"Alex kamu tidak bisa menikah dengan Nameera! " Ucapan Tuan Pradipta yang sontak membuat Alex dan Diana terkejut mendengarnya.
Tuan Wijaya dan istrinya yang baru saja kembali setelah selesai melakukan pendaftaran rumah sakit, merasa sangat terkejut setelah mendengar kegaduhan dari ruangan Nameera di rawat. Ia berjalan dengan sedikit berlari di ikuti istrinya dari belakang, yang tak kalah cemas dengan dirinya.
Sesampainya di sana, Tuan dan Nyonya Wijaya pun bertanya apa yang sedang terjadi. Suasana tampak begitu tegang, seluruh orang yang berada di ruangan itu menatap cemas kehadiran mereka.
Sesaat keadaanya tampak hening setelah kehadiranya, Ia melihat wajah Tuan Pradipta yang tampak kesal dan marah. Ia pun lekas menghampirinya dan bertanya.
"Ada masalah apa sebenarnya, Pak? Saya mendengar Bapak berteriak tadi, " tanya Tuan Wijaya dengan heran bercampur cemas.
"Bapak Wijaya! Beraninya anda mempermainkan dan menipu keluarga kami. Dengan menikahkan putri anda yang tidak sempurna itu kepada anak saya Alex. Dengar! Alex tidak akan pernah menikahi Nameera! " tegasnya dengan sedikit berteriak, menampakan wajah kecewa dan kekesalanya. Tuan Wijaya terlihat sangat bingung, Ia belum mengerti dengan perkataan yang calon besanya itu katakan.
"Tapi kenapa, Pak? Bukankah hari ini adalah hari pernikahan mereka? Kita akan segera nikahkan mereka secepatnya setelah Nameera sadar. " Sahutnya yang tampak bingung bercampur cemas setelah mendengar keputusan tiba-tiba dari calon besannya itu.
"Alex adalah putra kami satu satunya. Bagaimana dia bisa menikah dengan wanita yang tidak bisa memberikan penerus untuknya! Bagaimana dengan kelangsungan keluarga Pradipta kedepanya jika Alex tidak mempunyai keturunan! " teriaknya dengan penuh amarah dan nafasnya yang masih memburu.
“Pah tenanglah, ini rumah sakit. Jangan buat kegaduhan di sini. Malu, Pah. ” Ucap Nyonya Pradipta menenangkan suaminya.
“Sudahlah, Mah. Papah merasa terhina atas semua perbuatan yang telah mereka lakukan. Beruntung pernikahan itu belum terjadi, jika tidak kita akan menanggung malu seumur hidup, karena memiliki menantu yang sakit-sakitan seumur hidupnya dan tidak bisa memberikan penerus! Saya mengira, bahwa keluarga dari kalangan menengah ke bawah masih mempunyai hati nurani dan harga diri. Tapi sungguh perilakunya sangat rendah dan tidak tahu malu! ” Tuan Pradipta berbicara dengan sangat lantang dengan jari telunjuk yang terus Ia arahkan kepada Tuan Wijaya. Semua orang terdiam memaku melihat adegan di depan mereka dan merasa tidak percaya.
Bak di sambar petir, jantungnya seakan berhenti berdetak. Harga dirinya telah terinjak sampai hancur di kaki calon besanya sendiri. Tuan Wijaya merasa sangat terkejut sekaligus sakit hati mendengar perkataan kasar dan menghina dari calon besanya itu. Semua yang berada di dalam ruangan pun ikut terkejut termasuk Diana. Diana menatap wajah sang ayah, Ia merasa tidak tega melihat keadaan ayahnya saat ini. Terlihat wajah ayahnya yang tertunduk lemah menahan malu, dan mungkin air mata sudah mengambang di antara kelopak matanya.
Ayaah...
Diana beranjak dari ranjangnya dan melangkah mendekati sang ayah, Ia memeluknya erat. Air matanya terus menetes tanpa Ia kehendaki, ayahnya yang Ia sayang dan selalu Ia hormati. Tapi hari ini, detik ini Ia di hina dan di caci maki oleh seseorang di hadapan putrinya sendiri. Diana tidak bisa menahan tangisannya lagi, Ia terus terisak. Hatinya sungguh sakit terasa seperti tercabik cabik oleh sebilah pisau, Ia menangis dan terus menangis dalam pelukan sang ayah.
Ternyata Tuan Pradipta sudah mengetahui kebenaranya, bahwa Nameera memang memiliki suatu penyakit. Sesungguhnya, Tuan Wijaya sama sekali tidak bermaksud menutupi hal tersebut.
