jam menunjukkan pukul 7 pagi, terlihat wanita cantik yang sedang menuruni anak tangga dengan menenteng tas di tangan kirinya
"Pagi yang cerah harus di awali senyuman yang indah. Semangat Vely, kamu wanita tangguh" gumamnya pada dirinya sendiri
Vely berniat untuk sarapan, namun tiba tiba niat itu ia urungkan kala mendengar seseorang mengetuk pintu rumahnya
"Siapa yang bertamu pagi pagi begini?"
Tanpa menunggu lebih lama lagi, Vely pun langsung berjalan ke arah pintu
Cklek..
"Tante Greta.." Ucapnya senang. Tanpa sadar ia kini sedang memeluk erat wanita paruh baya yang sedang berada di hadapannya itu. Wanita paruh baya yang tak lain adalah Greta itu pun membalas pelukan Vely dengan hangat
"Maaf tante, Vely kebablasan" Ucapnya setelah mengurangi pelukkan
"Tak apa sayang" jawab Greta dengan senyum manisnya
"Oh ya tante, masuk dulu yuk!" Ajak Vely
"Hemm sebenarnya tante mau ngajak kamu sarapan keluar, ada yang mau tante bicarakan sama kamu" Kata Greta tanpa basa basi
"Ooh begitu, baik lah tante Greta yang cantik. Tunggu sebentar ya, Vely mau ambil tas dulu" Kata Vely dengan santainya
tak butuh waktu lama akhirnya Vely pun kembali keluar, ia masuk ke dalam mobil Greta atas permintaan wanita paruh baya itu sendiri, dan mobil itu pun jalan menuju suatu restoran
.
.
.
"Ayo sayang, mau pesen apa?" Ujar Greta
"Salad Sandwich aja tante, sama coklat panas" Jawab Vely sambil tersenyum
"Saya pesen dua salad sandwich dan dua coklat panas ya!" kata Greta pada pelayanan
Sambil menunggu pesanan mereka datang, Greta pun membuka obrolan obrolan ringan sebelum ia berbicara ke inti cerita. Sebenarnya ia sangat merindukan gadis di hadapannya itu, kurang lebih 3 minggu mereka tidak bertemu karena Vely yang selalu sibuk dengan pekerjaannya. Bahkan Vely pun baru pulang dari luar kota beberapa hari yang lalu
Setelah beberapa menit akhirnya makanan mereka datang. Greta tidak ingin berbicara sebelum yakin bahwa Vely menghabiskan sarapannya itu. Greta takut Vely akan kehilangan slera makan jika ia sudah mengatakan tujuannya bertemu gadis itu
"Maafkan tante jika harus menyita waktu kerjamu" ujar Greta membuka suara
"Tidak apa tante, kebetulan pekerjaan Vely tidak terlalu banyak hari ini. Lagipula Vely juga kangen sama tante" jawab Vely
"Sebenarnya tujuan tante ke sini adalah untuk memintamu menjadi anak tante" ujar Greta mulai serius. Vely hanya terdiam mendengar ucapan Greta, keningnya mengerut tanda tak mengerti
"Saya ingin kamu memanggil saya mami"
"Maksud tante?" Vely masih tak mengerti
"Mau kah kamu menikah dengan anak tante, dan menjadi bagian dari keluarga Adelio" Greta meraih tangan gadis di depannya itu dan menggenggamnya
Sedangkan Vely, wanita itu terdiam dengan mata yang membulat sempurna menatap tak percaya ke arah Greta yang masih menggenggam erat tangannya itu
"Vely.. mami mohon" ucap Greta dengan wajah memelas
"Maaf tante, tapi saya..." ujar Vely kebingungan
"Mami mohon sayang, jadilah menantu mami!" pintanya sambil menggenggam erat tangan Vely
"Kamu ingat, sebelum ibumu meninggal ia sempat meminta mami untuk menjagamu!" Vely hanya terdiam. Entah mengapa bibirnya terasa kelu, tak mampu untuk mengucapkan satu katapun
"Mami mohon, jangan membuat mami terus merasa berhutang budi pada kamu dan ibumu sayang"
Greta terus memohon pada Vely agar menerima perjodohan yang ia buat itu. Suaranya terdengar lirih dengan wajah yang memelas.
"Apa mami harus bersujud dulu agar kamu mau menerima permintaan mami" Ucap Greta yang terdengar putus asa
"Tidak tidak!" jawab Vely dengan cepat setelah bungkam beberapa saat
"Baik lah, jika ini yang akan membuat tante bahagia. Vely akan menyetujuinya" Ujar Vely pasrah dengan suara yang terdengar bergetar.
"Kamu serius sayang?" Tanya Greta lagi. Wajahnya yang tadi terlihat memelas sekarang tersenyum bahagia
Vely hanya menjawab dengan sebuah anggukan kecil. Sedangkan Greta langsung menarik tubuh Vely dan ia bawa ke dalam dekapannya, Greta memeluk gadis itu dengan sayang
"Saya mohon, mulai sekarang panggil saya dengan sebutan Mami! jangan pernah panggil tente lagi" kata Greta yang terdengar sebuah perintah di telinga Vely
"Baik lah, ma..mi.." ucap Vely sedikit ragu.
Drettt... drrreeet...
Tiba tiba ponsel Vely berdering. Ia pun meraih benda pipih itu di dalam tasnya, tertera nama Cika di sana
"Ada apa Cika?"
"...."
"Oh iya, saya lagi ada urusan sedikit pagi ini. Jadi saya akan sedikit terlambat datang ke butik"
"...."
"Baik lah, sampai ketemu di sana"
Setelah itu Vely pun langsung menutup telfon itu dan kembali meletakkan benda pipih itu di dalam tasnya
"Siapa?" tanya Greta
"Cika mi, asisten Vely" jawab Vely
"Oh kamu harus kembali bekerja ya. Baiklah kamu bisa ke butikmu sekarang, maaf ya kalau pagi ini mami banyak menyita waktumu" ujar Greta tak enak hati
"Tidak apa" jawab Vely sambil tersenyum
"Tadi kamu gak bawa mobil kan? jadi sekarang biar mami yang anterin kamu ke butik" kata Greta sambil meraih tasnya
"Gak usah tan.. eh masuk Vely mami" Ujar Vely gelagapan, jujur ia belum terbiasa memanggil Greta dengan sebutan mami
"Vely bisa naik taksi kok mi" lanjutnya lagi
"Gak boleh gitu dong. Mami gak rela kalau calon menantu sekaligus anak mami harus naik taksi. Sudah lah ayo biar mami antar"
"Tapi mi.."
"Mami gak menerima penolakan sayang" potong Greta dengan cepat
Vely yang tak tau harus berkata apa lagi pun akhirnya memiliki untuk menurut saja
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Pri Ana
lanjut thor
2024-10-08
0