Sudah jam sembilan malam dan Manda belum datang ke rumah Moetia.
Moetia yang merasa agak lelah hari ini memutuskan untuk pergi tidur saja.
Sementara di rumah Bagas, Manda terlihat sangat sedih karena sudah malam Bagas belum juga kembali.
" Maaf Tante, sudah malam. Manda permisi dulu Tante " ucap Manda lalu bergegas memesan taksi online
Belinda jadi tidak enak hati, karena seharusnya Bagas menemani Manda selama di kota ini.
" Tante minta maaf ya Manda, si Bagas kayak nya lagi sibuk banget sama kerjaan nya, maklumlah Manda ada proyek baru kayak nya dia " terang Belinda panjang lebar
Manda hanya tersenyum lalu berpamitan dari sana.
Satu jam kemudian Manda sampai di rumah Moetia.
Orang tua Moetia menyambut kedatangan Manda dengan ramah.
" Apa kabar Tante, om " sapa Manda sambil tersenyum
" Wah, model kita ini makin cantik aja " sahut Aries papa Moetia
" Selamat datang sayang, Moetia ada di kamar nya, hari ini dia lagi banyak kerjaan, mungkin sekarang dia sudah tidur. Lebih baik sekarang kamu istirahat dulu di kamar kamu " terang Soraya
Manda mengangguk paham
" Iya Tante, Manda ke kamar dulu ya. Malam om Tante " ucap nya sambil lalu
Manda pun memasuki kamar yang sudah di siapkan oleh Moetia dan keluarganya.
Manda meletakkan tas nya di sofa, dan merebahkan dirinya di kasur
" Seperti biasanya sangat rapi dan sesuai seleraku, tapi apa yang aku katakan pada Moetia besok ya, gak mungkin aku bilang ke dia kalau sebenarnya aku kesini menemui Bagas kan ! " gumam Manda
Manda kembali duduk dan memeriksa ponsel nya
" Apa Bagas masih tidak menyukai ku, dia bahkan sama sekali tidak mengirimkan pesan, kalau aku ceritakan ini pada Moetia, apa yang akan dia pikirkan. Seorang Manda, model terkenal di acuhkan oleh seorang pria ? tidak... Moetia tidak boleh tahu dulu sebelum aku bisa mendapatkan hati Bagas " serunya dalam hati
Manda kemudian meletakkan kembali ponselnya ke atas meja, lalu pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya, setelah itu dia tidur.
Jam sebelas malam Bagas baru kembali ke rumah nya.
Belinda masih menunggunya di ruang tamu, dan ketika Bagas masuk ke dalam rumah
" Dari mana saja kamu ? " tegur Belinda
Bagas duduk di sofa di depan Belinda
" Aku bukan Roni atau anak kecil yang harus ibu tunggu hingga malam jika belum pulang " sahut Bagas santai
Belinda melipat tangan nya di depan dada
" Ada apa dengan mu Bagas, bukan kah kamu harusnya menemani Manda hari ini " protes Belinda
Bagas berdiri dan merangkul Belinda
" Jangan memaksa ku Bu, aku tidak mencintai nya " pinta Bagas
Belinda menghela nafasnya
" Baiklah setidaknya beri dia kesempatan dulu, jika satu Minggu ini dia tidak bisa menarik perhatian mu, ibu janji tidak akan lagi memaksa mu " tegas Belinda
" Baiklah " jawab Bagas singkat lalu meninggalkan Belinda
' Huh, dasar anak ini. Sebenarnya apa yang kurang dari Manda ? ' tanya Belinda dalam hati
Di dalam kamar nya, Bagas meletakkan ponsel dan jam tangan nya di atas meja.
Lalu bergegas mandi, saat berada dalam guyuran shower, Bagas teringat kejadian saat Moetia terjatuh di atas nya di pantai tadi.
Bagas tersenyum sendiri
' Apa yang aku pikirkan ' batin nya lalu lekas menyudahi kegiatan mandi nya.
Setelah berganti baju, Bagas merebahkan dirinya di tempat tidur.
Dia mengambil ponselnya, dia mencari nomor Moetia
" Ya Tuhan, apa yang aku pikirkan sebenarnya? bahkan aku tidak punya nomor nya. Aku pasti sudah tidak waras " gumam Bagas
Dia meletakkan kembali ponselnya diatas meja lalu tidur.
