Bab.5 Kontaminasi

"Di mana? masih jauh?" tanya Haura setelah berjalan melewati beberapa gang. Setelah turun dari angkot tadi, Kai mengajak Haura jalan kaki.

"Udah dekat, tuh!" Kai menunjuk rumah bercat hijau.

Mata Haura langsung berbinar ketika melihat rumah bertingkat itu. Rasa pegal yang ia rasakan di betisnya tiba-tiba menghilang. Dengan semangat Haura menghampiri rumah, calon tempat tinggalnya.

Sampai di depan pagar rumah bercat hijau itu Haura berhenti, mendongak ke atas. Ia teringat rumah yang ia tinggalkan.

"Permisi!" teriak Kai memanggil pemilik rumah.

"Ayo!" ajak Kai masuk meski belum mendapatkan ijin dari sang pemilik rumah.

Haura mengekor saja di belakang Kai yang membuka pagar dan mulai masuk ke rumah itu.

"Bude!" teriak Kai di dalam rumah, mungkin memanggil yang punya rumah. "Bude Yani!" teriaknya lagi.

"Kenapa?!" sahut seorang wanita bertubuh gemuk dengan daster dan celemek yang menempel di tubuhnya. "Ada apa teriak-teriak, gue nggak tuli ya!"

"Maaf, Bude ... maaf." ucap Kai.

"Ada apa nyari, gue?"

"Kita bicara di sana saja ya, Bude." Kai merangkul wanita yang terlihat akrab dengannya itu, dan mengajaknya kembali masuk ke dapur. Meninggalkan Haura sendiri di ruang tamu.

Kai menjelaskan bagaimana tadi ia bertemu dengan Haura, dan meminta Bude Yani untuk menerima Haura tinggal di rumahnya.

"Nggak bisa! gue nggak terima kos putri. Lo tahu kan, papan yang gue pasang di depan sana 'TERIMA KOS PUTRA'. Masih bisa baca kan, lo."

"Please ... Bude, cuma dia aja. Kai nggak tahu lagi harus bantu dia seperti apa." Kai mengatupkan kedua tangannya di depan dadanya, benar-benar memohon agar Haura diijinkan tinggal di rumah ini.

"Dia cewek, lo?" tanya Bude Yani menyelidik, karena tidak biasanya anak kosnya ini membawa wanita.

"Belum, tapi Kai naksir dia Bude. Please ... Bude terima ya, di kamar atas kan kosong. Dia juga bisa jadi teman buat Nayla." Bujuk Kai.

Setelah berpikir sebentar, akhirnya Bude Yani mengijinkan Haura untuk tinggal di rumahnya. "Dia tetap bayar uang kos, kan?"

"Jelas dong, Bude. Kalau perlu Kai yang bayarin," jawab Kai dengan semangat.

Kai dan Bude Yani keluar, memberi tahu Haura jika ia sudah punya tempat tinggal baru. Sejak itulah, Haura dan Kai berteman baik. Kai adalah orang yang pertama kali Haura kenal, dan dari Kai juga Haura mendapatkan pekerjaan menjadi seorang cleaning servis.

Flash Back off

"Hau ...," panggil Kai lagi. Setelah sebelumnya apa yang ia katakan tak didengar oleh Haura.

"I-iya, kenapa?" tanya Haura bingung, karena sedari tadi yang ada dalam pikiran Haura adalah kisah masa lalunya yang kabur dari rumahnya di hari pernikahannya.

"Nggak dengerin gue kan, lo?" Kai mencebik kesal.

"Sorry, emang ngomong apaan, lo?"

"Gue bilang, lo nggak usah ngerasa nggak enak hati. Karena gue bener-bener tulus bantu lo. Lo sendiri yang bilang kita teman, yang artinya nggak perlu lagi sungkan, karena kebahagiaan lo adalah kebahagiaan gue."

Bukannya terharu, Haura justru menoyor kepala Kai seraya tertawa dengan ucapan Kai barusan. "Kesambet, lo!" ucap Haura. "Udah, gue mau pulang, mau istirahat gue!" Haura berdiri dan berjalan ke tempat parkir, yang segera disusul Kai.

Sepanjang jalan Haura kembali jadi pendiam. Tak ada satu kata pun yang keluar dari bibirnya.

"Makasih, ya." Haura memberikan helm yang tadi ia pakai, lalu meninggalkan Kai yang masih duduk di atas motornya. Tanpa menoleh Haura melambaikan tangannya pada pria yang sudah lama menaruh hati pada Haura itu, namun tak ada keberanian untuk mengungkapkannya.

Kai tersenyum sendiri memandangi Haura yang sudah menghilang dibalik pintu. Sampai kapan ia akan menyimpan sendiri perasaannya. Kai segera menstater kembali motornya, tempat tinggalnya tak jauh dari rumah yang Haura tempati. Kai tinggal di rumah kos milik Bude Yani.

