Bab 5 Masa Lalu Alan

Indra Hartawan sangat mengenal putra sulungnya, bocah periang dan perhatian yang tumbuh menjadi pria dingin dan kaku karena pengalaman pahit kehidupannya. Alan kecil sudah harus kehilangan Elena, ibunya, saat usianya tujuh tahun karena overdosis obat tidur.

Elena muda yang lembut hatinya merasa kesepian karena selalu tinggal sendiri di rumah bersama putra semata wayangnya yang masih kecil. Indra muda sedang giat bekerja dan meniti karir hingga sering melupakan waktu dan keluarganya yang memerlukan kehadirannya.

Satu tahun kemudian, Darya datang mengisi kekosongan itu. Memberi Alan kasih sayang berlimpah dan juga sepasang adik lelaki dan perempuan. Namun karena kesibukan Indra membangun kerajaan bisnisnya, Darya menjadi kesepian dan mencari kesenangan di luar rumah bersama pria lain.

Darya menjadi tante kaya yang suka bermain dengan pria muda, hingga akhirnya sepuluh tahun lalu, Darya membunuh kekasih gelapnya yang  berencana membunuhnya karena Darya mengatakan sudah bosan dan akan meninggalkannya. Kejadian itu membuatnya berakhir mendekam di penjara sampai saat ini.

Kejadian itu, membuat Alan dan dua adiknya kehilangan sosok ibu. Alan harus menjaga adiknya yang masih kecil dan dirinya sendiri agar tidak terluka dan terpengaruh dengan kejadian itu. Alan menjadi pria dingin dan menjauhi wanita, overprotektif pada dua adiknya hingga tekesan galak dan suka ikut campur.

Kehilangan dua wanita yang dia cintai, membuat Alan menilai wanita adalah makhluk egois yang bisa melakukan segala hal untuk mencari kesenangannya sendiri. Ibunya memilih kematian untuk mengakhiri penderitaannya, tanpa memikirkan kesedihan Alan bila kehilangannya. Darya juga melakukan hal yang sama, bahkan dia tega tinggalkan Dante dan Aletha, anak kandungnya untuk hidup bersama kekasih gelapnya.

Alan baru berusia tujuh tahun ketika Elena meninggal, usai yang sama ketika Dante kehilangan ibunya, Darya. Saat Darya tertangkap, Alan berusia tujuh belas tahun, Dante tujuh tahun dan Aletha lima tahun. Alan kehilangan hampir seluruh masa remajanya untuk menjaga dan mengurus adiknya, walau ada banyak asisten rumah tangga di istananya yang besar.

Hal ini yang membuat Dante segan sekaligus takut padanya, namun membuat Aletha begitu memujanya sebagai pangerang berkuda putih impiannya.

“Aku akan menikahimu.” Ucap Aletha saat Alan membantunya menyisir rambut ikalnya yang cantik.

“Hahaha, aku akan menunggumu tumbuh menjadi gadis cantik dan mempesona, Tuan Putri.” Sahut Alan.

“Baru juga dua belas tahun, sudah berpikir menikah. Pikiranmu terlalu cepat berkembang, Gadis Muda.” Ujar Dante yang sedang mengoleskan pome ke rambut tebalnya.

“Kau juga tak lebih dewasa dariku. Kerjamu hanya memikat gadis-gadis centil menjijikkan itu, bahkan saat usiamu baru empat belas tahun.” Ejek Aletha.

“Whohoho, sudah hentikan. Atau aku tidak akan memberi kalian uang saku hari ini.” Ancam Alan dan selalu berhasil membuat pertengkaran mereka berhenti.

Walau mereka berisik dan kadang menjengkelkan, namun Alan tulus menyayangi adiknya, mungkin karena merasa senasib. Kasih sayang yang tulus Alan berikan, membuat kedua adik tirinya melakukan hal yang sama padanya. Kini usia Alan 27th, Date 17th dan Alethea 15th.

****

Hari ini, setelah kunjungannya bersama ayahnya ke panti, Alan diam di kamarnya melewatkan waktu makan malam. Otaknya sibuk menyusun strategi untuk menggagalkan niat ayahnya menikahi gadis ingusan dari panti.

“Kak, apa kau tidur?” Aletha masuk ke kamar Alan tanpa mengetuk pintu.

“Kemarilah.” Sahut Alan menegakkan tubuhnya.

“Apa kau sakit? Papa menanyakanmu tadi kenapa tidak ikut makan bersama kami.”

