Wanita itu

Semuanya sudah siap. Airin dan Arja sedang duduk di meja makan. Kali ini sarapan mereka hanya roti dengan selai. Inilah akibat dari Airin yang bangun kesiangan. Semalam dia hanya memikirkan tentang pekerjaannya saja.

"Arja, bukankah kita searah. Apa aku bisa ikut bersamamu?" tanya Airin.

"Kenapa tidak. Aku akan mengantarmu lebih dulu."

"Apa kau kenal dengan pemilik perusahaan ini?" tanya Airin.

Arja meletakan rotinya keatas piring. Dia menoleh dan menatap pada Airin.

"Ya, kita dulu kuliah bersama. Kami tidak dekat, hanya saling tahu nama."

"Oooh."

Dalam perjalanan. Arja terus memberikan nasihat pada Airin. Bukannya Arja tidak mau Airin berada di sampingnya. Arja hanya tidak ingin gerak-geriknya selalu diawasi Airin. Itu akan sangat merepotkan.

Perjalanan mengantar Airin cukup lancar. Tidak ada kemacetan saat ini di lalu lintas. Sampai di kantor yang di maksud, Arja menurunkan Airin. Kali ini Arja tidak ikut turun.

"Ingat apa yang aku katakan. Jangan ceroboh," kata Arja setelah Airin turun dari mobil.

"Aku tahu. Hati-hati di jalan."

Airin melambaikan tangannya pada Arja. Airin menghirup nafas panjang. Dia merasa perjalananya baru saja dimulai. Dia tidak boleh merasa bangga dulu karena sudah punya pekerjaan.

Langkah kaki Airin masuk ke dalam kantor itu. Melihat banyak karyawan, membuat Airin merasa cukup tenang. Disini, dia akan mendapatkan teman.

"Airin. Kau disini?"

Airin menoleh. Dia melihat Sela yang baru masuk dari pintu depan.

"Kau bekerja disini?" tanya Airin.

"Ya. Kau?"

"Ya. Ini hari pertamaku, aku harus menemui Bu Mela."

"Ayo, aku antarkan kesana."

Sela mengantarkan Airin ke tempat Bu Mela. Bu Mela adalah sekretaris di perusahaan ini. Sebenarnya, Sela merasa aneh. Kenapa bukan ke HRD malah ke sekretaris.

Setelah melewati lorong yang cukup panjang. Akhirnya mereka sampai di sebuah ruangan dengan hiasan sederhana. Walau sederhana, ruangan ini terlihat indah dan rapi.

"Aku tinggal dulu. Kau bisa menunggu disini."

"Terima kasih," ucap Airin.

"Sama-sama."

Airin duduk di sofa panjang. Tidak sampai sepuluh menit, seorang wanita masuk ke dalam ruangan itu. Dia terlihat sibuk dengan berkas yang ada di tangannya.

"Kau..." bu Mela terlihat bingung.

"Saya Airin."

"Maaf, aku tidak menyambutmu. Aku Mela, sekretaris disini. Kau yang akan menjadi asistenku kan?"

Airin mengangguk.

"Bisa aku lihat berkasmu?"

Aiein menyerahkan berkas itu. Setelah selesai, Bu Mela meletakan berkas milik Airin ke meja. Dia menatap pada Airin dengan tatapan tajam. Bosnya memang aneh, belum pernah bertemu Airin namun mengatakan jika Airin di terima menjadi asisten Bu Mela.

"Karena Bos kami cukup sibuk. Kau bisa mempelajari kegiatan dan bagaimana dia bekerja. Aku akan mengenalkan kamu padanya nanti."

"Baik, Bu."

"Ini berkasnya. Kau bisa duduk disini dan mulai membacanya. Aku harus kembali ke bos."

"Baik, Bu."

Bu Mela kembali meninggalkan Airin sendirian di ruangan itu. Dia mulai membaca data dari bos barunya. Apa yang dia suka dan dia tidak suka.

Cukup lama sampai akhirnya Airin merasa lelah membaca. Dia meletakan berkas itu dan bersandar di sofa. Bekerja rasanya melelahkan, pikir Airin.

"Rin. Ayo kita ke ruangan Pak Vino. Dia sudah menunggumu."

Airin mengekor pada Bu Mela. Sampai di ruangan Vino. Hal mengejutkan terjadi pada Airin. Orang yang selama ini dicarinya. Orang yang dulu meninggalkannya sedang duduk di meja CEO.

