Binar kemudian menjauhkan dirinya dari Aksa yang masih duduk mematung dan tidak berani bereaksi apapun. Aksa benar-benar kaget mendengar bos cantiknya meminta dia untuk menjadi pacarnya dan bos cantiknya itu telah menciumnya.
Masih di dalam pengaruh alkohol yang sangat kuat, Binar kembali meracau, "aku memiliki cinta pertama yang aku jaga dengan sepenuh jiwa dan raga, bahkan aku tidak pernah mau menerima cowok lain selain Hendra Herlambang dan aku tidak pernah mau mencoba berpacaran dengan cowok lain hanya demi dia!" Binar melengkingkan suaranya karena, kesal.
"Sssstttt! jangan berteriak-teriak kak, nanti tetanggaku bangun semua dan datang ke sini" Aksa menatap Binar dan Binar pun ikutan berucap, "Sssstttt! kamu benar. Ini rahasiaku, jaga baik-baik rahasiaku ini ya"
Aksa hanya bisa menghela napas panjang karena, dalam beberapa jam saja dia harus menjaga dua hal penting dari bosnya itu yakni, ciuman dan kisah cinta pertama bosnya yang berakhir tragis.
"Hendra Herlambang, kau brengsek!" Binar kembali berteriak lalu berucap, "ssssstttt!" dengan sendirinya dan tingkah konyolnya Binar itu mengundang tawa di wajah tampannya Aksa namun, Aksa tidak berani tertawa dengan keras takut kalau bosnya mengamuk dan menimbulkan huru-hara di lingkungan apartemennya itu.
Binar mendekatkan wajahnya lagi ke wajah tampannya Aksa dan secara spontan Aksa memundurkan wajahnya namun Binar menarik tengkuknya Aksa dan menahannya, Binar terus menatap Aksa dan berucap, "kenapa ada makhluk yang begitu tampan di sini? mata kamu berbinar, aahhhh! seperti namaku ber.......binar! aku suka! aku suka kamu" ucap Binar sambil menepuk-nepuk pipinya Aksa.
Aksa menegang sekaligus tertawa lirih melihat tingkah polos bosnya.
Binar kemudian melepaskan Aksa dan hendak meminum gelas terakhir anggurnya namun gelas itu ditahan oleh Aksa, "jangan minum lagi kak!"
"Berikan! siapa kamu berani melarangku? hah!?" Binar berhasil merebut gelas yang dipegang Aksa lalu meminumnya dalam sekali tenggak. Lalu berucap, "Hendra Herlambang juga memiliki mata yang selalu berbinar dan aku menyukainya namun, dia tidak pernah menyukai apapun yang ada di diriku, hiks hiks hiks" Binar menjatuhkan wajah cantiknya di atas meja yang terbuat dari kayu jati itu lalu di dalam hitungan detik dia mengangkat kembali wajahnya dan menatap Aksa.
Binar menunjuk Aksa, "kau! katakan dengan jujur! apa menurutmu aku cantik?"
Aksa menganggukkan kepalanya "iya, kakak cantik bahkan sangat cantik"
"Hiks hiks hiks tapi aku sudah tua dan gadis itu masih sangat muda, tunangannya Hendra brengsek itu, masih sangat muda dan sangat cantik, shit! hiks hiks hiks" Binar terisak dengan sangat hebatnya.
Aksa hendak menenangkan bosnya. Aksa mengangkat tangan hendak menarik bosnya masuk ke dalam pelukannya namun, dia merasa canggung dan sungkan, dia juga merasa takut jika nanti dikatakan telah berlaku tidak sopan. Akhirnya Aksa mengurungkan niatnya dan menurunkan kembali tangannya.
"Kau! kenapa kau begitu sempurna, sangat tampan dan sangat muda. Andai aku terlahir sepuluh tahun yang lalu aku pasti memilih kamu daripada si Hendra brengsek itu" Binar menunjuk Aksa kemudian meletakan kepalanya di atas sandaran sofa dan tertidur pulas.
