Motor gede

Bel telah berbunyi, pertanda jam sekolah telah usai dan semua siswa-siswi di diperbolehkan untuk pulang, bagi mereka yang tidak mendapatkan jam tambahan atau pun bimbingan mata pelajaran lain, dan bagi mereka yang memiliki jadwal tambahan maka masih harus berada di sana sampai waktu yang ditentukan

Aku pun segera merapikan buku yang aku pakai dan bergegas ke luar dari kelas angker ini. Syafa memintaku untuk pulang bersamanya, namun aku menolaknya dengan alasan nanti Bang Reza akan marah jika aku tidak pulang bersamanya

Aku sendiri tidak berkata jujur padanya jika nanti aku akan pulang dengan Mr. J. Aku akhirnya memutuskan untuk pulang bersamanya karena baru saja Bang Reza memberiku kabar jika ia sedang ada tugas dan harus diselesaikan siang ini. Bang Reza juga mengatakan jika ia sudah meminta Mr. J untuk mengantarkan aku pulang dan aku pun terpaksa menyetujuinya meski sebelumnya aku tidak mau tapi Bang Reza terus saja memaksa

Agak sedikit canggung rasanya, ini pertama kali setelah 5 tahun ini, aku berinteraksi dengan orang asing. Terlebih lagi orang asing itu kini adalah seorang pendidik di sekolahku, aku takut jika nanti ada yang melihat dan akan salah paham dan lebih berbahaya lagi jika mereka akan menyebarkan gosip yang bukan-bukan

Aku sudah sampai di depan pagar sekolahku, tapi aku tidak mendapati Mr. J di sana. Aku kemudian kembali berpikir, apakah aku harus ikut dengannya atau ikut dengan Syafa dan juga sopirnya.

Hampir saja aku mendekat ke arah Syafa, namun tiba-tiba datanglah seorang laki-laki yang mengendarai motor gede berwarna merah, laki-laki berjaket dan bercelana hitam dan memakai helm itu mendekat ke arahku. Semua yang ada di tempat itu kemudian menatapku dan juga menatap laki-laki itu.

"Ayo, naiklah!" perintahnya, aku masih terdiam mengamati keindahan yang terpampang di depan mataku. Penampilan laki-laki itu benar-benar membuatku terpesona dan mengalihkan fokusku, terlebih lagi aroma parfum yang menguar dari tubuhnya karena terpaan angin yang kala itu berhembus

Mereka semua mungkin heran dengan apa yang mereka lihat. Pasti mereka berpikir hal aneh tentangku, tentang diriku yang selama ini dijaga ketat oleh Bang Reza, tapi kini tiba-tiba seseorang datang dan memintaku naik ke atas motornya.

"Aulia, ayo naik!" perintahnya lagi dengan nada yang sedikit tinggi dari sebelumnya. Aku pun kemudian tersadar dan berpikir jika itu adalah Mr. J.

Tapi aku masih berpikir kenapa Mr. J harus mengubah penampilannya, apa karena ia malu jika harus mengantarkan aku pulang atau mungkin karena ia tidak ingin dikenali oleh murid-murid yang lain. Ya, mungkin saja begitu

Entah, biarkan saja ia dengan alasannya sendiri. Aku kemudian menuruti perintahnya dan naik ke atas motornya.

"Itu kan Aulia, kok tumben enggak dijemput sama Kakaknya," kata seorang siswi yang kebetulan berdiri tidak jauh dariku, mereka bergerombol dan kini sedang menatapku

"Iya benar, itu memang Aulia. Apa jangan-jangan itu pacarnya Ya?" sambung yang satunya

"Memang Kakaknya yang horor itu memperbolehkannya berpacaran," sahut satunya lagi

Mereka semua masih membicarakan aku yang kini sudah melaju bersama Mr. J.

.

.

.

"Saudara Reza Anugrah" panggil seorang Suster yang berjaga di sebuah klinik yang lokasinya tidak begitu jauh dari kampus ABC tempat Reza menimba ilmu.

