Si Berondong Posesif
🌺Author Pov🌺
Cuaca panas sudah menghiasi keseharian kota Jakarta. Setiap harinya Via (Silviana Okta), menyibukkan dirinya mengurus toko aksesoris dari karyanya sendiri. Dia wanita berusia 34 tahun saat ini. Status masih single. Kesibukkan akan pekerjaannya membuat dirinya lupa tentang umurnya yang sudah sepantasnya menikah. 'Jiwa muda', kata inilah yang tepat untuk dirinya. Umurnya boleh dewasa, tapi wajahnya sangat awet muda.
*Silviana Okta
Via sangat mandiri dan keras kepala. Namun dibalik itu semua, ada tiga kata yang melekat pada kepribadiannya yaitu penyayang keluarga dan teman, cuek, dan sabar. Dia adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Orang tuanya merupakan orang yang sangat sibuk akan karir mereka masing-masing. Papanya adalah seorang CEO di sebuah perusahaan ternama di negara Singapore, sedangkan mamanya adalah seorang perancang busana internasional yang cukup terkenal juga dan menetap di Singapore menemani suaminya (yakni papanya Via).
Via mempunyai satu adik perempuan bernama Julia Oktaviani yang berumur 28 tahun dan sudah berkeluarga. Julia menikah pada usia 25 tahun dan sudah mempunyai seorang anak perempuan berusia satu setengah tahun. Julia menikah dengan seorang pengusaha batu bara di daerah Semarang. Mereka menetap di sana sudah tiga tahun lamanya.
Disamping itu, Via masih punya satu adik laki-laki yang berusia 20 tahun dan seapartemen dengannya saat ini. Adik laki-lakinya masih kuliah jurusan kedokteran di salah satu universitas ternama di Jakarta. Dia bernama Ferdy Oktovianus yang suka di sapa Ferdy. Dia menjadi adik kesayangan Via, karena Ferdy kadang berlagak seperti kakak bagi Via. Ferdy suka melindungi kakaknya yang satu ini dari apapun.
*Ferdy Oktavianus
Bagi yang melihat mereka berdua sering bersamaan dan wajah mereka berdua juga tidak terlihat mirip, mereka akan dikira sepasang kekasih. Kemanapun mereka berjalan, pasti jadi bahan lirikan semua mata yang memandang.
Mereka tiga bersaudara tidak mengikuti kedua orang tuanya untuk menetap ke Singapore, karena mereka sangat senang di Indonesia. Via dan Ferdy sesekali menginap di rumah Julia jika sedang ada jadwal libur. Tapi saat ini mereka berdua sedang sibuk dengan kehidupan masing-masing. Ferdy ingin serius mengejar semester tujuhnya agar bisa segera skripsi.
Di sebuah apartemen yang bertema minimalis, Ferdy bersiap merapikan tas dan bukunya untuk segera berangkat kuliah. Begitu juga Via yang sudah bersiap dari tadi sedang sibuk prepare lunch box di dapur untuk dibawanya ke toko. Tidak lama setelah prepare, dia melihat si tampan Ferdy turun dari anak tangga menghampirinya.
"Via, aku sudah siap," ucap Ferdy yang sibuk mencari kunci mobil kesayangannya.
"Oke. Ayo berangkat!" ajak Via sambil menenteng bekalnya dengan paperbag pink dan memakai tas selempang kecil di bahunya.
Ferdy memicingkan matanya melihat Via.
"Ayo, Fer! Nanti telat lo."
"Via, kamu gak siapin lunch box buat aku?"
"Astaga! Aku lupa," ucap Via sambil menepuk dahinya.
"Aku kan sudah bilang tadi sebelum aku mandi. Kau ini belum punya anak tapi sudah gejala pikun," maki Ferdy.
"Kalau gitu, ambil bekalku saja. Aku akan makan siang di toko saja. Di sana lebih mudah cari makanan," kata Via sambil menyodorkan papper bag pinknya.
"Beneran nih?"
"Ya, beneran. Ambil ini!" Via menyodorkannya ke tangan Ferdy dan Ferdy tidak menolaknya.
"Thanks ya," ucap Ferdy sambil tersenyum manis.
"Iya, sama-sama. Ayo, kita berangkat sekarang!"
