Setelah sarapan Moetia menemani Manda berkeliling kota
" Serius gak masalah kamu gak ngantor ? " tanya Manda
" Aku sudah minta ijin sama atasan aku, gimana kalau kita ke rumah belajar nya Kak Sisilia ? " ajak Moetia
Manda pun terlihat antusias
" Boleh juga tuh, sudah lama aku gak kesana " jawab nya
Mereka berdua akhirnya pergi ke rumah belajar yang didirikan oleh kakak sepupu Moetia yang bernama Sisilia.
Rumah belajar sederhana yang di kelilingi taman bermain dan taman bunga.
Tempat dimana semua orang, dari mulai anak-anak, remaja bahkan orang tua yang mau belajar membaca dan mengembangkan kreativitas mereka.
Seluruh kegiatan di rumah belajar Sisilia ini gratis tanpa biaya.
Donatur nya adalah keluarga besar Setiawan kakek Moetia.
Manda dan Moetia memasuki area rumah belajar.
Terlihat beberapa orang wanita sedang belajar menjahit dan beberapa anak sedang bermain di taman.
Moetia dan Manda masuk ke kantor Sisilia
" Assalamualaikum kak Sisil " sapa Manda dan Moetia
Sisilia menoleh
" Waalaikumsalam " jawab nya lalu menghampiri Moetia lalu memeluk nya
" Aku juga mau di peluk " rengek Manda
Sisilia tertawa lalu memeluk Manda
" Kapan kamu datang ? aku sudah lihat banyak iklan mu di televisi dan majalah, bagaimana kalau kamu promosi kan rumah belajar ini ? " tanya Sisilia
Manda berdecak kesal
" Aku baru datang, dan kamu ingin aku bekerja tanpa gaji, yang benar saja kak " protes Manda sambil tersenyum mengejek Sisilia
Sisilia menepuk lengan Manda
" Aduh, lihat lah Moetia kakak sepupu mu sama sekali tidak berubah, tidak bisa di ajak bercanda sama sekali " keluh Manda
" Siapa bilang, aku juga sedang bercanda " sahut Sisilia menaikan alis nya mengejek Manda
" Dasar kuno " seru Manda meledek Sisilia
" Apa !!! " teriak Sisilia
" Kuno " teriak Manda lalu berlari karena Sisilia sudah mengambil ancang-ancang ingin memukul Manda.
Mereka berkejar-kejaran seperti anak kecil, dari dulu Sisilia memang suka mengejek Manda begitu pula sebaliknya.
Moetia menggeleng kan kepalanya berkali-kali melihat kelakuan sepupunya dan sahabatnya.
Tiba-tiba seorang anak perempuan kira-kira berumur lima tahun menghampirinya, menarik jari Moetia
" Ada apa sayang ? " tanya Moetia berjongkok dan mensejajarkan dirinya dengan anak perempuan itu.
Anak itu tidak menjawab tapi memberikan sebuah buku pada Moetia.
Moetia mengambilnya, dia melihat sampul buku itu, buku cerita anak-anak.
" apa kamu ingin kakak, membacakan buku ini ? " tanya Moetia
Anak perempuan itu tersenyum dan menganggukkan kepalanya dengan cepat.
" Baiklah, kakak bacakan untuk mu. Kita duduk disana ya " ucap Moetia menggandeng anak itu ke sebuah kursi panjang di pinggir taman.
Sementara itu di kantor Moetia
Semua karyawan departemen fashion design sedang sibuk mempersiapkan meeting dadakan yang di minta oleh Wiguna grup.
" Gina, dimana Moetia ? harusnya dia yang bertanggung jawab untuk proyek ini kan " tanya Samsul salah seorang karyawan departemen ini juga
" Dia cuti Sul " jawab Gina singkat
" Gina jangan panggil aku Sul kenapa sih ? emang aku bisul ? " protes Samsul
Gina yang dari tadi pusing menyiapkan dokumen akhirnya tertawa lepas
" Ha ha ha , lha nama kamu kan Samsul, dipanggil Sul, gak salah dong ! " ucap Gina
" Panggil Sam, gitu biar keren " sahut Samsul
Gina makin terbahak mendengarkan Samsul, hingga Ariyanti menggebrak meja
" Serius ini mah, kita gak bisa kelar dalam dua jam " keluh Ariyanti
" Terus gimana ? " tanya Samsul
" Telepon Moetia aja Gin, gak bakal kelar, bisa di skors kita sama juragan Hansen " jawab Ariyanti dengan logat Sunda nya
Gina menoleh ke Samsul dan Ariyanti bergantian
" Tapi dia lagi cuti, gimana dong ? " tanya Gina
" Kumaha iye, gak ada cara lain. Bilang aja ke si Moetia nanti kita traktir makan odading gitu " sahut Ariyanti
Samsul tergelak karena ucapan Ariyanti barusan.