"Aduh! gimana nih? masak iya dia tidur di sini? bisa kacau semuanya" Aksa menggaruk kepalanya lalu dia memencet ponselnya dan menelepon dosennya, "selamat malam bu Mika, maaf saya menelepon malam-malam tapi......."
"Tapi apa?" Mika langsung menegakkan badannya dan membangunkan suaminya.
"Ada apa?" tanya Abimana suaminya Mika dan Mika menaruh jari telunjuknya di atas bibir suaminya, Mika masih fokus ke ponselnya.
"Kak Binar ada di apartemen saya dan kak Binar ketiduran di sini karena, pengaruh anggur" ucap Aksa.
"Apa?! baiklah tunggu sebentar aku akan ke sana untuk membawanya pulang" ucap Mika sembari menarik tangan suaminya dan mematikan panggilan ponselnya.
"Ada apa?" Abimana kembali bertanya heran.
"Binar ada di apartemennya Aksa, kita harus menjemputnya, ganti baju mas! tolong antar aku ke apartemennya Aksa" pinta Mika.
Mika dan Abimana kemudian turun ke lantai bawah, Mika menemui mbok Inah, "mbok, nitip Arga sebentar ya! saya mau menjemput adik saya dulu"
"Baik nyonya" ucap mbok Inah.
Abimana menghela napas panjang dan dengan sangat kesal, dia terpaksa menuruti kemauan istrinya, menjemput Binar di apartemennya Aksa.
"Binar adik kamu itu sudah berumur tiga puluh tahun tapi kenapa masih bertingkah seperti anak kecil?" ucap Abimana sambil mengemudikan mobilnya menuju ke apartemennya Aksa.
"Maafkan aku mas! sejak mama meninggal, aku terlalu memanjakannya jadilah dia seperti ini. Berumur tiga puluh tahun tapi berjiwa dua puluh tahun" ucap Mika sambil mengusap mesra pundak suaminya.
"Ini sangat memalukan apa kamu menyadarinya? dia minum anggur di apartemennya murid kita? sungguh tidak masuk akal" Abimana mendengus kesal.
Mika hanya bisa diam karena, semua yang dikatakan suaminya itu benar adanya. Mika merasa malu di depan suaminya karena, kelakuan Binar yang keakanak-kanakan.
Aksa berdiri di depan bosnya dan menatap wajah bosnya, "sangat cantik, imut dan menggemaskan" gumam Aksa.
Ting tong
Aksa berlari lalu menatap layar TV kecil yang berada di samping kanan pintu apartemennya. Nampaklah wajah Mika, bu dosennya. Maka dengan segera dia membuka pintu apartemennya.
"Di mana dia?" tanya Mika.
"Di sofa bu, silakan masuk, bu, pak" ucap Aksa.
Abimana dan Mika melepas alas kaki mereka dan melangkah masuk ke dalam ruang tamunya Aksa, "astaga! dia menghabiskan satu botol besar anggur sendirian?" ucap Mika sambil menggeleng-nggelengkan kepalanya.
"Apa dia mengatakan sesuatu? maaf jika dia mengatakan hal yang aneh-aneh karena, anggur dan minuman beralkohol merupakan serum kejujuran bagi Binar. Jika Binar berada di bawah pengaruh anggur atau alkohol dia akan mengatakan apa saja yang ada di dalam hati dan benaknya secara jujur dan polos"
"Oh. Tetapi kak Binar tidak berkata apa-apa kok tadi. Kak Binar cuma minta ditemani minum. Kak Bina minum dalam diam" Aksa terpaksa berbohong untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dan dia tidak ingin membuat suasana saat itu menjadi semakin canggung.
"Baguslah kalau dia tidak meracau yang aneh-aneh" sahut Mika.
"Aku akan membopongnya lalu Bronzo?" tanya Abimana.
