Dilema
" Ist, bibi yang bener dong beresin kamarnya.
Manda tuh paling gak suka kalau barang-barang gak pas di posisinya " seru wanita cantik yang sedari tadi sibuk menginteruksikan para pelayannya membereskan kamar karena hari ini sahabatnya akan datang.
Moetia Tamara, gadis cantik berusia 25 tahun yang sudah bekerja sebagai seorang fashion designer di sebuah perusahaan yang cukup besar di kota ini.
Sementara sahabatnya yang akan datang adalah....
Muthia Amanda yang biasa disapa Manda, gadis yang sama cantiknya dengan moetia umurnya 25 tahun bahkan tanggal lahir mereka juga sama.
Soraya ( mamanya Moetia ) dibuat geleng kepala melihat kelakuan moetia.
" Sayang, kalau dari tadi kamu gak ngerecokin bibi kamar ini sudah beres dari 2 jam yang lalu " ucap Soraya dari depan pintu
" Bi Yati sudah lelah non, itu meja rias sudah di pindahin 5 kali lho non! " ucap bi yati yang sudah berderai dengan peluh.
" Ya udah deh, mama aja yang lanjutin ngaturnya. moetia mau ke kantor dulu ! " jawab moetia sambil berlalu
Membuat bi yati dan bi Irah terkulai lemas di lantai.
Soraya terkejut melihat kondisi dua pelayannya yang sudah berusia hampir setengah abad itu.
Soraya kemudian menyuruh mereka untuk beristirahat dan melanjutkan pekerjaannya nanti saja.
Sementara itu di perjalanan menuju ke kantornya moetia masih tidak fokus karena memikirkan apalagi yang kurang dari penyambutan nya untuk sahabatnya itu...
" Apalagi ya..." Moetia masih berfikir
dan tiba-tiba brakkk...
" Astaga... apa itu?" Moetia merasa menabrak sesuatu.
Moetia melepas sabuk pengaman lalu keluar dari mobilnya, dia berlari ke depan dan terkejut karena melihat seorang pria memakai jaket merah maroon yang sudah jatuh dari sebuah motor
Moetia membantu pria itu berdiri
" Maaf maaf... apa kamu terluka "
pria itu berusaha bangkit lalu membuka helm yang dia pakai,
Moetia melihatnya tanpa berkedip
' *Oh tuhan... dia tampan sekali ' batin Moetia*
pria itu melihat Moetia dengan tatapan kesal
" Gimana sih bawa mobilnya, SIM nya dapet nembak ya... " seru Bagas pria yang tadi tertabrak oleh mobil Moetia
Bagas melambai lambaikan tangan ke depan wajah Moetia karena dia masih saja bengong
" Heh... dasar cewek aneh " Bagas pun jengah lalu meninggalkan Moetia
Ketika Bagas berusaha mengendarai motornya lagi beberapa orang menghampiri mereka, tidak ingin memperpanjang urusan dan karena sedang terburu-buru Bagas memutuskan untuk pergi saja.
" Mbak, gak papa ? " seorang wanita paruh baya menggoyangkan bahu Moetia membuatnya tersadar dari lamunannya
Moetia tersenyum kikuk
" Eh iya Bu, gak papa kok makasih ya "
Moetia lalu masuk kembali ke mobilnya lalu meninggalkan tempat itu.
Beberapa menit kemudian Moetia sampai di kantornya, dia buru-buru ke ruangannya karena sudah hampir terlambat untuk meeting.
" Ti, darimana aja sih... tuh bos besar dah uring-uringan aja dari tadi " sapa Gina teman satu tim Moetia
" Maaf gin, tadi ada kecelakaan kecil di jalan " jawab Moetia sambil mempersiapkan proposal nya
" Hah, kecelakaan terus kamu gak papa ? " Gina memperhatikan Moetia dari ujung rambut hingga ujung kaki
" Ha ha ha gak papa Gina... yuk ke ruang meeting sekarang " Moetia terkekeh lalu menggandeng tangan Gina menuju ruang meeting
Dan di ruang meeting, pak Hansen bos besar Moetia sudah menunggu mereka, ketika Gina dan Moetia masuk ke ruangan itu sudah banyak orang di dalam beberapa karyawan dan beberapa klien pak Hansen
Moetia segera menyerahkan copy an proposal kepada seluruh peserta meeting di ruangan itu sementara Gina yang mempresentasikannya.
Satu jam kemudian Gina selesai dengan presentasi nya
" Terimakasih... dan kami berharap dapat menjalin kerja sama dengan Wiguna grup " tutur Gina
pak Hansen terkesan lalu mendekati pimpinan Wiguna grup
" Pak Bagas bagaimana apakah proposal kami bisa anda terima " tanya pak Hansen sembari mengulurkan tangannya
" Tentu " Bagas menyambut uluran tangan pak Hansen
dan semua staf pak Hansen mendekat ke arah mereka untuk bersalaman dengan Bagas.
ketika giliran Moetia, dia sampai tercengang
" Kamu .. " gumam Moetia
Bagas menghela nafas nya
" Ck ... kenapa kamu lagi sih " Bagas mengacuhkan Moetia lalu keluar dari ruangan
Moetia sangat kecewa
' Huh.... kayaknya dia marah deh, tapi untung aja dia profesional, jadi gak bawa-bawa masalah pribadi ke kerjaan ' batin Moetia lega
Moetia masih sibuk merapikan berkas di ruang meeting, Gina menyenggol bahunya
" Eh ti, direktur Wiguna grup itu ganteng banget ya, katanya do'i masih single lho..." ucap Gina dengan nada agak genit
Moetia hanya memutar bola matanya
" Inget gin, bulan depan kamu dah mau merrid lho "
Gina tergelak
" Ya ampun, lihat cowok ganteng aku sampai lupa kalau bulan depan mau nikah ha ha ha "
Moetia hanya menggeleng kan kepalanya berkali-kali melihat tingkah Gina.
