Kesal

Seperti biasa. Airin terbangun dari tidurnya. Kali ini ada yang berbeda. Sebuah tangan melingkar di pinggang Airin. Airin melihat Arja masih terlelap. Tidak mungkin dia membangunkannya sepagi ini.

Perlahan Airin melepaskan pelukan Arja. Dia memilih untuk mandi dan bersiap membersihkan rumah. Airin juga harus menyiapkan sarapan untuk suaminya itu.

Sementara Arja masih terlelap. Airin sudah selesai membersihkan rumah. Sampai saat ini, kadang Airin bertanya pada dirinya sendiri. Sebenarnya, siapa dan orang seperti apa yang dia nikahi. Bahkan, perkataan teman-teman Arja masih terngiang di telinganya.

"Kenapa kau melamun sepagi ini?"

Airin menoleh dan melihat Arja yang sudah rapi dengan setelan kemejanya.

"Aku tidak melamun. Ayo sarapan, aku sudah buatkan nasi goreng kesukaanmu."

"Terima kasih," kata Arja sembari melingkarkan tangannya di pinggang Airin.

Dengan telaten. Airin mengambilkan nasi goreng dengan telur mata sapi sebagai lauknya. Selama menikah, Arja memang memilih untul menutupi masalahnya dari Airin.

"Apa nanti kau akan lembur?" tanya Airin dengan lembut.

"Entahlah. Nanti aku akan mengabarimu."

Mereka kembali melanjutkan sarapan dengan tenang. Tidak ada kata atau obrolan yang terjadi setelah itu.

Seperti biasa. Airin mengantarkan Arja keluar dari rumah dan membawakan tasnya. Arja juga selalu mencium kening Airin saat akan berangkat bekerja.

***

Suasana mall hari ini cukup ramai. Jika dipikir lagi, ini memang hari sabtu. Jadi, banyak orang yang juga mengajak keluarganya kesini. Walau hanya untuk berjalan-jalan saja.

Airin terlihat sedang mengambil beberapa bahan sayuran. Dia juga mengambil beberapa potong daging untuk di rumah. Semuanya dia lakukan sendiri, padahal Arja bisa saja meminta beberapa orang untuk menjadi pelayan di rumahnya. Hanya saja, Arja masih tidak ingin Airin ditemani siapapun.

"Airin."

Teriakkan seseorang membuat Airin memutar tubuhnya. Seorang wanita berlari kecil kearah Airin. Dia langsung memeluk Airin begitu dekat dengannya.

"Aku sangat merindukan kamu," kata Sela saat memeluk Airin.

Airin mencoba melepaskan peluka itu.

"Kau yang tidak pernah datang ke rumahku," kata Airin.

Sela menghentakkan kakinya, "Mana mungkin aku ke rumahmu. Disana ada Arja, aku malu."

"Malu untuk apa? dia juga kakak kamu."

"Adalah alasan tersendiri." Sela memilih untuk mengikuti langkah Airin yang sedang sibuk memilih belanjaan.

"Kau sendiri kesini? bukankah kau seharusnya bekerja?" tany Airin.

"Aku sedang istirahat makan siang dengan teman."

"Lalu dimana temanmu?" pertanyaan Airin terdengar menyelidik.

"Kau masih sama saja. Temanku sudah meninggalkan aku."

"Kenapa?"

"Entahlah."

Setelah merasa semuanya cukup. Airin berjalan menuju ke kasir. Diikuti oleh Sela di belakangnya. Sejak tadi, Sela lebih sering menatap ke layar ponsel. Tanpa sengaja dia sampai menabrak Airin yang berdiri di depannya.

"Sela. Kenapa kamu masih disini? lebih baik kamu kembali ke kantor."

"Ya, ya. Kau memang kakak yang paling cerewet."

"Aku tahu itu."

Airin keluar dengan barang bawaan yang cukup banyak. Dia tidak membawa mobil sendiri karena memang tidak bisa. Arja juga tidak menyiapkan sopir untuknya. Airin melakukan semuanya secara mandiri.

***

Di jalan. Airin tidak sengaja melihat Arja dengan seorang wanita. Mereka terlihat akrab, bahkan sangat akrab. Mereka sampai bergandengan tangan segala di depan umum.