Mereka bergegas naik lift menuju ke parkiran mobil di basement. Mobil Pajero Sport putih berbunyi dua kali yang menandakan suara pembuka kunci otomatisnya bekerja. Ferdy segera berangkat mengantar Via terlebih dulu ke tokonya, barulah dia ke tempat kuliahnya.
Hanya dalam waktu dua puluh menitan saja mereka telah sampai di depan toko Via. Dia turun dengan anggunnya sambil menutup pintu mobilnya kembali.
"Ati-ati di jalan ya, Fer!" pesannya pada adik kesayangannya itu sambil melambaikan tangannya sebagai tanda perpisahan.
Ferdy hanya membalas dengan lambaian tangan dari dalam mobilnya sambil membunyikan suara klaksonnya satu kali yang menandakan dia akan segera pamit menuju ke universitasnya. Setelah itu, Via langsung masuk ke dalam tokonya untuk melakukan aktifitasnya.
🌺Via pov🌺
"Andien! Bagaimana penjualan kemaren? Boleh gak aku lihat laporan keuangan kemaren?" tanyaku pada asisten kepercayaanku.
"Baik, bu! Saya akan kirimkan via email ya bu," jawabnya sambil sibuk mengutak-atik keyboardnya.
Sambil menuju ke arah dapur, membuat kopi mix kesukaanku, dan menuju ke ruanganku sambil menyiapkan peralatan gambarku. Kali ini aku ingin desain hair ring. Sambil memeriksa laptopku, sambil menikmati kopi hangatku.
"Penjualan bulan ini sangat meningkat di pasaran. Konsumen dari manca negara juga lumayan bertambah. Asyikkkk!!" ucapku senang sambil nyengir.
'Drrt...drrt...' bunyi getaran dari Hp yang uda ku silent.
Aku mengeluarkan hpku dari dalam tas selempang kecilku. Tertera nama Ferdy di layar hpku. Aku langsung mengangkatnya tanpa ragu.
📞"Ya, Fer. Kenapa?"
📞"Via, nanti malam aku jemput ya jam 7 di toko kamu."
📞"Tumben kamu mau jemput aku? Biasa juga kan aku pulang sendiri. Mau traktir makan?"
📞"Bisa di bilang begitu. Tapi tolong ganti pakaian kamu ya! Kalau bisa ganti pakaian buat acara resmi."
📞"Tunggu! Tunggu! Kenapa harus pakai acara ganti pakaian sih? Kan cuma makan di luar doang. Emang ada acara lain?"
📞"Hahahaha.... Temenku ulang tahun malam ini dan aku lupa kasih tau kamu. Pokoknya tar malam kamu nemenin aku ya. Ingat, ganti pakaian resmi karena dia bukan orang sembarangan! Jangan malu-maluin aku!"
📞"Ya udah de. Kebetulan hari ini aku juga dapat selesai lebih awal."
📞"Sip. See you tonight."
📞"Ok. Bye!" akhir kalimatku.
"Mendadak gini sih. Keknya aku harus ke butik si Cheryl nih buat beli baju di sana."
Aku langsung bergegas merapikan meja kerjaku dan menyeruput habis kopiku.
"Andien, aku keluar bentar ya ke tempat bu Cheryl. Tolong hubungi aku kalau membutuhkan sesuatu!" pesanku sambil jalan sedikit buru-buru menuju pintu keluar.
"Ok, bu," jawab Andien singkat dan tampak sedikit bingung.
Toko butik Cheryl hanya berjarak lima toko saja dari tokoku. Suasana Vintage di tokonya membuat para pengunjungnya merasa nyaman. Setelah sampai di tokonya, aku langsung melihat dia tengah sibuk memilih kain untuk dipadukan di boneka modelnya.
"Hai cantik, aku mau beli baju nih."
"Hai, Via. Kebetulan aku ada barang baru nih. Sini, ikut aku!" ajaknya sambil menarik pergelangan tangan kananku ke tempat yang ditujunya.
Dia membawaku ke sebuah ruangan yang khusus berisi koleksi-koleksi terbarunya. Pilihannya sangat banyak dengan berbagai model berbeda dan semua adalah asli karyanya, karena dia sangat terobsesi ingin menjadi perancang busana sejak masih SMA.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
fifid dwi ariani
sehat selalu
2022-09-16
0
Adila Nisa Ardani
awal yg bagus
2021-11-27
1
Eni Lestari
seru kayaknya nich thor...
2021-09-13
1