Hari Pertama Kerja

Pagi ini adalah pagi yang cerah seperti perasaannya, hari ini adalah hari pertama ia bekerja jadi ia sangat bersemangat. Ia melihat dirinya di pantulan cermin, dia memakai rok warna hitam sepaha dan kemeja warna putih dengan penampilan seperti ini dia sangat percaya diri, ia langsung saja berangkat sebelum berangkat ia tidak lupa mengunci pintu kamar kosnya.

Ia pergi ke perusahaan memakai motor yang selama ini selalu menemaninya bertahun-tahun, setelah sampai di perusahaan ia langsung memarkirkan motornya dan langsung masuk ke perusahaan tersebut, dia mencari keberadaan ruangannya tiba-tiba saja dari kejauhan seorang laki-laki menghampirinya.

“Dengan Vanesha,” ucap laki-laki itu.

“Iya benar. Ada apa iya?” tanya Vanesha.

“Saya di sini untuk mengantarkan kamu ke ruangan,” ucap laki-laki itu.

“Perkenalkan nama saya Jack, sepertinya kamu teman satu ruangan saya. Mari saya antar ke ruang kamu,” ucap Jack.

Vanesha mengangguk dan mengikuti Jack, di sana ia melihat ruang kerjanya. "Ini ruang kerja kamu. Kalau ada apa-apa kamu bisa datang ke ruangan saya, di sana ruangan saya. Kalo begitu saya permisi dulu,” ucap Jack.

“Iya, terima kasih,” ucap Vanesha.

Vanesha duduk di bangku meja kantornya, setelah ia merapihkan barang-barang, ia langsung melaksanakan tugas. Saking fokusnya ia tidak melihat jam yang sudah menunjukan waktu istirahat, di samping mejanya seorang perempuan melihat Vanesha yang sangat fokus dengan berkas yang ada ditangan.

“Kamu baru ia di sini,” ucap salah satu karyawan perempuan.

Vanesha melihat kearah samping ternyata seorang perempuan yang berpenampilan seperti dirinya. “Iya, saya baru di sini. Perkenalkan nama saya Vanesha, kalo kamu?" tanya Vanesha.

“Aku aulia, salam kenal. Semoga kita menjadi teman baik,” ucap Aulia tersenyum ramah.

Vanesha tersenyum ia langsung melanjutkan kegiatannya. “Kamu tidak istirahat,” kata Aulia.

“Lebih baik kamu berhenti dulu pekerjaannya, dari pada kamu nanti pingsan tidak makan." sambung Aulia.

“Iya, nanti dulu. Aku selesaikan berkas ini dulu, baru aku istirahat." ucap Vanesha.

Selesai berkas yang ia kerjakan selesai Vanesha dan Aulia bergegas ke kantin, ia memesan makanan seperti biasa dan melahapnya. Banyak cewek-cewek yang berpenampilan seperti dirinya tapi ada yang berbeda dengan penampilan mereka.

“Lia, di sini perempuannya make-up seperti itu?" tanya Vanesha bisik-bisik.

“Iya, malah ini baru permulaan. Nanti kalo atasan kita sudah datang pasti semuanya pada sibuk ke toilet,” ucap Aulia.

“Buat apa ke toilet!” ucap Vanesha penasaran.

“Buat meratakan bedak yang ada di wajah mereka, yang aku tahu bos kita masih muda terus ganteng lagi. Mungkin kalo kamu lihat bos kamu, aku yakin pasti kamu tertarik sama dia. Aku aja sempat tertarik tapi aku sadar aku bukan siapa-siapa, malah aku bersyukur bisa kerja di kantor ini,” kata Aulia panjang lebar.

Vanesha hanya mengangguk. "Ternyata seperti itu, gue penasaran seberapa gantengnya sih bos gue itu." batin Vanesha.

Akhirnya mereka selesai juga sarapan dan kembali keruangan masing-masing, tapi ia melihat beberapa banyak berkas di mejanya, dengan cepat ia menyelesaikan berkas-berkas tersebut.

“Lia, ruangan bos dimana?” tanya Vanesha.

Aulia yang sedang sibuk dengan komputernya langsung menengok kearah samping. "Ruangan bos ada dilantai lima. Kamu ke sana mau ngapain?” tanya Aulia.

“Aku mau minta tanda tangan, sama memberikan berkas ini ke sekretaris pak bos.” ucap Vanesha.

“Ya sudah. Kamu hati-hati iya di sana,” ucapan Aulia seperti peringatan untuknya.

Vanesha tidak mengerti maksud Aulia apa, memang di ruangan bosnya ada apa? Kenapa dia harus berhati-hati? Pertanyaan itulah yang melintas dalam benaknya. Akhirnya sampai juga di depan ruangan bosnya, sebelum masuk ia tidak lupa mengetuk pintu tersebut.

