PUKUL 02.46 WIB
" Apa yang kamu lakuin sebenarnya ? Itu anak orang sampai pingsan kayak gitu. Kira-kira apa kalo mau mau main-main mah.... Inget, papamu minta kamu nggak punya masalah apa-apa tahun ini. Fokus sama kuliahmu, Ga... "
" Aku nggak apa-apain dia koq, dia nya aja lebay... "
" Itu lehernya, apa artinya tanda merah itu ? Digigit nyamuk ? "
" Cuma sedikit... Itu juga di sebelah belakang leher. "
" Anak mana itu ? Masih ABG... "
" Nggak tau, kenal juga nggak... "
" Gimana bisa nggak kenal... Tapi bisa kamu bawa pulang ? "
" Ah, aku mungut di jalan, koq ! "
" Bisa-bisanya... Kamu yang mysophobia, bisa mungut cewek di jalan ? Salut !! "
" Asal itu cewek bukan bekas orang, emang kenapa kalo mungut di jalan.... "
" Udah, berdebat sama kamu nggak akan menang. Harusnya kamu kuliah ambil jurusan hukum, biar jadi pengacara. Salah jurusan yang kamu ambil ! "
" Ren... cewek itu masih hidup ? "
" Ngomong apa kamu ? Cuma pingsan doang, terlalu shock kayaknya. Dia masih hidup dan masih virgin... "
" Oh... Eh, Apa ?!! "
" Koq sekarang giliran kamu yang shock gitu ?... Kamu yang mungut tapi nggak tau dia masih virgin ? "
Reno menatap Arga dengan tatapan tak percaya. Wajah Arga memang terlihat kaget bukan kepalang.
" Kan aku bilang tadi, aku nggak ngapa-ngapain dia. Jadi mana aku tau, dia masih virgin gitu. "
" Ya ya ya... Baiklah, ini ada vitamin buat cewekmu setelah dia bangun nanti. Dia udah sadar, tapi masih lemas, karena ku beri penenang. Mungkin sekarang dia tidur. Jangan diapa-apain dulu... Tenaganya udah abis kayaknya buat melayanimu tadi. "
" Apaan sih, Ren ? Kamu nggak percaya apa gimana ?? "
" Aku percaya, koq. Kamu kan juga masih perjaka, hahaha.... "
" Hah, bomat lah !! "
Arga merasa kesal setengah mati. Reno tertawa kecil.
" Arga, Arga... Okey, aku pulang ya... "
Pamit Reno segera setelah meletakkan sebungkus obat di meja. Arga hanya meliriknya sesaat. Setelah Reno keluar dari apartemennya, Arga segera masuk ke kamar. Dilihat Qirani tidur dengan posisi miring, memunggunginya.
Arga melepas semua pakaian yang dikenakannya. Menggantinya dengan kaos dalam dan celana kolor sepaha.
Tidur dimana ya ?...
Batinnya sembari mengedarkan pandangannya ke sekeliling kamar. Ranjang masih bisa untuknya tidur bersama Qirani. Tapi ingatannya kembali dimana Qirani yang menjerit histeris.
Aduh... jangan deh.
Bisa pingsan lagi ntar....
Ya udahlah, aku tidur di luar aja.
Putus Arga akhirnya.
Kemudian menggaet sebuah bantal dan keluar kamar. Di sofa, Arga menyamankan dirinya agar bisa tidur.
Matanya terpejam, tapi kantuk tak kunjung datang.
Pantes dia teriak-teriak begitu...
Dia masih perawan...
Untung banyak itu cowoknya, hari gini masih nemu cewek jaman dulu...
Siapa ya namanya tadi.... ?
Aku koq bener-bener lupa.
Dia ini...
Baru tau, ada cewek segitu takutnya ...
Banyak cewek-cewek yang sering diajak permainan robek baju itu, dan mereka menyukainya.
Selain jadi akrab, emang mereka pingin kenal... mereka juga dapet uang dari kita.
Oh iya... uang taruhan buat cewek itu, di pegang Doni apa Indra ya...
Isshhh.... udah ngorbanin uang jajanku, sepuluh juta, aku malah nggak dapet apa-apa !
Cewek itu emang beneran cewek bodoh !
Aku juga bodoh banget !
