Bab.4 Kabur

Entah berapa lama Haura tertidur sebab tangisnya. Hari sudah gelap saat ia membuka mata.

"Hau ...."

Haura berusaha bangkit dari posisinya saat panggilan untuknya terdengar. Ada ayahnya yang tengah duduk di bangku riasnya, menatapnya penuh sesal.

"Ayah."

Harun mendekat, dan memeluk putri kandungnya itu. "Maafkan Ayah, sayang," bisiknya serak.

Haura tahu, Ayahnya kini tengah menangis.

"Maaf untuk ketidak berdayaan Ayah," ucap Harun lagi.

Haura mengurai pelukannya, memegang kedua bahu ayahnya, menatapnya dengan teduh. Rupanya tidur mampu membuat emosinya lebih baik.

"Ayah tidak bersalah, dan Ayah tidak perlu meminta maaf. Haura akan jalani pernikahan ini, Yah." Haura mengusap air mata yang jatuh di pipi Ayahnya, tak lupa ia sematkan senyum tipis di bibirnya. Berharap Ayahnya tak melihat rasa yang ia sembunyikan.

"Jangan!!!" ucap Harun.

Haura menatap Ayahnya bingung.

"Jangan mau menerima pernikahan ini, kamu putri Ayah satu-satunya. Kamu harus bahagia dengan pria yang kamu pilih."

Haura semakin tidak mengerti.

"Pergilah dari sini. Bawa semua mimpimu, dan kembalilah bersama mimpi yang telah kamu gapai."

"Ayah ... Hau, ___"

"Tidak, jangan bicara lagi. Ayah sudah mengatur semua untuk mu. Kemasi barang mu sekarang, bawa seperlunya saja." Harun tersenyum meyakinkan.

Menuruti perintah ayahnya, Haura segera memasukkan beberapa lembar baju dalam ranselnya. Harun memberinya sedikit uang untuk bekal Haura kabur. Diam-diam Harun sudah memberikan obat tidur pada istri dan anak tirinya. Begitupun dengan para tukang pukul ayahnya Rio, si rentenir. Mereka semua tertidur pulas menikmati efek obat yang diberikan Harun, dan tak menyadari jika di saat itu Haura sudah pergi dibantu oleh ayahnya.

Harun mengantar Haura sampai ke jalan besar, untuk Haura mendapatkan kendaraan.

"Yah ... Hau nggak mau jauh dari, Ayah." Haura akan menangis jika saja Harun tak meyakinkannya.

"Kamu ingin Ayah bahagia, bukan?" Harun menatap putrinya sendu, yang dibalas Haura dengan anggukan.

"Kalau begitu pergilah yang jauh. Bahagiakan dirimu, raihlah mimpi yang selama ini kamu inginkan. Dengan membahagiakan dirimu sendiri, kamu sudah membuat Ayah bahagia."

Haura kembali mengangguk, kali ini tak bisa lagi ia tahan tangisnya.

"Jangan sia-siakan perjuangan kita kali ini, tidak usah memberi kabar. Dan pulanglah nanti saat mimpi mu sudah kamu raih, saat mama kamu tidak bisa lagi meremehkan mu." Harun kembali memeluk putrinya.

Sama seperti Haura, sejujurnya ia tak ingin berpisah dengan putri satu-satunya. Harun harus kuat, dia harus rela membiarkan putrinya jauh untuk kebahagiaan putrinya. Harun bukannya tidak tahu, jika selama ini Haura selalu diperlakukan tidak adil oleh Mirna. Wanita yang ia nikahi saat Haura berusia sembilan tahun itu, ternyata tidak pernah suka pada putrinya.

Sikap yang dulu ia tunjukkan untuk mendapat simpati dari Harun dan Haura, semua palsu belaka. Saat tahu sikap buruknya, Harun hampir saja menceraikan istri keduanya itu, namun Haura melarangnya. Karena, setelah sekian tahun menduda, hanya Mirna yang mampu mengetuk hati Harun untuk menikah lagi. Bagi Haura, asal Ayahnya ada yang merawat dan memenuhi kebutuhannya, itu sudah cukup.

