Episode 3

"Nathan, apa kamu yakin tidak mau mengambil alih perusahaan? hanya kamu satu-satunya anak papa, Nathan!!" Ucap Lelaki paru baya yang sedang dilanda emosi karena Anak lelaki semata wayangnya menolak untuk mengambil alih perusahaan yang sudah ia bangun saat ia masih muda.

"Tidak pah, aku hanya ingin mempunyai uang hasil kerjaku sendiri. Lagi pula aku tidak berminat kerja kantoran, cita-cita dan karirku dari awal memang sebagai dokter bedah jantung." Ucap Nathan dengan santai.

Divon menghela nafas panjang, umurnya memang sudah tidak muda walau ia orang yang sangat kuat dan tegas tetapi ia juga butuh anak lelaki satu-satunya untuk menjadi penggantinya di Perusahaan besar miliknya, Alexander Corp.

Divon menatap sendu anaknya dan ingin kembali masuk ke dalam kamarnya, "Nathan, papa mohon kamu pikirkan lagi matang-matang, ini demi papa, Dan papa juga masih nunggu calon menantu papa datang, itu syarat papa agar papa tidak terlalu memaksamu menjadi pewaris perusahaan papa."

Nathan termenung di Sofa sambil membaca buku ahli kedokteran miliknya, ia sangat tidak minat menjadi pewaris Alexander Corp, karena prinsip dan komitmennya adalah harus bekerja dari bawah dan berjuang sampai mendapat apa yang ia inginkan.

Dan tanpa sadar ia kembali memikirkan wanita itu, padahal sedari tadi pikirannya hanya fokus pada perkataan papanya dan buku yang ia baca.

Nathan memutuskan untuk menghubungi Reyhan.

"Halo bro? tumbenan nelpon hahaha"

Terdengar gelak tawa Reyhan yang selalu membuat Nathan memijat pelipisnya.

"Nama gadis bar kemarin siapa?" Tanya Nathan dengan hati-hati.

"Hahaha, Siapa? Sheira maksud lo? cie anak es batu mulai penasaran."

Ucapan Reyhan membuat Nathan bergidik ngeri,

"Tutup mulut lo, Gue pengen ketemuan. Ada hal penting yang harus gue sampaikan ke dia." Jelas Nathan.

"Ada masalah apa nath? lo baik-baik aja kan? gue belum kasih tau apa-apa soal lo ke Sheira."

"Gue engga ada masalah, lo hubungin dia untuk besok ketemuan aja di kafe B kalau dia engga ada acara." Ucap Nathan datar dan langsung mematikan teleponnya tanpa ingin mendengar ocehan Reyhan.

Nathan merapihkan bukunya dan memasuki kamarnya yang sangat rapih dan luas ditambah dengan kasur king size miliknya, dan juga kamar yang bertemakan classic grey.

Nathan memang manusia yang dingin dan datar, namun ia sangat hangat dan humble jika dengan orang terdekatnya. Ia sangat menyukai kesunyian, padahal ia tidak pernah mempunyai masa lalu yang kelam ataupun sebagainya. Ia hanya perlu dituntut menjadi orang yang tegas dan disiplin, karena status dia yang sebenarnya adalah pewaris satu-satunya perusahaan Alexander Corp.

Umurnya yang masih 27 tahun, tetapi sudah disuruh memiliki seorang istri sejak 2 tahun lalu oleh orang tuanya saat ia berumur 25 tahun. Padahal Nathan memiliki target menikah saat umur 32 tahun, namun saat ia tadi mendegar Divon bilang "papa juga masih nunggu calon menantu papa datang, itu syarat papa agar papa tidak terlalu memaksamu menjadi pewaris perusahaan papa." Dan satu-satunya cara agar dia bebas dari tuntutan pewaris perusahaan, adalah menikah. Walaupun pasti jika Divon pensiun, Nathan akan terus dikejar oleh Divon untuk tetap menggantikannya di perusahaan.

"Argh, apa ini keputusan yang tepat? menikah?" Gumam Nathan sambil mengacak rambutnya.

tring!

Terdengar notifikasi dari handphone milik Nathan.

Nathan menghela nafas saat melihat isi dari pesan tersebut.

"Selamat malam Dokter Nathan, Besok anda memiliki jadwal pertemuan dengan para dokter sesepuh. Dan sekaligus penghargaan dan penaikan jabatan anda. Persiapkan diri anda!"

Begitulah isi pesan dari Aldo yang beritahukan kepada Nathan. Jadwal besok memanglah sangat padat, namun pasti setelahnya akan lebih padat. Jadi mau tidak mau besok Nathan harus tetap menemui Sheira si wanita cantik itu. Ia sudah memikirkannya karena hanya Sheira yang diam-diam membuat Nathan tertarik, padahal sudah banyak wanita cantik yang dikenalkan oleh Reyhan dan Titan.

Nathan merebahkan diri di kasur king sizenya, dan berharap kenaikan jabatan nya esok bisa berjalan lancar. Ini adalah kesempatan besar untuk membuktikan kepada Divon bahwa Nathan juga mampu membuatnya terpukau dengan hasil kerjanya dan perjuangannya. Karena tanpa sepengetahuan Divon, Nathan memiliki 2 Rumah Sakit besar di Los Angeles. Dan niatnya ingin menambahnya di daerah yang lebih membutuhkan bantuan medis, namun menunggu tabungannya lebih banyak.

Padahal jika Nathan menerima untuk menggantikan Divon, ia bisa mempunyai lebih dari 1000 Rumah Sakit besar tanpa harus repot-repot mengumpulkan uang yang banyak dan memperjuangkan kenaikan jabatannya. Tetapi Nathan tidak mau menggunakan dan memanfaatkan uang atau kepemilikan orang tuanya. Ia harus menjadi anak yang bertanggung jawab dan mandiri, karena sudah dari kecil ia hidup dengan penuh kemewahan, jadi apa salahnya untuk mencoba menjadi manusia yang lebih berguna? yang bukan hanya bisa memanfaatkan kekayaan orang tua.

Nathan memang dari dia saat masih bersekolah menengah pertama ia sangat berminat dibidang kesehatan. Dan saat itu pun Divon menyetujuinya dan mendukungnya namun Divon tidak menyangka jika Nathan menolak untuk menggantikannya di perusahaan Alexander Corp.

Dan biarlah waktu yang akan menjawab, lagipula targetnya sekarang adalah menaikan jabatan dan mendapatkan wanita itu secepatnya.

Akankah Sheira mau menerima tawaran Nathan???

...***...

Terpopuler

Comments

Thor TTD

Thor TTD

2 like

2021-07-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!