Kenapa segampang itu ngeluarin uang sebanyak itu...
Au ah !!
Arga berusaha untuk bisa tidur. Perlahan, kantuknya pun datang. Tak lama, iapun terlelap.
KEESOKAN HARINYA,
MINGGU, PUKUL 10.55 WIB
" Kak... Kakak... "
Qirani mencoba membangunkan Arga yang masih tertidur lelap di sofa.
" Kakak.... Kak, bangun... Kak... "
Kembali, Qirani menyentuh bahu Arga, menggoyangkannya dengan takut-takut. Arga menggeliat.
" Uugghhh.... Berisik banget sih ! "
Keluh Arga dengan kesal.
Dia membuka matanya, penasaran siapa yang membangunkannya. Setelah bisa membuka matanya lebar-lebar, ia mendapati Qirani yang hanya mengenakan baju handuk miliknya dan rambutnya yang basah.
Arga beringsut bangun. Qirani yang sebelumnya duduk di tepi sofa, spontan menjauh. Kini duduk di sofa yang lain. Wajah polosnya membuat Arga merasa iba.
" Ah, udah mandi ? "
" Sudah... "
" Terus ? "
" Aku... "
" Ya, aku tau. Mau minta pulang ? "
" Iya... Bunda... "
" Ya, itu juga aku tau. Bundamu pasti nyariin... "
Kata Arga yang terus menyambung ucapan Qirani.
" Mau pulang begitu aja ? "
Kata Arga sambil melirik ke tubuh Qirani.
Seperti diingatkan, Qirani menjadi bingung.
" Bisa pinjam baju kakak ? "
Kata Qirani dengan tatapan mata memohon.
" Bisaaa.... "
Kata Arga yang kemudian bangun dari sofa dan masuk ke kamarnya, diikuti oleh Qirani.
Arga membuka lemarinya, melihat-lihat pakaiannya. Kemudian, menarik sebuah kaos panjang dan celana training selututnya.
" Nih, ini baju lamaku, udah nggak pernah aku pakai. "
Katanya seraya menyodorkan pakaian tersebut kepada Qirani. Qirani menerimanya dengan ragu-ragu.
" Udah pakai ! Tunggu apalagi ? "
Kata Arga lagi, karena melihat Qirani masih diam saja.
" Itu... Bra dan celana dalamku... Sudah nggak bisa dipakai... "
Sahut Qirani lirih, seketika wajahnya memerah dan tertunduk karena malu.
Seketika itu pula Arga langsung teringat kejadian semalem.
" Ah iya... udah aku... Ya udah, nanti aku beliin deh ! Aku tanggungjawab koq. "
" Mmm... ini ? "
Qirani masih bingung.
Apa aku pakai baju dia tanpa pakai daleman ?
Yang bener aja ...
Arga merasa bingung dengan pertanyaan Qirani.
" Apaan sih ? "
" Ini... anu... aku... mmm, daleman... "
Qirani juga bingung untuk menjelaskan maksudnya. Arga mengernyitkan dahinya. Kemudian menatap pakaiannya di tangan Qirani, lalu beralih melihat ke tubuh Qirani yang terbalut baju handuk.
Apaan sih maunya ?
Nggak ngerti deh !
Kan udah ada baju aku, kenapa masih bingung ?
Pakai tinggal pakai, apa iya mau dipakein ?
Ntar pingsan lagi kalo aku telanjangin....
Eehh...
" Ooohh... Hehehe, aku tau ! Aku tau ! Gini aja deh, kamu pake dulu, nggak usah pake daleman. Ntar sambil aku antar kamu pulang, kita beli satu paket baju buatmu. Okey ? "
Mendengar ucapan Arga, Qirani langsung mengangguk setuju dengan cepat.
" Ya udah, tunggu aku mandi dulu. "
" Ya... Makasih, kak ! "
Sahut Qirani dengan senang.
Arga agak terperanjat melihat Qirani sesenang itu.
Dia nggak bodoh...
Tapi lugu... polos... kayak anak kecil yang baru dapat hadiah.
Dia benar-benar aneh tapi nyata.
Aneh, hari gini masih ada cewek yang bisa ngejaga yang satu itu dan bisa sampai pingsan lagi baru dicumbu doang..
Nyata, emang dia beneran ada dan di depanku lagi !
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments