My Perfect Doctor
"Sheira, kenalin ini Nathan." Ucap Reyhan memperkenalkan sahabatnya itu kepada teman dari pacarnya.
Sheira menjabat tangan milik Nathan, "Sheira."
Tampaklah senyuman sangat tipis milik Nathan yang membuat jantung Sheira berdetak kencang saat mendengar suara seraknya, "Nathan"
"Dia emang kaku dan dingin, tipe lo banget kan?" Bisik Deya pelan.
Sheira kembali menatap intens Nathan, ia seperti tidak asing saat melihat manik mata itu.
Reyhan tiba-tiba tertawa melihat Nathan dan Sheira, "Ini kenapa suasananya jadi kaku? Kalian berdua lagi sesi bisu ya?"
"Deya, kita duduk disana aja yuk." Ucap Reyhan dan langsung menarik Deya untuk ke tempat yang dipilih oleh Reyhan.
Deya melirik Sheira dan mengedipkan sebelah matanya untuk mengisyaratkan 'semoga berhasil'
Sheira membulatkan matanya tak menyangka dia di titipkan oleh pria es yang berada di sampingnya, bahkan belom sampai 24 jam mereka berkenalan.
"Kenapa harus di bar sih? Engga ada yang elitan dikit gitu? Restoran kan lumayan." Gumam Sheira dikeramaian tetapi masih di dengar oleh Nathan.
"Apa itu kesukaanmu? Meracau?" Ucap Nathan datar.
"Apa maksudmu tuan es?"
Nathan hanya mengidikkan bahunya dan berjalan mencari kursi bar yang kosong.
Sheira hanya terus-terusan menggerutu tidak jelas dan gerutuannya terhenti saat ia menubruk punggung kokoh milik Nathan.
Nathan berbalik dan mendekat ke arah telinga Sheira dan membisikan sesuatu, "Berhentilah menggerutu, atau..." Ucapan Nathan terhenti dan menatap Sheira tepat di bibir pinknya yang sedikit memakai lipgloss.
Yang bibirnya merasa diperhatikan pun langsung menunduk malu. Dan yang benar saja Nathan kembali berbisik, "Kamu terlalu polos, baby."
Setelah mengucapkan itu, Nathan pergi meninggalkan Sheira yang sedang kebingunan dengan perlakuan Nathan kepadanya.
"Hei pria es! Jangan tinggalkan aku!" Teriak Sheira kesal dan langsung menyusul Nathan.
"Ngapain mengikutiku?" Tanya Nathan datar.
Sheira sungguh sial mengapa dia harus dibawa ke club oleh Reyhan dan Deya, padahal dirinya sangat anti dengan musik club ataupun tawaran alkohol.
Sheira kembali menunduk saat Nathan menatapnya dengan tajam- "A—aku jarang kesini."
Terdengar Nathan yang menghela nafas panjang, dia tidak berfikir bahwa Reyhan sang sahabat karibnya, meninggalkannya berduaan dengan wanita yang ia anggap polos dan lugu.
Nathan dan Sheira berusaha mencari keberadaan Reyhan dan Deya, tetapi sama sekali tidak kelihatan batang hidungnya.
"Kemana mereka?" gumam Nathan dalam hati.
"hm, Nathan." Panggil Sheira lembut.
Nathan langsung menatap Sheira dengan tatapan datar dan tajamnya, "apa?"
"bagaimana kalau kita duduk dulu ditempat kosong? Soalnya aku pusing disini ramai sekali dan musiknya sangat kencang" Usul Sheira.
"Baiklah, kita ke tampat vip saja." Jawab Nathan sambil langsung menggandeng tangan milik Sheira.
Dan tanpa disangka, Sheira terkejut saat tangannya digandeng oleh Nathan, "Ada apa ini? kenapa jantung gue jadi deg deg an gini sih"
Sesampai diruang vip, hanya tersisa 2 meja bar yang kosong, karena memang tempat vip jugalah sangat ramai.
"Ingin pesan apa?" Tanya Nathan.
Sheira berfikir sebentar, "es teh tawar ada gak?"
"Tidak." Jawab Nathan singkat.
"baiklah terserah kamu saja." Ucap Sheira pasrah, karena memang dia belum pernah memesan minuman di club.
Nathan memesan minuman jus orange dua gelas, untuknya dan untuk Sheira. Saat menenggak minuman, Nathan melihat Reyhan dan Deya yang duduk tidak jauh dari mereka.
"itu mereka." Ucap Nathan.
Sheira langsung melihat ke arah mata Nathan, dan yang benar saja matanya ternodai melihat adegan itu.
"Akan kuhabisi kau Reyhan dan Deya" gumam Sheira dalam hati.
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
𝕻𝖔𝖈𝖎𝕻𝖆𝖓
yu, gabung di BCM....
untuk belajar bareng .
kalau kalau bersedia follow me maka kalian akan dapat undangan
thank you all
2024-11-06
1
Thor TTD
like to you
2021-07-29
0