"Serius lo mau diajak ketemuan sama Nathan?" Tanya Deya yang sangat penasaran.
Sheira memutar bola matanya, "Apa sih? Siapa yang mau ketemu sama si cowok nyebelin itu? Orang si Pacar lo yang telepon gue semalem."
"Reyhan juga telepon gue semalem, katanya Nathan tuh pengen ketemu sama lo, Sheira Partridge!" Ucap Deya meyakinkan Sheira.
"Gue enggak percaya. Karena semalem pas Reyhan telepon, dia cuma bilang mau ngomongin soal Nathan. Bukan berarti ada Nathannya juga dong?" Jawab Sheira kekeh.
Deya tertawa mendengar ucapan Sheira yang ngeyel, "Okay, ayo kita taruhan aja gimana?"
Sheira menyipitkan matanya, "taruhan apa?"
"Kalau Nathan datang, lo harus beliin gue tas merek chanel original. Dan kalau Nathan engga datang, sebaliknya." Tawar Deya mantap.
Sheira memukul lengan Deya, "Stress ya lo?"
Deya malah mendekatkan mukanya ke telinga milik Sheira, "Takut ya lo?"
"Engga, gue engga takut. Okey deal." Ucap Sheira dengan tersenyum miring.
Dan mereka berdua tertawa bersama.
Sheira yang masih heran dengan Deya yang niat sekali memberi taruhan soal Nathan dan terlebih ia tadi melihat Deya memberinya senyum devil, "Kok senyum lo bisa devil gitu sih dey?"
Deya kembali tertawa dengan keras sampai teman kantor lain menatap mereka berdua dengan intens.
"Astaga Deya, ini masih kantor!" Bisik Sheira.
"Maaf, kelepasan." Ucap Deya dan kembali menatap komputer nya.
Sheira masih memikirkan pertemuannya nanti dengan Reyhan, ia takut jika memang nanti Reyhan mengajak Nathan juga ke Kafe itu. Sheira memang penasaran dengan pria dingin sekaligus misterius itu, tetapi ia tidak mau mengulangi kesalahan yang sama saat masa-masa ia masih sekolah menengah pertama.
Flashback on.
10 tahun yang lalu...
Terlihat Gadis dan Lelaki yang sedang bertemu di taman belakang sekolah mereka.
"Aku suka sama kamu, jo." Ucap gadis berumur 12 tahun yang sedang memperbaiki hubungannya dengan mantan pacarnya.
"Aku tidak menyukaimu! sudah berapa kali aku bilang, aku tidak pernah menyukaimu." Jawab lelaki itu dengan kasar.
Gadis itu menangis, "Tapi kenapa? kita kan baru putus kemarin, apa tidak bisa dipertahankan?"
"asal kamu tau, kamu itu culun! dan gendut! aku tidak akan pernah menyukai gadis sepertimu." Ucap lelaki itu dan langsung meninggalkan gadis itu sendirian yang terus menangis kejer.
Gadis itu memang gendut dan terlihat culun, namun di balik kacamatanya itu terdapat paras wajah yang sangat cantik bak malaikat. Ia bernama Sheira. Sheira sangat menyukai Jovi, bahkan Sheira selalu merendahkan dirinya agar bisa berpacaran dan berdekatan dengan Jovi.
Tetapi siapa sangka Sheira terus menerus disakiti oleh Jovi, sampai ia memasuki sekolah menengah atas pun, ia tetap menyukai dan kepikiran tentang Jovi, ternyata memang tidak mudah melupakan manusia yang benar-benar dicintai, padahal Sheira sudah memiliki banyak teman dekat lelaki, namun hatinya tetap terkunci oleh Jovi.
Jovi dan Sheira memang berbeda sekolah saat SMA, namun Sheira tetap tidak bisa melupakan rasa cinta nya pada Jovi.
Setelah Sheira ingin berusaha merubah dirinya menjadi wanita yang sangat cantik, ia terus mengunjungi tempat fitness yang selalu menjadi langganannya, tetapi sheira tidak sadar bahwa dari awal ada seseorang yang memerhatikannya ia saat memulai fitness di tempat itu.
Lelaki itu terkagum melihat perjuangan gadis itu saat menjalani olahraga di umurnya yang mungkin masih butuh pertumbuhan.
"Dasar gadis aneh, tapi lucu sekali kau itu." Gumam lelaki itu saat ia selalu datang bersamaan dengan gadis itu.
Flashback off.
"Woi, lo bengong?" Teriak Deya mengagetkan Sheira.
Sheira langsung tersadar dari lamunannya dan memaki Deya karena sudah mengganggu dari tadi.
"Ya ampun Sheira, jadi dari tadi lo beneran bengong? itu lo mau nulis berkas gak selesai-selesai." Ucap Deya sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
Sheira berdecak, "Ini gue udah selesai, cuma tinggal save doang."
"Okay, ayok kita ke kantin!" Deya langsung menarik lengan Sheira.
Karena jika Sheira tidak ditarik ke kantin, ia akan males gerak dan malah membaca novel online terus-terusan selama istirahat, dan berujung akan merengek lapar pada Deya saat sudah lewat jam istirahat.
Sesampai dikantin, Deya memesan bakso sedangkan Sheira hanya duduk manis menunggu kedatangan bakso yang dipesan Deya.
"Ayu mana?" Tanya Titan yang datang dan duduk tiba-tiba.
"aigu kamcaghiya, ngagetin gue aja lo!" Teriak Sheira sambil memukul lengan titan dengan keras.
Titan mengerutkan keningnya, "aigu kamcaghiya bahasa mana?"
"bahasa alien!" Ucap Sheira kesal.
Titan hanya tertawa mendengar Sheira yang kesal dengannya, "Ayu mana? kok gak ke kantin?"
"lo tuh ya, makanya jadi pacar yang lebih perhatian! dia lagi pms, jadi engga mau ke kantin. Dan perutnya sakit dari tadi." Jelas Sheira.
Titan menghela nafas panjang, "gue bukan engga perhatian, kontak gue diblockir dari semalem. Jadi susah banget ngehubungin dia."
Dan bukannya sedih, Sheira malah tertawa sampai perutnya sedikit keram, "Puas lo ngetawain gue hah?" Dongkol Titan.
"Lagian lo, udah sana susulin. Nanti makin ngambek repot loh." Ucap Sheira.
"oke" Jawab Titan yang langsung bangkit dari tempat duduknya.
"Dasar Titan bodoh, engga pekaan banget jadi cowok. Udah tau ceweknya pms masih aja di isengin" Ucap batin Sheira sambil reflek menggelengkan kepalanya.
"kenapa lo geleng-geleng kepala? disko dadakan?" Tanya deya yang sudah membawa nampan berisikan dua mangkok bakso.
"engga usah ngadi-ngadi ya Deya. Itu tadi si Titan engga pekaan banget sama pacarnya sendiri." Ucap Sheira sambil memulai makan bakso miliknya.
"Ya untungnya Reyhan romantis walau kadang engga peka sih" Ucap Deya tiba-tiba.
Sheira menaikan salah satu alisnya, "Siapa?"
Deya menunjukkan kepercayaan dirinya, "Reyhanlah"
"Yang nanya." jawab Sheira.
Ingin rasanya Deya melempar mangkok sambal ke arah muka Sheira, namun ia tahan karena takut rencana mendapat tas chanel original gagal.
"Rese banget ya lo." Ucap Deya.
Sheira hanya tertawa dan melanjutkan memakan bakso favoritnya.
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Thor TTD
like, barternya pake like ya thor makasih sudah dibaca
2021-07-29
0