Dungeon 2

"Tehnik pedang hantu : Ghost Steps." Bisik Vlad.

*Whoosh*

Vlad yang sebelumnya ada tepat di depan Rinz kini telah berpindah ke belakang kumpulan goblin yang akan menyerbu mereka. Bayangan ilusi yang berdiri tepat di tempat Vlad berada sebelumnya berhasil mengecoh lawan hingga sedetik kemudian ....

"Tarian pedang hantu, gaya pertama : Void Slash!" teriak Vlad memecah keheningan.

Sebuah gelombang hitam berbentuk sabit muncul dan terbang dengan cepat kearah para goblin yang belum sadar kalau musuhnya sudah ada di belakangnya. Para goblin yang telat menyadari serangan dari arah belakangnya terkena serangan dengan telak. Serangan itu tak hanya berhasil mengenai 1 goblin, tapi 3 goblin yang membuat mereka tewas seketika.

Vlad melihat masih ada 7 goblin yang bertahan dan berhasil menghindari serangannya. 4 Goblin yang memegang pedang dan tameng segera berlari kearahnya, sedangkan 3 goblin pemegang busur yang pertama kali menyerang mereka kini telah mundur agar mendapatkan posisi yang bagus untuk menyerang Vlad dari jarak jauh.

Vlad dengan cekatan menghalau tebasan pertama yang dilancarkan oleh goblin yang paling dulu mendekatinya dengan katana yang ia pegang ditangan kanannya , dilanjutkan dengan tusukan menggunakan wakazashi dari arah bawah menuju ke kerongkongan goblin itu hingga tembus ke kepalanya.

Vlad tak berhenti disitu, dengan cepat ia menarik kembali wakazashi nya lalu berputar untuk menebas goblin selanjutnya. Kepala goblin yang terkena tebasan dari katana milik Vlad segera jatuh menggelinding menjauh dari tubuh nya yang roboh secara perlahan.

Goblin yang memegang busur segera melesatkan anak panahnya serempak karena melihat anggotanya mati satu demi satu. Panah-panah itu terbang dengan cepat kearah Vlad yang saat ini tengah bertarung dengan goblin yang menggunakan pedang. Dengan sigap, Vlad segera menendang goblin di depannya dan melompat kebelakang menghindari hujan panah yang menuju tepat kearahnya. Sayangnya, satu panah tak berhasil Vlad hindari dan berakhir mengenai pundak nya.

"Hey! Hati-hati, bodoh!" teriak Rinz yang terlihat khawatir.

"Haha tenang saja, panah seperti ini takkan bisa membunuhku." Ucap Vlad seraya menarik paksa anak panah yang menancap di pundaknya.

Vlad yang tadinya hanya terfokus pada goblin yang menggunakan pedang, sekarang beralih untuk mengarahkan serangannya ke goblin yang baru saja menyerangnya tadi.

"Tehnik hantu pedang : Ghost Steps." Ucap Vlad sebelum tubuhnya kembali menghilang.

*Sraat*

*bruk!*

Kepala salah satu goblin pemanah jatuh ketanah, diiringi dengan tumbangnya tubuh goblin tersebut. Vlad yang baru saja muncul di belakangnya segera memenggal kepala goblin tadi.

Diiringi suara tebasan demi tebasan, Vlad kembali menyerang pasukan goblin yang tersisa. Vlad terlihat semakin buas dengan katana dan wakazashi di tangannya, serta cipratan darah dari setiap goblin yang di serangnya.

...

"Ahh~ selesai! ternyata dengan levelku sekarang , masih sedikit sulit untuk berhadapan dengan banyak lawan sekaligus. Skill yang ku punya juga masih sedikit, jadi aku benar-benar masih harus bergantung dengan serangan dasar saja." Ucap Vlad sembari mengelap bilah katana nya sebelum memasukkan nya kembali kedalam sarungnya.

"Tapi jujur saja Vlad, aku sedikit terkesan. Tak mudah memang menghadapi goblin-goblin itu, ditambah kau hanya menyerang mereka seorang diri." Ucap Rinz yang masih sedikit tak percaya akan apa yang dilihatnya saat ini.

"Hahaha sudahlah, kau akan lihat nanti kemampuanku yang sesungguhnya saat level ku sudah tinggi dan juga telah memiliki banyak skill." Vlad mulai menyombongkan dirinya.

"Haha dasar bodoh. Sudah hentikan dulu omong kosong mu, ayo sekarang kita lihat apa saja yang kita dapatkan dari membunuh goblin-goblin tadi." Ucap Rinz kemudian.

"Tak buruk. Kita dapat 4 pedang tua, 3 busur tua, 4 monster core kualitas rendah, dan 1 tulang goblin." Ucap Rinz menjelaskan apa saja item drop yang mereka dapatkan.

