5. Meeting pertama

Alya menyelesaikan bacaan terakhirnya, menutupnya dengan salam lalu memanjatkan doa. Setelah menunaikan dua rakaat, Alya kemudian melanjutkannya dengan mengaji hingga pagi datang.

   Jarum jam di dinding menunjukkan tepat di angka enam, Alya menyibak tirai korden jendela kamarnya.

   Keadaan di luar rumah masih tampak gelap, matahari pun masih malu-malu menampakkan sinarnya. Sepertinya cuaca hari ini sedikit berawan, mendung terlihat menghiasi langit pagi.

   Alya melipat mukena dan sajadahnya, kemudian menaruhnya di nakas kecil yang berada di samping tempat tidurnya.

   Alya mulai merapikan tempat tidurnya, menyelesaikan ritual paginya dengan cepat. Pagi ini Alya harus tiba di kantor yang baru tepat waktu, jam delapan pagi.

   Perjalanan yang harus ditempuh dari rumah ke kantor memakan waktu kurang lebih dua puluh menit. Alya tak ingin datang terlambat, dan meninggalkan kesan buruk di hari pertamanya bekerja dengan bos baru.

   Walau pun bos baru itu adalah Daffa, adik bu Dhesita. Lelaki yang selama ini menaruh harapan padanya dan terang-terangan menunjukkan ketertarikannya pada Alya.

   Sambil mematut diri di depan cermin yang menempel pada lemari pakaian nya, Alya jadi senyum-senyum sendiri.

   Pakaian kerja barunya yang berukuran M ini terasa pas dan nyaman di tubuhnya. Rambut panjangnya telah dipotong hingga sebahu. Tak perlu pewarna bibir yang menyala, karena Alya memiliki bibir yang merah alami. Sambil memoles tipis-tipis bedak di wajahnya, Alya meringis melihat penampilan barunya.

   Masih ada waktu sepuluh menit sebelum berangkat ke kantor, Alya menyelesaikan sarapan paginya. Secangkir teh yang dicampur dengan perasan air jeruk dan sepotong roti tawar.

   Dalam perjalanan menuju tempat kerjanya yang baru, Alya mampir untuk membeli makanan untuk santap siang dirinya nanti di sebuah kedai yang menjual makanan favorit nya. Kedai yang sudah lama menjadi langganannya.

🌹🌹🌹

   Pagi ini meeting diawali dengan perkenalan sesama karyawan dan pimpinan baru perusahaan, di lobby kantor yang dipimpin langsung oleh sang pemilik, Daffa Alfarizqi.

   Semua mata tertuju penuh kekaguman pada sosok lelaki muda yang memiliki postur tubuh tinggi, tampan, dan terlihat sangat menarik.

   Terlihat jelas bagaimana para karyawan wanita yang berada di ruangan itu saling berbisik dan melempar senyum untuk menarik perhatian sang pimpinan baru mereka.

   Tapi tidak dengan Alya, sedari tadi dia berdiri gelisah sambil sesekali memegang betisnya. Heels yang dikenakannya membuat lecet bagian kakinya.

   Alya yang terbiasa memakai sepatu kets jadi tak nyaman dengan sepatu yang dipakainya saat ini. Dan semua itu tak luput dari pengamatan Daffa, yang sejak tadi terus saja memperhatikan kegelisahan Alya.

   Senyum terbit di bibir Daffa saat dilihatnya Alya melepas sepatunya dan menggantinya dengan sepasang sandal jepit.

   Sepertinya Alya sudah mempersiapkan semuanya, dan tatapan mereka bertemu saat Alya tengah menyingkirkan sepatunya ke arah samping dan mengangkat wajahnya.

   Alya memalingkan wajahnya menghindari tatapan teduh lelaki yang berdiri di depannya itu.

   Alya tak ingin melakukan sesuatu yang hanya akan membuatnya kelihatan bodoh di depan teman kerjanya yang lain.