“Aku malas berlama-lama melihat wajahnya. Tidak ingat usia.” Alan mulai bersungut. “Panggil Dante kemari.” Perintahnya kemudian.

Tanpa menunggu dua kali, Aletha berlari seraya berteriak memanggil kakaknya. “DANTE!”

Tak lama kemudian seorang remaja tampan datang dengan wajah ditekuk karena emosi. “Bisa gak kamu gak usah teriak?! Dan aku ini abangmu. Sopan sedikit.”

“Iya, maaf. Kak Alan memintamu menemuinya.”

Langkah Dante terhenti mendengar bahwa Alan ingin bertemu dengannya. Seingatnya, seharian ini dia bersikap wajar dan tidak membuat keributan di sekolah. “Kenapa?”

“Entahlah. Sikapnya aneh, tidak seperti biasanya. Raut wajahnya muram dan sepertinya sedang berselisih dengan papa.”

Dante mengangguk sekilas kemudian bergegas menuju kamar Alan. Dalam kondisi normal, Alan akan mencarinya sendiri atau menemuinya, bukan memanggilnya ke kamar. Dante paling takut bila diminta masuk ke kamar Alan, menurutnya kamar itu mirip seperti berada dalam lemari pendingin walau cuaca sedang panas.

“Kak, apa kau mencariku?” tanyanya takut-takut.

“Kalian, kemarilah.” Dua remaja itu berjalan dengan perasaan was-was mendekati Alan yang duduk di kursi besar di balik meja kerjanya.

“Papa berencana menikah lagi.”

“Oh itu, biarkan saja. Aku tidak ingin ikut campur urusannya.” Sahut Dante sinis.

Mereka sudah terbiasa dengan tabiat ayah mereka yang tidak bisa hidup tanpa ditemani wanita di sisinya. Hal itu sudah tidak masuk dalam pikiran Dante.

“Menikah? Bukannya papa pernah bilang bahwa tidak akan menikah lagi di perayaan ulang tahunnya ke lima puluh tahun. Dengan siapa papa akan menikah? Apa aku mengenalnya?” Aletha merasa terganggu dengan kabar itu.

“Tidak, kita tidak mengenalnya. Dia salah satu gadis dari panti Destiny.” Alan menyandarkan tubuhnya pada punggung kursi.

“Gadis panti katamu? Usia berapa dia hingga masih pantas kamu sebut gadis, Kak?”

“Dia seusia denganmu, Dan. Delapan belas tahun.”

“APA?! Kamu serius?!” Aletha berteriak terkejut.

Alan tidak menjawab, hanya mengambil sebuah amplop dari dalam laci meja kerjanya dan menyerahkan amplop itu pada Aletha. Dengan marah dan penasaran, Aletha membuka amplop dan mengeluarkan beberapa lembar kertas di dalamnya.

“Apa ini?” tanya Aletha.

“Kamu lihat dulu. Itu data tentang calon ibu tiri kita.”

Dante mendekatkan kepalanya ke lembar kertas yang dipegang adiknya. Di situ tertulis lengkap informasi tentang gadis yang akan ayahnya nikahi dan sebuah foto ukuran postcard yang sepertinya diambil dengan sembunyi-sembunyi. Menampilkan gadis cantik sedang tertawa lepas.

“Wow, cantik juga untuk ukuran gadis panti.” Celetuk Dante. “Sepertinya dia tidak punya beban hidup, hingga bisa tertawa lepas begitu.”

“Diam kamu!” Aletha membentak Dante, melempar kertas dan amplop ke meja kemudian berlari keluar kamar.

“Hahaha, cemburu dia.”

“Dan, apa kamu tidak keberatan dengan ini?” Alan menunjuk foto di depannya.

“Keberatan juga tidak akan merubah keputusan papa untuk menikahinya. Asalkan jatah bulananku terpenuhi, aku tidak mau memikirkannya. Apalagi kali ini wanita yang akan dia nikahi seusia denganku, pasti akan seru ke depannya.” Dante duduk di tepi ranjang kakaknya.

“Dasar bocah!”

“Kak, sudah saatnya kamu berpikir untuk mencari wanitamu sendiri. Jangan hanya sibuk menghalau wanita-wanita di dekat papa. Tabiatmu jadi sinis dan dingin. Hidup itu butuh dinikmati.” Ucapnya acuh dengan otot wajah Alan yang mulai mengeras.

“Bisa tidak, kamu sedikit memikirkan keluarga kita? Kamu nantinya juga akan menjadi salah satu pemimpin di perusahaan papa. Jangan hanya memikirkan kesenanganmu sendiri.”