Tok.. tok...

Ketukan pintu yang ia arahkan ke pintu tapi tidak ada jawaban dari dalam ruangan, ia mencari orang dan mencari sekretaris bosnya tapi tidak ada. Tanpa berpikir ia langsung membuka pintu itu, ternyata ruangan tersebut kosong.

"Apa gue tunggu aja kali iya di sini atau gue taruh aja berkasnya. Kalo gue taruh nanti gue diomelin lagi gak sempat minta tanda tangannya." Batin vanesha

Ia berinisiatif untuk menunggu di sofa, beberapa menit kemudian pintu tersebut terbuka. Menampakan seorang pria berjas biru dongker dengan gagahnya masuk ke ruangan.

ekhemm.. ekhemm..

Ia melihat kearah sumber suara tersebut, ternyata bosnya datang. Ia langsung memberikan berkas tersebut.

“Permisi pak, saya ingin memberikan berkas dan bapak harus menandatangani berkas ini,” ucap Vanesha. Vanesha menaruh berkas itu di atas meja bosnya.

Aric mengambil pulpen dengan teliti iya membaca berkas-berkas yang sempat karyawan bawa, Vanesha mengamati wajah bosnya.

"Kayanya gue pernah lihat nih cowok tapi di mana?" batin Vanesha.

Setelah selesai dengan berkasnya ia melihat kearah perempuan yang ada di hadapannya. “Kalo mau bengong jangan di sini. di sini tempat nyari kerja bukan merenung nasib,” ucap Aric asal.

Vanesha sadar dari lamunannya. “Maaf Pak saya tidak bermaksud, kalo begitu saya permisi,” ucap Vanesha.

Vanesha keluar dari ruangan bosnya dan menuju ketempat semula, ia melihat kearah samping kanan ternyata ruangannya sudah sepi dia langsung merapikan barang-barang dan menuju tempat parkir.

Dari kejauhan Vanesha melihat bosnya dengan wanita lain, dia berpikir mungkin itu kekasihnya. Tapi Vanesha tidak tahu kalo bosnya ini suka gonta-ganti pasangan, memang ia suka sekali melakukan itu, malah bikin dia senang.

Tanpa memperdulikan atasannya ia langsung menancap gas motornya dengan kecepatan rata-rata dan menuju ke tempat kosan.

******

Di ruangan seorang laki-laki masih dengan memakai pakaian elegan dengan gaya yang berkharisma, laki-laki itu adalah Aric. Aric yang masih asik dengan komputer akhirnya ia mengakhiri pekerjaan kantor. Tiba-tiba saja seorang perempuan memasuki ruangan, siapa lagi kalo bukan cewek simpanannya.

“Hai sayang, kamu masih sibuk. Aku sudah capek dari tadi nungguin kamu,” ucap perempuan itu dan memeluk leher Aric dari belakang.

Aric yang diperlakukan seperti itu sudah biasa, malah ia menganggap biasa saja. “Bisa gak lepasin tangannya,” ucap Aric tegas.

Perempuan itu melepaskan pelukannya dan bersandar ditepi meja kerja, akhirnya ia selesai juga dengan pekerjaannya dan bergegas untuk pulang. Perempuan yang di sampingnya langsung memeluk lengan Aric dengan manja, dia tidak pulang ke istana malah ia pulang ke sebuah tempat penghuni cewek-cewek nakal. Dia menikmati tempat itu dan mempermainkan cewek-cewek nakal yang ada di sana. Ia melihat jam yang ada di pergelangan tangan ternyata sudah pukul 02 malam dan bergegas untuk pulang.

Belum sempat ia berdiri seseorang menahan dirinya. “Bro, lu mau kemana?” ucap salah satu teman tongkrongannya.

“Gue mau balik,” ucap Aric.

“Gak perlu buru-buru pulang, lagian masih jam berapa,” timpal Zidan.

“Gue mau balik, minumannya nanti gue bayar." ucap Aric tegas.

Cowok-cowok yang ada di sana langsung berbinar dan aric pergi dari tempat terlarang, di dalam mobil ia mengecek handphone ternyata ada sebuah pesan dari asisten pribadinya. Ia bergegas ke tempat yang sudah di kasih tahu lokasinya, sampai di sana ia memarkirkan mobil dan turun dari mobil menuju tempat tersebut. Di sana ia sudah melihat Lucky sedang menunggunya.

“Gimana hasilnya?” tanya Aric secara tiba-tiba membuat Lucky menatap Aric.