"Bagaimana dengan Ayah? rentenir itu tidak akan memaafkan Ayah jika aku kabur," tanya Haura takut.

"Itu urusan Ayah dan mama mu. Sekarang jangan pikirkan apapun selain kebahagiaan mu. Pergilah!"

Di saat yang sama bis yang di tunggu-tunggu untuk membawa Haura pergi pun tiba. Setelah pamit, Haura menaiki bis itu. Harun menatap sedih kepergian Haura. Air matanya semakin deras, saat pandangannya tak mampu lagi melihat kendaraan yang membawa putrinya.

Pagi Hari, Haura sampai di terminal yang ia tuju. Ia turun dari bis dengan mata sembabnya, karena semalaman di dalam bis, ia terus saja menangis. Dengan ransel yang ia gendong, Haura menatap nyalang ke terminal yang asing ini. Tak ada tujuan, tak ada sanak saudara.

Haura mulai bingung, ke mana ia harus pergi. Ayahnya hanya berpesan agar Haura pergi yang jauh, tanpa memberi tahu ia harus ke mana. Haura melihat pedagang asongan yang membawa minuman botol yang dipanggul di pundaknya. Dahaga langsung ia rasakan, semalaman menangis membuat tenggorokannya kering.

"Pak!" panggil Haura sedikit berteriak.

Pedagang asongan pun nendekat. "Butuh apa, Mbak?"

"Air mineral satu, Pak."

"Lima ribu, Mbak," ucap pedagang itu sembari mengulurkan apa yang Haura minta.

Haura merogoh saku jaketnya dan memberikan lembaran uang berwarna biru.

"Yang kecil aja, Mbak." Tolak pedagang itu.

"Nggak ada, Pak."

"Saya tukar dulu, ya? Mbak tunggu di sini saja, dan dagangan saya ini jaminannya." Pedagang itu meninggalkan Haura bersama dagangannya.

Haura tak punya ponsel, karena sengaja ponselnya ia tinggalkan di rumah agar tak terlacak. Haura berpikir, ke mana dia akan pergi.

"Ini, Mbak." Pedangan itu kembali dengan membawa uang kembalian untuk Haura.

"Pak," panggil Haura saat pedagang itu hendak pergi.

"Iya, Mbak. Ada apa?"

"Kalau mau cari kos-kosan di mana ya, Pak?"

Pedagang asongan itu pun berpikir sebentar, mengingat-ingat di mana ada kos-kosan yang ada di dekat terminal ini. Lalu memberi tahu Haura alamat kos paling dekat.

"Terima kasih, Pak." Haura pergi mencari alamat yang bapak asongan tadi berikan. Namun, keberuntungan belum bersamanya. Ternyata, kos itu sudah penuh.

Tanpa tujuan, Haura kembali berjalan. Menyusuri ramainya jalanan ibu kota. Haura pikir, ia sudah berhati-hati dalam berjalan dan memilih jalur yang tepat. Tak disangkanya, Sebuah motor matic merah dengan kecepatan tinggi melaju ke arahnya tanpa kendali, hingga menyerempet Haura, dan membuat Huara pingsan karena terbentur trotoar.

Haura terbangun di ranjang rumah sakit. Kepalanya terasa berat dan pusing saat ia membuka matanya. Haura kaget, saat ia tersadar ada wajah asing tengah menatapnya aneh.

"Sudah sadar?" ucap pria itu.

Haura diam, bingung dengan pertanyaan pria yang masih menatapnya intens itu.

"Maaf ya, gue nggak sengaja nabrak lo. Tiba-tiba aja rem gue blong, gue pikir gue tabrakin aja ke trotoar biar berhenti. Gue juga udah peringatin lo buat minggir sebelumnya, tapi kayaknya lo nggak denger. Eh ... malah nabrak lo jadinya." jelas pria asing itu.

Haura mulai mengerti, kenapa ia bisa terbangun di atas ranjang rumah sakit.

"Rumah kamu di mana? Biar gue antar," tawar pria itu.

