**لقاء الأصدقاء القدامى
liqa' al'asdiqa' alqudamaa
(Bertemu dengan sahabat lama)
Happy Reading❤️
Brugh!
Lelaki tampan, jangkung dan berkulit putih itu baru saja menyenggol pundak Khansa.
Keduanya saling tatap, perlahan namun pasti Khansa melihat dengan lekat wajah pria itu.
Tampan. Batinku bergumam.
"Hai." Dia mengulurkan tangan kepada Khansa, namun dengan santainya Khansa masih terus menatap wajahnya.
"Apa kamu benar-benar tak mengingatku lagi?"
Seketika Khansa sadar dari lamunannya.
Kening Khansa berkerut, ia memang ingin mengucapkan nama seseorang. Tapi ia takut salah.
"Hafizh Alfareza Al-Jaber," Dengan sebuah bisikan yang lembut di telinga Khansa, sangat cukup untuk membuat bulu kuduk Khansa berdiri.
Kedua bola mata Khansa membulat, bagaimana tidak. Reza teman ketika ia duduk di bangku SMA terlihat begitu tampan dan membius wanita yang memandangnya.
"Re- Reza?" Khansa mengucapkan nama, dan masih membutuhkan sebuah kepastian.
Anggukan kepala sang pria cukup untuk memperjelas semuanya.
"Bagaimana bisa? Ah maksudku, sejak kapan kamu kembali ke Indonesia lagi? Lalu darimana kamu tahu jika aku berada disini?" Cecaran pertanyaan tiada hentinya Khansa lontarkan.
"Aku sudah berada didepan pondok pesantren Abah kamu selama satu jam. Setelah mendarat di bandara Ngurah Rai, aku langsung menuju pondok pesantren Abah kamu. Aku bertanya dengan warga sekitar, katanya tadi siang ada acara lamaran seorang pemuda. Pemuda yang terlihat sederhana melamar Aisyah, apa itu benar? Lalu tak berselang lama aku melihat kamu keluar membawa mobil dengan kecepatan tinggi. Jadi aku langsung mengikuti kamu." Reza berusaha menyakinkan dirinya, bahwa berita itu tak benar.
Kali ini Khansa mengangguk lirih.
"Iya, Aisyah dilamar seorang pria.
Kenapa kamu tidak menghubungi ponselku?
Kan bisa saja aku keluar rumah untuk menemui mu." Plak! Tangan Khansa menepuk pundak Reza.
"Bagaimana bisa aku mengubungi kamu, nomor ponselmu saja aku tidak punya.
Aku hanya punya messenger Aisyah, tapi ia sama sekali tak membalas pesanku." Terlihat guratan kekecewaan pada raut wajah Reza.
"Sudah berapa lama kamu chatting dengannya?" Khansa mulai kepo.
"Cukup lama, ia bahkan pernah mengirim puisi ini kepadaku. Maka dari itu kedatanganku kembali ke Indonesia untuk melamarnya, tapi sepertinya aku sudah terlambat."
"Mana?" Khansa menadahkan tangannya, pertanda ia meminta melihat ponsel Reza.
Reza langsung memperlihatkan pesan Aisyah kepadanya.
**Bawa aku dalam kehidupanmu
Jadi tulang rusukmu
Ibu dari malaikat kecilmu
Lembar demi lembar kalender kita lewati
Susah dan senang selalu kita nikmati
Sejauh apa pun hubungan yang kita lalui
Di mata orang tua hubungan tak diakui
Kita perlu solusi tuk dapat direstui
Tekad kita miliki satukan dua sisi
Kesampingkan emosi berdasarkan birahi
Pemikiran labil yang kan berujung di aborsi
Gak mungkin selamanya status kita tak jelas arahnya seperti ini
Sembunyi di balik banyaknya pertanyaan
Terdiam dan penuh harapan
Harapanku
Aku ingin kau halalkanku
Segera untuk lamar aku
Jadilah imam di masa depanku
Hafizh Alfareza
Kita berdua tau
Yang orang tua mau
Beri aku waktu
Yang tepat tuk merayu
Jangan lagi kau meragukan
Semua akan aku lakukan
Yakin pasti aku temukan
Cara untuk menyatukan
Bantu aku agar bisa meyakinkan
Kita siap melangkah ke pelaminan
Tuhan tau kau dan aku punya keingingan
Niat sungguh-sungguh bukan sekedar gurauan di dunia maya**.
"Al Jaber kamu hilang kemana? Jangan bilang kalau Aisyah belum tahu siapa Ayah dan keluargamu?" Khansa menatap Reza tajam.
Reza menggelengkan kepalanya.
Nama lengkap Reza adalah Hafizh Alfareza Al Jaber
Ayahnya merupakan orang penting di Arab Saudi, Ayah Reza bernama Muhammad Al Jaber.