"Tumben baru pulang, Hau?" tanya Nayla saat melihat Haura masuk dan membanting dirinya di sofa ruang tamu.

"Lembur, gue." Haura mengambil gelas berisi air jeruk yang baru saja Nayla letakkan di atas meja, meminumnya sampai tandas.

"Gila, lo! minuman gue, lo embat aja!" protes Nayla.

"Sorry, otak gue lagi panas makanya bawaannya haus terus."

"Memang kenapa dengan otak lo?" tanya Nayla serius memperhatikan Haura yang seolah bermasalah.

"Gue abis dipecat."

Mata Nayla membelalak lebar mendengar apa yang Haura katakan. "Kok, bisa?!" tanya Nayla kaget.

Haura kembali menceritakan kejadian di ruangan bosnya itu, hingga ia harus dipecat. Sama seperti Kai, reaksi Nayla juga langsung tertawa, mengejek.

"Gila, lo, Hau ... bisa-bisanya lo ngintip bos, lo." Nayla masih saja tertawa.

"Gue nggak ngintip, kan gue nggak tahu kalau dia bakal masuk dan menggunakan toiletnya."

"Nggak ngintip, tapi lo lihat, kan?" Nayla menaik-turunkan alisnya, menggoda Haura.

"Tahu, ah!!!" Haura berlari ke tangga, dan masuk ke kamarnya.

Ia kembali melempar tubuhnya di kasur. Kembali mengingat apa yang ia lihat saat di kamar mandi.

"Ish ...! kok jadi mesum sih gue!" Haura mengusap kasar wajahnya, menepis apa yang terlintas di ingatannya.

"Ya Tuhan, apa yang sudah dilihat mata suci gue!" kembali Haura mengusap wajahnya, kali ini paling lama mengusap matanya. "Pak Hiro keterlaluan, bisa-bisanya dia mengkontaminasi otak dan mata gue yang masih perawan ini. Gue nggak terima, Pak Hiro harus bertanggung jawab!!!" gumam Haura.

Terdengar bunyi pesan masuk dari ponselnya, yang membuyarkan lamunannya. Haura berusaha meraih tas yang tadi ia lempar sebelum ia menjatuhkan tubuhnya ke ranjang. Dikeluarkannya ponsel itu, ternyata pesan dari Kai.

[Tenang saja, gue akan usahakan biar lo bisa kerja lagi di sana.]

Begitu pesan dari Kai. Haura sedang malas untuk membalas pesan dari Kai, jadi ia biarkan saja pesan itu. Haura segera bangkit dan masuk ke kamar mandi. Menyegarkan tubuh sepertinya akan baik untuk mood-nya.

Selesai mandi, Haura yang memakai babydoll itu mengambil majalah bisnis yang dulu ia bawa dari kantor tempatnya bekerja. Dipandanginya majalah bergambar pria yang selalu hadir dalam mimpinya. Dulu, Haura sangat berharap bisa bertemu pria dalam majalah yang sekarang ia pegang. Hari ini, Tuhan mengabulkannya. Haura bertemu pria tampan itu, dan pria itu juga yang membuatnya kehilangan pekerjaan.

Air mata Haura mengalir tanpa ijin, hingga menetes pada wajah tampan Hiro yang ada di majalah. Haura semakin menangis melihat air matanya yang jatuh. Bukan menangisi Hiro yang telah memecatnya, tapi menangisi masa depannya. Bagaimana dia akan mewujudkan cita-citanya jika sekarang dia dipecat.

Haura teringat akan ayahnya, bagaimana kabarnya sekarang. Sudah enam bulan lebih Haura kabur dan tak sekali pun menghubungi ayahnya. Karena begitulah pesan ayahnya, agar Haura tak menghubungi rumah dan memintanya kembali saat nanti cita-cita Haura sudah terwujud.

Mengingat cita-cita yang dari dulu ia impikan, Haura semakin tak ingin berhenti menangis.

❤️❤️❤️❤️

Terpopuler

Comments

Erni Fitriana

Erni Fitriana

sabar y hau...aku usahakan ketemu author buat membicakan nasib kamu hau..aku janji

2023-11-10

1

Ai Elis

Ai Elis

kai mending lo jujur aja sama Haura tentang perasaan.tar di salip sama si bos baru nyaho lo.🤣🤣

2021-10-17

4

Yulia Novita

Yulia Novita

mungkin kai juga orang kaya...kasihan kalau nantinya patah hati...