Haura terdiam memperhatikan pria di sampingnya itu.

"Kalau nggak mau ya sudah, tapi nggak usah natap gue horor gitu."

Haura memang sedang memperhatikan pria ini dengan tatapan menyelidik.

"Hei!" panggil pria itu untuk mengehentikan aksi Haura yang membuatnya tidak nyaman.

Haura menolehkan kepalanya, setelah menyadari apa yang ia lakukan tidak sopan.

"Gue bukan orang jahat, tapi gue bisa jadi jahat saat ada yang berani nantangin gue dengan tatapan horornya." Canda pria itu diiringi tawa kecil.

Tidak takut mendengar apa yang pria itu katakan Haura justru memutar bola matanya malas.

"Di mana rumah lo, gue antar sampai rumah, kali ini dengan jaminan keselamatan." pria itu masih saja bercanda.

"Gue nggak punya rumah, gue lagi cari kos-kosan," jawab Haura jujur. Setelah menyelidik dan menilai tentang pria di sampingnya ini.

"Udah dapat?"

Haura menggeleng. "Gue baru mau nyari, tapi udah lo antar ke rumah sakit." Haura mencebik.

Pria itu hanya nyengir, menggaruk kepalanya yang tiba-tiba berketombe.

"Sebagai permintaan maaf gue, mau gue bantu cari kos-kosan, nggak?"

"Serius?!"

Pria itu mengangguk yakin. Setelah menyelesaikan administrasi di rumah sakit, pria itu membawa Haura pergi, kali ini naik angkot.

"Dari tadi kita ngobrol tapi gue belum tahu siapa nama lo," ucap pria itu saat duduk di angkot. "Perkenalkan nama gue, Kai." Kai mengulurkan tangannya.

"Haura," jawab Haura tanpa mau membalas uluran tangan Kai.

Tak ingin bertambah malu, Kai menarik tangannya dan ia usapkan ke rambutnya yang hitam tebal.