Sebelumnya, Alex dan Nameera memintanya menutupi semua itu dari kedua orang tuanya. Ia merasa sangat bersalah sudah menyetujui hal tersebut yang kini malah berujung penghinaan pada dirinya sendiri. Ia tidak bisa berkata apa apa selain menundukan wajahnya menahan malu.
“Apa keputusanmu itu adil? Kau tidak berhak menuntut atas kehidupanku! ” Alex tampak kesal, tanpa persetujuan darinya, ayahnya seenaknya mengubah keputusan yang sudah Ia buat.
"Pah, tenanglah. Coba papah pikir jika pernikahan ini di batalkan bagaimana dengan reputasi keluarga kita, Pah? Bagaimana dengan pemikiran orang mengenai keluarga kita. Bisa bisa reputasi dan nama baik kita hancur. " ucap Nyonya Pradipta yang mencoba menenangkan suaminya yang sedang marah besar, Ia sedikit tercengang setelah mendengar perkataan dari istrinya. Istrinya berkata benar, keluarganya adalah keluarga terpandang. Jika pernikahan putranya sampai gagal, entah harus di taruh dimana lagi harga diri yang sudah di junjung tinggi olehnya.
Suasana menjadi terasa hening. Tuan Pradipta mencoba memikirkan jalan keluar terbaik dari masalah ini tanpa harus membatalkan pernikahan putranya.Terpampang jelas raut wajah cemas dari semua orang yang berada di dalam ruangan tempat Nameera di rawat. Termasuk Nyonya Wijaya yang terus meneteskan air matanya, berharap agar Tuan Pradipta menarik semua perkataanya. Ia cemas meratapi nasib buruk yang menimpa putri kesayanganya.Sedangkan Nameera, Ia masih tenang dalam tidurnya.
Tuan Pradipta berpikir dengan keras. Ia tidak mau anaknya menikah dengan Nameera, tapi di sisi lain nama baik dan reputasinya begitu penting. Kemudian pandanganya di alihkan kepada gadis cantik di hadapanya, yang sedang menangis sembari memeluk erat ayahnya.
"Baiklah, pernikahan ini akan tetap di langsungkan. Tetapi Alex tidak akan menikah dengan Nameera, melainkan dengan Diana. " Dengan tegas dan jelas Tuan Pradipta mengucapkan keputusanya.
Diana yang mendengarnya pun sontak terkejut,mulutnya di tutup menggunakan tangan kananya matanya terbuka lebar seperti mau keluar dari rongga matanya. bagaimana bisa Ia menikah dengan calon suami kakaknya sendiri.
"Tidak! Keputusan yang sangat tidak masuk akal! " batin Diana.
"Tidak! Tidak mungkin! Bagaimana mungkin anda menghancurkan kehidupan putriku begitu saja! Mereka akan menikah hari ini dan anda dengan mudahnya mengganti pengantin wanitanya, dan itu adalah adiknya sendiri! Bagaimana ini putri ku akan gila jika mengetahui ini. " teriak Nyonya Wijaya di iringi dengan tangisan histerisnya.
Alex menatap Diana dalam diamnya, Ia tahu bahwa Diana adalah adik dari Nameera. Alex berpikir, apakah Diana akan layak menjadi istrinya. Diana hanya seorang gadis kecil, terlihat sangat lemah. Apakah Diana akan siap menjalani status sebagai istri dari seorang Alex Pradipta.
"Ini untuk kebaikan mu, cepat kembali ke hotel untuk melanjutkan pernikahanya,aku akan menunggumu. Turutilah keputusanku jika kau masih mau menjadi pewaris dari keluarga Pradipta!" jawab Tuan Pradipta dengan tegas kepada Alex.
Alex yang mendengarnya pun hanya bisa terdiam tidak bisa berbuat apapun dengan ancaman yang di lontarkan oleh ayahnya sendiri.
"Setujuilah Tuan Wijaya, atau aku akan membawa masalah ini ke rana hukum! Atas dasar penipuan!" Tuan dan Nyonya Pradipta berlalu pergi meninggalkan ruangan Nameera.
Bagaikan sebuah tamparan besar untuk keluarga Wijaya, bagaimana mereka busa menikahkan putri keduanya dengan calon suami kakaknya sendiri.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Meylina Maringga
semua karena harga diri
2021-07-03
0
Nur Ain
Menarik
2020-10-05
0
Handayani
wah miris sekali....tapi ini awal kebahagiaan untuk Diana
2020-09-12
1