" Iya Gin, bilang ke Moetia nanti kita traktir minum es cendol Abang Muklis " tambah Samsul
Gina menggelengkan kepalanya
' Gak ngerti aku, kenapa bisa satu tim sama orang-orang begini ' batin Gina
Meskipun ragu, tapi Gina akhirnya menghubungi Moetia
" Hallo " sapa Moetia
" Ti, sorry banget nih ganggu liburan kamu, tapi ini urgent banget " seru Gina
" Ada apa Gin ? " tanya Moetia
" Ke kantor sekarang ya Ti, Wiguna grup minta meeting dadakan, minta proposal perencanaan design perusahaan mereka dalam dua jam, please Ti, bantuin kita ya " pinta Gina
" Oke, aku kesana dua puluh menit lagi " ucap Moetia
" Makasih Moetia " ucap Gina lalu memutuskan panggilan teleponnya
" Dua puluh menit lagi Moetia datang, kita kerjain dulu yang bisa kita kerjain " seru Gina
" Siap bos " ucap Samsul dan Ariyanti kompak
Sementara itu di ruangan Hansen
Bagas dan asisten nya Reno sedang menunggu meeting yang dia ajukan, sebenarnya tadi pagi saat dia ke kantor nya.
Flash back on
Semua pekerjaan tidak dapat dilakukan nya dengan benar, mendadak pikirannya selalu memikirkan Moetia.
Hingga dia putuskan untuk menemui Moetia di kantor nya, tapi dia kecewa karena Moetia sedang cuti.
Reno mengamati perilaku atasan yang juga temannya ini.
" Sebenarnya kamu kesini cuma pengen ketemu Moetia ya ? " tanya Reno santai
Bagas tidak menjawab
" Aku sih punya ide " sambung Reno lagi
Bagas menoleh
" Apa ? " tanya nya singkat
' Jadi benar, dia uring-uringan dari pagi tadi cuma pengen ketemu Moetia ' batin Reno
" Minta proposal design nya selesai dalam dua jam, pasti Moetia bakal datang membantu departemen nya dan gak jadi cuti " terang Reno
Bagas tersenyum
" Oke, minta meeting dadakan dengan departemen design sekarang ! " perintah Bagas pada Reno
" Oke bos " jawab Reno
Flashback off
Setelah selesai membacakan cerita untuk seorang anak kecil tadi, Moetia menghampiri Manda dan Sisilia
" Manda, maaf ya aku harus ke kantor ada meeting dadakan " ucap Moetia tidak enak hati
Manda mengangguk
" Iya Ti, tenang aja aku masih betah disini kok gangguin kak Sisil " jawab nya sambil menyenggol bahu Sisil
Moetia pun pergi ke kantor
Dua puluh menit kemudian Moetia tiba di ruangan tim nya.
" Gimana Gin, sudah sampai mana ? " tegur Moetia lalu mengambil dokumen dari Gina
" Oke, aku lanjutin. Kalian siapin aja bahan yang lain " lanjut nya
Mereka mengerjakan proposal nya dengan cepat.
Dua jam yang diminta Bagas sudah selesai, dan mereka sekarang berada diruang meeting.
Seperti biasa Moetia menyerahkan copy an proposal nya pada anggota rapat, dan Gina yang mempresentasikan nya.
Selama meeting berlangsung, pandangan Bagas hanya tertuju pada Moetia yang tengah sibuk memperhatikan presentasi Gina.
Sesekali Reno harus menyenggol kaki nya agar Bagas memperhatikan presentasi yang sedang di lakukan.
" Jadi begitu pak Bagas dan yang lain, kami harap design kami sesuai dengan keinginan Anda " ucap Gina percaya diri sambil terus tersenyum
" Baiklah, saya setuju " ucap Bagas
Lalu semua terlihat sangat senang dan saling bersalaman memberi ucapan selamat.
Semua keluar satu persatu dari ruang meeting, ketika Moetia akan keluar Reno menahannya.
" Maaf Moetia, pak Bagas ingin bicara dengan anda " ucap nya lalu keluar dan menutup pintu ruang meeting
Moetia mendekat dan duduk di samping kursi Bagas
" Ada apa ? apa ada masalah dengan proposal nya ? " tanya Moetia
" Apa semalam kamu tidur nyenyak ? " tanya Bagas
Moetia mengangguk perlahan
" Iya, semalam tidur ku nyenyak, tapi apa hubungan nya dengan meeting hari ini ? " tanya Moetia lagi
" Moetia, meeting hari ini hanya alasan ku menemui kamu " ucap Bagas menatap mata Moetia yang kemarin sudah membuat Bagas mabuk kepayang hingga tak bisa berhenti memikirkan Moetia.
" Maksud kamu ? " tanya Moetia yang masih belum mengerti maksud Bagas
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 186 Episodes
Comments
Sri_07
up
2021-09-13
1
Nur Aisyah
up
2021-09-13
1
Ariana Salihin
like
2021-09-13
1