Reza pun segera berdiri dan mengikuti Suster bertubuh mungil itu. Reza kemudian segera duduk di depan Dokter yang bernama Ellen itu. Dokter cantik yang memakai hijab berwarna biru itu tersenyum semanis mungkin, menyapa para pasien yang datang menemuinya. Ia duduk di sebuah ruangan yang cukup besar dengan cat berwarna putih seperti klinik pada umumnya.

Di sekitar ruangan itu terdapat berbagai gambar organ manusia dan juga beberapa alat kedokteran lainnya.

Ellen merupakan dokter yang menangani Reza selama tiga tahun terakhir ini. Reza sering wara-wiri ke klinik ini hampir dua kali setiap minggunya. Ia melakukan itu semua karena penyakit yang ia derita selama ini.

"Kamu harus segera melakukan transplantasi ginjal, jika tidak maka penyakit CKD (chronic kidney disease) yang kamu derita akan semakin parah" jelas Dokter cantik itu, tidak ada tanggapan dari Reza. Ia masih tetap diam sambil terus mengedarkan pandangannya ke sembarang arah sambil menghembuskan nafasnya kasar.

CKD (chronic kidney disease) atau lebih sering disebut dengan gagal ginjal adalah suatu kondisi kesehatan di mana terlihat adanya penurunan bertahap dari fungsi ginjal. Ginjal yang merupakan organ yang berfungsi untuk menyaring produk sisa dan cairan berlebih dari tubuh, yang kemudian di keluarkan melalui urine.

"Tapi biayanya terlalu besar, saya tidak punya uang sebanyak itu. Lagi pula saya masih harus menghidupi adik saya yang kini masih SMA." jelas Bang Reza setelahnya, pikirannya kacau, hatinya berkecamuk dan ketakutan pun juga menyelimutinya

"Tapi kesehatan Anda lebih utama, coba Anda bayangkan, apa yang akan terjadi pada adik Anda ketika mengetahui keluarganya sedang menderita penyakit yang serius. Apa adik Anda akan tenang, dan apakah Anda sebagai Kakak tidak pernah memikirkan hal apa yang akan terjadi ketika penyakit Anda semakin memburuk dan pada akhirnya Anda meninggal, adik Anda akan sendiri dan terus menyalahkan dirinya sendiri karena merasa membebani Kakak yang sedang tidak sehat" panjang lebar Dokter itu menjelaskan, tapi hal itu tidak membuat Bang Reza berpikir jernih. Ia justru malah semakin tidak karuan dengan pikiran buruk yang memang sejak tadi menghantuinya

Namun Bang Reza kembali diam dan menundukkan kepalanya, ia mencoba meresapi apa yang dikatakan oleh Dokter itu. Memang benar adanya, tapi mau bagaimana lagi, semua ini terhalang dana dan juga waktu.

Ia tidak memiliki uang sebanyak yang disebutkan oleh Dokter beberapa waktu yang lalu dan juga ia tidak punya waktu untuk melakukannya sebab ia harus terus berjuang dan bekerja agar aku tidak kekurangan

Jika saja ia punya uang pasti akan ia tabung untuk kehidupanku di masa mendatang, dan kalau pun ia punya waktu pasti akan ia gunakan untuk kuliah dan juga bekerja demi menghidupiku, adiknya yang ia sayangi.

"Ini resepnya, ini hanya mengurangi rasa sakit bukan menyembuhkan. Jalan sembuh satu-satunya adalah transplantasi ginjal" sekali lagi Dokter itu menjelaskan kepada Reza setelah melakukan pemeriksaan kepadanya tapi Bang Reza hanya mengangguk

Setelah mengucapkan terima kasih, Bang Reza akhirnya menyambar kertas resep obat itu dan berlalu pergi dari ruangan tersebut.

Ia kemudian menunggu di depan klinik tersebut untuk membeli obat yang telah diberikan oleh dokter Ellen.

.

.

.

Jangan lupa vote like dan komennya

🧡🧡🧡🧡🧡🧡🧡🧡🧡🧡🧡🧡🧡

Terpopuler

Comments

Nendah Wenda

Nendah Wenda

kasihan bang Reza udah gak punya orang tua punya penyakit parah dan harus memenuhi kebutuhan mereka sabar semoga lekas sembuh

2023-11-23

0

Imma Juhamzah

Imma Juhamzah

waduh sedih dong ceritanya

2023-11-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!