Chapter 2

Setelah memastikan keadaan Rara, Tania pergi keluar untuk menebus obat untuk Rara terlebih dahulu sekaligus menghubungi keluarga Rara.

Sekembalinya dari Apotik, Tania kembali keruangan dimana Rara dirawat dan sudah mendapati Ibu juga Kakak perempuan Rara disana.

“Assalamualaikum.” Salam Tania saat memasuki ruang rawat Rara. Kedua orang tersebut menoleh dan menjawab salam Tania.

“Wa’alaikum’salam”

“Tania, apa yang Dokter katakan?” Tanya Bu Risa selaku Mama Rara.

“Rara gak kenapa-napa Ma. Dia Cuma kecapean dan banyak pikiran aja. Sebentar lagi juga Rara akan bangun.” Jawab Tania. Risa menghembuskan napas lega setelah mendengar ucapan Tania tentang keadaan anak bungsunya itu.

“Oh iya Ma, Tania pamit kembali lagi kecafe. Masih ada yang harus Tania kerjakan.” Pamit Tania kepada mama Rara.

“Iya, Nak, terima kasih sudah membawa Rara kesini, dan maaf karena Rara sakit jadi tidak bisa membantu kamu di café,” kata Mama Rara tidak enak hati.

“Tidak apa-apa, Ma. In Sya Allah Tania tidak keberatan, yang penting sekarang adalah kesehatan Rara, dan pastikan Rara agar istirahat dan tidak terlalu stress,” ucap Tania kepada Mama Rara sebelum akhirnya pamit untuk kembali ke café yang sedari tadi ia tinggalkan.

Tidak lama sepeninggalnya Tania, Dokter Angga datang bersama seorang suster yang menemaninya untuk memeriksa keadaan Rara.

“Permisi Bu, apa pasien sudah sadar?” Tanya dokter Angga kepada Bu Risa.

“Belum Dok.” Jawab Bu Risa seadanya.

“Oh baiklah, saya periksa dulu keadaannya,” ucap Dokter Angga lagi, lalu segera memeriksa keadaan Rara. Baru saja Dokter Angga selesai memeriksa keadaan Rara, mata Rara terbuka perlahan.

“Allhamdullilah, akhirnya kamu sudah sadar. Bagaimana, Apa masih pusing?” Tanya Dokter Angga kepada Rara yang baru saja membuka kedua matanya.

“Sedikit,” ucap Rara pelan.

“Berhubung kamu sudah bangun, sebentar lagi suster akan membawakan makanan untukmu, jangan lupa dimakan ya. Dan jangan lupa obatnya diminum.” jelas Dokter Angga yang hanya dibalas anggukan lemah oleh Rara.

“Kalau begitu saya permisi dulu Bu, mari!” Pamit Dokter Angga. Rara dan Juga Risa mengangguk mempersilahkan.

Baru saja Angga akan membuka pintu, namun sudah ada orang yang terlebih dahulu membuka pintu itu dari luar. Yang tidak lain adalah Kakak dari Rara.

“Loh Riri?”

“Angga!”

“Angga akhirnya aku ketemu kamu disini! kamu kemana aja?” Tanya Riri semangat.

“Ri, kamu kenal sama Dokter Angga?” Tanya Bu Risa ditengah-tengah obrolan Angga dan Riri.

“Bukan kenal lagi, Ma ini Angga teman SMA Riri,” ucap Riri menjelaskan kepada mamanya.

“Kamu jadi Dokter disini?” Tanya Riri tidak percaya yang hanya di balas anggukan oleh Angga .

“Wih hebat kamu, Ga. Tapi dulukan kamu bandel banget, kok bisa sih jadi Dokter?” ledek Riri seraya tertawa, mendengar ledekan dari sahabat lamanya itu, Angga mendengus kesal.

“Itu kan dulu, Ri sekarang aku udah berubah.” Elak Angga, Riri hanya menganggukanggukan kepala.

“Kamu hamil, Ri?” Tanya Angga yang baru menyadari perut Riri yang sedikit membuncit. Riri hanya membalas dengan anggukan seraya menampilkan senyum bahagianya.

“Berapa bulan?” Tanya Angga lagi.

“Jalan 4bulan.” jawab Riri bangga.

“Hebat ya, yang jadi suami kamu, bisa hamilin macan betina kayak kamu,” ucap Angga meledek. mendengar perkataan Angga dengan cepat Riri memukul kepala Angga dengan cukup keras hingga membuat Angga meringis kesakitan.

Angga dan Riri bersahabat baik dari SMP hingga SMA dulu. Angga juga tahu bahwa seorang Aeri Attaya adalah gadis yang tomboy dan galak, banyak laki-laki yang mendekatinya karna wajah cantiknya, namun saat baru saja ingin berkenalan, Riri selalu menolak, bahkan tidak segan-segan untuk Riri menghajar orang itu jika sudah merasa terganggu.

Maka dari itu tidak ada laki-laki yang berani mendekati Riri lagi. Jika ada yang sukapun mereka hanya menyukainya dalam diam, berbeda dengan Angga, Riri sudah menganggap Angga seperti kakaknya sendiri meskipun umur mereka hanya berbeda beberapa bulan saja. Riri bisa menjadi manja jika itu sudah bersama Angga.