Ibu Reza merupakan istri ke-4 Al Jaber yang berasal dari Indonesia.
↘️↘️↘️↘️↘️
...Al Jaber adalah pendiri perusahaan hotel, makanan, dan real estate yang berbasis di London yang memiliki lebih dari 50 properti di Inggris, Prancis, Mesir, Austria, dan Portugal. ...
...Negara : Arab Saudi...
...Kekayaan bersih : USD 7,19 miliar...
...Umur : tidak diketahui...
...Sumber kekayaan : Retail...
⛔⛔⛔⛔⛔⛔
"Sejujurnya aku ingin menikah Khansa." Kata itu terucap begitu yakin, namun juga begitu sakit.
"Kenapa kamu ingin menikah?" Pertanyaan Khansa yang begitu menggelitik.
"Tidak ada yang lebih baik didunia ini bagi seorang Muslim setelah menyembah Allah, selain mendapatkan istri yang shaleh, cantik apabila dipandang, patuh apabila diperintah, memenuhi sumpah pernikahan, menjaga dirinya dan kekayaan suami disaat suami pergi, dan mengasuh anak-anaknya.
Sejujurnya semua itu sudah aku temukan pada sosok Aisyah, tapi ternyata aku terlambat."
Ya, kamu memang benar Reza. Semua yang terbaik selalu Aisyah punya. Begitu banyak orang yang menyukainya, tidak seperti aku. Wanita jahat yang berada di tengah-tengah keluarga Surga.
Aku sosok Neraka yang salah alamat lahir dari rahim Umi. Entah mengapa aku makin membenci adikku sendiri. Batin Khansa menjerit.
Tak lama kemudian, Azka dan Fitria datang.
Fitria langsung berhambur memeluk Khansa, dan Fitria begitu terkejut ketika melihat sosok Reza sedang bersama Khansa.
Begitu rumit memang cerita persahabatan di antara mereka semua.
Seolah semua saling memendam perasaan masing-masing sedari remaja.
Fitria memendam cinta kepada Reza
dan Azka memendam cinta begitu dalam kepada Khansa.
Dan Reza? Ia memendam cinta kepada Aisyah, sedari awal ia ingin mendekati Aisyah melalui Khansa. Tapi sampai saat ini itu tidak pernah berhasil.
Ternyata kamu tidak pernah berubah Khansa, didepan orang lain yang tak kamu suka bahkan didekat keluarga, kamu selalu terlihat jahat, keras kepala dan pembangkang. Tapi lihat kamu jika dengan dunia keinginanmu dan sahabat-sahabatmu, seolah kamu berubah menjadi peri.
Tapi tak tahu kenapa, aku lebih mencintai sosok Aisyah yang sangat sulit aku gapai. Sedangkan sedari remaja aku sudah dekat dan bersahabat denganmu.
Reza tertawa geli dengan pemikirannya itu.
"Hai, apa kabar Reza?" Fitria mengulurkan tangannya. Reza menyambutnya dengan simpul senyum manisnya.
"Bro! Tolong ganti minumannya dengan minuman biasa saja, untuk hari ini kita dilarang mabuk." Dengan lantang Azka menggeser deretan botol bir dan wine yang sudah di pesan Khansa.
"Kenapa begitu? Aku kesini karena memang aku mau mabuk Azka Elzafran Bagasditya!
Lancang kamu mengatur hidupku!
Kamu tak ada bedanya dengan Abah!"
Raut kebencian terlihat jelas dari wajah Khansa!
Itu yang membuat selama ini Azka mengurungkan niatnya untuk memberitahu Khansa tentang perasaannya selama ini.
Meluluhkan kerasnya batu begitu sulit, apalah daya Azka hanya setetes air. Yang harus sabar meluluhkan sang batu.
"Benar yang Azka katakan Khansa, aku juga sedang tidak ingin berada lama-lama di tempat ini. Kita ke Mall Galeria saja, kita makan-makan sepuasnya dan kalian boleh beli apa saja. Aku yang akan membayarnya, aku dengar juga ada panti jompo baru tak jauh dari sana. Besok kita juga harus kesana jika kalian semua punya waktu. Anggap saja ini sebagai kegiatan baru kita untuk hari ini dan besok." Reza menyampaikan ide.
"Aku setuju." Azka antusias dengan ide Reza, namun sejujurnya juga ia kesal dengan kehadiran Reza yang begitu mudahnya akrab dengan Khansa.
Mereka berempat menghabiskan waktu pada malam itu bersama, lalu berpisah pada pukul 22.00.
"Aku nginep di rumah kamu aja ya Fit?" Fitria merasa heran, ada apa dengan sahabatnya ini.
"Hm- baiklah, tapi aku ga akan tanggung jawab jika Abah kamu murka ya."