Karena penasaran dengan apa yang dilihat. Airin mengikuti mereka. Sampai di sebuah tempat yang cukup ramai, Airin kehilangan jejak Arja.

"Apa mungkin dia benar Arja. Apa aku salah lihat," lirih Airin.

Belanjaannya begitu berat membuat Airin memutuskan menghentikan sebuah taxsi. Untung saja tidak lama sebuah taxsi mendekat. Airin bisa langsung pulang tanpa membuang waktu.

Airin masih tetap mencoba menghilangkan prasangka buruknya tentang Arja. Dia meyakinkan dirinya sendiri jika Arja adalah pria yang setia. Dia saat ini sedang bekerja.

"Nona, ini sudah sampai."

"Terima kasih, Pak."

Airin turun. Sopir itu membantu menurunkan semua barang. Setelah selesai. Airin memberikan uang pada sopir taxsi itu.

"Tidak ada kembaliannya, Non."

"Ambil saja, Pak."

Setelah selesai. Airin memasukan barang-barang itu ke rumah. Dia juga langsung memasukannya ke dalam kulkas dan almari. Walaupun begitu, pikirannya masih saja tertuju pada Arja.

Ting. Sebuah pesan masuk ke dalam ponsel jadul milik Airin.

Aku akan pulang terlambat. Siapkan saja masakan setelah aku pulang.

Airin menatap layar ponsel itu. Sebuah pesan kembali masuk.

I love you.

Membaca pesan terakhir dari Arja membuat Airin tersenyum. Kali ini Airin yakin jika yang dilihatnya itu bukanlah Arja suaminya. Hanya orang yang mirip saja.

***

Malam sudah sangat larut. Airin bahkan belum makan karena menunggu suaminya itu datang. Dia merasa tidak enak jika meninggalkan suaminya.

Ting tong ting tong. Dengan senang Airin membukakan pintu. Berharap jika Arja datang dan langsung memeluknya.

"Kau su...."

"Biarkan aku masuk."

Bukan hanya Arja. Disana juga ada seorang wanita. Dia memakai baju seksi dengan rambut tergerai. Bibirnya terlihat tebal dengan lipstick berwarna merah menyala.

Setelah membuatkan teh. Airin meminta Arja untuk masuk ke dalam kamar dan meninggalkan wanita itu sebentar.

"Siapa dia?" tanya Airin. Ada nada cemburu di nada bicaranya.

"Kenapa? aku akan berbicara dulu dengannya. Kau bisa istirahat jika lelah," kata Arja dan langsung keluar.

Arja tidak menjelaskan apapun pada Airin. Karena kesal. Airin memilih untuk mengunci pintu kamar. Setidaknya, malam ini Arja akan tidur di kamar lain kalau tidak di sofa.

***

Terpopuler

Comments

affifa

affifa

aku udah baca sampai sini kak...

cewek itu maya ya yang jadi selingkuhan aja.