2021-08-23

1

lihat semua
Episodes
1 Bab.1. Mimpi
2 Bab.2. Pertemuan pertama
3 Bab.3. Hari Yang Buruk
4 Bab.4 Kabur
5 Bab.5 Kontaminasi
6 Bab.6 Pergi
7 Bab.7 Di Rampok
8 Bab.8 Gadis Di Luar Nalar
9 Bab.9 Ciuman Pertama
10 Bab.10 Dikeroyok
11 Bab.11. Illfeel
12 Bab.12 Avatar
13 Bab.13 Drama Baju Dalam
14 Bab.14 Simbiosis Mutualisme
15 Bab.15 Draft Kontrak
16 Bab.16 Calon Mantu
17 Bab.17 Gadis Jorok
18 Bab.18 Make Over
19 Bab.19 Memukau
20 Bab. 20 Kembali
21 Bab.21 Kissing Memory
22 Bab.22 Babu Sultan.
23 Bab.23 Cause i'm not Cinderella
24 Bab.24 Hari Pertama Kerja
25 Bab.25 Hari Kedua Kerja
26 Bab.26 Kedatangan Ayah
27 Bab.27 Pengorbanan Nancy
28 Bab.28 Tak Ada Harapan
29 Bab.29 Iri
30 Bab.30 Secercah Harapan
31 Bab.31 Pekerjaan Baru
32 Bab.32 Merasa Sepi
33 Bab.33 Impas
34 Bab.34 Sensasi Panas
35 Bab.35 Masuk Kandang Predator
36 Bab.36 Malam pertama
37 Bab.37 Menghindar
38 Bab.38 Aku Pergi Dulu
39 Bab.39 Penasaran
40 Bab.40 Pintu Taubat
41 Bab.41 Pulang
42 Bab.42 Gagal Romantis
43 Bab.43 Mengembalikan Mood
44 Bab.44 Janji
45 Bab.45 Pembebasan Nancy
46 Bab.46 Bertemu Kembali
47 Bab.47 Gelisah
48 Bab.48 Kesurupan
49 Bab. 49 Surprise B'Day
50 Bab.50 The Real Surprise B'day
51 Bab. 51 The Real Surprise B'day 2
52 Bab.52 The Real Surprise B'day 3
53 Bab.53 Kado
54 Bab.54 Naked
55 Bab. 55 Untung Tak Dapat Diraih, Malang Tak Dapat Ditolak.
56 Bab. 56 Memaksa Pergi
57 Bab. 57 Menggoda
58 Bab.58 Digrebek
59 Bab.59 Akhirnya Tahu
60 Bab.60 Kanaya
61 Bab.61 Kembali Ke Masa Lalu
62 Bab.62 Nekat
63 Bab.63 Kekacauan
64 Bab.64 Kembali Pada Papa
65 Bab.65 Skandal Telah Usai
66 Bab.66 Reuni
67 Bab.67 Reuni 2
68 Bab.68 Gagu
69 Bab.69 Ceroboh
70 Bab.70 Hukuman
71 Bab.71 Pesta Bujang
72 Bab.72 Hujan
73 Bab.73 Perhatian
74 Bab.74 Jahil
75 Bab.75 Pembalasan
76 Bab.76 Naya's Wedding
77 Bab.77 Aku Bukan Cinderella
78 Bab.78. The Real Cinderella
79 Bab.79. The Real Cinderella
80 Bab.80. The Real Cinderella
81 Bab.81. The Real Cinderella
82 Bab.82. The Real Cinderella
83 Bab.83.The Real Cinderella
84 Bab.84. The Real Cinderel
85 Bab.85. The Real Cinderella
86 Bab.86. The Real Cinderella
87 Bab.87. The Real Cinderella
88 Bab.88. The Real Cinderella
89 Bab.89. The Real Cinderella
90 Bab.90 The Real Cinderella
91 Bab.91 The Real Cinderella
92 Bab.92 The Real Cinderella
93 Bab.93 The Real Cinderella
94 Bab.94 The Real Cinderella
95 Bab.95 The Real Cinderella
96 Bab.96 The Real Cinderella
97 Bab.97 The Real Cinderella
98 Bab.98 The Real Cinderella
99 Bab.99 The Real Cinderella
100 Bab.100 The Real Cinderella
101 Bab.101 The Real Cinderella
102 Bab.102 The Real Cinderella
103 Bab.103 The Real Cinderella
104 Bab.104 The Real Cinderella
105 Bab.105 The Real Cinderella
106 Bab.106 The Real Cinderella
107 Bab.107 The Real Cinderella
108 Bab.108 The Real Cinderella
109 Bab.109 The Real Cinderella
110 Bab.110 The Real Cinderella
111 Bab.111 The Real Cinderella
112 Bab.112 The Real Cinderella
113 Bab.113 The Real Cinderella
114 Bab.114 The Real Cinderella
115 Bab.115 The End
116 Pemberitahuan
117 INFO NOVEL BARU