"Besok sore biar kak Binar mengambilnya ke sini, seperti rencana kak Binar sebelumnya" ucap Aksa.
"Baiklah! terima kasih banyak sudah menjaga Binar" Ucap Abimana sambil membopong Binar dan pamit pulang. Mika mengekor langkah suaminya.
Sesampainya di rumah, Abimana membaringkan Binar di atas ranjang yang berada di kamar tamu, lalu Abimana melangkah keluar meninggalkan Mika dan Binar begitu saja dengan cemberut.
Mika mengganti baju adiknya dengan penuh kasih sayang, "besok kau berhutang cerita sama aku" ucap Mika sembari menghidupkan AC kamar itu dan menyelimuti Binar. Mika membawa gaun malamnya Binar ke belakang dan memasukannya ke dalam mesin cuci lalu dia naik ke kamarnya, menyusul suaminya.
Abimana memunggungi Mika dan Mika langsung paham kalau suaminya tengah kesal. Mika kemudian memakai lingerie lalu naik ke ranjang dan menarik bahunya Abimana. Abimana menatap lingerie hitam yang dikenakan istrinya dengan posisi terlentang dan Mika duduk di atas perutnya.
"Aku akan membayar kamu dengan tubuhku mas karena, kamu sudah begitu baik menerima keluargaku apa adanya" Mika mencium bibir suaminya yang tersenyum lebar untuknya. Mika mendominasi percintaan panasnya dengan suaminya malam itu dan suaminya sangat puas.
"Aku menyukai kenakalanmu sayang" ucap Abimana sembari menjatuhkan tubuh Mika di atas ranjang dan giliran dia yang berperan aktif di ronde kedua percintaannya dengan istri cantiknya itu.
Selang satu jam, suami dan istri penuh cinta itu jatuh ke dalam mimpi saling berpelukkan dengan tubuh polos mereka yang tertutupi selimut.
Keesokan harinya, Binar membuka mata dan dikagetkan adanya sosok Aksa tengah tertidur miring di sebelahnya dan menatapnya. Aksa kemudian berucap, "hai cantik, apa kau tidur nyenyak semalam?" Binar langsung mengucek-ucek kedua matanya lalu memandang kembali sisi kananya dan sosoknya Aksa telah lenyap.
"Fiuuuhhh syukurlah hanya bayanganku saja" ucap Binar, "Shit! kenapa aku membayangkan Aksa? apa yang telah terjadi?" Binar langsung bangun dan duduk diam di atas ranjangnya bertepatan dengan kedatangannya Mika di kamar itu, Mika langsung masuk ke kamar itu, duduk di tepi ranjang dan melotot tajam ke Binar.
Binar bersandar di ranjang itu karena, kepalanya terasa sangat pening, "ada apa kak? kenapa kakak melotot ke aku?"
"Kau minum anggur, tidak sadarkan diri, di apartemennya Aksa. Kau sadar itu sangat memalukan bagi aku dan mas Abimana?" ucap Mika sambil bersedekap dan duduk di tepi ranjang itu.
"Hah?! apa?!" Binar menegakkan tubuh dan langsung memegangi kepalanya, dia meringis karena pening yang dia rasakan menjadi semakin hebat.
"Apa yang terjadi di tempat reuni?" tanya Mika.
Binar langsung masuk ke dalam pelukan kakaknya, "Hendra Herlambang brengsek! dia ternyata sudah memiliki tunangan, kak. Tunangannya masih sangat muda dan bahkan tunangannya itu memanggilku tante, huaaaaaa" Binar langsung menangis sejadi-jadinya di dalam pelukan kakaknya.