2020-07-19

1

lihat semua
Episodes
1 Awal Bertemu
2 Sifat lain
3 Kesal
4 Kejutan
5 Wanita itu
6 Ternyata
7 Mencoba Tetap Tenang
8 Air mata Airin
9 Pernikahan
10 Vino tahu yang sebenarnya.
11 Pindah
12 Hadiah
13 Acara Lelang
14 Harapan
15 Hanya sebuah alasan
16 Sakit
17 Kesepakatan dan harapan baru
18 Cemburu
19 Saran Vino
20 Selalu saja Maya
21 Taburan luka hati
22 Kembali ditaburi luka
23 Tujuan untuk hidup
24 Rencana
25 Aku tahu tanpa rencana
26 Perubahan Sifat
27 Hanya sebuah kebohongan
28 Perasaan yang salah
29 Takut kembali dibohongi
30 Pergi
31 Bukan Rencana Airin
32 Yakin dengan sebuah pilihan
33 Ajakan mengerikan
34 Menjaga hati
35 Kejutan manis dari sang suami
36 Kecewa
37 Di luar batas
38 Sifat aneh kembali muncul
39 Kenyataannya
40 Nasib Sela
41 Nasib Sela 2
42 Suamiku
43 Menepis rasa curiga
44 Teringat masa lalu
45 Komitmen baru
46 Menjadi wanita jahat
47 Kejadian tak terduga
48 Teman yang baik
49 Kejutan besar
50 Penguntit
51 Suasana baru hari baru
52 Kabar Baik
53 Entah apa yang akan Airin lakukan
54 Layang Cerai
55 Vino
56 Kembali
57 Awal yang baru
58 Dia melangkah kembali
59 Kesalahanku.
60 Selalu baik
61 antara masa lalu dan masa depan
62 Dia mengaku
63 Dia mulai cemburu
64 Pertemuan tak terduga
65 Arja yang keras kepala
66 Ramai
67 Dia menemuiku
68 Penentuan tanggal
69 Pengganggu
70 Hari pertunangan
71 Janji Vino
72 Datangnya orang baru
73 Bukan wanita biasa
74 Rencana Sela dan Mia
75 Awal kebohongan
76 Semakin dekat
77 Semakin dipercaya
78 Apa yang terjadi dengan Arja
79 Tipu muslihat
80 Diculik
81 Takut
82 Trauma 2
83 Sela
84 Sela 2
85 gila
86 Apa masalah sudah selesai?
87 Surat Sela
88 Harapan Airin
89 Pernikahan sederhana.
90 Hal aneh terjadi pada Airin
91 Batu sandungan
92 Berani
93 Mulai bahagia
94 Liburan
95 Kejadian aneh. Hampir berakhir
96 Berakhir
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Awal Bertemu
2
Sifat lain
3
Kesal
4
Kejutan
5
Wanita itu
6
Ternyata
7
Mencoba Tetap Tenang
8
Air mata Airin
9
Pernikahan
10
Vino tahu yang sebenarnya.
11
Pindah
12
Hadiah
13
Acara Lelang
14
Harapan
15
Hanya sebuah alasan
16
Sakit
17
Kesepakatan dan harapan baru
18
Cemburu
19
Saran Vino
20
Selalu saja Maya
21
Taburan luka hati
22
Kembali ditaburi luka
23
Tujuan untuk hidup
24
Rencana
25
Aku tahu tanpa rencana
26
Perubahan Sifat
27
Hanya sebuah kebohongan
28
Perasaan yang salah
29
Takut kembali dibohongi
30
Pergi
31
Bukan Rencana Airin
32
Yakin dengan sebuah pilihan
33
Ajakan mengerikan
34
Menjaga hati
35
Kejutan manis dari sang suami
36
Kecewa
37
Di luar batas
38
Sifat aneh kembali muncul
39
Kenyataannya
40
Nasib Sela
41
Nasib Sela 2
42
Suamiku
43
Menepis rasa curiga
44
Teringat masa lalu
45
Komitmen baru
46
Menjadi wanita jahat
47
Kejadian tak terduga
48
Teman yang baik
49
Kejutan besar
50
Penguntit
51
Suasana baru hari baru
52
Kabar Baik
53
Entah apa yang akan Airin lakukan
54
Layang Cerai
55
Vino
56
Kembali
57
Awal yang baru
58
Dia melangkah kembali
59
Kesalahanku.
60
Selalu baik
61
antara masa lalu dan masa depan
62
Dia mengaku
63
Dia mulai cemburu
64
Pertemuan tak terduga
65
Arja yang keras kepala
66
Ramai
67
Dia menemuiku
68
Penentuan tanggal
69
Pengganggu
70
Hari pertunangan
71
Janji Vino
72
Datangnya orang baru
73
Bukan wanita biasa
74
Rencana Sela dan Mia
75
Awal kebohongan
76
Semakin dekat
77
Semakin dipercaya
78
Apa yang terjadi dengan Arja
79
Tipu muslihat
80
Diculik
81
Takut
82
Trauma 2
83
Sela
84
Sela 2
85
gila
86
Apa masalah sudah selesai?
87
Surat Sela
88
Harapan Airin
89
Pernikahan sederhana.
90
Hal aneh terjadi pada Airin
91
Batu sandungan
92
Berani
93
Mulai bahagia
94
Liburan
95
Kejadian aneh. Hampir berakhir
96
Berakhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!