❤️❤️❤️❤️❤️

Terpopuler

Comments

Erni Fitriana

Erni Fitriana

ohhh pengendara motor matic itu namanya kai

2023-11-10

1

Kendarsih Keken

Kendarsih Keken

syedih yak hidup nya Haura

2023-06-26

1

Yulla_Gv

Yulla_Gv

next

2021-10-22

1

lihat semua
Episodes
1 Bab.1. Mimpi
2 Bab.2. Pertemuan pertama
3 Bab.3. Hari Yang Buruk
4 Bab.4 Kabur
5 Bab.5 Kontaminasi
6 Bab.6 Pergi
7 Bab.7 Di Rampok
8 Bab.8 Gadis Di Luar Nalar
9 Bab.9 Ciuman Pertama
10 Bab.10 Dikeroyok
11 Bab.11. Illfeel
12 Bab.12 Avatar
13 Bab.13 Drama Baju Dalam
14 Bab.14 Simbiosis Mutualisme
15 Bab.15 Draft Kontrak
16 Bab.16 Calon Mantu
17 Bab.17 Gadis Jorok
18 Bab.18 Make Over
19 Bab.19 Memukau
20 Bab. 20 Kembali
21 Bab.21 Kissing Memory
22 Bab.22 Babu Sultan.
23 Bab.23 Cause i'm not Cinderella
24 Bab.24 Hari Pertama Kerja
25 Bab.25 Hari Kedua Kerja
26 Bab.26 Kedatangan Ayah
27 Bab.27 Pengorbanan Nancy
28 Bab.28 Tak Ada Harapan
29 Bab.29 Iri
30 Bab.30 Secercah Harapan
31 Bab.31 Pekerjaan Baru
32 Bab.32 Merasa Sepi
33 Bab.33 Impas
34 Bab.34 Sensasi Panas
35 Bab.35 Masuk Kandang Predator
36 Bab.36 Malam pertama
37 Bab.37 Menghindar
38 Bab.38 Aku Pergi Dulu
39 Bab.39 Penasaran
40 Bab.40 Pintu Taubat
41 Bab.41 Pulang
42 Bab.42 Gagal Romantis
43 Bab.43 Mengembalikan Mood
44 Bab.44 Janji
45 Bab.45 Pembebasan Nancy
46 Bab.46 Bertemu Kembali
47 Bab.47 Gelisah
48 Bab.48 Kesurupan
49 Bab. 49 Surprise B'Day
50 Bab.50 The Real Surprise B'day
51 Bab. 51 The Real Surprise B'day 2
52 Bab.52 The Real Surprise B'day 3
53 Bab.53 Kado
54 Bab.54 Naked
55 Bab. 55 Untung Tak Dapat Diraih, Malang Tak Dapat Ditolak.
56 Bab. 56 Memaksa Pergi
57 Bab. 57 Menggoda
58 Bab.58 Digrebek
59 Bab.59 Akhirnya Tahu
60 Bab.60 Kanaya
61 Bab.61 Kembali Ke Masa Lalu
62 Bab.62 Nekat
63 Bab.63 Kekacauan
64 Bab.64 Kembali Pada Papa
65 Bab.65 Skandal Telah Usai
66 Bab.66 Reuni
67 Bab.67 Reuni 2
68 Bab.68 Gagu
69 Bab.69 Ceroboh
70 Bab.70 Hukuman
71 Bab.71 Pesta Bujang
72 Bab.72 Hujan
73 Bab.73 Perhatian
74 Bab.74 Jahil
75 Bab.75 Pembalasan
76 Bab.76 Naya's Wedding
77 Bab.77 Aku Bukan Cinderella
78 Bab.78. The Real Cinderella
79 Bab.79. The Real Cinderella
80 Bab.80. The Real Cinderella
81 Bab.81. The Real Cinderella
82 Bab.82. The Real Cinderella
83 Bab.83.The Real Cinderella
84 Bab.84. The Real Cinderel
85 Bab.85. The Real Cinderella
86 Bab.86. The Real Cinderella
87 Bab.87. The Real Cinderella
88 Bab.88. The Real Cinderella
89 Bab.89. The Real Cinderella
90 Bab.90 The Real Cinderella
91 Bab.91 The Real Cinderella
92 Bab.92 The Real Cinderella
93 Bab.93 The Real Cinderella
94 Bab.94 The Real Cinderella
95 Bab.95 The Real Cinderella
96 Bab.96 The Real Cinderella
97 Bab.97 The Real Cinderella
98 Bab.98 The Real Cinderella
99 Bab.99 The Real Cinderella
100 Bab.100 The Real Cinderella
101 Bab.101 The Real Cinderella
102 Bab.102 The Real Cinderella
103 Bab.103 The Real Cinderella
104 Bab.104 The Real Cinderella
105 Bab.105 The Real Cinderella
106 Bab.106 The Real Cinderella
107 Bab.107 The Real Cinderella
108 Bab.108 The Real Cinderella
109 Bab.109 The Real Cinderella
110 Bab.110 The Real Cinderella
111 Bab.111 The Real Cinderella
112 Bab.112 The Real Cinderella
113 Bab.113 The Real Cinderella
