rumah
67
Part-66 Pelukan Nizam
68
Part-67 Kesalah Fahaman
69
Part-68 Maafkan
70
Part-69 Kholid
71
Part-70 Pelukkan Khalid
72
Part-71 Resepsi Pernikahan
73
Part-72 Sepenuhnya Istri
74
Part-73 Keluarga Adiyaksa Nizam Ishara
75
Part-74 Kandungan Nabila
76
Part-75 Penolakan Zahwa
77
Part-76 Pulang dan Kembali
78
Part-77 Zahwa & Kevin

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!