“Beres bos, ini bukti yang saya dapat dan masih ada keganjalan di sebuah tempat tersembunyi. Tapi tempat itu dijaga ketat saya hampir saja ketahuan masuk kedalam tempat itu, tapi saya tidak dapat menyelidiki tempat itu bos,” jelas Lucky.

Aric mengambil bukti yang ada ditangan Lucky. “Masalah tempat itu saya akan mengurusnya, kamu harus mencari bukti lagi. Saya tidak mau kamu ketahuan apalagi sampai terbukti kalo kamu orang suruhan saya.” ucap Aric panjang lebar.

“Baik bos. Saya mengerti,” jawab Lucky.

Aric pun pergi, Lucky yang melihat bosnya pergi hanya menghela nafasnya.

"Dari dulu sampai sekarang bos gak berubah, kalo kaya gini gimana ada perempuan yang suka sama dia." batin Lucky.

Terpopuler

Comments

Nok Hasanah

Nok Hasanah

lanjut thor nyimak

2021-07-10

1

Fahmiatus Sifa Zaien

Fahmiatus Sifa Zaien

sudah 3 episod masih sepi di sini..

2021-05-31

2

lihat semua
Episodes
1 Awal Mula
2 Lolos Interview
3 Hari Pertama Kerja
4 Tidak Punya Perasaan
5 Berhasil Terbukti
6 Pagi Penuh Emosi
7 Kepulangan Vanesha
8 Awal Mula berkarir
9 Ke Ganjalan
10 Curiga
11 Mencari Bukti
12 Bukti Terkumpul
13 Kecurigaan Terungkap
14 Joging Pagi
15 Awal Baru Sebuah Misi
16 Awal Baru Sebuah Misi (Part 2)
17 Memulai Misi Yang Kedua
18 Kantor Polisi
19 Jepang
20 Perdebatan Di Pagi Hari
21 Permintaan Seorang Ayah
22 Obrolan Sepenggal Cerita
23 Tamu Merusak Hati
24 Secangkir Kopi
25 Bertemu Teman Lama
26 Kejujuran Seorang Dahlia
27 Perjuangan Dahlan
28 Perjuangan Cinta Dahlan (Part 2)
29 Sebutan Aneh
30 Mencium Bau Kebebasan
31 Bioskop
32 Terjebak Dalam Perangkap
33 Hari H Dahlan & Dahlia
34 Ujian Diawal Kehidupan
35 Memulai Kehidupan Baru Menjadi Ujian Pernikahan
36 Kehilangan Jejak
37 Siapa Perempuan Itu?
38 Terjebak Rayuan Ratu Iblis
39 Pesta Ulang Tahun
40 Apa Benar Dia Seperti Itu
41 Merasa Bersalah
42 Bertemu Teman Lama
43 Rencana Jahat Dara
44 Rencana Dara Yang Kedua
45 Pertemuan Pertama
46 Kehidupan Bukan Akhir Segalanya
47 Kehangatan Yang Kamu Berikan
48 Lagi Lagi Dia Melakukan Hal Yang Sama
49 Pertemuan Terakhir
50 Tidak Bisa Meninggalkannya
51 Malam Yang Begitu Indah
52 Kebahagiaanku Bersamamu
53 Bulan Madu
54 Cowok Cuek Cemburu
55 Morning Sickess
56 Aksi Penculikan Vanesha
57 Kamu? Buat Apa Kamu Melakukan Ini!
58 Berhasil Menangkap Penculik
59 Faktor Bumil
60 S2 : Hati Baja
61 S2 : Permainan Andre
62 S2 : Rencana Untuk Menghancurkan Andre
63 S2 : Klub Malam
64 S2 : Akhir Kehidupan
65 S2 : Berusaha Melupakan
66 S2 : Teror
67 S2 : Teror Misterius 2
68 S2 : Rencana Teror Misterius 3
69 S2 : Kecelakaan Berujung Kematian
70 S2 : Kapan Kamu Sadar
71 S2 : Ruangan Gelap
72 S2 : Membahas Perjodohan
73 S2 : Hari Pertunangan
74 S2 : Apakah Ini Mimpi
75 S2 : Menjauh Lebih Baik
76 S2 : Permintaan Maaf
77 S2 : Menyerah Untuk Aku Perjuangkan
78 S2 : Saling Menguntungkan
79 S2 : Bertemu Secara Diam Diam
80 S2 : Alaska Kembali
81 S2 : Bertemu Kembali
82 S2 : Bertemu Seseorang
83 S2 : Membatalkan Secara Sepihak
84 S2 : Teror Tersadis