114 Bab.114 The Real Cinderella
115 Bab.115 The End
116 Pemberitahuan
117 INFO NOVEL BARU
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Bab.1. Mimpi
2
Bab.2. Pertemuan pertama
3
Bab.3. Hari Yang Buruk
4
Bab.4 Kabur
5
Bab.5 Kontaminasi
6
Bab.6 Pergi
7
Bab.7 Di Rampok
8
Bab.8 Gadis Di Luar Nalar
9
Bab.9 Ciuman Pertama
10
Bab.10 Dikeroyok
11
Bab.11. Illfeel
12
Bab.12 Avatar
13
Bab.13 Drama Baju Dalam
14
Bab.14 Simbiosis Mutualisme
15
Bab.15 Draft Kontrak
16
Bab.16 Calon Mantu
17
Bab.17 Gadis Jorok
18
Bab.18 Make Over
19
Bab.19 Memukau
20
Bab. 20 Kembali
21
Bab.21 Kissing Memory
22
Bab.22 Babu Sultan.
23
Bab.23 Cause i'm not Cinderella
24
Bab.24 Hari Pertama Kerja
25
Bab.25 Hari Kedua Kerja
26
Bab.26 Kedatangan Ayah
27
Bab.27 Pengorbanan Nancy
28
Bab.28 Tak Ada Harapan
29
Bab.29 Iri
30
Bab.30 Secercah Harapan
31
Bab.31 Pekerjaan Baru
32
Bab.32 Merasa Sepi
33
Bab.33 Impas
34
Bab.34 Sensasi Panas
35
Bab.35 Masuk Kandang Predator
36
Bab.36 Malam pertama
37
Bab.37 Menghindar
38
Bab.38 Aku Pergi Dulu
39
Bab.39 Penasaran
40
Bab.40 Pintu Taubat
41
Bab.41 Pulang
42
Bab.42 Gagal Romantis
43
Bab.43 Mengembalikan Mood
44
Bab.44 Janji
45
Bab.45 Pembebasan Nancy
46
Bab.46 Bertemu Kembali
47
Bab.47 Gelisah
48
Bab.48 Kesurupan
49
Bab. 49 Surprise B'Day
50
Bab.50 The Real Surprise B'day
51
Bab. 51 The Real Surprise B'day 2
52
Bab.52 The Real Surprise B'day 3
53
Bab.53 Kado
54
Bab.54 Naked
55
Bab. 55 Untung Tak Dapat Diraih, Malang Tak Dapat Ditolak.
56
Bab. 56 Memaksa Pergi
57
Bab. 57 Menggoda
58
Bab.58 Digrebek
59
Bab.59 Akhirnya Tahu
60
Bab.60 Kanaya
61
Bab.61 Kembali Ke Masa Lalu
62
Bab.62 Nekat
63
Bab.63 Kekacauan
64
Bab.64 Kembali Pada Papa
65
Bab.65 Skandal Telah Usai
66
Bab.66 Reuni
67
Bab.67 Reuni 2
68
Bab.68 Gagu
69
Bab.69 Ceroboh
70
Bab.70 Hukuman
71
Bab.71 Pesta Bujang
72
Bab.72 Hujan
73
Bab.73 Perhatian
74
Bab.74 Jahil
75
Bab.75 Pembalasan
76
Bab.76 Naya's Wedding
77
Bab.77 Aku Bukan Cinderella
78
Bab.78. The Real Cinderella
79
Bab.79. The Real Cinderella
80
Bab.80. The Real Cinderella
81
Bab.81. The Real Cinderella
82
Bab.82. The Real Cinderella
83
Bab.83.The Real Cinderella
84
Bab.84. The Real Cinderel
85
Bab.85. The Real Cinderella
86
Bab.86. The Real Cinderella
87
Bab.87. The Real Cinderella
88
Bab.88. The Real Cinderella
89
Bab.89. The Real Cinderella
90
Bab.90 The Real Cinderella
91
Bab.91 The Real Cinderella
92
Bab.92 The Real Cinderella
93
Bab.93 The Real Cinderella
94
Bab.94 The Real Cinderella
95
Bab.95 The Real Cinderella
96
Bab.96 The Real Cinderella
97
Bab.97 The Real Cinderella
98
Bab.98 The Real Cinderella
99
Bab.99 The Real Cinderella
100
Bab.100 The Real Cinderella
101
Bab.101 The Real Cinderella
102
Bab.102 The Real Cinderella
103
Bab.103 The Real Cinderella
104
Bab.104 The Real Cinderella
105
Bab.105 The Real Cinderella
106
Bab.106 The Real Cinderella
107
Bab.107 The Real Cinderella
108
Bab.108 The Real Cinderella
109
Bab.109 The Real Cinderella
110
Bab.110 The Real Cinderella
111
Bab.111 The Real Cinderella
112
Bab.112 The Real Cinderella
113
Bab.113 The Real Cinderella
114
Bab.114 The Real Cinderella
115
Bab.115 The End
116
Pemberitahuan
117
INFO NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!