“Nanti, akan ada waktunya aku mengalami itu. Tapi untuk saat ini, aku ingin menikmati masa remajaku.”

“Kalau begitu sebaiknya kamu keluar. Aku mulai bosan melihat wajah meenyebalkan milikmu.” Alan membuang mukanya.

“Sori, Kak.” Dante melenggang keluar kamar dengan santai.

****

Yuk, sambil nunggu author up cerita selanjutnya. Jangan lupa tekan 'lope', like, komen, vote dan rate bintang 5 ya.

Terpopuler

Comments

Ama

Ama

Mampir kak....

jgn lupa mmpir balik ke novelku

"Terjerat Cinta artis tampan"

2021-03-02

2

Ama

Ama

next thor😍

2021-03-02

2

Fitri Lin

Fitri Lin

lanjut...GPL...

2021-03-02

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Kanaya Basuki
2 Bab 2 Keinginan Bapak
3 Bab 3 Sebatang Kara
4 Bab 4 Menerima Bantuan
5 Bab 5 Masa Lalu Alan
6 Bab 6 Tidak Setuju!
7 Bab 7 Wasiat Bapak
8 Bab 8 Aku Harus Bertindak
9 Bab 9 Opa Frans
10 Bab 10 Pemuda Songong
11 Bab 11 Menjadi Pusat Perhatian
12 Bab 12 Rencana Dante
13 Bab 13 Pangeran Berjaket Kulit
14 Bab 14 MONDAY (MONster DAY)
15 Bab 15 Jepang Terlalu Dingin
16 Bab 16 Gadis Penurut
17 Bab 17 Janji Dara
18 Bab 18 Luka Bakar
19 Bab 19 Monster
20 Bab 20 Hukuman Berat
21 Bab 21 Penyesalan Terbesar
22 Bab 22 Bayu Saputra
23 Bab 23 Mimpi Buruk
24 Bab 24 Penghinaan Terbesar
25 Bab 25 Bertamu
26 Bab 26 Terpaksa Memilih
27 Bab 27 Maaf, Aku Makin Membencimu
28 Bab 28 Hidup Sendiri dan Bekerja
29 Bab 29 Berpamitan
30 Bab 30 Menyelamatkan Harga Diriku
31 Bab 31 Gayung Bersambut
32 Bab 32 Mengawasimu
33 Bab 33 Menunggu Waktu
34 Bab 34 Tertahan Gengsi
35 Bab 35 Kebohongan Yang Salah
36 Bab 36 Di Atas Kertas
37 Bab 37 Satu Hari Empat Puluh Delapan Jam
38 Bab 38 Terbang
39 Bab 39 Dendam Seorang Francois Enrico Voerman
40 Bab 40 Pemotongan Paru
41 Bab 41 Bahaya Lainnya
42 Bab 42 Fokus
43 Bab 43 Perjodohan
44 Bab 44 Pengakuan Dante
45 Bab 45 Pria Aneh Lainnya
46 Bab 46 Mengigau
47 Bab 47 Ulang Tahun Lusi (1)
48 Bab 48 Ulang Tahun Lusi (2)
49 Bab 49 Pria Pembohong
50 Bab 50 Jurus Ampuh
51 Bab 51 Kejutan Sebelum Pergi
52 Bab 52 Aku Mohon, Lepaskan Aku
53 Bab 53 Minggu (Tidak) Tenang
54 Bab 54 Kebohongan Lainnya
55 Bab 55 Tempat Bersandar
56 Bab 56 Merindu
57 Bab 57 CLBK (Cerita Lama Belum Kelar)
58 Bab 58 Selamat Tinggal Masa Lalu
59 Bab 59 Menjadi Manusia Baru
60 Bab 60 Hadiah Ulang Tahun
61 Bab 61 Melepasnya Pergi
62 Bab 62 Tak Sanggup Berdiri
63 Bab 63 Bertemu Bapak
64 Bab 64 Belenggu Baru
65 Bab 65 Penyesalan
66 Bab 66 Pengakuan Alan (1)
67 Bab 67 Pengakuan Alan (2)
68 Bab 68 Pengakuan Alan (3)
69 Bab 69 Pengakuan Alan (4)
70 Bab 70 Proklamasi Cinta
71 Bab 71 Ujian Cinta (1)
72 Bab 72 Ujian Cinta (2)
73 Bab 73 Ujian Cinta (3)
74 Bab 74 Firework
75 Bab 75 Kencan Pertama
76 Bab 76 Kencan Petaka