   Alya juga tak mau melakukan sesuatu yang hanya akan mengusik hubungan kerja yang sudah terjalin selama ini.

   Semua tahu bagaimana sikap Daffa padanya, lelaki itu sering datang ke kantor lama bu Dhesita hanya untuk sekedar menemuinya dan mengajaknya untuk pulang bareng. Dan sampai hari ini, semua usahanya itu tak pernah membuahkan hasil.

   Untuk saat ini, Alya tak ingin melakukan sesuatu yang berhubungan dengan yang namanya asmara. Sebisa mungkin Alya berusaha menghindari pertemuannya secara pribadi dengan Daffa.

   Cukup satu kali dia kecewa, dan luka itu masih terasa sakitnya sampai hari ini. Alya pernah gagal mendapatkan komitmen dari laki-laki yang dulu seharusnya jadi pilihan hidupnya.

   Rey, lelaki yang seharusnya jadi pendamping hidupnya, telah merusak rencana yang sudah tertata apik. Dua tahun waktu terbuang percuma, dan harus berakhir dengan kata perpisahan.

   Rey merasa bahwa hubungan yang mereka jalani selama ini membuatnya terkekang, Alya terlalu posesif, cemburuan, dan banyak lagi alasan yang membuat Alya merasa begitu terluka hatinya.

   Mereka dekat sejak Alya masih duduk di bangku sekolah menengah atas, Rey kakak kelas Alya. Seiring waktu mereka menjadi semakin dekat hingga keduanya memutuskan untuk berpacaran.

   Dua tahun bukan waktu yang pendek, dan Alya berusaha kembali menata hatinya. Kepergian orang tuanya dan perpisahannya dengan Rey sempat membuatnya terpuruk. Tapi Alya harus bangkit, move on.

   Dan kini, saat Daffa hadir dihadapannya, menawarkan sebuah rasa yang masih enggan untuk diraihnya, Alya lebih memilih untuk menutup hatinya.

   Alya berusaha mengusir bayangan laki-laki itu dari pikirannya dan menganggapnya sebagai sosok pria yang masuk dalam daftar lelaki yang tak bisa diraihnya.

🌹🌹🌹

  

  

