Vely berjalan masuk ke ruang kerjanya dengan tatapan kosong, bahkan ia tidak mempedulikan para karyawannya yang sedang tersenyum menyambutnya. Para karyawan itu pun merasa ada yang tak beres dengan bosnya, pasalnya selama ini Vely selalu tersenyum ramah pada mereka semua
Cika yang melihat itu pun langsung mengikuti langkah Vely menuju ruang kerjanya
"Permisi bu" Ucap Cika pelan. Namun Vely masih dengan tatapan kosongnya ke arah depan
"Bu Vely" Ucap Cika lagi, kali ini ia sedikit menepuk pundak Vely hingga wanita itu terperanjat karena kaget
"Eh Cika.. sejak kapan kamu disini?" Tanya Vely
"Maaf bu jika saya mengagetkan anda, tapi saya di sini sudah sedari tadi, tepatnya saya masuk bersamaan dengan anda tadi" Jawab Cika
"Oh benarkah?"
"Ada apa dengan anda? Tidak biasanya anda seperti ini? Apa ada yang sedang anda fikirkan?" Tanya Cika sambil duduk di kursi depan Vely
Vely menarik nafasnya kasar
'Sepertinya aku tidak bisa bercerita padanya. Dia tidak terlalu mengerti aku dan keadaanku, aku rasa dia tidak akan mengerti' batin Vely
"Akh tidak apa, hanya sedik masalah saja" jawab Vely sambil tersenyum
"Baik lah kalau anda tidak ingin bercerita pada saya, tapi jika suatu saat anda ingin bercerita, silahkan saja bu, anda tidak perlu sungkan"
"Baik lh, terimakasih"
"Oh ya bu, saya ingin mengingatkan pada anda bahwa hari ini anda harus bertemu dengan klien dari Bali di caffe X" ujar Cika
"Akh iya, aku hampir lupa. Jam berapa sekarang?" Tanya Vely
"Jam 9 bu" jawab Cika
"Baik lah, masih ada 1 jam lagi. Terimakasih telah mengingatkan aku" kata Vely
.
.
.
"Akh ****! Harusnya aku tidak sebodoh ini menerima dengan mudah perjodohan yang mami buat!" rutuk Kayzo pada dirinya sendiri
Pria itu mengacak rambutnya dengan kasar. Ia bingung harus berbuat apa, tidak mungkin baginya untuk meninggalkan kekasih yang sudah 3 tahun ini bersamanya. Namun ia juga sudah terlanjur menerima perjodohan itu
"Aku tau mami hanya berpura pura sakit untuk membuat aku menerima permintaannya itu"
"Aaaaaakhh...." Kayzo melemparkan berkas berkas yang ada di atas mejanya hingga bergerakan di lantai
"Ada apa ini tuan?" tanya Asisten pribadi Kayzo yang bernama Pian
"Kau, kebetulan sekali kau datang. Aku minta kosongkan jadwalku hari ini, dan handel semua pekerjaanku!" Titah Kayzo
"Tapi tuan, tapi hari ini ada 2 meeting penting yang harus kau hadiri!" Jawab Pian
"Aku tidak peduli, pokoknya kau kosongkan jadwalku, undur meetingnya sampai aku siap!"
"Tapi.."
"Tidak ada tapi tapian! Jika kau membantah maka akan ku pecat kau!" Tegas Kayzo
"Baik tuan, saya akan handel semuanya" jawab Pian sedikit takut dengan ancaman Kayzo
"Bagus, aku ingin pergi bersantai hari ini. Aku pusing memikirkan permintaan mami" Kata Kayzo sambil meraih ponselnya
"Kau, bereskan semua ini! Aku ingin pergi sekarang! Dan jika aku kembali ruanganku masih kotor, gajimu akan ku turunkan!"
'Enak sekali dia menyuruhku membereskan semua ini. Padahal beberapa menit yang lalu dia lah yang membuat kekacauan di ruangan ini hingga semua dokumen berserakkan di mana mana. Sudah begitu mengancamku pula, memang bos ini terkadang suka gak waras ya! Terkadang pintar dan baik hati, namun juga terkadang suka bodoh dan kejam' Batin Pian
"Kau mengumpatku dalam hati ya!" tebak Kayzo
"Tidak taun, saya tidak berani" jawab Pian cepat
"Akh sudah lah"
"Ingat, aku tidak ingin melihat ada debu sedikitpun disini!" Lanjutnya lagi dan kemudian berlalu pergi begitu saja
Dengan cepat Kayzo melajukan mobilnya, ia sama sekali tak beraniat untuk pulang kerumah karena tak ingat bertemu dengan Greta sang mami. Jika bertemu Greta maka wanita itu kembali akan membalas tentang perjodohan yang membuatnya bertambah pusing. Lalu Kayzo pun memilih untuk pergi ke apartemennya
.
.
.
jam menunjukkan pukul 12 siang, acara bertemu klien pun telah Vely laksanakan. Kini wanita itu terduduk lesu di dalam mobilnya. Pikirannya kacau tak tentu arah, hingga tiba tiba nama Mely terukir di otaknya
"Ya, aku harus bercerita padanya" Gumamnya yang kemudian meraih benda pipih di dalam tasnya itu
Setelah beberapa kali nada dering akhirnya panggilan itu pun di jawab oleh Mely
"Ada apa Vel?" Tanya seorang dari sebrang sana
"aku mau cerita ni, kamu lagi sibuk gak?" tanya Vely
"Gak kok, kebetulan lagi jam makan siang"
"Boleh ketemuan sebentar gak?"
"Hemm gimana kalau kamu datang aja ke restoran dekat kantorku, biar aku gak pergi jauh jauh gitu, hehe.. sekalian temenin aku makan siang, gimana?"
"Baik lah, tunggu aku di sana!" Ucapnya. Vely pun menutup sambungan telfonnya dan menyimpan kembali beda pipih itu di dalam tasnya, kemudian wanita itu melajukan mobilnya menuju restoran dekat kantor sahabatnya itu bekerja
* * *
"Disini" Ucap seseorang sambil melambaikan tangannya ke arah Vely yang baru memasuki restoran itu
Vely pun langsung menoleh ke arah suara yang sangat ia kenal itu yang tak lain adalah suara Mia, dengan cepat Vely berjalan menuju meja tempat Mely duduk
"Hay baby.." Sapa Mia
"Aku gak ganggu waktu istirahat kamu kan?" tanya Vely memastikan
"Gak lah, aku selalu siap dengan ikhlas meluangkan waktu untuk sahabatku yang cantik ini" Jawab Mia dengan diiringi sedikit tawa
"By the way tadi kamu bilang mau cerita. Cerita apa emang?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments