Moetia memutuskan untuk mencari hadiah lain untuk Manda, tetapi tiba-tiba Manda menghubungi nya
" Hallo " sapa Moetia
" Hallo cantik, ini aku Manda. Aku minta maaf ya Ti, aku tidak bisa langsung ke rumah mu, ayah ku meminta ku untuk pergi ke suatu tempat dulu " jelas Manda
Meski agak kecewa Moetia pun meng iya kan
" Oke, apa kamu pergi sendiri ? perlukah aku menemani mu ? " tanya Moetia
" Ada yang akan menjemput ku, baiklah sampai jumpa nanti sore Moetia " ujar Manda
" Bye " sahut Moetia lalu menutup panggilan telepon nya
Moetia lalu membeli sebuah jam tangan sebagai hadiah untuk Manda.
Setelah itu Moetia pulang ke rumah nya.
Sementara itu di Bandara, Bagas dan ibu nya sedang menunggu kedatangan seseorang.
" Aku masih punya banyak pekerjaan Bu, tidak bisakah ibu menjemput wanita itu sendiri ? " keluh Bagas pada Belinda ibu nya.
" Yang kamu sebut wanita itu adalah calon menantu ibu, bagaimana sih kamu ini ? " balas Belinda
Bagas hanya bisa berdecak kesal
" Bagaimana bisa jadi menantu ibu, Roni saja masih SMA " sahut Bagas
Belinda menepuk lengan Bagas
" Jangan bercanda terus ya, dia akan jadi istri mu nanti " jawab ibu nya
" Tidak mau, aku dan wanita itu sudah berteman lama, dan aku tidak punya perasaan apapun pada nya " protes Bagas
" Jangan bilang begitu, kalian kan sudah tidak bertemu sangat lama, sekarang wanita itu sudah semakin cantik dan menarik " terang Belinda
Bagas mengibaskan tangan nya ke udara
" Terserah ibu saja, tapi aku tidak akan menikah dengan wanita yang tidak aku cintai " tegas Bagas
Tak lama kemudian datang lah seorang wanita muda yang cantik dan anggun menghampiri Bagas dan Belinda
" Selamat siang Tante " sapa Manda
Belinda menoleh lalu merentangkan kedua tangannya memeluk Manda
" Hai sayang, bagaimana perjalanan mu? lihat lah kau tambah cantik Manda " puji Belinda
Manda tersenyum senang melihat Bagas, tapi Bagas hanya menampilkan ekspresi wajah yang biasa saja
" Hai Bagas, apa kabar ? " tanya Manda lalu mengulurkan tangannya
" Baik " jawab Bagas cuek tapi menjabat tangan Manda sekilas
Belinda merangkul Manda
" Ayo kita ke rumah sayang, Bagas sudah membelikan fruitscake kesukaan mu " katanya
" Benarkah ? terimakasih kamu masih ingat dengan kue favorit ku " ucap Manda yang wajah nya sudah memerah
Tidak ada jawaban dari Bagas, tapi Belinda mengalihkan perhatian Manda
" Lalu bagaimana kabar ayah dan ibu mu ? " tanya Belinda
" Ayah dan ibu baik Tante, mereka menitipkan salam dan beberapa hadiah untuk Tante, Om, Bagas dan Roni " jawab nya
Mereka bertiga pulang ke rumah Bagas, dan berbincang bersama di ruang keluarga.
" Manda menginap saja disini " pinta Belinda
Belum Manda menjawab, Bagas menyela
" Gak baik Bu, anak gadis nginep sembarangan di rumah orang. Lagian kan ada banyak hotel di sini " ketus Bagas
Manda tersenyum kecut mendengar jawaban Bagas
" Iya Tante, Manda udah ada tempat untuk tinggal sementara kok disini, di rumah sahabat Manda " jawab nya
" Oh gitu, padahal Tante pengen banget lho Manda tinggal disini nemenin Tante " kata Belinda
Sementara itu di rumah Moetia
Dari tadi Moetia dan mama nya sedang sibuk membuat makan malam bersama.
" Jadi Manda masih ada urusan ? tapi ngapain ya ? bukan nya dia gak punya kerabat lain disini ? " tanya Soraya
Moetia mengangkat bahunya sekilas
" Gak tahu ma, dia bilang orang tuanya yang suruh, tapi dia tetep nginep disini kok ma " ucap Moetia dengan wajah sangat bahagia
" Duh yang sahabat nya mau dateng, seneng banget " goda Soraya
Moetia tersenyum senang pada mama nya. Moetia dan Manda sudah berteman sangat lama, tapi karena mereka tinggal di kota berbeda hanya saat liburan saja mereka saling berkunjung.
Kedua orang tua mereka juga sudah cukup saling mengenal jadi mereka bisa saling percaya dan saling menjaga.