Keesokan harinya
Moetia bergegas masuk ke kamar Manda lalu menarik selimutnya dan berteriak membangunkannya
" Manda bangun " teriak Moetia
Moetia menguap lalu menyandarkan kepalanya di sandaran tempat tidur.
" Jam berapa ini, kenapa pagi-pagi begini kamu sudah bangun Moetia ? " tanya Manda lemas
Moetia tersenyum
" Ayo katakan, sebenarnya apa tujuan mu kemari ? " tanya nya penasaran
Manda terkejut
' Apa dia sudah tahu ? ' batin Manda
" Apa maksud mu ? " elak Manda berpura-pura
Moetia duduk di sebelah Manda
" Aku baca sebuah artikel gosip kalau sebenarnya kamu kesini menemui calon suami mu, katakan Manda siapa lelaki beruntung itu ? " tanya Moetia sangat antusias
Manda menggeleng kan kepalanya berkali-kali
" Percaya akun gosip, kamu kan sudah tahu pada siapa hati ku berlabuh, aku ini tipe wanita setia " terang Manda
Moetia terkekeh
" Pria yang kamu suka sejak kuliah itu, yang sekarang kamu tidak tahu dia tinggal dimana ? " tanya Moetia
' Sebenarnya sekarang aku sudah tahu dia tinggal dimana, karena itu juga aku ke kota ini. Tapi aku tidak akan mengatakan nya padamu, sebelum dia jadi pacar ku ' batin Manda
Melihat Manda malah bengong dan tidak menjawab pertanyaan nya, Moetia menggoyangkan bahu Manda
" Hei, kamu kenapa malah melamun ? " tanya Moetia
Manda menggeleng
" Gak kok, kamu sih belum pernah jatuh cinta. Kalau kamu sudah jatuh cinta sama seseorang nanti, maka kamu juga pasti seperti aku. Tak bisa pindah ke lain hati " ucap Manda penuh makna
Moetia kembali tertawa
" Ha ha ha... gitu ya, tapi kan kamu tahu selama sekolah sampai kuliah aku gak boleh pacaran, aku bahkan tidak punya teman pria " ucap Moetia
" Itu kan dulu, sekarang kan sudah boleh. Buruan cari pacar ! " seru Manda
" yang ngomong aja belum punya pacar " ejek Moetia balik
Manda tersenyum
" Gimana ya Ti, meskipun banyak yang mau jadi pacar aku, tapi aku kan selektif tuh, sejauh ini gak ada yang kualitasnya diatas my Prince " tegas Manda
" Emang si Prince itu orang nya gimana sih ? " tanya Moetia penasaran
" Kalau aku kasih tahu, kamu jangan jatuh cinta sama dia ya " tegas Manda
" Ih, kenal juga enggak. Lagian dia dimana aku dimana ? " sahut Moetia
' Dulu dia emang di kota aku, sekarang dia di kota mu ' batin Manda
Manda memeluk bantal dan membayangkan bagaimana dia akan mendeskripsikan Bagas
" My Prince itu tampan, dia tidak manis tapi sangat tampan, bedain ya Ti " seru Manda
" Iya iya terus ! " jawab Moetia
" Dia itu kayak punya sesuatu yang bisa bikin aku tuh gak bisa berpaling waktu memandang nya " terang Manda
Moetia mulai terdiam, karena sekilas wajah Bagas muncul di benak nya
' Kok seperti dia ya ' batin Moetia
" Waktu dia bicara, walaupun itu di tempat yang ramai, tapi rasanya tuh kayak cuma suara dia yang bisa aku dengar, dan aku gak peduli dengan suara lain " ucap Manda sambil tersenyum
" Waktu dia diam, dunia seperti ikut diam. Pokoknya dia itu.... " Manda memutus kalimatnya karena melihat Moetia melamun
" Hayo " Manda mengagetkan Moetia
" Kamu gak lagi ngebayangin my Prince kan ? " tanya Manda menyelidik
Moetia tersenyum
" Aku sih lagi berusaha merealisasikan deskripsi kamu ya, tapi aku bingung deh... Emang nya ada pria sesempurna itu ? " tanya Moetia
" Ada dong, my Prince nya aku " ucap Manda dengan ekspresi lucu membuat mereka berdua tertawa bersama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 186 Episodes
Comments
Nur Aisyah
nice
2021-09-13
1
Ariana Salihin
nice
2021-09-13
1
J.R.Jeremy
mampir
2021-09-13
0