Terpopuler

Comments

Adinda

Adinda

Pasukan Era Berdarah Manusia datang ⭐⭐⭐⭐⭐
💗💗💗💗💗💗💗💗💗

2021-10-22

0

Qirana

Qirana

Daffa nyebelin ya

2021-10-16

0

🏁Nyno_Ever🏁

🏁Nyno_Ever🏁

Kami juga meeting disini
💕💕💕💕💕💗💗💗💗❤️❤️❤️❤️💝💝💝💝💜💜💜💜🌷🌷🌷

2021-10-14

0

lihat semua
Episodes
1 1. Cek stok barang
2 2. Tugas khusus
3 3. Melapor
4 4. Seragam baru
5 5. Meeting pertama
6 6. Terkesima
7 7. Hujan
8 8. Kotak hadiah
9 9. Kok Bapak bisa tau?
10 10. Sebatas karyawan dan atasan saja
11 11. Cuek
12 12. Berita besar?
13 13. Syal warna jingga
14 14. Pergi ke Villa
15 16. Harga diri
16 15. Bersyukur
17 17. Sedih
18 18. Pengakuan
19 19. Petak umpet
20 20. Bertemu mantan
21 21. Aku baik-baik saja
22 22. Galau
23 23. Tugas baru
24 24. Mabuk laut
25 25. Bos nggak jelas!
26 26. Tiket nonton
27 27. Ketangkap basah
28 28. Apes deh!
29 29. Lembur dadakan
30 30. Pedass
31 31. Pamit
32 32. Mencuri dengar pembicaraan
33 33. Mogok lagi
34 34. Kesempatan kedua
35 35. Jawabku Tidak!
36 36. Demam
37 37. Perhatian Daffa
38 38. Senyum
39 39. Cafe kenangan
40 40. Rahasiakan dulu!
41 41. Meeting persiapan acara
42 42. Hadirmu
43 43. Kesal
44 44. Benci untuk mencinta
45 45. Mimpi buruk
46 46. Tentang rasa
47 47. Ungkapan hati
48 48. Ajari Aku mencintaimu
49 49. panggilan sayang
50 50. Tentang kamu
51 51. Kecelakaan
52 52. Penyesalan
53 53. Menunggu
54 54. Keinginan
55 55. Rasa hati yang sebenarnya
56 56. Semangat
57 57. Kembali
58 58. Kembali 2
59 59. Cerita kita
60 60. Harapan
61 61. Meminta restu
62 62. Sederhana saja
63 63. SAH
64 64. Resepsi pernikahan
65 65. Tamu yang tak diundang
66 66. Kecewa
67 67. Menentukan sikap
68 68. Luka hati
69 69. Senyum dibalik kesedihan
70 70. Di bawah derasnya hujan
71 71. Resign
72 72. Meluruskan masalah
73 73. Selamat tinggal
74 74. Resign 2
75 75. Sekretaris
76 76. Kejutan siang hari
77 77. Lahiran
78 78. Isi??
79 79. Jenuh
80 80. Cemburu
81 81. Menahan rasa
82 82. Hamil?
83 83. Ada yang berbeda
84 84. Positive
85 85. I Love You
Episodes

Updated 85 Episodes

1
1. Cek stok barang
2
2. Tugas khusus
3
3. Melapor
4
4. Seragam baru
5
5. Meeting pertama
6
6. Terkesima
7
7. Hujan
8
8. Kotak hadiah
9
9. Kok Bapak bisa tau?
10
10. Sebatas karyawan dan atasan saja
11
11. Cuek
12
12. Berita besar?
13
13. Syal warna jingga
14
14. Pergi ke Villa
15
16. Harga diri
16
15. Bersyukur
17
17. Sedih
18
18. Pengakuan
19
19. Petak umpet
20
20. Bertemu mantan
21
21. Aku baik-baik saja
22
22. Galau
23
23. Tugas baru
24
24. Mabuk laut
25
25. Bos nggak jelas!
26
26. Tiket nonton
27
27. Ketangkap basah
28
28. Apes deh!
29
29. Lembur dadakan
30
30. Pedass
31
31. Pamit
32
32. Mencuri dengar pembicaraan
33
33. Mogok lagi
34
34. Kesempatan kedua
35
35. Jawabku Tidak!
36
36. Demam
37
37. Perhatian Daffa
38
38. Senyum
39
39. Cafe kenangan
40
40. Rahasiakan dulu!
41
41. Meeting persiapan acara
42
42. Hadirmu
43
43. Kesal
44
44. Benci untuk mencinta
45
45. Mimpi buruk
46
46. Tentang rasa
47
47. Ungkapan hati
48
48. Ajari Aku mencintaimu
49
49. panggilan sayang
50
50. Tentang kamu
51
51. Kecelakaan
52
52. Penyesalan
53
53. Menunggu
54
54. Keinginan
55
55. Rasa hati yang sebenarnya
56
56. Semangat
57
57. Kembali
58
58. Kembali 2
59
59. Cerita kita
60
60. Harapan
61
61. Meminta restu
62
62. Sederhana saja
63
63. SAH
64
64. Resepsi pernikahan
65
65. Tamu yang tak diundang
66
66. Kecewa
67
67. Menentukan sikap
68
68. Luka hati
69
69. Senyum dibalik kesedihan
70
70. Di bawah derasnya hujan
71
71. Resign
72
72. Meluruskan masalah
73
73. Selamat tinggal
74
74. Resign 2
75
75. Sekretaris
76
76. Kejutan siang hari
77
77. Lahiran
78
78. Isi??
79
79. Jenuh
80
80. Cemburu
81
81. Menahan rasa
82
82. Hamil?
83
83. Ada yang berbeda
84
84. Positive
85
85. I Love You

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!