Airin bahkan hanya diam saat bu Mela memperkenalkan mereka. Pantas saja Airin langsung diterima. Vino adalah orang yang dulu menghuni hatinya.

*****

Airin masuk ke dalam mall. Dia merasa butuh sesuatu saat ini. Hanya saja, pikirannya sedang kacau. Dia memikirkan pertemuan tidak terduga ini dengan Vino.

Bahkan, Vino juga tidak terlihat mengenal dirinya. Apa mungkin karena suasana kantor. Atau memang Vino sudah tidak mengingatnya lagi.

Airin menghela nafas panjang. Sampai matanya melihat Arja sedang bersama seorang wanita. Kali ini matanya tidak salah lagi. Dia benar-benar Arja, dia sedang berjalan dengan santai dengan wanita. Wanita yang waktu itu datang ke rumah.

"Airin. Jangan melamun disini," teriakkan Arja membuat Airin sadar.

"Kau disini? bukankah kau seharusnya bekerja di kantor?" tanya Airin yang tidak percaya dengan apa yang dia lihat.

"Kami baru saja meeting. Ini Maya, maaf waktu itu tidak memperkenalkan kalian."

Maya mengulurkan tangannya pada Airin. Airin yang sudah terlanjur kesal malah diam dan menatap pada Arja.

"Aku akan pulang," kata Airin.

Arja terlihat bingung. Sementara Maya merasa tidak senang dengan apa yang dilakukan Airin padanya.

"Maya, apa kau bisa kembali ke kantor? aku akan mengantar istriku."

Tidak ada jawaban. Hanya raut wajah kecewa dari Maya.

"Antar saja dia. Aku bisa pulang sendiri. Permisi."

Aiei langsung melangkah pergi. Dia kira, Arja akan mengejarnya, ternyata tidak. Arja memilih bersama dengan wanita itu.

*****

Airin menata meja makan seperti biasa. Tidak biasanya, kali ini Arja memiliki banyak topik pembicaraan walau temanya hanya satu. Maya. Airin sejak tadi memilih diam, dia merasa cemburu sekaligus kecewa dengan sikap suamianya itu.

"Kau percaya padaku kan?" tanya Arja kemudian.

"Kau bisa makan dulu. Aku tidak lapar," kata Airin.

"Kau marah?"

Ting. sebuah pesan masuk di ponsel Airin. Tanpa menjawab pertanyaan Arja. Airin membuka pesan itu. Pesan tanpa nama.

kita bisa bertemu.

Siapa yang menginginkan bertemu. Ting, sebuah pesan kembali masuk.

aku vino. ada urusan yang harus aku jelaskan.

Urusan apa yang dimaksud Vino. Airin yang merasa tidak enak dengan Arja. Akhirnya menolak permintaan itu.

maaf pak. ini sudah malam. lebih baik bicarakan besok saja di kantor.

Airin kembali duduk di meja makan. Kali ini tidak ada suara. Hanya ada denting sendok yang beradu dengan piring.

Ting. kali ini pesan masuk dari Mela.

besok kamu tangani meeting jam 10. aku harus mengurus anakku dirumah sakit. jangan sampai kamu salah. jadwal sudah aku kirim email.

Setelah membaca pesan itu. Airin langsung mengecek email. Benar saja, bu Mela sudah mengirim jadwal dan berkas yang harus aku urus. Arja masuk ke dalam kamar. Airin masih saja diam sejak tadi.

"Sayang, apa kau masih marah?" tanya Arja.

"Aku akan menggunakan komputermu. Ada pekerjaan mendadak."

Arja hanya bisa mengangguk. Suasana hati Airin sedang tidak baik. Jadi, Arja memilih diam dan membiarkannya sendiri. Nanti pasti akan reda sendiri.