“Jadi, kapan kamu nikahnya, dan siapa laki-laki yang mampu naklukin macan betina ini?” Tanya Angga masih dengan ledekannya. Riri mendengus kesal.

“Dua tahun yang lalu. Kamu juga kenal kok, nanti deh aku ajak ketemuan sama kamu sekarang dia lagi di luar kota soalnya.” Jawab Riri , yang dibalas anggukan oleh Angga.

“Terus sebaliknya, siapa nih yang berhasil mencairkan hati pangeran es ini?” Ledek Riri kepada Angga, mendengar ledekan dari Riri mendadak membuat Angga menghela napasnya berat.

“Belum ada,” ucap Angga pelan.

“Yakin belum ada?” Selidik Riri tidak percaya.

“Yakin lah, yakali aku bohong,” ucap Angga yakin.

“Ya kalau belum sih bagus, biar aku jodohin kamu sama Adik aku. Gimana?” Tawar Riri seraya menaik turunkan alisnya.

“Emang kamu punya Adik?” Tanya Angga tak percaya, karna selama Angga mengenal Riri dia belum pernah menceritakan soal Adiknya.

“Ya punya lah, tuh yang sakit itu Adik aku,” ucap Riri menunjuk kearah Rara yang kini sedang di suapi oleh mamanya, merasa namanya disebut, Rara menolehkan wajahnnya kearah Riri dan seraya berkata ‘Apa’.

“Dek, kamu mau gak kakak jodohin sama dia?” Tanya Riri pada Adiknya, sambil menunjuk kearah Angga. mendengar perkataan kakaknya Rara yang sedang minum pun tersedak karena kaget.

“Kakak apa-apaan sih!” kesal Rara. Melihat wajah Adiknya yang memerah membuat

Riri tertawa. Riri tahu Adiknya malu, namun perkataannya tadi bukanlah sekedar becandaan. Riri memang benar-benar berniat untuk menjodohkan Adiknya itu dengan Angga, sahabatnya.

Riri tidak tega melihat keadaan Adiknya yang seperti ini semenjak lima bulan lalu. Bukan untuk pertama kalinya Rara harus dilarikan kerumah sakit seperti ini, namun semenjak kejadian bersama mantan tunangannya itu fisik Rara menjadi lemah, hingga sering dilarikan kerumah sakit seperti saat ini.

“Oh iya, Ri aku kembali berkerja lagi ya, masih ada pasien yang harus aku cek. kapanckapan kita ngobrol lagi,” ucap Angga berpamitan.

“Ok! Nanti aku kabarin, sekalian ngenalin suami aku ke kamu,” ucap Riri sebelum kepergian Angga.

Sepeninggalnya dari ruang rawat Rara, Angga tersenyum mengingat bagaimana wajah malu Rara tadi, entah kenapa Angga merasa bahagia saat ini. Bahagia karna ternyata orang yang empat bulan belakangan ini Angga sukai dalam diam adalah Adik dari sahabat baiknya, Riri. Apa lagi saat sahabatnya itu mengatakan akan menjodohkan Angga dengan Adiknya itu membuat Angga semakin bersemangat untuk mulai mendekati Rara.

Angga memang sudah beberapa kali bertemu dengan Rara di café tempat ia menghabiskan waktu istirahatnya yang juga kebetulan adalah café milik Rara dan juga Tania, sahabatnya. Angga memang lebih mengenal Tania karna kebetulan saat ia datang selalu Tania yang melayani pesanannya, sedangkan dengan Rara ia hanya bertemu sekilas saja, namun meski sekilas Angga sudah menaruh ketertarikan pada perempuan itu.

Beberapa kali Angga berniat akan menanyakan perihal wanita itu kepada Tania, namun ia urungkan karna tidak punya cukup keberanian, tapi entah kebetulan atau bahkan memang takdir bahwa selama ini wanita yang telah berhasil menarik perhatiannya itu adalah Adik dari seorang Aeri Attaya Azahra yang tidak lain adalah sahabat baiknya dulu. Angga berharap semoga perempuan itu adalah jodoh yang telah Allah siapkan untuknya.

Angga berjanji pada dirinya sendiri bahwa dia akan mendapatkan perempuan cantik yang memiliki mata bulat itu. dan jangan lupakan pipi chuby yang menggemaskan itu membuat Rara terlihat lucu meski usianya sudah menginjak angka 25.

Memang bukan pertama kalinya Angga menyukai lawan jenis. Ia sempat beberapa kali berpacaran dengan perempuan sekampusnya dulu. Tapi perasaan kali ini berbeda dari sebelumnya, ketertarikannya kali ini lebih besar, seolah ada magnet yang menariknya kuat, dan rasa ingin memiliki pun semakin besar saat Riri menawarkan sebuah perjodohan.

Meskipun ia tahu, bahwa perkataan sahabatnya itu hanyalah gurauan.

Terpopuler

Comments

Miss Typo

Miss Typo

semoga Angga bisa mengobati luka di hati Rara

2023-04-20

0

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

semoga Angga dengan Rara berjodoh ya

2021-03-18

1

putri waliy

putri waliy

semoga angga jd obat hati rara ...
kasian 5 tahun pacaran eh ditinggal nikahan udh hamil pula siistri sang mantan.

2020-06-06

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!