"Ya-" Jawab Khansa pendek.
Diliriknya ponsel berbandrol harga puluhan juta di tangannya itu. Ternyata Abah, Umi dan Aisyah menghubunginya sedari tadi.
50 Panggilan tak terjawab dari ketiga orang itu.
Khansa acuh, rasa sakit dihatinya lebih menang saat ini.
Kelembutan hati merupakan dambaan setiap insan. Begitu juga dengan bapak KH Muhammad Kholil, di setiap sujud ia selalu berharap agar Allah sedikit memberikan kelembutan hati kepada anaknya yang bernama Khansa. Dengan kelembutan hati akan dicapai keimanan yang tulus yang mampu menjadikan pribadi seseorang lembut dan berakhlak mulia seperti Aisyah.
Perempuan adalah makhluk ciptaan Allah yang sangat mulia. Agama Islam meninggikan derajat seorang perempuan sehingga dia menjadi salah satu aspek penting dalam beribadah kepada Allah. Pada dasarnya, perempuan memiliki hak khusus di mana ia harus dimuliakan.
Bukti kemuliaan perempuan tersebut sering tertulis dalam Alquran, khususnya pada Surah An-Nisa.
Bukan Nisa sabyan lo ya🤭
↘️↘️↘️↘️
...Dari Abdullah bin Amr, Rasulullah SAW bersabda:...
...“Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah istri yang salihah.”...
...(HR. Muslim)....
Dari Abdurrahman bin ‘Auf radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda:
“Jika seorang wanita menunaikan salat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadan, menjaga ***********, dan menaati suaminya; niscaya akan dikatakan padanya: ‘Masuklah ke dalam surga dari pintu mana pun yang kau mau."
(HR. Ahmad).
Sepenggal harapan itu yang ingin Abah wujudkan dalam diri Khansa, bukan maksud hatinya ingin membedakan antara Khansa dan Aisyah.
Tapi Khansa yang selalu membuat Abah hilang kesabaran jika menghadapinya.
Setetes air mata jatuh, saat Abah memikirkan Khansa di dalam mobil.
Abah, Umi dan Aisyah melakukan perjalanan ke Lombok untuk dakwah. Dengan diantar oleh beberapa santriwati dan santri pria yang akan ikut meramaikan dakwah Abah disana.
Dua mobil itu berjalan beriring-iringan menuju lokasi tujuan.
***
Sementara itu Khansa tengah asyik curcol bersama Fitria, setelah mengabaikan telepon keluarganya. Khansa bercerita kepada Fitria tentang pokok permasalahannya di rumah.
Ftiria tak pernah merasakan apa yang di rasakan oleh Khansa, karena kebetulan Fitria adalah putri semata wayang di keluarganya.
Bukan salah bunda mengandung, kalau Khansa tumbuh menjadi pribadi perempuan yang tomboy. Blak-blakan, cuek, dan suka ketawa-ketiwi menghibur para teman-temannya di kampus. Karena Khansa tidak pernah mendapatkan kebebasan berekspresi sesuai dengan keinginannya jika ia berada dirumah.
Batin Fitria mengambil kesimpulan demikian.
Kabut awan hitam berlalu, gelapnya malam mulai berganti dengan hadirnya sang surya.
Rasa dan asa berbaur menjadi satu, untuk melewati sedikit waktu. Di dunia yang fana ini.
Khansa yang sudah bangun sedari subuh, ia berpamitan kepada keluarga Fitria untuk segera pulang.
Khansa tak mau membuat semuanya semakin runyam nantinya.
Namun Khansa kini membelalakkan kedua bola matanya, baru saja ia memarkirkan mobilnya.
Ia di kejutkan dengan halaman Pondok pesantren telah berjejer rapi dan banyak kursi-kursi pelayat. Bendera kuning berkibar, dan ada begitu banyak orang dihalaman itu. Bahkan sangat banyak.
...Cerbung....
...Hai semuanya!...
...Salam hangat dari penulis recehan, alias remahan rengginang yang masih gurih untuk jadi cemilan....
...Tolong tinggalkan jejak kalian disini ya, klik Like, comment dan Votenya. Mmm- Hadiahnya juga boleh kali ya....
...Jika berkenan jangan lupa untuk mampir juga di karyaku yang lainnya yang tak kalah serunya ya....
↘️↘️↘️↘️↘️↘️↘️
...~Terjebak Pernikahan Mr Bule Di Bali...
...~Siapakah Jodohku?...
...~Obsesi Tingkat Tinggi...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Ade Hadijah
ceritanya baru mulai sudah ada yg meninggal... siapa yg meninggal?
2022-09-03
0
Q Dleva
cerita nya bgus thorr 😊
2021-04-29
0
Chery Sii Kelinci Madu
like
2021-04-20
0