Setelah selesai memasak, Manda kembali menghubungi Moetia
" Hallo Ti, maaf lagi ya. Temen nya ibu minta aku masak bareng dan makan malam di rumah nya " ucap Manda terburu-buru
" Gitu ya " sahut Moetia
" Iya, tapi nanti kalau sudah selesai urusan disini, aku akan segera ke rumah mu, bye Moetia " ucap Manda lalu memutus panggilan teleponnya
Moetia sedikit kecewa, dia mengambil kunci mobilnya dan berpamitan pada mama nya.
" Ma, Moetia keluar bentar ya, mau cari angin " ucap nya pada Soraya
Soraya hanya menggeleng kan kepalanya berkali-kali
" Awas masuk angin sayang " goda nya
Moetia hanya tersenyum mendengar apa yang mama nya katakan.
Kurang dari setengah jam, Moetia sudah tiba di sebuah pantai yang terlihat cukup ramai.
Moetia melangkah kan kaki nya menyusuri ombak di tepi pantai, dia melepas alas kaki nya dan menenteng nya.
Sesekali dia menendang ombak yang datang padanya.
Tanpa dia sadari seseorang sedang memperhatikannya dari kejauhan.
Perlahan orang itu mendekat dan menepuk punggung Moetia dari belakang.
" Hai " seru nya sambil menepuk punggung Moetia
Moetia terkejut lalu refleks mendorong orang itu hingga jatuh ke air.
Dan ketika Moetia melihat siapa orang itu, dia buru-buru meminta maaf dan membantunya untuk bangun.
" Pak Bagas, maaf kan saya pak, sungguh saya tidak sengaja, saya kaget tadi " jelas Moetia gelagapan
Bagas malah terkekeh sambil beranjak bangun
" Tak perlu sepanik itu Moetia " tegas Bagas
Moetia terlihat sangat menyesal melihat baju dan celana yang Bagas kenakan jadi basah semua.
" Pakaian mu basah semua pak Bagas, saya sungguh tidak enak " ucap nya tulus
Bagas malah duduk diatas pasir dan menarik tangan Moetia hingga Moetia juga terduduk di sebelah nya.
Moetia merasa risih karena celana yang dia pakai jadi basah.
Bagas memperhatikan gerak-gerik Moetia dan tersenyum
" Sekarang jadi impas kan, pakaian mu juga basah " seru nya
Moetia malah tersenyum
" Kamu benar " sahut nya
" Apa yang kamu lakukan disini ? " tanya Bagas
Moetia terdiam sejenak dan melihat ke arah laut
" Hanya berjalan-jalan " jawab nya
" Lagi suntuk ya, karena pekerjaan ? " tanya Bagas lagi
Moetia menggeleng
" Tidak, memang hanya ingin jalan-jalan. Kalau pak Bagas sendiri kenapa bisa berada disini ? " tanya Moetia balik
" Menghindari seseorang " jawab Bagas singkat
Moetia memandangi Bagas dengan seksama
' Apa itu artinya dia sedang ingin sendiri, apa aku harus pergi dari sini ? " tanya Moetia dalam hati
Moetia hendak bangun dan berdiri tapi Bagas menarik nya lagi hingga dia terjatuh diatas tubuh Bagas.
Pandangan mereka bertemu, tangan Bagas menggenggam tangan Moetia. Untuk sesaat Bagas terhanyut dalam tatapan sendu Moetia.
Moetia lebih dulu merasa tidak enak
" Maaf pak Bagas " ucap nya sambil bangun lalu berdiri
Bagas beranjak dan kembali duduk
" Jangan panggil aku pak Bagas, bisa kan Moetia " pinta Bagas
Moetia tersenyum sekenanya
" Baiklah, Bagas " ucap nya
" Aku harus pulang, selamat tinggal Bagas " ucap Moetia lalu beranjak pergi
Bagas segera berdiri dan merentangkan satu tangannya di hadapan Moetia untuk menahan kepergian Moetia.
" Ada apa ? apa aku melakukan kesalahan ? " tanya Moetia terkejut
Bagas mengangguk, Moetia menelan saliva nya dengan susah payah karena takut menyinggung Bagas.
" Kamu salah mengatakan nya ! " seru Bagas
' Aku mengatakan apa ? ' tanya Moetia dalam hati
" Harus nya jangan mengucapkan selamat tinggal, tapi sampai jumpa " seru Bagas
Moetia menghela nafasnya lega
" Aku kira apa ? " sahut nya
" Sampai jumpa Bagas " lanjut nya lalu bergegas meninggalkan Bagas
Sementara itu dirumah Bagas, Manda dan keluarga Bagas sedang makan malam bersama
" Masakan hari ini Manda lho yang buat, Yah " ucap Belinda pada Chairul ayah Bagas.
" Enak " sahut Chairul singkat
' Semua ini kulakukan untuk Bagas, tapi dia malah tidak ada disini ' batin Manda kecewa
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 186 Episodes
Comments
Sri_07
up
2021-09-13
1
Nur Aisyah
next
2021-09-13
1
Ariana Salihin
gantian terpananya
2021-09-13
0