****

Episodes
1 Awal Bertemu
2 Sifat lain
3 Kesal
4 Kejutan
5 Wanita itu
6 Ternyata
7 Mencoba Tetap Tenang
8 Air mata Airin
9 Pernikahan
10 Vino tahu yang sebenarnya.
11 Pindah
12 Hadiah
13 Acara Lelang
14 Harapan
15 Hanya sebuah alasan
16 Sakit
17 Kesepakatan dan harapan baru
18 Cemburu
19 Saran Vino
20 Selalu saja Maya
21 Taburan luka hati
22 Kembali ditaburi luka
23 Tujuan untuk hidup
24 Rencana
25 Aku tahu tanpa rencana
26 Perubahan Sifat
27 Hanya sebuah kebohongan
28 Perasaan yang salah
29 Takut kembali dibohongi
30 Pergi
31 Bukan Rencana Airin
32 Yakin dengan sebuah pilihan
33 Ajakan mengerikan
34 Menjaga hati
35 Kejutan manis dari sang suami
36 Kecewa
37 Di luar batas
38 Sifat aneh kembali muncul
39 Kenyataannya
40 Nasib Sela
41 Nasib Sela 2
42 Suamiku
43 Menepis rasa curiga
44 Teringat masa lalu
45 Komitmen baru
46 Menjadi wanita jahat
47 Kejadian tak terduga
48 Teman yang baik
49 Kejutan besar
50 Penguntit
51 Suasana baru hari baru
52 Kabar Baik
53 Entah apa yang akan Airin lakukan
54 Layang Cerai
55 Vino
56 Kembali
57 Awal yang baru
58 Dia melangkah kembali
59 Kesalahanku.
60 Selalu baik
61 antara masa lalu dan masa depan
62 Dia mengaku
63 Dia mulai cemburu
64 Pertemuan tak terduga
65 Arja yang keras kepala
66 Ramai
67 Dia menemuiku
68 Penentuan tanggal
69 Pengganggu
70 Hari pertunangan
71 Janji Vino
72 Datangnya orang baru
73 Bukan wanita biasa
74 Rencana Sela dan Mia
75 Awal kebohongan
76 Semakin dekat
77 Semakin dipercaya
78 Apa yang terjadi dengan Arja
79 Tipu muslihat
80 Diculik
81 Takut
82 Trauma 2
83 Sela
84 Sela 2
85 gila
86 Apa masalah sudah selesai?
87 Surat Sela
88 Harapan Airin
89 Pernikahan sederhana.
90 Hal aneh terjadi pada Airin
91 Batu sandungan
92 Berani
93 Mulai bahagia
94 Liburan
95 Kejadian aneh. Hampir berakhir
96 Berakhir
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Awal Bertemu
2
Sifat lain
3
Kesal
4
Kejutan
5
Wanita itu
6
Ternyata
7
Mencoba Tetap Tenang
8
Air mata Airin
9
Pernikahan
10
Vino tahu yang sebenarnya.
11
Pindah
12
Hadiah
13
Acara Lelang
14
Harapan
15
Hanya sebuah alasan
16
Sakit
17
Kesepakatan dan harapan baru
18
Cemburu
19
Saran Vino
20
Selalu saja Maya
21
Taburan luka hati
22
Kembali ditaburi luka
23
Tujuan untuk hidup
24
Rencana
25
Aku tahu tanpa rencana
26
Perubahan Sifat
27
Hanya sebuah kebohongan
28
Perasaan yang salah
29
Takut kembali dibohongi
30
Pergi
31
Bukan Rencana Airin
32
Yakin dengan sebuah pilihan
33
Ajakan mengerikan
34
Menjaga hati
35
Kejutan manis dari sang suami
36
Kecewa
37
Di luar batas
38
Sifat aneh kembali muncul
39
Kenyataannya
40
Nasib Sela
41
Nasib Sela 2
42
Suamiku
43
Menepis rasa curiga
44
Teringat masa lalu
45
Komitmen baru
46
Menjadi wanita jahat
47
Kejadian tak terduga
48
Teman yang baik
49
Kejutan besar
50
Penguntit
51
Suasana baru hari baru
52
Kabar Baik
53
Entah apa yang akan Airin lakukan
54
Layang Cerai
55
Vino
56
Kembali
57
Awal yang baru
58
Dia melangkah kembali
59
Kesalahanku.
60
Selalu baik
61
antara masa lalu dan masa depan
62
Dia mengaku
63
Dia mulai cemburu
64
Pertemuan tak terduga
65
Arja yang keras kepala
66
Ramai
67
Dia menemuiku
68
Penentuan tanggal
69
Pengganggu
70
Hari pertunangan
71
Janji Vino
72
Datangnya orang baru
73
Bukan wanita biasa
74
Rencana Sela dan Mia
75
Awal kebohongan
76
Semakin dekat
77
Semakin dipercaya
78
Apa yang terjadi dengan Arja
79
Tipu muslihat
80
Diculik
81
Takut
82
Trauma 2
83
Sela
84
Sela 2
85
gila
86
Apa masalah sudah selesai?
87
Surat Sela
88
Harapan Airin
89
Pernikahan sederhana.
90
Hal aneh terjadi pada Airin
91
Batu sandungan
92
Berani
93
Mulai bahagia
94
Liburan
95
Kejadian aneh. Hampir berakhir
96
Berakhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!