77 Bab 77 Apakah Ini Saatnya?
78 Bab 78 Bersamanya, Saling Mencinta
79 Bab 79 Rugi Besar
80 Bab 80 Jauhi Dia!
81 Bab 81 Hubungan Darah
82 Bab 82 Sebuah Kebenaran (1)
83 Bab 83 Sebuah Kebenaran (2)
84 Bab 84 Mengatur Siasat
85 Bab 85 Akhir Cerita Cinta
86 Bab 86 Melepaskanmu
87 Bab 87 Pertemuan Indah
88 Bab 88 Kesempurnaan Cinta
89 Bab 89 Sangkar Emas Francois Voerman
90 Bab 90 Duniaku Runtuh
91 Bab 91 Goresan Luka
92 Bab 92 Kenangan (1)
93 Bab 93 Kenangan (2)
94 Bab 94 Tetaplah Bersamaku
95 Bab 95 Bertemu Lagi (1)
96 Bab 96 Bertemu Lagi (2)
97 Bab 97 Bertemu Lagi (3)
98 Bab 98 Paul Vanhoutten (1)
99 Bab 99 Paul Vanhoutten (2)
100 Bab 100 Pilihan Sulit
101 Bab 101 Menjemput Kanaya
102 Bab 102 Buku Tanpa Cover
103 Bab 103 Terlambat Datang
104 Bab 104 Tanpa Batas Waktu
105 Bab 105 Ingatan Yang Terkunci
106 Bab 106 Salju Pertama (1)
107 Bab 107 Salju Pertama (2)
108 Bab 108 Salju Pertama (3)
109 Bab 109 Salju Pertama (4)
110 Bab 110 Kembali Pulang
111 Bab 111 Merindukanmu
112 Bab 112 Aku Lelakimu
113 Bab 113 Dia (Hidup) Kembali
114 Bab 114 Teman Baik Tidak Berbohong
115 Bab 115 Tahun Baru, Hidup Baru, Semangat Baru (1)
116 Bab 116 Tahun Baru, Hidup Baru, Semangat Baru (2)
117 Bab 117 Tahun Baru, Hidup Baru, Semangat Baru (3)
118 Bab 118 Memilih Bahagia
119 Bab 119 Benarkah? (1)
120 Bab 120 Benarkah? (2)
121 Bab 121 Benarkah? (3)
122 Bab 122 Benarkah? (4)
123 Bab 123 Menghadapi Kenyataan
124 Bab 124 Berdamai Dengan Takdir
125 Bab 125 Membayar Utang
126 Bab 126 Kalah Telak
127 Bab 127 Almost Done
128 Bab 128 The Day Before Tomorrow
129 Bab 129 The Door of Happiness
130 Bab 130 Akhir Cerita Cinta (End)
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Bab 1 Kanaya Basuki
2
Bab 2 Keinginan Bapak
3
Bab 3 Sebatang Kara
4
Bab 4 Menerima Bantuan
5
Bab 5 Masa Lalu Alan
6
Bab 6 Tidak Setuju!
7
Bab 7 Wasiat Bapak
8
Bab 8 Aku Harus Bertindak
9
Bab 9 Opa Frans
10
Bab 10 Pemuda Songong
11
Bab 11 Menjadi Pusat Perhatian
12
Bab 12 Rencana Dante
13
Bab 13 Pangeran Berjaket Kulit
14
Bab 14 MONDAY (MONster DAY)
15
Bab 15 Jepang Terlalu Dingin
16
Bab 16 Gadis Penurut
17
Bab 17 Janji Dara
18
Bab 18 Luka Bakar
19
Bab 19 Monster
20
Bab 20 Hukuman Berat
21
Bab 21 Penyesalan Terbesar
22
Bab 22 Bayu Saputra
23
Bab 23 Mimpi Buruk
24
Bab 24 Penghinaan Terbesar
25
Bab 25 Bertamu
26
Bab 26 Terpaksa Memilih
27
Bab 27 Maaf, Aku Makin Membencimu
28
Bab 28 Hidup Sendiri dan Bekerja
29
Bab 29 Berpamitan
30
Bab 30 Menyelamatkan Harga Diriku
31
Bab 31 Gayung Bersambut
32
Bab 32 Mengawasimu
33
Bab 33 Menunggu Waktu
34
Bab 34 Tertahan Gengsi
35
Bab 35 Kebohongan Yang Salah
36
Bab 36 Di Atas Kertas
37
Bab 37 Satu Hari Empat Puluh Delapan Jam
38
Bab 38 Terbang
39