85 S2 : Kenapa Bisa? Ini Tidak Mungkin!
86 S2 : Tidak Mengakui
87 S2 : Terungkap
88 S2 : Seperti Mengenalnya
89 S2 : Masa Lalu Alaska & Gadis Misteriusnya
90 S2 : Takdir Mempertemukan Mereka
91 S2 : Keraguan
92 S2 : Terlambat
93 S2 : Rumah Sakit
94 S2 : Kejadian Malam Hari
95 S2 : Masa Lalu Dalam Mimpi
96 S2 : Merindukannya
97 S2 : Kenangan Terakhir
98 S2 : Deru Nafas Terakhir
99 S2 : Terima Kasih Dunia (THE END)
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Awal Mula
2
Lolos Interview
3
Hari Pertama Kerja
4
Tidak Punya Perasaan
5
Berhasil Terbukti
6
Pagi Penuh Emosi
7
Kepulangan Vanesha
8
Awal Mula berkarir
9
Ke Ganjalan
10
Curiga
11
Mencari Bukti
12
Bukti Terkumpul
13
Kecurigaan Terungkap
14
Joging Pagi
15
Awal Baru Sebuah Misi
16
Awal Baru Sebuah Misi (Part 2)
17
Memulai Misi Yang Kedua
18
Kantor Polisi
19
Jepang
20
Perdebatan Di Pagi Hari
21
Permintaan Seorang Ayah
22
Obrolan Sepenggal Cerita
23
Tamu Merusak Hati
24
Secangkir Kopi
25
Bertemu Teman Lama
26
Kejujuran Seorang Dahlia
27
Perjuangan Dahlan
28
Perjuangan Cinta Dahlan (Part 2)
29
Sebutan Aneh
30
Mencium Bau Kebebasan
31
Bioskop
32
Terjebak Dalam Perangkap
33
Hari H Dahlan & Dahlia
34
Ujian Diawal Kehidupan
35
Memulai Kehidupan Baru Menjadi Ujian Pernikahan
36
Kehilangan Jejak
37
Siapa Perempuan Itu?
38
Terjebak Rayuan Ratu Iblis
39
Pesta Ulang Tahun
40
Apa Benar Dia Seperti Itu
41
Merasa Bersalah
42
Bertemu Teman Lama
43
Rencana Jahat Dara
44
Rencana Dara Yang Kedua
45
Pertemuan Pertama
46
Kehidupan Bukan Akhir Segalanya
47
Kehangatan Yang Kamu Berikan
48
Lagi Lagi Dia Melakukan Hal Yang Sama
49
Pertemuan Terakhir
50
Tidak Bisa Meninggalkannya
51
Malam Yang Begitu Indah
52
Kebahagiaanku Bersamamu
53
Bulan Madu
54
Cowok Cuek Cemburu
55
Morning Sickess
56
Aksi Penculikan Vanesha
57
Kamu? Buat Apa Kamu Melakukan Ini!
58
Berhasil Menangkap Penculik
59
Faktor Bumil
60
S2 : Hati Baja
61
S2 : Permainan Andre
62
S2 : Rencana Untuk Menghancurkan Andre
63
S2 : Klub Malam
64
S2 : Akhir Kehidupan
65
S2 : Berusaha Melupakan
66
S2 : Teror
67
S2 : Teror Misterius 2
68
S2 : Rencana Teror Misterius 3
69
S2 : Kecelakaan Berujung Kematian
70
S2 : Kapan Kamu Sadar
71
S2 : Ruangan Gelap
72
S2 : Membahas Perjodohan
73
S2 : Hari Pertunangan
74
S2 : Apakah Ini Mimpi
75
S2 : Menjauh Lebih Baik
76
S2 : Permintaan Maaf
77
S2 : Menyerah Untuk Aku Perjuangkan
78
S2 : Saling Menguntungkan
79
S2 : Bertemu Secara Diam Diam
80
S2 : Alaska Kembali
81
S2 : Bertemu Kembali
82
S2 : Bertemu Seseorang
83
S2 : Membatalkan Secara Sepihak
84
S2 : Teror Tersadis
85
S2 : Kenapa Bisa? Ini Tidak Mungkin!
86
S2 : Tidak Mengakui
87
S2 : Terungkap
88
S2 : Seperti Mengenalnya
89
S2 : Masa Lalu Alaska & Gadis Misteriusnya
90
S2 : Takdir Mempertemukan Mereka
91
S2 : Keraguan
92
S2 : Terlambat
93
S2 : Rumah Sakit
94
S2 : Kejadian Malam Hari
95
S2 : Masa Lalu Dalam Mimpi
96
S2 : Merindukannya
97
S2 : Kenangan Terakhir
98
S2 : Deru Nafas Terakhir
99
S2 : Terima Kasih Dunia (THE END)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!