Mereka berdua akhirnya meninggalkan ruangan itu dan akan pergi makan siang di kantin perusahaan.
Dan di kantin saat Moetia akan mengambil sebotol minuman ringan seseorang juga tengah menyentuh botol minum itu bebarengan dengan Moetia
" Kamu lagi... " tegur Bagas
Moetia menarik tangan nya
" Maaf, silahkan... " ucap Moetia dengan sopan
Bagas mengambil minuman itu lalu berlalu pergi.
Sementara Moetia masih bengong melihat kepergian Bagas, Gina menyenggol bahunya
" Eh.... kenapa kamu? bengong aja, ayo buruan ambil minum nya terus kita makan " seru Gina
" Iya " jawab Moetia mengambil sebotol minuman ringan lalu mengikuti Gina duduk dan makan siang.
Setelah makan siang Moetia meminta ijin pada pak Hansen untuk keluar sebentar karena Moetia harus membeli kue kesukaan Manda
Di toko kue langganan nya, Moetia bertanya pada penjaga toko
" Mbak fruit cake ukuran sedang udah habis ya ? " tanya Moetia
" Masih mbak tinggal satu, tapi sepertinya tuan itu sudah mengambilnya " jawab penjaga toko menunjuk ke arah seorang pria yang sedang mengambil fruit cake yang tinggal satu itu
" Hah, dia lagi... satu, dua, tiga... " Moetia menghitung hari tangannya
" Tiga kali lho aku ketemu dia hari ini " gumam Moetia
" Ya sudah mbak, makasih ya " ucap Moetia yang hendak beranjak keluar dari toko kue
Akan tetapi sebelum dia keluar, seseorang memanggilnya
" Hey... kamu Moetia kan ! " seru Bagas
Moetia menoleh lalu tersenyum
" Hai pak Bagas, kebetulan sekali " ucap Moetia sambil melambaikan tangan ke arah Bagas
Bagas menyerahkan kue itu ke kasir lalu menghampiri Moetia
" Sedang apa? tidak jadi membeli kue? " tanya Bagas
" Kue yang ku inginkan, sudah anda beli kata penjaga toko itu yang terakhir " jawab Moetia
" Kenapa selalu begini ya, tapi jangan panggil anda atau pak ya, terdengar aku sangat tua " Bagas terkekeh
' Hah, dia tertawa.... padaku? apa aku bermimpi ? sebelumnya sikapnya sungguh sangat dingin seperti batu es ' batin Moetia yang heran melihat Bagas sangat berbeda dari yang tadi ditemuinya di kantor
" Tidak apa, kamu pasti membeli kue itu karena sangat menyukainya " ucap Moetia dengan sopan
Bagas menggeleng
" Tidak juga, aku membelinya untuk seseorang yang sangat menyukai kue itu " kata Bagas santai
Moetia menghela nafasnya
" Beruntung sekali orang itu " ucap Moetia
Bagas tersenyum
" Kamu terlihat sangat kecewa, bagaimana jika ku berikan untukmu saja " tawar Bagas karena melihat Moetia sepertinya sangat kecewa
Moetia menggeleng dan melambaikan tangan di depan dada beberapa kali
" Tidak usah, jangan.... aku akan memberi hadiah lain saja pada sahabatku, karena kamu lebih dulu yang mengambilnya... kue itu milikmu. " terang Moetia
Bagas mengangguk paham
" Baiklah kalo begitu, kamu kemari bawa mobil ? " tanya Bagas
" Iya " jawab Moetia
" Sayang sekali, padahal aku ingin mengantarmu " ucap Bagas
Moetia terkekeh
" Kenapa tertawa, aku serius... kita bertemu empat kali hari ini, aku rasa ini bukan hanya kebetulan mungkin kita memang berjodoh " terang Bagas santai
' Berjodoh? orang ini...dia juga menghitungnya, benarkah empat kali, entahlah... ? ' batin Moetia setengah tak percaya bahwa Bagas bisa berkata seperti itu
" Jadi Moetia, mau berteman dengan ku ? " tanya Bagas lalu mengulurkan tangannya pada Moetia
Moetia tersenyum lalu menyambut uluran tangan Bagas
" Tentu.." jawabnya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 186 Episodes
Comments
🌺°•▪︎MaMia Elf °▪︎•°🌈💦🌟
Lanjut baca yg ini
Smga jg bagus sprti ke 3 novel yg sdh ak baca 😊
2023-06-09
1
Nur Aisyah
like
2021-09-13
1
Ariana Salihin
terpana
2021-09-13
0