"Kok diam aja sih? Kamu gak bisu kan? Sayang lo ganteng-ganteng bisu," timpal yang satunya dan ikutan menghampiri Darren.
Darren tampak gerah dengan perkataan cewek terakhir barusan, tapi masih mencoba bersabar tidak menanggapinya.
"Aku, Pingkan. Kalo kamu merasa sendirian, kamu boleh main ke apartemen aku di lantai 10 nomor 107. Jangan lupa bawa pengaman!" ucapnya sambil mengedipkan sebelah mata kanannya pada Darren.
"Pingkan, jangan gitu dong! Kamu nakutin dia tau. Liat de mukanya imut-imut gimana gitu! Aku juga suka. Boleh minta foto bareng gak, kakak ganteng?"
Cewek yang bernama Sandra sudah mengambil hp dari dalam tasnya dan sudah bersiap untuk berfoto bersama dengan Darren, tapi pas sudah mau di tekan bagian tombol jepret, tangan Darren segera menggapai hp miliknya dan menatap tajam ke Sandra.
"Bisa gak kalian diam? Gak usah sok kecantikan deh," maki Darren sambil mengecek apakah di hp mereka ada foto dirinya apa tidak.
Setelah selesai mengecek dan emang belum ada foto Darren yang terambil, ia pun mengembalikan kembali ke pemiliknya. Tidak lama kemudian, pintu lift terbuka di lantai 10.
"Aduh kakak ganteng, jangan sombong dong! Suatu saat nanti, kamu pasti butuh kami," ujar cewek yang bernama Sandra itu sambil melambaikan tangannya dengan gemulai seraya berpamitan dengan Darren karena sudah sampai di tujuannya.
Darren menaikkan alisnya sebelah sambil menatapnya sinis kepada kedua cewek itu.
*****
Dalam apartemen Darren...
🌺Darren Pov🌺
Mengendurkan sedikit dasiku, merebahkan tubuhku di atas sofa empukku, sambil mengeluarkan ponsel dari celanaku.
"Pantesan dari tadi getar mulu nih ponsel, gak taunya group chat sebanyak ini isinya," kataku sambil mengecek isi percakapan apa saja di dalam group tersebut.
Karena tidak begitu ada yang menarik, aku segera pergi mandi. Melepas kepenatan seharian ini di bawah pancuran air shower hangat sangat membuat diriku fresh sedikit. Di otakku sekarang masih terngiang tentang cewek bernama Via itu. Memikirkan senyum manisnya saja sudah membuatku tersenyum sendiri.
Di depan laptopku dan di temani oleh secangkir teh hangat, aku mempelajari bahan untuk rapat esok pagi agar presentasi dapat berjalan lancar.
'ddrrtt...ddrrtttt...' bunyi getaran dari ponselku yang ku letakkan di samping laptopku.
Sekilas melihat beberapa notifikasi dari layar ponselku. Chat dalam group sudah mulai banyak yang ikut berkomentar. Karena penasaran, aku membukanya sambil menyingkirkan sejenak laptopku.
^^^👤'Bagaimana kalo kita ketemuan di kantin?' (Doni pov)^^^
^^^👤'Oke, gue tunggu ya di kantin kampus besok, sekalian traktirannya?' (Yuda pov)^^^
^^^👤'Wait, gue baru ngeh ada anak baru di group. Darren? Kek kenal de🤔' (Yulia pov)^^^
^^^👤'Sapa dulu donk, bro Darren!😁' (Yuda pov)^^^
🧑'Hai semua! Nama gue, Darren.'
^^^👤'Darren temen baru di group chat kita, tapi sekampus ama kita juga. Anak jurusan bisnis dia.' (Yuda pov)^^^
^^^👤'Oooo😯... anak bisnis toh? Ih keren ya. Tapi keknya gak pernah liat anaknya😅?' (Yulia pov)^^^
^^^👤'Dia mah ambil online, Yul. Sibuk ama bisnis dari daddynya. Jadi gak pernah ke kampus.' (Putra pov)^^^
^^^👤'Sesekali ikutan nongkrong di kampus bro Darren!' (Yuda pov)^^^
^^^👤'Sambil kenalan langsung ama kita-kita' (Yulia pov)^^^
^^^👤'Klo cowok aja... cepet bet dah responnya.' (Putra pov)^^^
^^^👤'Wkwkwk.... Jangan gitu ah! Kan kenalan doank boleh donk. Ya kan, Darren?' (Yulia pov)^^^
🧑'Ya! Besok di usahakan dateng, tapi keknya siangan dikit ya, karena ada urusan di kantor.'