Kakaknya mengelus penuh kasih sayang punggung adik cantiknya itu, "kakak bilang apa? percuma kan kamu menunggunya. Mulai sekarang kamu harus move-on dari Hendra Herlambang. Buka hati kamu untuk cowok lain yang lebih baik dari Hendra Herlambang. Kamu sudah kepala tiga sekarang, nggak muda lagi"
Binar melepaskan diri dari pelukan kakak cantiknya itu, "aku tidak peduli dengan umurku dan aku belum bisa melepaskan Hendra dari dalam hatiku ini"
"Kamu boleh nggak peduli dengan umurmu tapi bagaimana dengan rahim kamu? jika kamu telat menikah kakak takut jika rahim kamu sudah tidak bisa............"
"Aku bisa mengangkat anak atau mengadopsi anak jika aku sudah tidak bisa memiliki anak lagi saat aku akhirnya menikah di usia lanjut" ucap Binar dengan santainya.
"Itu bukan solusi yang baik, jangan bertindak impulsif lagi. Impulsif dibutuhkan di dunia bisnis tapi tidak di kehidupan sehari-hari, itu hanya akan membuatmu rugi" ucap Mika.
"Hiks hiks hiks. Aku akan pertimbangkan saran kakak. Aku akan mencoba berpacaran dengan cowok lain. Tetapi tidak dalam waktu dekat" ucap Binar.
"Oke! sekarang mandi sana! kakak akan masak dulu udah jam setengah enam nih" ucap Mika sambil bangkit dan keluar dari kamar tersebut.
Binar kemudian mandi dan memakai baju kakaknya karena, dia tidak membawa baju ganti. Setelah rapi dia pun ikut bergabung di meja makan untuk sarapan pagi bersama keluarga kecil kakaknya itu.
"Jangan kau ulangi lagi kelakuanmu semalam!" Abimana menatap tajam ke Binar.
"Iya kak, maaf" sahut Binar sambil meringis ke Abimana.
"Tante, Arga boleh bareng tante ke sekolah?" tanya Arga.
"Tapi mobilku?" Binar menoleh ke Mika.
"Mobil kamu masih di apartemennya Aksa, kamu dan Arga akan aku antar pagi ini" ucap Mika.
"Arga suka memandang wajah tante karena, tante itu sangat cantik" ucap Arga.
"Aaahh, terima kasih sayangku" Binar mencium kedua pipinya Arga dan Arga tertawa renyah menerima ciuman dari tante cantiknya itu.
Selang beberapa jam kemudian, Binar telah sampai di kantornya sangat awal karena, dia berangkat bersama dengan Mika dan Arga. Binar langsung masuk ke dalam ruangannya dan menghenyakkan tubuhnya di atas kursi kerjanya dengan keras.
Dia kemudian mencoba mengingat-ingat kejadian semalam di saat dia minum anggur di apartemennya Aksa, "apa yang sudah aku katakan ke dia? shit! aku tidak ingat sama sekali. Apa aku tanya ke Aksa saja ya nanti?"
Tok tok tok
Binar terlonjak kaget mendengar pintu ruangannya diketuk oleh seseorang, "masuk" ucapnya kemudian.
Pintu terbuka dan Aksa melangkah masuk dengan senyum tampannya, "selamat pagi kak? apa kakak tidur dengan nyenyak semalam?" Aksa kemudian duduk di depan mejanya Binar.
Binar tertegun menatap Aksa karena, ucapan Aksa sama persis di dalam bayangannya sewaktu dia terbangun dari tidur panjangnya tadi pagi.
Shit! kenapa dia sangat tampan bahkan makin bersinar pagi ini? Batin Binar.
Aksa terus menatap Binar dengan senyum tampannya dan Binar menjadi merona malu tanpa tahu sebabnya kenapa wajah cantiknya menjadi terasa panas dan memerah bak udang rebus.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Elmecca
aku mampir thor.. salam hangat dari Bintang untuk Zora ☺️
2021-06-27
0
Puan Harahap
jangan cengeng Binar, pasti ada yg terbaik
🌹🌹Salam Pria Idola
Menikahi pria Urakan
Bos arrogan jatuh cinta pada mm muda🌹🌹
2021-06-06
0
zien
Hadir 💗💗🌹🌹
2021-05-28
0