"Semua nya untukmu Vlad, aku tak membutuhkan nya. Kau bisa melebur senjata-senjata tadi untuk mendapatkan bijih besi serta bahan lain yang terkandung dalam senjata itu. Monster core dan tulang yang kau dapat juga bisa jadi bahan untuk memperkuat senjata mu nanti." Lanjutnya menjelaskan.

"Yosh, aku semakin bersemangat. Ayo kita jelajahi sedikit lagi sebelum keluar dari dungeon ini. Aku sudah tak sabar membuat equipment baru sebelum kembali menjelajahi dungeon ini lebih jauh." Ucap Vlad.

"Baiklah, ayo kita bergegas." ucap Rinz akhirnya.

...

"Huah, lelahnya~" Ucap Vlad sesaat ia dan Rinz baru keluar dari pintu Black Rock Dungeon.

"Hampir saja kita celaka saat bertemu 3 kobold tadi. Cukup sulit melawan mereka, seolah kita sedang melawan player yang sudah biasa bertarung dalam kelompok." Hela Rinz yang merasa lega karena berhasil melawan rombongan kobold didalam dungeon sebelumnya.

"Yah, tapi sebanding dengan item drop nya kan? kita dapat fire orb 1 buah, bijih besi hitam 5 buah dan sebuah kalung ini." Ucap Vlad memperlihatkan kembali apa yang ia dapatkan dari monster yang telah mereka kalahkan tepat sebelum mereka keluar dari Black Rock Dungeon tadi.

"Ya ya ya ... kau sepertinya cukup puas dengan apa yang kita dapatkan kali ini. Jadi sekarang apa yang mau kau lakukan Vlad?" tanya Rinz.

"Aku akan kembali ke kota sekarang untuk menemui seorang NPC blacksmith yang katanya cukup berbakat, kalau tak salah namanya Theo." Jawab Vlad santai.

"Theo? kurasa tak mudah untuk mendapatkan bantuan dari nya. Ia adalah salah satu blacksmith ternama di kota Eden. Tak sembarang orang dapat menggunakan jasanya, kecuali orang-orang yang mendapatkan rekomedasi khusus." Ujar Rinz.

"Hahaha tenang saja kalau masalah itu, aku sudah mengantongi sebuah nama yang merekomendasikan ku untuk datang menemui si Theo ini." Jawab Vlad kemudian.

"Yah terserah lah. Kalau begitu , aku log out duluan ya ? soalnya tak ada lagi yang mau aku kerjakan." Ucap Rinz.

"Ya, sampai jumpa Rinz!" ucap Vlad kemudian.

Rinz akhirnya memilih untuk log out dan meninggalkan Vlad sendiri. Vlad yang juga sudah memiliki tujuan selanjutnya, segera bergegas meninggalkan dungeon itu untuk kembali ke kota.

...

Sebuah bangunan 2 lantai berukuran besar yang berada di pinggiran jalan utama dekat pintu gerbang timur kota itu adalah tujuan Vlad kali ini. Bangunan besar yang dihiasi dengan ornamen berbentuk palu yang sedang memukul besi, serta plang kecil bertuliskan Theo's Blacksmithy terpampang tepat di atas pintu bangunan tersebut. Vlad yang yakin bahwa tempat ini lah yang ia tuju, segera mendorong pintunya agar ia dapat memasukinya.

"Selamat malam tuan, ada yang bisa ku bantu?" tanya seorang gadis dwarf yang saat ini tengah menghampiri Vlad.

"Oh, selamat malam. Apakah aku bisa bertemu dengan Theo ? Ada beberapa hal yang ingin aku tanyakan padanya." Jelas Vlad kepada gadis itu.

"Maaf tuan, tapi ayahku hanya mau bertemu orang yang mendapatkan rekomendasi dari orang yang ia percaya saja. Kalau boleh tahu, apa tuan mendapatkan rekomendasi tertentu dari seseorang untuk menemui ayahku?" tanya gadis itu.

"Bilang saja padanya bahwa Chip menyuruhku untuk datang kesini jika aku ingin membuat equipment yang kubutuhkan." Jawab Vlad.

"Baik, tunggu sebentar disini tuan. Aku akan menanyakan apakah ayahku mau bertemu denganmu." Ucap gadis itu kepada Vlad sebelum ia meninggalkan Vlad.

Tak selang beberapa lama, seorang pria gendut yang memakai pakaian khas seorang blacksmith menghampiri Vlad. Jelas terlihat bahwa orang ini berasal dari ras dwarf karena ciri-ciri fisiknya yang gendut tapi bisa di bilang kerdil. Vlad yang melihatnya segera yakin bahwa orang yang menghampiri nya kini adalah orang yang ia cari.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!