Bab 39 Dendam Seorang Francois Enrico Voerman
40
Bab 40 Pemotongan Paru
41
Bab 41 Bahaya Lainnya
42
Bab 42 Fokus
43
Bab 43 Perjodohan
44
Bab 44 Pengakuan Dante
45
Bab 45 Pria Aneh Lainnya
46
Bab 46 Mengigau
47
Bab 47 Ulang Tahun Lusi (1)
48
Bab 48 Ulang Tahun Lusi (2)
49
Bab 49 Pria Pembohong
50
Bab 50 Jurus Ampuh
51
Bab 51 Kejutan Sebelum Pergi
52
Bab 52 Aku Mohon, Lepaskan Aku
53
Bab 53 Minggu (Tidak) Tenang
54
Bab 54 Kebohongan Lainnya
55
Bab 55 Tempat Bersandar
56
Bab 56 Merindu
57
Bab 57 CLBK (Cerita Lama Belum Kelar)
58
Bab 58 Selamat Tinggal Masa Lalu
59
Bab 59 Menjadi Manusia Baru
60
Bab 60 Hadiah Ulang Tahun
61
Bab 61 Melepasnya Pergi
62
Bab 62 Tak Sanggup Berdiri
63
Bab 63 Bertemu Bapak
64
Bab 64 Belenggu Baru
65
Bab 65 Penyesalan
66
Bab 66 Pengakuan Alan (1)
67
Bab 67 Pengakuan Alan (2)
68
Bab 68 Pengakuan Alan (3)
69
Bab 69 Pengakuan Alan (4)
70
Bab 70 Proklamasi Cinta
71
Bab 71 Ujian Cinta (1)
72
Bab 72 Ujian Cinta (2)
73
Bab 73 Ujian Cinta (3)
74
Bab 74 Firework
75
Bab 75 Kencan Pertama
76
Bab 76 Kencan Petaka
77
Bab 77 Apakah Ini Saatnya?
78
Bab 78 Bersamanya, Saling Mencinta
79
Bab 79 Rugi Besar
80
Bab 80 Jauhi Dia!
81
Bab 81 Hubungan Darah
82
Bab 82 Sebuah Kebenaran (1)
83
Bab 83 Sebuah Kebenaran (2)
84
Bab 84 Mengatur Siasat
85
Bab 85 Akhir Cerita Cinta
86
Bab 86 Melepaskanmu
87
Bab 87 Pertemuan Indah
88
Bab 88 Kesempurnaan Cinta
89
Bab 89 Sangkar Emas Francois Voerman
90
Bab 90 Duniaku Runtuh
91
Bab 91 Goresan Luka
92
Bab 92 Kenangan (1)
93
Bab 93 Kenangan (2)
94
Bab 94 Tetaplah Bersamaku
95
Bab 95 Bertemu Lagi (1)
96
Bab 96 Bertemu Lagi (2)
97
Bab 97 Bertemu Lagi (3)
98
Bab 98 Paul Vanhoutten (1)
99
Bab 99 Paul Vanhoutten (2)
100
Bab 100 Pilihan Sulit
101
Bab 101 Menjemput Kanaya
102
Bab 102 Buku Tanpa Cover
103
Bab 103 Terlambat Datang
104
Bab 104 Tanpa Batas Waktu
105
Bab 105 Ingatan Yang Terkunci
106
Bab 106 Salju Pertama (1)
107
Bab 107 Salju Pertama (2)
108
Bab 108 Salju Pertama (3)
109
Bab 109 Salju Pertama (4)
110
Bab 110 Kembali Pulang
111
Bab 111 Merindukanmu
112
Bab 112 Aku Lelakimu
113
Bab 113 Dia (Hidup) Kembali
114
Bab 114 Teman Baik Tidak Berbohong
115
Bab 115 Tahun Baru, Hidup Baru, Semangat Baru (1)
116
Bab 116 Tahun Baru, Hidup Baru, Semangat Baru (2)
117
Bab 117 Tahun Baru, Hidup Baru, Semangat Baru (3)
118
Bab 118 Memilih Bahagia
119
Bab 119 Benarkah? (1)
120
Bab 120 Benarkah? (2)
121
Bab 121 Benarkah? (3)
122
Bab 122 Benarkah? (4)
123
Bab 123 Menghadapi Kenyataan
124
Bab 124 Berdamai Dengan Takdir
125
Bab 125 Membayar Utang
126
Bab 126 Kalah Telak
127
Bab 127 Almost Done
128
Bab 128 The Day Before Tomorrow
129
Bab 129 The Door of Happiness
130
Bab 130 Akhir Cerita Cinta (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!