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Bab.1. Mimpi
2
Bab.2. Pertemuan pertama
3
Bab.3. Hari Yang Buruk
4
Bab.4 Kabur
5
Bab.5 Kontaminasi
6
Bab.6 Pergi
7
Bab.7 Di Rampok
8
Bab.8 Gadis Di Luar Nalar
9
Bab.9 Ciuman Pertama
10
Bab.10 Dikeroyok
11
Bab.11. Illfeel
12
Bab.12 Avatar
13
Bab.13 Drama Baju Dalam
14
Bab.14 Simbiosis Mutualisme
15
Bab.15 Draft Kontrak
16
Bab.16 Calon Mantu
17
Bab.17 Gadis Jorok
18
Bab.18 Make Over
19
Bab.19 Memukau
20
Bab. 20 Kembali
21
Bab.21 Kissing Memory
22
Bab.22 Babu Sultan.
23
Bab.23 Cause i'm not Cinderella
24
Bab.24 Hari Pertama Kerja
25
Bab.25 Hari Kedua Kerja
26
Bab.26 Kedatangan Ayah
27
Bab.27 Pengorbanan Nancy
28
Bab.28 Tak Ada Harapan
29
Bab.29 Iri
30
Bab.30 Secercah Harapan
31
Bab.31 Pekerjaan Baru
32
Bab.32 Merasa Sepi
33
Bab.33 Impas
34
Bab.34 Sensasi Panas
35
Bab.35 Masuk Kandang Predator
36
Bab.36 Malam pertama
37
Bab.37 Menghindar
38
Bab.38 Aku Pergi Dulu
39
Bab.39 Penasaran
40
Bab.40 Pintu Taubat
41
Bab.41 Pulang
42
Bab.42 Gagal Romantis
43
Bab.43 Mengembalikan Mood
44
Bab.44 Janji
45
Bab.45 Pembebasan Nancy
46
Bab.46 Bertemu Kembali
47
Bab.47 Gelisah
48
Bab.48 Kesurupan
49
Bab. 49 Surprise B'Day
50
Bab.50 The Real Surprise B'day
51
Bab. 51 The Real Surprise B'day 2
52
Bab.52 The Real Surprise B'day 3
53
Bab.53 Kado
54
Bab.54 Naked
55
Bab. 55 Untung Tak Dapat Diraih, Malang Tak Dapat Ditolak.
56
Bab. 56 Memaksa Pergi
57
Bab. 57 Menggoda
58
Bab.58 Digrebek
59
Bab.59 Akhirnya Tahu
60
Bab.60 Kanaya
61
Bab.61 Kembali Ke Masa Lalu
62
Bab.62 Nekat
63
Bab.63 Kekacauan
64
Bab.64 Kembali Pada Papa
65
Bab.65 Skandal Telah Usai
66
Bab.66 Reuni
67
Bab.67 Reuni 2
68
Bab.68 Gagu
69
Bab.69 Ceroboh
70
Bab.70 Hukuman
71
Bab.71 Pesta Bujang
72
Bab.72 Hujan
73
Bab.73 Perhatian
74
Bab.74 Jahil
75
Bab.75 Pembalasan
76
Bab.76 Naya's Wedding
77
Bab.77 Aku Bukan Cinderella
78
Bab.78. The Real Cinderella
79
Bab.79. The Real Cinderella
80
Bab.80. The Real Cinderella
81
Bab.81. The Real Cinderella
82
Bab.82. The Real Cinderella
83
Bab.83.The Real Cinderella
84
Bab.84. The Real Cinderel
85
Bab.85. The Real Cinderella
86
Bab.86. The Real Cinderella
87
Bab.87. The Real Cinderella
88
Bab.88. The Real Cinderella
89
Bab.89. The Real Cinderella
90
Bab.90 The Real Cinderella
91
Bab.91 The Real Cinderella
92
Bab.92 The Real Cinderella
93
Bab.93 The Real Cinderella
94
Bab.94 The Real Cinderella
95
Bab.95 The Real Cinderella
96
Bab.96 The Real Cinderella
97
Bab.97 The Real Cinderella
98
Bab.98 The Real Cinderella
99
Bab.99 The Real Cinderella
100
Bab.100 The Real Cinderella
101
Bab.101 The Real Cinderella
102
Bab.102 The Real Cinderella
103
Bab.103 The Real Cinderella
104
Bab.104 The Real Cinderella
105
Bab.105 The Real Cinderella
106
Bab.106 The Real Cinderella
107
Bab.107 The Real Cinderella
108
Bab.108 The Real Cinderella
109
Bab.109 The Real Cinderella
110
Bab.110 The Real Cinderella
111
Bab.111 The Real Cinderella
112
Bab.112 The Real Cinderella
113
Bab.113 The Real Cinderella
114
Bab.114 The Real Cinderella
115
Bab.115 The End
116
Pemberitahuan
117
INFO NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!