^^^👤'Oke, besok klo bisa datang langsung ke kampus aja bro Darren siangan jam 02.00 gitu ya.' (Yuda pov)^^^
🧑'Siap! Kalo gitu, kalian lanjutin aja obrolannya! Gue ada kerjaan bentar.'
^^^👤'Oke, bro Darren!' (Yuda pov)^^^
*****
🌺Author Pov🌺
Darren mengerjakan presentasinya dengan sempurna pagi ini di kantor setelah semua bahan-bahannya sudah di siapkan dan di pelajari semalam. Dia juga sudah memberitahukan ke asisten pribadinya yang bernama Pak Jil agar jadwal siangnya yang kosong dapat digunakan untuk privasinya.
Setelah jarum jam menunjukkan pukul 13.30, dia bergegas mengganti pakaian kasualnya dan berangkat ke kampusnya dengan mengendarai mobil kesayangannya. Kurang lebih 45 menit, Darren tiba di parkiran basement kampusnya. Saat Darren turun dari mobilnya dan hendak melangkah ke arah kantin kampusnya, dia telah menjadi pusat perhatian seluruh cewek-cewek kampus. Gayanya yang cool dengan tas punggung hitamnya, dia berjalan bagaikan seorang aktor.
*Darren Xander
Darren agak kebingungan dengan keberadaan kantin karena jarang ke kampus ini. Jadi dia mencoba asal bertanya pada seorang cowok anak kampus sana.
"Permisi, bro! Lu tau gak kantin di mana?" tanya Darren sopan.
"Lu lewatin tuh pohon gede dikit, terus tinggal belok ke kanan aja. Di situ kantinnya, bro," jawab si cowok tadi dengan senyum manisnya.
"Thanks ya, bro!" ucap Darren sambil melangkahkan kakinya menuju arah yang sudah di beritahu tadi.
Kisaran lima menitan berjalan, kantin yang di maksud sudah terlihat dan Darren mulai mencari sosok teman-teman yang di kenalnya. Suasana ramai dan sedikit ricuh mewarnai kondisi kantin di sana. Tapi lagi-lagi banyak pasang mata yang beralih ke sosok Darren. Tidak hanya ceweknya, cowoknya juga pada penasaran dengan Darren.
"Darren!" panggil Yuda dari kejauhan yang menyadari kedatangan Darren.
Darren langsung memalingkan wajahnya ke arah Yuda yang sudah kumpul bersama dengan teman-teman yang lainnya. Dia melangkah menghampiri mereka.
"Hai, semua! Maaf gue telat!" ucapnya sambil sedikit canggung.
"Gak papa, bro. Sante aja! Sini, duduk!" kata Yuda sambil memberinya kursi kosong dan duduk di sebelahnya.
"Woi Yulia, biasa aja kale liatinnya!" seru Putra setelah melihat respon Yulia yang tercengang dengan sosok Darren.
"Gila, ganteng bet anak orang," kata Yulia pangling.
"Bener kata lu, Yul. Kesemsem gue," timpal Sri teman yang lainnya.
"Bro, maafin temen-temen gue ya pada kecentilan gini!" ucap Putra.
Darren hanya tersenyum mendengar perkataan Putra. Mungkin Darren sudah terbiasa dengan tatapan-tatapan mereka.
Mereka saling kenalan satu sama lain. Kurang lebih ada sepuluh orang saja yang kumpul dalam satu meja. Masing-masing dari mereka menyebutkan jurusannya. Tiba-tiba Ferdy datang menghampiri.
"Aduh kawan, sorry gue telat banget nih!" ucap Ferdy sambil mengambil kursi kosong yang ada di meja lain sambil mencari posisi buat dirinya.
"Belon telat, Fer," sahut Yuda.
"Fer, kencan ama gue yuk malam ini!" ajak temen cewek kampusnya yang bernama Linda.
Ferdy mengangkat sebelah alisnya karena kaget dengan ajakkan Linda barusan. "What?" tanyanya dengan wajah tersenyum tak percaya.
"Emang pacar lu yang kemaren kemana?" tanya Doni, teman yang lain. Mewakili perasaan penasaran yang lainnya juga.
Linda bukan cewek yang tidak cantik. Bahkan sangat cantik dan suka gonta ganti pacar. Jadi kebiasaannya yang seperti ini sudah menjadi hafalan temen-temen dekatnya.
"Putus!" jawab Linda cuek sambil memperhatikan Ferdy terus menerus.
"Kenapa gak gue aja sih yang lu ajak jalan?" tanya teman cowok yang lain yang merasa sedikit iri.
"Gue maunya Ferdy. Lu jangan sok kecakepan deh," ucapnya sedikit mengejek dan kesal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
fifid dwi ariani
trus berussha
2022-09-16
0
Ria Diana Santi
Emang enak di maki Darren! 😂🤭
2021-05-26
1